Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK I
TINGKAT I A ILMU KEPERAWATAN NONREGULER
1. SITI RAHMAWATI ISMUHU
2. TIKA MAULIDIA LESTARI
3. DWI NUGRAENI AHLI SUDIRA
4. ARINI BUDI ENDANG SUYATI
5. INSAN KAMIL
6. JULFIKAR FAJAR ROMADAN
7. TINA WAHYU SUHESTI
8. RENI RAENIPAH
9. ADE SUMINTRA
10. SITI SUGIH HARTATI
11. SUTRIYANA RIYANI
12. GANDA JUANDA
13. FAJAR NURHIDAYAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACMAD YANI CIMAHI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
213215016
213215020
213215033
213215013
213215001
213215015
213215012
213215024
213215020
213215025
213215014
213215021
213215036
Segala puji dan syukur selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Tuhan
Semesta Alam yang telah memberikan kesempatan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Endokrin:
Hipertiroid. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. yang telah membawa umat manusia dari dimensi
kebodohan ke dimensi yang penuh dengan khasanah ilmu.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Keperawatan Klinik II.
Dalam penyusunan
kekurangan
yang
kesempurnaan. Kami
makalah
ini
masih
jauh
dari
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2
C. Manfaat..............................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................4
A. Konsep Penyakit................................................................................4
1. Definisi............................................................................................4
2. Klasifikasi........................................................................................4
3. Etiologi............................................................................................5
4. Patofisiologi.....................................................................................6
5. Manifestasi Klinis............................................................................7
6. Pemeriksaan Penunjang.................................................................8
7. Prinsip Penatalaksanaan................................................................8
B. Konsep Asuhan Keperawatan..........................................................10
1. Pengkajian Keperawatan..............................................................10
2. Diagnosa Keperawatan................................................................12
3. Intervensi Keperawatan................................................................14
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................20
A. Pengkajian Keperawatan.................................................................20
B. Diagnosa Keperawatan....................................................................37
C. Intervensi Keperawatan...................................................................38
D. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan........................................43
BAB IV PEMBAHASAN..............................................................................48
BAB V PENUTUP......................................................................................50
A. Kesimpulan.......................................................................................50
B. Saran................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................52
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit hipertiroid merupakan bentuk tirotoksikosis yang
paling sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Dapat terjadi pada
semua umur dan sering ditemukan pada perempuan dari pada lakilaki. Tanda dan gejala penyakit hipertiroid yang paling mudah dikenali
ialah adanya struma (hipertrofi dan hiperplasia difus), tirotoksikosis
(hipersekresi
kelenjar
tiroid/hipertiroidisme),
sering
disertai
metabolik
mungkin
terjadi
sebagai
akibat
dari
Sebagai
bahan
bacaan
bidang
kesehatan
dalam
gangguan
sistem
endokrin:
hipertiroidisme,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Hipertiroid (tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di
mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan
dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan
bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme adalah keadaan tirotoksikosis sebagai
akibat dari produksi tiroid, yang merupakan akibat dari fungsi tiroid
yang berlebihan.
Hipertiroidisme
(Hyperthyrodism)
adalah
keadaan
tiroid,
sehingga
menstimulasi
kelenjar
tiroid
untuk
suatu
penyakit
tiroid
autoimun
yang
antibodinya
akibat
malfungsi
hipotalamus
akan
dengan
hipertiroidisme,
kelenjar
tiroid
dipaksa
normal.
Bahkan
akibat
proses
metabolisme
yang
tidur.
Efek
pada
kepekaan
sinaps
saraf
yang
Gejala
secara
yang
ditemukan
emosional
sering
mudah
berupa
terangsang
abnormal,
amenore,
dan
perubahan
defekasi
dengan
dengan
menggunakan
obat-obatan
yang
manifestasi
hipertiroidisme.
Tujuan
untuk
mempersiapkan
penderita
dalam
menghadapi pembedahan.
b. Penyinaran atau radiasi yang meliputi penggunaan radioisotop
I atau I untuk menimbulkan efek destruktif pada kelenjar tiroid.
