Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Tingkat I Semester II
NPM. 213215020
2.
Siti Hakimah
NPM. 2132150
3.
Insan Kamil
NPM. 2132150
4.
Tri Utomo
NPM. 2132150
5.
Zulfikar Fajar
NPM. 2132150
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur hanya milik Allah SWT, Karena berkat rahmat, karunia
serta hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan
Keperawatan Keluarga dengan Remaja.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Makalah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dari
beberapa pihak yang ikhlas bersedia meluangkan waktunya untuk membantu
Penulis. Maka pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. TIM Mata Kuliah Keperawatan Keluarga, Dosen pengajar Keperawatan
Keluarga.
2. Orangtua tercinta yang selalu memberikan dorongan dan bantuan baik berupa
materil maupun moril yang tidak ternilai harganya.
3. Teman-teman Tingkat I IKP Non-Reguler yang senantiasa memberikan
semangat dan dorongan selama penulisan Makalah ini.
4. Semua pihak yang telah ikut membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan Makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan Makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi Penulis, pihak-pihak yang
telah membantu dan kepada siapa saja yang ingin memanfaatkannya sebagai
referensi keilmuanya. Aamiin Allahumma Aamiin
Cimahi, Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan.....................................................................2
C. Manfaat Penulisan.......................................................................2
D. Metodologi Penulisan...................................................................3
E. Sistematika Penulisan..................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORITIS......................................................................4
A. Pengertian................................................................................. 4
B. Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua..........................................5
C. Tugas Perkembangan Keluarga....................................................5
D. Masalah-masalah kesehatan........................................................6
E. Peran Perawat............................................................................7
BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN...................................9
A. INDENTITAS UMUM KELUARGA.................................................9
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA.................12
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN.....................................................13
D. STRUKTUR KELUARGA...........................................................15
E. FUNGSI KELUARGA.................................................................17
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA...........................................17
G. KEADAAAN GIZI KELUARGA....................................................18
H. HARAPAN KELUARGA..............................................................18
I. PEMERIKSAAN FISIK...............................................................18
J. DAFTAR MASALAH..................................................................24
K. SCORING/ Pembobotan dan Penentuan Prioritas Masalah.............27
L. PERENCANAAN KEPERAWATAN..............................................31
M. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI................................................52
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................ 65
BAB V PENUTUP.................................................................................... 69
A. Kesimpulan.............................................................................. 69
B. Saran...................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga
biasanya terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya,
dan masing-masing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi
perubahan perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan
perubahan kognitif, pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta
konflik-konflik dan krisis yang didasarkan perkembangan.
keluarga remaja
Meninjau dan menganaslis (pembahasan) kasus asuhan keperawatan
keluarga dengan tahapan perkembangan remaja.
C. Manfaat Penulisan
Suatu karya dapat dikatakan baik apabila dapat memberi manfaat yang
dapat digunakan untuk meningkatkan aspek kehidupan kearah yang lebih baik
salah satunya dibidang kesehatan. adapun manfaat yang diharapkan penulis
yaitu:
1. Bagi Mahasiswa/diri sendiri
Dapat menambah pengetahuan tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan Remaja.
2. Bagi pembaca secara umum
Dapat menambah pengetahuan terhadap profesi keperawatan.
Menambah wawasan dan pengetahuan Penulis. Menambah daya kritis
terhadap Penulis.
D. Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang penulis gunakan untuk menyusun makalah ini
adalah Studi Pustaka atau metode Literatur, yaitu mempelajari buku-buku
acuan yang mendapat informasi teoritis dan relavan serta mencari dengan
berbagai sumber dan Dunia Maya atau Internet, yaitu mencari informasi
melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi.
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, sitematika penulisan terdiri dari empat (4)
BAB antara lain:
BAB I yaitu pendahuluan berisi latar belakang, maksud dan tujuan,
manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II yaitu tinjauan teoritis yaitu terdiri dari uraian tentang pengertian,
peran dan tanggung jawab orang tua, tugas perkembangan keluarga,
Masalah-masalah pada perkembangan keluarga usia remaja, masalahmasalah kesehatan, dan peran perawat.
BAB III yaitu tijauan kasus asuhan keperawatan keluarga dengan anak
remaja dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.
BAB IV yaitu pembahasan mengenai teori dan kasus asuhan
keperawatan.
BAB V yaitu penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
Pengertian
Remaja adalah periode perkembangan dimana individu mengalami
perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara
usia 13 dan 20 tahun (Potter & Perry, 2005). Sedangkan menurut Purwanto
(1999) masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran. Bukan
saja kesukaran bagi individu, tetapi juga bagi orang tuanya, masyarakat
bahkan seringkali aparat keamanan. Hal ini disebabkan masa remaja
merupakan masa transisi antara kanak-kanak dan masa dewasa. Masa
transisi ini seringkali menghadapkan individu yang bersangkutan kepada
situasi yang membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak, tetapi
dilain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa.
