Professional Documents
Culture Documents
kisi-kisi
momen
1.1 . Jika
magnet
ada
Material
dengan
Gambar 1.1
Momen
Antiferomagnetism
Sifat
diatas
berubah
Squire,
Mangan
dari 116
telah
bahan
Vleck
paling
Gambar 1.2
Kurva karakteristik suhu
neel
momen
terkait
pola
yang
dan
suhu
diatas
Gambar 1.3
Representasi skematik
susunan antiparalel momen
magnet Mangan Oksida (MnO)
NTIFERROMAGNETISM
Bahan
antiferromagnetik
dapat
digambarkan oleh struktur krital dengan
yang diisi dengan dua jenis atom dengan
magnet
yang
berlawanan
arah
(antiparalel) digambarkan pada gambar
tak ada medan luar, besarnya medan
yang
antiparalel
seimbang
sehingga
magnetisasi total sama dengan nol (0).
Bahan
antiferromagnetik
mempunyai
susceptibilitas magnet positif kecil. Tidak
magnetisasi bila tak ada magnet luar.
antiferromagnetik
mempunyai
dipol
arah berlawanan arah yang berasala dari
orientasi kristal yang berlawanan arah.
antiferromagnetik
ini
terjadi
untuk
temperatur kritis yang disebut dengan
temperatur Neel, TN. Pada temperatur
TN, maka material antiferromagnetik akan
menjadi paramagnetik.
Bahan antiferromagnetik pertama kali
ditemukan pada tahun 1938 oleh Bizette,
dan Tsai ketika bekerja menggunakan
Oksida yang memiliki temperatur Curie
K hingga 120 K. Namun Neel dan Bitter
mempresentasikan lebih awal mengenai
antiferromagnetik secara teoritis, dan Van
pertama kali mendapatkan treament
detail mengenai hal ini.
Bahan yang
menunjukkan
sifat
antiferromagnetik,
magnetik atom atau molekul, biasanya
dengan spin elektron yang teratur dalam
yang reguler dengan tetangga spin (pada
sublattices berbeda) menunjuk ke arah
berlawanan. Hal ini seperti ferromagnetik
ferrimagnetik,
suatu
bentuk
dari
keteraturan
magnet.
Umumnya,
keteraturan antiferromagnetik berada pada
yang cukup rendah, menghilang pada dan
suhu tertentu. Suhu Neel adalah suhu yang
menandai berubahan sifat magnet dari
Gambar 1.4.
Kebergantungan suhu dan suseptibilitas magnetik pada paramagnetik, feromagnetik,
dan antiferomagnetik.
Nel,
spin
antiferomagnetik
memiliki
orientasi
antiparalel,
suseptibilitasnya maksimum pada temperatur Nel disini terlihat
jelas dalam grafik terhadap . Suseptibilitas bahan antiferomagnetik
dapat digambarkan dengan:
Dengan
:Temperatur Nel paramagnetik
: Konstanta Curie
Jika dibandingkan dengan bahan feromagnetik, maka jelas bahwa
< . Pada < , bahan antiferomagnetik membentuk suatu struktur
domain-domain
momen
magnet,
sehingga
suseptibilitasnya
bergantung pada sejajar atau tegak lurus medan magnet luar. Bahan
antiferomagnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami
medan magnet kecil dan suseptibilitasnya seperti bahan paramagnetik
tetapi harganya naik sampai dengan titik Curie kemudian turun lagi
menurut hukum Curie-Weiss.
Dibawah ini adalah tabel kristal antiferromagnetik :
2. Menentukan Momen Magnetik dengan Reflesi Neutron
Salah satu cara untuk menentukan momen magnetik secara klasik
adalah dengan menggunakan refleksi neutron, contohnya adalah MnO yang
memiliki struktur seperti NaCl. Dengan cara ini akan diamati refleksi
pancaran neutron yang terjadi pada setiap kisi dengan sudut hamburan
tertentu. Dari informasi-informasi yang didapatkan, akan diperoleh besar
konstanta kisi dan bentuk kisi dari bahan magnetik tersebut. Selain itu pula
dapat dibuat grafik intensitas terhadap sudut
hamburan dari setiap bidang kristal berdasarkan indeks
millernya, seperti pada gambar 1.5.
Sebenarnya, dua perlakuan suhu yang diberikan
salah satunya berada di bawah temperatur Nel dan
satunya lagi di atas temperatur Nel. Neutron akan
mengamati keadaan spin yang searah dan memberikan
informasi sebagai besaran konstanta kisi dalam skala
amstrong. Pada suhu 80 K dapat diklasifikasikan
dengan hubungan unit sel berupa kubik dengan
konstanta kisi sebesar 8,85 . Sedangkan pada suhu
293 K refleksi memberi informasi bahwa unit sel
berbentuk fcc dengan konstanta kisi sebesar 4,43 .
Tetapi dengan X-ray, baik pada suhu 80 K dan 293
Gambar 1.5
K diperoleh konstanta kisi yang sama yaitu 4,43 .
Pola Difraksi Neutron dari
Sebagai kesimpulannya parameter kisi unit cell
MnO
sebenarnya bernilai 4,43 , tetapi pada suhu 80 K, ion
Mn2+ tersusun secara nonferomagnetik. Bila tersusun
Gambar 1.6
Perputaran ion Mn2+ dalam MnO
3. Super Exchange
Pada
bahan
antiferromagnetik
terjadi
peristiwa kopling momen magnetik diantara atom
atom atau ion ion yang berdekatan. Peristiwa
kopling tersebut menghasilkan terbentuknya orientasi spin yang
antiparalel.
Berikut
ini
adalah
peristiwa
kopling
pada
bahan
antiferromagnetik. Contohnya pada senyawa MnO. Ikatan pada MnO
merupakan ikatan ionik, Ion Mn2+ berisi lima elektron 3d, Ion-ion O2memiliki kulit elektron yang terisi, hibridisasi hanya dapat ditempati oleh
donor elektron dari ion O2- kedalam orbital yang kosong dari ion Mn2+..
Maka, karena semua orbital Mn berisi sebuah elektron spin-up, ikatan
hanya terjadi jika oksigen terdekatnya mendonorkan elektron spindownnya.
Gambar 1.7
Peristiwa Kopling Bahan Antiferromagnetik
FERRIMAGNETIK
Bahan Ferrimagnetik merupakan bahan yang didalamnya terdapat momen
magnetik yang masing-masing atomnya tidak sama, sehingga memiliki
magnetisasi spontan M, walaupun tanpa adanya medan magnet luar.
Gambar 2.1
Skema spin momen magnet ferimagnetik
Gambar 2.2
Struktur Kristal Magnetit