Tujuan terapi preparat Iodium Radioaktif (I) adalah untuk
mengahaancurkan sel-sel tiroid yang berelebihan. Terapi ini
merupakan bentuk terapi yang sering digunakan oleh pasien
lansia. Pemberian preparat dilakukan per-oral berdasarkan
pada berat tiroid yang diperkirakan 80-160 Ci/g. Iodium
radioaktif
digunakan
toksik/penyakit
goiter
dalam
pengobatan
multinoduler
dan
adenoma
tirotoksikosis,
goiter
toksik
yang
menyebar.
Sedangkan
: Atrofi otot
b. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)
Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur,
peningkatan tekanan darah dengan tekanan nadi yang
berat. Takikardia saat istirahat. Sirkulasi kolaps, syok
(krisis tirotoksikosis)
c. Eliminasi
Gejala : Perubahan pola berkemih ( poliuria, nocturia), rasa
nyeri / terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), infeksi
saluran kemih berulang, nyeri tekan abdomen, diare,
urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembang
menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia
berat), urine berkabut, bau busuk (infeksi), bising usus
lemah dan menurun, hiperaktif (diare).
d. Integritas / Ego
Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial
Tanda
e. Makanan / Cairan
Gejala : Hilang nafsu makan, Mual atau muntah. Tidak mengikuti
diet : peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat,
penurunan berat badan lebih dari periode beberapa
hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid)
Tanda
kebutuhan
metabolisme
dengan
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang
mengalami hipertiroidisme adalah sebagai berikut :
fisiologis;
status
hipermetabolik.
f. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
g. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
fisiologik, peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental,
perubahan pola tidur.
3. Intervensi Keperawatan
Tabel 1 Intervensi keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem endokrin: hipertiroid
No.
1.
Diagnosa
Keperawatan
Risiko tinggi terhadap
penurunan curah
jantung berhubungan
dengan hipertiroid tidak
terkontrol, keadaan
hipermetabolisme,
peningkatan beban
kerja jantung;
perubahan dalam arus
balik vena dan tahanan
vaskuler sistemik;
perubahan frekuensi,
irama dan konduksi
jantung.
Rencana Keperawatan
Intervensi
Rasional
1. Pantau tekanan darah pada Hipotensi umum atau ortostatik dapat
posisi baring, duduk dan terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi
berdiri jika memungkinkan. perifer yang berlebihan dan penurunan
Perhatikan
besarnya volume sirkulasi.
tekanan nadi.
Tujuan
Klien akan
mempertahankan
curah jantung yang
adekuat sesuai
dengan
kebutuhan tubuh,
2. Periksa
kemungkinan
dengan kriteria :
adanya nyeri dada atau
1. Nadi perifer dapat
angina yang dikeluhkan
teraba normal.
pasien.
2. Vital sign dalam
batas normal.
3. Pengisian kapiler
3. Auskultasi
suara
nafas.
normal.
Perhatikan adanya suara
4. Status mental baik.
yang tidak normal (seperti
5. Tidak ada
krekels).
disritmia.
Kelelahan
berhubungan dengan
hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhan
Energi.
Klien akan
mengungkapkan
secara verbal tentang
peningkatan tingkat
Energi.
dan
stimulasi
besar
3. Sarankan
pasien
untuk Membantu melawan pengaruh
mengurangi aktivitas.
peningkatan metabolisme.
4. Berikan
tindakan
yang Meningkatkan relaksasi.
membuat pasien merasa
nyaman seperti massage.
yang
dapat
dari
3.
4.
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme
(peningkatan nafsu
makan/pemasukan
dengan penurunan
berat badan); maual,
muntah, dan diare;
kekurangan insulin
yang relatif;
hiperglikemia.
Klien akan
menunjukkan berat
badan stabil dengan
kriteria :
1. Nafsu makan baik.
2. Berat badan
normal.