Keluarga dengan anak remaja merupakan tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap
ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih
singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika
anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun. (Friedman,
2010)
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak
berusia 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi
dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap
orang tua dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada tahapan ini
seringkali ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua dan anak
remaja, apabila hal ini tidak diselesaikan akan berdampak pada hubungan
selanjutnya. (diadaptasi dari Duval, dalam Setiawati & Dermawan, 2008).
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak
remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa (Mubarak, 2009).
memasuki
pertengahan
hidup
(Preto,
1988,
dalam
perawatindonesia.org, 2010).
Tantangan utama dengan keluarga yang memiliki anak remaja adalah
seputar perkembangan yang dialami remaja dala perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pertumbuhan biologis, serta kaitannya dengan
perkembangan berdasakan pada konflik dan krisis (Friedman, 2010)
B.
C.
keluarga,
terutama
orang
tua
dan
anak
remaja,
untuk
Masalah-masalah kesehatan
Pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja, kesehatan fisik
anggota keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal
yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi dan dibicarakan
dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai
dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan
pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih
rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan
anak
remaja
mendapatan
layanan
kesehatan
tanpa
persetujuan dari orang tua. Jika orang tua terlibat, seringkali diindikasikan
untuk memisahkan wawancara antara remaja dan orang tua sebelum
membawa mereka bersama. (Friedman, 2010)
Kehamilan remaja adalah masalah keluarga yang kritis. Pencegahan
kehamilan remaja merupakan intervensi yang didasari oleh keluarga dan
komunitas. Perawat keluarga perlu membantu keluarga dalam upaya
pencegahan kehamilan remaja dengan rujukan ke pelayanan keluarga
berencana, konseling dan pendidikan seksual, mendorong anak remaja
untuk berpartisipasi dalam kegiatan waktu luang sepulang sekolah, dan
kesempatan pendidikan adalah strategi dasar pencegahan kehamilan
remaja.
Kebutuhan kesehatan lainnya adalah di area dukungan dan bantuan
dalam menguatkan hubungan pernikahan dan hubungan otang tua dan
remaja. Mungkin dibutuhkan konseling suportif langsung atau melakukan
rujukan ke sumber-sumber komunitas untuk konseling, pelayaan rekreasi,
edukasi dan, pelayanan lain. (Friedman, 2010)
E.
Peran Perawat
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada
peningkatan dan pencegahan penyakit. Penyuluhan tentang penyakit
kardiovaskuler pada usia lanjut, penyuluhan tentang obat-obatan terlarang,
minuman keras, seks, pencegahan kecelakaan pada remaja, serta
BAB III
TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
(Kasus)
An. H adalah anak pertama dari pasangan Tn. R dan Ny. R yang saat ini
berusia 14 tahun. Dalam rentang usia ini, An. H termasuk ke dalam
masa
perkembangan remaja. An. H saat ini sedang duduk di bangku SMP kelas 2. An.
H tinggal bersama dengan Bp. R (38 tahun), Ibu R (30 tahun), kedua adiknya
An. F dan An. L dan ibu dari Bp. R yaitu Nenek. R (61 tahun).
Pada saat dilakukan pengkajian, tahapan perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi saat ini yaitu berkomunikasi secara terbuka. An. H adalah anak
yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya, An. H sudah mulai jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan
waktunya di dalam kamarnya. An. H lebih suka menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya
yang lain. sedangkan Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya dan agak keras untuk mendidik anak-anaknya.
An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H tidak
mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Dalam hal akademik, An. H malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya dan sudah tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya, an.
H jarang belajar dan nilainya pas-pasan. Sedangkan Ibu. R tidak pernah
memantau aktivitas belajar anaknya di rumah. Selain itu, An. H pernah ikut-ikutan
tawuran dengan teman-teman sekolah, jarang (suka membolos) dalam mengikuti
pengajian, dan An. H sudah memiliki teman dekat wanita (pacar).
A. INDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Indentitas Kepala Keluarga
Nama
: Tn. R
Umur
: 38 tahun
Perkerjaan
: Buruh
Pendidikan
: SMP
Alamat
Nama
Jenis
Ibu. R
An. H
An. F
An. L
Nenek. R
Kelamin
L
L
P
P
P
.
1
2
3
4
5
Umur
30 tahun
14 tahun
12 tahun
9 tahun
61 tahun
Hub. Klg
Istri
Anak 1
Anak 2
Anak 3
Ibu
Pendidika
n
SMP
SMP Kls 2
SD Kls 6
SD Kls 3
SD
3. Genogram
Nenek R 61th
Bp R
38 th
Keterangan:
An.H 14th
= Laki-laki
Ibu R
30 th
An F
11 th
An. L
9 th
= Perempuan
= Cerai
= Satu Rumah
= anak remaja
4. Type Keluarga
Keluarga Bp. R termasuk tipe keluarga extended family (keluarga luas/ besar).
Keluarga Bp. R (38 tahun) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga anaknya dan ibu
dari Bp. R yaitu Nenek. R (61 tahun).
