Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
ANDY ANUGRAH
:
MUHAMAD SYAIKHON
:
MUHAMAD ZAINUL ARIP
:
TRIUTOMO DIANTORO
:
RIVAL REBIANA
:
RENI RAENIPAH
:
SITI HAKIMAH
:
2132150
213215007
213215023
213215005
213215003
213215024
213215010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
tentang "Implementasi Keperawatan Komunitas" ini. Sholawat serta
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjunan besar kita,
yakni Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah
serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Penyusun
sangat
bersyukur
karena
telah
menyelesaikan
semua
penyusunan
pihak
makalah
yang
ini
telah
membantu
berlangsung
sehingga
selama
proses
terealisasikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
...
B. Implementasi
1
2
2
3
..
C. Teknik
Manajerial
Implementasi
Keperawatan
komunitas 5
D. Dokumentasi
..
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan
13
B. Saran
13
...
DAFTAR PUSTAKA .
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
Langkah langkahnya dimulai dari pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan
penentuan masalah, diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan
pada komunitas mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang
memerlukan pelayanan asuhan keperawatan.
Pada tahap implementasi dalam proses keperawatan komunitas memerlukan
teknik manajerial yang meliputi advokasi, lobbying dan negosiasi agar suatu tujuan
komunitas dalam menyelesaikan suatu masalah kesehatan dapat tercapai dengan
efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu merealisasikan proses implementasi secara
langsung di lapangan dengan mengacu pada model keperawatan community as
partner.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa memahami pengertian dari implementasi keperawatan komunitas
b. Mahasiswa mengerti tentang kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan dalam
implementasi keperawatan komunitas
c. Mahasiswa memahami tentang bagaimana
teknik
manajerial
pelaksanaan
dalam
kegiatan
pemerintah atau lembaga Negara, media massa, LSM, tokoh masyarakat, tokoh
agama, pihak swasta, asosiasi perusahaan atau penyandang dana baik di bidang
kesehatan maupun sektor lain di luar kesehatan yang mempunyai pengaruh
terhadap publik. Advokasi dapat dilakukan baik di tatanan formal seperti rapat,
seminar, dan konferensi maupun di tatanan informal, seperti arisan, reuni dan di
rumah.
Tujuan advokasi asalah satunya agar para pembuat keputusan mengeluarkan
kebijakan baik dalam bentuk peraturan, undang-undang instruksi, dan sebagainya
yang menguntungkan kesehatan. Program yang akan ditawarkan melalui kegiatan
advokasi harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan atau pembuat
keputusan, sehingga diperlukan data dan fakta dari sumber yang dapat dipercaya.
Program yang ditawarkan harus berdasarkan permasalahan yang ditemukan di
masyarakat dan sangat penting untuk segera diatasi.
Program harus dapat dilaksanakan dengan ketersediaan sarana dan prasarana
pendukung termasuk sumber daya manusia yang cukup dan dana yang cukup.
Program yang diajukan paling tidak harus memenuhi kriteria dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat dan dapat memecahkan masalah masyarakat untuk
mencapai kesejahteraan. Selain itu, program yang diajukan harus mempunyai
urgensi yang tinggi sehingga jika tidak dilaksanakan akan menimbulkan masalah
yang lebih besar. Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi dan berusaha
keras melindungi kesehatan, keamanan dan hak-hak komunitas.
Kriteria pengukuran bagi perawat komunitas
a. Menyatukan
identifikasi
kebutuhan
komunitas
dalam
pengembangan
D. Dokumentasi
Selanjutnya Implementasi yang sudah dilaksanakan harus dicatat dan didokumentasikan dalam bentuk format proses keperawatan komunitas sebagai berikut :
No
.
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Resiko peningkatnya
TUJUAN
TUJUAN
UMUM
KHUSUS
Menurunnya 1.Meningkatnya
STRATEGI
RENCANA
INTERVENSI PELAKSANAAN
1. Pendidikan
1. Lakukan
EVALUASI
KRITERIA
STANDAR
Angka
Pelaksanaan
angka
pengetahuan
pendidikan
kejadian
program P2-
pendidikan
kejadian
dan kesadaran
kesehatan
2. proses
kesehatan
ISPA pada
kesehatan tentang
tentang ISPA
balita
ISPA.