3. Tidak ada tandatanda malnutrisi.
Klien akan
mempertahankan
kelembaban membran
mukosa mata,
terbebas
dari ulkus.
pasien
Melindungi kerusakan kornea.
kaca mata
stimulasi
ditinggikan.
5.
lingkungan
akurat
yang
6.
Kurang pengetahuan
mengenai kondisi,
prognosis dan
kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
tidak mengenal sumber
informasi
Klien akan
melaporkan
pemahaman tentang
penyakitnya dengan
kriteria :
Mengungkapkan
pemahaman tentang
penyakitnya
7.
Mempertahankan
orientasi realitas
umumnya, mengenali
perubahan dalam
berpikir/berprilaku dan
faktor penyebab.
kelainan
pada
perubahan
Kemungkinan terlalu waspada, tidak
dapat
beristirahat,
sensitifitas
meningkat atau menangis atau mungkin
berkembang menjadi psikotik yang
sesungguhnya
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
Tgl masuk rumah sakit
: 12 April 2016
Tgl pengkajian
: 13 April 2016
Nomor register
: 0912121
: melati/RSHS
Diagnosa medis
: hipertiroidisme
1.
Biodata
a. Identitas Pasien
Nama Lengkap
: Ny B
Jenis Kelamin
: Perempuan
: 30 Tahun
: Sudah kawin
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Bugis
Pendidikan
: S1
Pendapatan
: Tidak menentu
Pekerjaan
Nomor Askes
: -
Alamat
b. Identitas Penaggung
Nama Lengkap
: Tn A
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: 38 tahun
: Sudah KAwin
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Bugis
Pendidikan
: SMA
Pendapatan
: Tidak menentu
2.
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nomor Askes
: -
Alamat
Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Keluhan Utama
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas
2) Riwayat keluhan utama (dengan pendekatan P,Q,R,S,T )
Provocative/palliative
metabolisme
tubuh
di
atas
normal.
Yang
Quality/quantity
Region/radiation
Severity scale
energi
suhu
yang
berlebihan
tubuh
sehingga
serta
terjadi
menyebabkan
Timing
Keterangan:
Laki-laki
perempuan
meninggal
Klien
garis pernikahan
3.
garis keturunan
Pemeriksaan Fisik
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 130/80 mmHg
Denyut nadi
: 110x/menit
Suhu badan
: 37,5oC
Pernafasan
: 26x/ menit
d. Berat Badan
: 55 Kg
e. Tinggi Badan
: 157 cm
f. Kulit
Inspeksi
Palpasi
1)
Kulit
2)
3)
Tekstur kulit
: halus
4)
Oedema
: tidak ada
g. Keadaan kepala
: dingin
Inspeksi
1)
2)
3)
4)
Palpasi
1)
2)
3)
h. Muka
Inspeksi
1) Simertis/tidak
: Simetris
2) Bentuk wajah
: Lonjong/oval
3) Gerakan abnormal
: Tidak ada
4) Ekspresi wajah
Datar
Palpasi
1) Nyeri tekan/tidak
2) Data lain
: -
i. Keadaan mata
Inspeksi
1) Palpebrae
2) Sclera
: Berwarna kemerahan
3) Conjuctiva
4) Pupil
: Isokor
5) Posisi mata
menggerakkan
Pasien
matanya
8) Keadaan visus
: 15/20
9) Penglihatan
: Kabur
Palpasi
1) Nyeri Tekan
: (+)
j. Keadaan hidung
Inspeksi
1)
Simetris
2)
3)
4)
Palpasi
k. Keadaan telinga
Inspeksi
1)
2)
l. Mulut
Inspeksi
1) Gigi
Keadaan gigi
Karang gigi/karies
m. Tenggorokan
n. Leher
Inspeksi
Palpasi
1) Kelenjar Thyroid
Teraba
2) Kaku kuduk/tidak
3) Kelenjar limfe
tidak
4) Terdapat benjolan
Inspeksi
1) Bentuk dada
normal
2) Pernafasan
Inspirasi=ekspirasi,
frekuensi
pernafasan
permenit,
80
kali
irama pernafasan
regular.
