You are on page 1of 3

a.

Kemungkinan tanah di sekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihankarena terdesak oleh
tiang-tiang yang dipancang terlalu berdekatan.b.
Terangkatnya tiang-tiang di sekitarnya yang telah dipancang lebih dahulu.2.
Bila S > 3 DApabila S > 3 D maka tidak ekonomis, karena akan memperbesarukuran/dimensi dari poer (
footing
).Pada perencanaan pondasi tiang pancang biasanya setelah jumlah tiangpancang dan jarak antara
tiang-tiang pancang yang diperlukan kita tentukan, makakita dapat menentukan luas poer yang diperlukan untuk
tiap-tiap kolom portal.Bila ternyata luas poer total yang diperlukan lebih kecil dari pada setengahluas bangunan,
maka kita gunakan pondasi setempat dengan poer di ataskelompok tiang pancang.Dan bila luas poer total
diperlukan lebih besar daripada setengah luasbangunan, maka biasanya kita pilih pondasi penuh (
raft fondation
) di atas tiang-tiang pancang.Gambar 2.9 Pengaruh tiang akibat pemancangan
(Sardjono, H. S., 1988)
Universitas Sumatera Utara

2.9.
Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil Sondir
Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau
cone penetration test
(CPT) seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atausondir ini tes yang
sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapatdipercaya dilapangan dengan pengukuran terus-menerus
dari permukaan tanah-tanah dasar. CPT atau sondir ini dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dandapat
memperkirakan kekuatan dan karakteristik dari tanah. Didalam perencanaanpondasi tiang
pancang (

pile
), data tanah sangat diperlukan dalam merencanakankapasitas daya dukung (
bearing capacity
) dari tiang pancang sebelumpembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya dukung ultimit dari
tiangpancang.Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasilpengujian sondir
dapat dilakukan dengan menggunakan metode Meyerhoff.Daya dukung ultimate pondasi tiang dinyatakan
dengan rumus :Qult=(q
c
xA
p
)+(JHLxK
11
) ..........................................................
(2.1)dimana
:Qult = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal.q
c
= Tahanan ujung sondir.A
p
= Luas penampang tiang.JHL = Jumlah hambatan lekat.K
11
= Keliling tiang.Daya dukung ijin pondasi dinyatakan dengan rumus :Q
ijin
=
53
11
JHLxK xAq
cc
+
................................................................. (2.2)
Universitas Sumatera Utara

dimana :Q
ijin
= Kapasitas daya dukung ijin pondasi.q
c
= Tahanan ujung sondir.A
p
= Luas penampang tiang.JHL = Jumlah hambatan lekat.K
11
= Keliling tiang.Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasilpengujian
sondir De Ruiter dan Beringen memberikan persamaan untuk menghitung daya dukung untuk tanah lempung
sebagai berikut:Q
ult

=
?
?
??
??
?
??????
?
? ? ?
?
??
?
?
??????
?
?
Dimana:Qb = tahanan ujung, tonAb =
luas ujung tiang, kg/ cm,Nc =
faktor daya dukung = 9,qc (tip) = nilai tahanan kerucut rata-rata yang hitungannya sama denganmetode
SchmertmannNk =
cone factor = 15 20. = adhesion factor, = 1 untuk normally konsolidasi, = 0,5untuk
over
konsolidasi

You might also like