Tujuan dari
ISPA pada
balita
ibu tentang
pemanfaatan
pengetahuan
pelayanan
kesadaran ibu
kesehatan
tentang pemanfaatan
pelayanan posyandu,
tingginya angka
perokok dan
merokok di dalam
rumah dan prilaku
yang tidak PHBS.
kelompok
posyandu.
2.Meningkatnya
pada keluarga
yang memiliki
balita.
2. Lakukan
kesadaran
tentang
bahaya
balita
3.Tercerminya
kesehatan mengenai
kesehatan
pneumonia.
PHBS di rumah
Bank Sampah
dan 3R (Reuse,
Reduce,
kesehatan
Recycle)
Tujuan :
Bank sampah
lingkungan.
adalah strategi
untuk
prilaku PHBS
membangun
8
balita.
2. Melakukan
balita akibat
tentang
kesehatan
yang memiliki
pendidikan
kesehatan
terhadap
menurunkan
pendidikan
pendidikan
dalam rumah
adalah untuk
1. Melakukan
angka kesakitan
mengenai PHBS
3. Lakukan
merokok di
menurun.
program ini
IMPLEMENTASI
pada
kepedulian
masyarakat.
maysarakatagar
dapat
berkawan
dengan sampah
untuk
mendapatkan
manfaat
ekonomi
langsung dari
sampah .jadi
bank sampah ini
tidak dapat
berdiri sendiri
melainkan harus
diintegrasikan
dengan grakan
3R sehingga
manfaat
langsung yang
dirasakan tidak
hanya ekonomi,
namun
pembangunan
lingkungannya
yang bersih,
hijau dan sehat.
Masalah
Kegiatan
Hari/ Tanggal
Waktu/ Tempat
10
Peserta
Pelaksana
Hambatan
Evaluasi
1.
Resiko peningkatnya
1. Lakukan
Dusun
Warga
Mahasiswa
Kegiatan
Kegiatan berjalan
pendidikan
Pinang : Senin,
GOR Dusun
masyarakat
bekerja
dilaksanakan
lancar, warga
kesehatan tentang
08 maret 2016
Pinang
Dusun
sama
terlihat cukup
ISPA pada
Pinang
dengan
pada bulan
berantusias
balita, kurang
keluarga yang
kader
pengetahuan kesadaran
ibu tentang
pemanfaatan pelayanan
posyandu, tingginya
angka perokok dan
merokok di dalam
rumah dan prilaku yang
tidak PHBS.
memiliki balita.
2. Lakukan
yang di laksanakan
di Dusun Pinang
pendidikan
kesehatan
mengenai PHBS
3. Lakukan
pendidikan
kesehatan tentang
kesehatan
lingkungan.
11
penyuluhan.
Kelurahan
No
.
1.
Tanggal/waktu
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
(Kegiatan)
1. Melakukan pendidikan
28 Mei 2016
Resiko peningkatnya
12
memiliki balita.
2. Melakukan pendidikan
kesehatan mengenai
PHBS.
3. Melakukan pendidikan
kesehatan tentang
kesehatan lingkungan.
Paraf
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga
membuktikan pertanggungguggatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan
perawatan. Perawat mendokumentasikanya perlu ditekankan pada penulisanya untuk
menghindari salah persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih
lanjut.
B. Saran
Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamanya terhadap berbagai cara
implementasi dan pendokumentasian kegiatan pelaksanaan keperawatan komunitas
sehingga dapat dikembangkan dalam layanan keperawatan. Diharapkan agar perawat bisa
menindaklanjuti pendokumentasian tersebut melalui kegiatan asuhan keperawatan
sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan di lingkungan komunitas dalam ruang
lingkup keperawatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Efendy, ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas. Jakarta :
Salemba Medika
2. Achjar, Henny, Komang Ayu. 2013. Asuhan Keperawatan komunitas. Jakarta : EGC
3. Lyer, patricia W. & Camp, Nancy H.. (2004). Dokumentasi Keperawatan: Suatu
Pendekatan Proses Keperawatan Ed. 3. Jakarta: EGC
4. Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika
5. Marreelli, T. M.. (2007). Buku Saku Dokumentasi Keperawatan Ed. 3. Jakarta: EGC
6. Wilkinson, Judith M. & Ahern, Nancy R.. (2011). Buku Saku NANDA NIC NOC.
Jakarta: EGC
7. Anonim. (2012). Diambil pada tanggal 19 September 2014.
http://aulianurika08.wordpress.com/2012/10/12/dokumentasi-keperawatan-_implementasi/