3) Pengembangan paru
Palpasi
Perkusi
1) Bunyi sonor
normal
Askultasi
1) Suara nafas
Vesikuler dan
p. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
5) Tidak
ada
keluaran,
ulkus,
pergerakan
atau
Palpasi
r. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Tympani
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
t. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas
Motorik
Pergerakan kanan/kiri :
lemah
Refleks
Biceps kanan/kiri
: Normal
Triceps kana/kiri
: Normal
Sensori
Nyeri
: +
Rangsang suhu
: +
Rasa raba
: +
2) Ekstremitas bawah
Motorik
Gaya berjalan
: normal
Kekuatan kanan/kiri
: menurun
Refleks
KPR kanan/kiri
: -/-
APR kanan/kiri
: -/-
Bebinski kanan/kiri
: +/+
Sensori
Nyeri
: +
Rangsang suhu
: +
Rasa raba
: +
u. Status Neurologi
1) Saraf-saraf cranial
N I (Olfaktorius)
N II (Optikus)
N V (Trigeminus)
N VII (Fasialis)
N VIII (Akustikus)
N IX (Glosofaringeus)
N X (Fagus)
N XI (Assessoris)
N XII (Hipoglosus)
4.
Kaku kuduk
: -
Kerning sign
: -
Refleks Brudzinski
: -
Refleks Lasegu
: -
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
3) Tiroglobulin : meningkat
4) Pemberian TRH
13)EKG
fibrilasi
kardiomegali
b. Radiologi
USG
c. Pemeriksaan canggih
MRI
5.
a. Nutrisi
1) Kebiasaan
atrium,
waktu
sistolik
memendek
Frekwensi makan/hari
: 3x/ hari
Nafsu makan
: sedang
Makanan pantang
: ikan asin
: ayam goreng
: 7-8 gelas
b. Eliminasi
Kebiasaan
Frekuensi/hari
Warna
miksi
Kebiasaan
Fekuensi/hari
: klien 1 - 2x/hari
Warna
: Kuning
Konsistensi
: padat/ normal
d. Tidur
1) Kebiasaan
: 10
bangun jam 6
: 3
bangun jam 4
e. Hygine
1) Kebiasaan
Mandi
: 2 kali/hari
Rambut
: Bersih
Selama
sakit
klien
mengalami
kelelahan
sehingga
6.
dan suaminya,
7.
Kesehatan Sosial
8.
dengan
mengungkapkan
apa
orang
yang
lain,
klien
difikirkannya,
kesulitan
klien
lebih
dalam
suka
menyendiri dan banyak diam, klien lebih sering cemas, klien tidak
menggunakan obat tertentu.
9.
Kegiatan Keagamaan
Perawatan/Pengobatan
1. Perawatan
Tindakan keperawatan yang diberikan selama di rumah sakit
disesuaikan dengan diagnosa yang dialami oleh pasien.
2. Pengobatan
1) Sebelum masuk rumah sakit : Tidak ada tindakan
pengobatan yang diberikan
2) Setelah masuk rumah sakit :
- Obat antitiroid
- Pengobatan dengan yodium radioaktif.
- Obat propanolol
6. Analisa Data
N
O
1.
SYMTOM
DS:
Klien
mengatakan
jantungnya
berdebardebar
Klien
lelah
mengatakan
ETIOLOGI
PROBLEM
Produksi hormone
tiroid meningkat
Penurunan
curah
Peningkatan metabolic
tubuh
Jantung
Peningkatan beban
kerja jantung
Takikardi
DO:
TD: 130/80 mmHg
N: 110 x / menit
2.
DS:
Klien mengatakan
badannya lemah
Perubahan
denyut/irama jantung
Penurunan curah
Jantung
Kelelahan
N: 110 x / menit
Meningkatnya
kebutahan energi
Kelelahan
DO:
3.
Klien
tampak
lemas dan pucat
DS :
Klien mengatakan
terkadang mual
Klien mengatakan
badannya lemah
Produksi hormone
tiroid meningkat
Proses glikogenesis
meningkat
DO :
Proses pembakaran
lemak meningkat
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Peningkatan
metabolisme
Pemenuhan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
4.
DS:
Klien mengatakan
Penglihatannya
kabur
Klien mengatakan
sulit menutup
matanya
hipertiroidisme.
peningkatan produksi
T3 dan T4
Risiko tinggi
terhadap
kerusakan
integritas
jaringan
DO:
Klien tampak
gelisah
Klien tampak
tegang
Klien tampak
sering
menonjolkan mata
Visus 15/20
peningkatan
pembentukan limfosit
Perubahan mekanisme
perlindunan dari mata
eksoftalmus.
Gangguan penglihatan
5.
DS :
Klien
mengatakan
kurang
mengerti
tentang penyakitnya
Peningkatan produksi
hormone tiroid
Hipermetabolik
tidak mengenal
sumber informasi
DO:
Klien
tampak
bingung
saat
ditanya
tentang
penyakitnya
Klien
banyak
bertanya tentang
penyakitnya
Kurang pengetahuan
Kurang
pengetahuan
Klien
bingung.
tampak
B. Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
Kelelahan
berhubungan
dengan
hipermetabolik
dengan
4.
perubahan
mekanisme
perlindungan
dari
mata;
eksoftalmus.
5.
C. Intervensi Keperawatan
Tabel 2 Intervensi keperawatan pada kasus hipertiroid Ny. B
No.
1.
Diagnosa
Keperawatan
Penurunan
curah
jantung berhubungan
dengan peningkatan
beban kerja jantung,
ditandai dengan :
DS:
Klien
mengatakan
jantungnya
berdebardebar
Klien
mengatakan
lelah
Rencana Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
Setelah
dilakukan 1. Pantau tekanan darah pada Hipotensi umum atau ortostatik dapat
tindakan keperawatan
posisi baring, duduk dan terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi
selama
3x24
jam
berdiri jika memungkinkan. perifer yang berlebihan dan penurunan
diharapkan klien akan
Perhatikan
besarnya volume sirkulasi.
mempertahankan
tekanan nadi.
curah jantung yang
kemungkinan
adekuat
sesuai 2. Periksa
adanya nyeri dada atau Merupakan tanda adanya peningkatan
dengan
kebutuhan
angina yang dikeluhkan kebutuhan oksigen oleh otot jantung
tubuh, dengan kriteria:
pasien.
1. TD dalam batas
atau iskemia.
normal
2. Nadi dalam batas 3. Auskultasi bunyi jantung.
Perhatikan adanya suara S1 dan murmur yang menonjol
normal
DO:
3. Klien tampak tidak
yang tidak normal (seperti berhubungan dengan curah jantung
TD: 130/80 mmHg
kelelahan
murmur).
meningkat
pada
keadaan
N: 110 x / menit
4. Klien
tidak
hipermetabolik.
Klien
cemas
dan
mengeluh
4. Observasi tanda dan gejala
tegang
jantungnya
haus yang hebat, mukosa Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang
berdebar-debar
membran
kering,
nadi akan menurunkan volume sirkulasi dan
Perubahan
nutrisi
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme, ditandai
dengan:
DS :
Klien mengatakan
terkadang mual
Klien mengatakan
badannya lemah
DO :
Berat badan klien
Setelah
dilakukan 1. Catat adanya anoreksia,
tindakan keperawatan
mual dan muntah.
selama
3x24
jam
diharapkan kebutuhan
nutrisi klien dapat
2. Pantau masukan makanan
terpenuhi,
dengan
setiap hari, timbang berat
kriteria:
badan setiap hari.
1. Berat badan klien
stabil
2. Klien tidak tampak
3. Kolaborasi untuk pemberian
lemah
diet tinggi kalori, protein,
3. Klien mengatakan
karbohidrat dan vitamin.
tidak mual
3.
turun dari 55 Kg
menjadi 52 Kg
meskipun nafsu
makan bertambah
Klien tampak lemah
Kelelahan
berhubungan dengan
hipermetabolik dengan
peningkatan
kebutuhan
Energi,
ditandai dengan:
DO:
Klien tampak lemas
dan pucat
N: 110 x / menit
Setelah dilakukan
1. Pantau tanda vital dan catat
tindakan keperawatan
nadi baik istirahat maupun
selama 2x24 jam
saat aktivitas.
pasien
untuk
diharapkan klien akan 2. Sarankan
mengurangi aktivitas.
mengungkapkan
secara verbal tentang
3. Berikan
tindakan
yang
peningkatan tingkat
membuat pasien merasa
Energi, dengan kriteria
nyaman seperti massage.
:
1. Klien tidak tampak
lemas dan pucat
2. Kekuatan otot 5/5
DS:
5/5
Klien mengatakan
badannya lemas
dan
4.
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama
2x24
jam
diharapkan klien dapat
mempertahankan
kelembaban membran
mukosa
mata,
terbebas
dari ulkus, dengan
kriteria:
1. Klien
tampak
tenang
2. Mata tampak tidak
terlalu menonjol
3. Klien
dapat
membuka
dan
menutup matanya
3. Anjurkan pasien
menggunakan kaca mata
gelap.
4. Tinggikan bagian kepala
tempat tidur klien.
5.
Kurang pengetahuan
mengenai
kondisi,
prognosis
dan
kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
tidak
mengenal
sumber
informasi,
ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan
kurang
mengerti
tentang
penyakitnya
DO:
Klien
bingung
ditanya
tampak
saat
tentang
Setelah
dilakukan
tindakan keperawatan
selama
1x24
jam
diharapkan klien dapat
mengungkapkan
pemahaman tentang
penyakitnya, dengan
kriteria hasil:
2. Klien tidak tampak
bingung
3. Klien mengatakan
sudah
paham
tentang
penyakitnya
4. Tekankan pentingnya
perencanaan waktu istirahat.
penyakitnya
Klien
banyak
bertanya
tentang
penyakitnya
Klien
tampak
bingung.
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung
berhubungan
dengan
peningkatan beban kerja
jantung, ditandai dengan:
DS:
Klien
mengatakan
jantungnya berdebar
debar
Klien mengatakan lelah
Waktu
Implementasi
Respon Klien
Kamis, 14
April 2016
07.00 WIB 1. Memantau
tekanan Hasil: TD 130/90, N
darah
pada
posisi 105 x/menit, palpasi
baring.
Perhatikan nadi kuat.
besarnya tekanan nadi.
07.15 WIB
2. Memeriksa kemungkinan
adanya nyeri dada atau Hasil: Klien
Evaluasi
Kamis, 14 April 2016
Jam 14.00 WIB
S: - Klien tidak mengeluh
jantungnya
berdebar-debar
- Klien mengatakan
lelahnya berkurang
O: TD 130/80
Nadi 115 x/menit
DO:
TD: 130/80 mmHg
N: 110 x / menit
Klien
cemas
tegang
07.16 WIB
dan
09.00 WIB
12.00 WIB
4. Mengobservasi
tanda
dan gejala haus yang
hebat, mukosa membran
kering,
nadi
lemah,
penurunan
produksi
urine dan hipotensi.
2.
metabolisme,
ditandai
dengan:
DS :
08.00 WIB
Klien mengatakan
terkadang mual
08.00 WIB
Klien mengatakan
badannya lemah
DO :
Berat badan klien turun
dari 55 Kg menjadi 52
Kg meskipun nafsu
makan bertambah
Klien tampak lemah
3.
Kelelahan berhubungan
dengan hipermetabolik
dengan peningkatan
kebutuhan
Energi, ditandai dengan:
DO:
Klien tampak lemas
dan pucat
08.00 WIB
timbang berat
setiap hari.
2. Mencatat
anoreksia,
muntah.
badan
3. Berkolaborasi
untuk
pemberian diet tinggi
kalori,
protein,
karbohidrat dan vitamin.
4. Menganjurkan
klien
makan makanan dalam Hasil: Klien makan
keadaan hangat
makanan dalam
keadaan hangat.
Kamis, 14
April 2016
07.00 WIB 1. Memantau tanda vital
dan catat nadi baik
istirahat maupun saat
aktivitas.
07.05 WIB
4.
N: 110 x / menit
DS:
Klien mengatakan
badannya lemas
10.00 WIB
Kamis, 14
April 2016
07.00 WIB
DO:
Klien tampak gelisah
Klien tampak tegang
2. Menyarankan pasien
untuk mengurangi
aktivitas.
3. Memberikan tindakan
yang membuat pasien
merasa nyaman seperti
massage.
07.20 WIB
07.20 WIB
08.30 WIB
mengurangi
kativitasnya
Hasil: klien tampak
rileks
1. Mengobservasi adanya
edema periorbital.
2. Evaluasi ketajaman
mata.
3. Menganjurkan pasien
menggunakan kaca mata
gelap.
4. Meninggikan bagian
kepala tempat tidur klien.
x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1
dan 2
5.
Kurang
pengetahuan
mengenai
kondisi,
prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan
dengan tidak mengenal
sumber informasi, ditandai
dengan :
DS :
Klien
mengatakan
kurang
mengerti
tentang penyakitnya
Kamis, 14
April 2016
13.00 WIB
13.05 WIB
13.05 WIB
13.10 WIB
DO:
Klien tampak bingung
saat ditanya tentang
penyakitnya
Klien banyak bertanya
13.10 WIB
tentang penyakitnya
Klien tampak bingung.
klien
ada
yang
4. Memberikan
informasi
klien
tanda dan gejala dari Hasil:
mengatakan paham
hipotiroid.
tentang penyakitnya.
BAB IV PEMBAHASAN
2. Kelelahan
berhubungan
dengan
hipermetabolik
dengan
peningkatan
peningkatan
stimulasi
SSP/mempercepat
aktifitas
mental,
1.
2.
3.
4.
5.
1.
peningkatan
stimulasi
SSP/mempercepat
aktifitas
mental,
2.
dan
risiko
tinggi
terhadap
kerusakan
integritas
jaringan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Hipertiroid (tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana
didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan
dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan
bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
2. Thamrin (2007) mengklasifikasikan hipertiroidisme menjadi empat
bagian: goiter toksik difusa (graves disease), penyakit tiroid,
nodular
(nodular
thyroid
disease),
subakut
tiroiditis,
dan
postpartum tiroiditis.
3. Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,
suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang selsel untuk menghasilkan hormon yang berlebihan.
4. Menurut Brunner & Suddart (2001), manifestasi klinis yang timbul
pada pasien dengan hipertiroidiseme antara lain: Tirotoksitosis;
Peningkatan selera makan dan konsumsi makanan, penurunan
berat badan yang progresif, kelelahan otot yang abnormal,
amenore, dan perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare;
Frekuensi denyut nadi berkisar secara konstan 90-160 kali/menit;
Efek pada jantung mencakup sinus takikardia/aritmia jantung,
peningkatan tekanan nadi dan palpitasi.
5. Pemeriksaan penunjang pada hipertiroid, yaitu TSH (Tiroid
Stimulating
Hormone),
(triiodotironin),
bebas
T4
(tiroksin),
juga
boleh
dibuat
diagnosa
bebas
T3
menggunakan
penurunan
terhadap
hiperglikemia.
insulin,
yang
dapat
menyebabkan
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini, mahasiswa dan
mahasiswi dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan sistem endokrin: hipertiroidisme sehingga
bisa diterapkan dengan baik kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
2011.
Asuhan
Keperawatan
http://zhaliendingnoova.blogspot.co.id/2011/08/askephipertiroidisme.html.
Hipertiroid.