5. Suku Bangsa
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu. R juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah
adalah bahasa Indonesia. Saat di luar rumah pun mereka menggunakan
bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu. R mengatakan keluarganya tidak
10
11
Bp.
sering
marah-marah
sehingga An.
malas
untuk
12
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen peninggalan
orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah terbagi menjadi
6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang tidur dan
yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1
digunakan oleh Bp. R dan Ibu. R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan
oleh anak-anak dan Nenek. R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu. R. Lantai
rumah terbuat dari keramik. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran
1,5 x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat
selalu terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah, tampak rapi dan bersih dan terdapat
beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh
keluarga berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak
berwarna, dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap, pencahayaan lampu
dalam rumah Bp. R terbilang terang.
13
Kamar Mandi
Dapur
Ruang Tidur
Teras
Ruang keluarga
10 m
Ruang Tamu
Ruang Tidur
Warung
Teras
sendiri tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan mengurus
warung yang ada di rumah. Keluarga Bp. R tinggal di RT 02 RW 02, di sisi
kanan rumah Bp. R yaitu rumah saudaranya dan sisi kiri adalah rumah
7m
14
15
16
rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan
tidak merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus
diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stressor jangka pendek
Keluarga Bp. R mencemaskan pergaulan An. H yang sudah memasuki masa
remaja. An. H sudah mulai ditawari untuk mencoba merokok oleh temantemannya, baik teman di sekolah maupun teman di lingkungan rumahnya. An.
H juga sering nongkrong tidak jelas dengan teman sekolah maupun teman di
sekitar rumahnya tersebut. An. H juga mengatakan pernah ikutikutan tawuran
dengan teman-teman sekolahnya. An. H mengatakan sudah memiliki teman
dekat wanita (pacar).
2. Sressor jangka panjang
Ibu. R mengeluhkan biaya sekolah ketiga anaknya yang semakin mahal,
terlebih lagi tahun ini anak keduanya yaitu An. F akan lulus dari SD dan akan
memasuki SMP.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah, keluarga berupaya untuk mencari jalan keluar dari masalah
tersebut dengan jalan musyawarah. Keluarga meyakini kalau setiap masalah
ada jalan keluarnya, misalnya dengan minta bantuan dari orang tua dan
tetangga yang terdekat.
4. Strategi koping yang digunakan
Ibu. R mengatakan selalu menyerahkan semua masalah yang terjadi kepada
Allah SWT tetapi tetap berusaha untuk mengatasi masalah yang ada.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada.
G. KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : Pemenuhan gizi keluarga dilakukan oleh Ibu R dengan
menyediakan pemenuhan kebutuhan makan 3 kali sehari.
Upaya lain : Tidak ada upaya lain yang dilakukan.
17
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin.
Mereka juga berharap akan mendapatkan banyak pengetahuan tentang
berbagai macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
I.
PEMERIKSAAN FISIK
No
.
1.
Nama
Bp. R
(38 tahun)
Pemeriksaa
n Fisik
TD
(mmHg)
Nadi
(x/menit
)
Nafas
(x/menit
)
Suhu
(oC)
BB
(Kg)
TB
(cm)
130/0
86
21
36,7
68
172
18
Ibu. R
(30 Tahun)
Pemeriksaa
n fisik
110/70
82
19
36,7
48
154
19
An. H
(14 Tahun)
Pemeriksaa
n Fisik
120/80
88
20
36,5
51
156
20
An. F
(12 Tahun)
Pemeriksaa
n Fisik
110/80
91
21
36,8
36
139
21
An. L
(9 Tahun)
110/70
92
22
36,9
31
134
22
6.
Nenek. R
Pemeriksaa
n Fisik
23
J. DAFTAR MASALAH
NO
1.
DATA
DS:
ETIOLOGI
PROBLEM
Ketidakmampuan
Ketidakefektifan
performa peran
keluarga
mengenal
remaja
masalah.
keluarga Bp. R
khususnya
kamar
H.
daripada
berkumpul
dengan
keluarga
Ibu. R mengatakan di rumahnya tidak ada
peraturan yang jelas tentang apa saja
maupun
tanggung
dalam
24
pada
An.
kegiatan
ekstrakulikuler
di
sekolahnya
An. H mengatakan pernah ikut-ikutan
lebih
masalahnya
suka
kepada
temannya
DO:
keluarga
An. H berusia 14 tahun, berada pada
bisa
2.
sebagai remaja
An. H merupakan anak yang pendiam dan
tertutup
DS:
Ketidakmampuan
Risiko
keluarga
penurunan
mengenal
prestasi belajar
masalah
pada keluarga
Bp. R
rumah
An. H mengatakan malas belajar dan
khususnya
25
An.H.
3.
belajar
DS:
Ketidakmampuan
Ketidakefektifan
keluarga
koping
mengambil
pada
keputusan
Bp. R
daripada
berkumpul
dengan
keluarga
Ibu. R mengatakan Bp. R memang agak
ketegangan
An.
H
mengatakan
lebih
suka
DO:
Bp.
sibuk
menyempatkan
bekerja
dan
berbicara
jarang
kepada
anaknya
An. H merupakan anak yang pendiam dan
tertutup
26
keluarga
Scoring/ Pembobotan
a. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya
An. H
SIFAT
KRITERIA
MASALAH
SKOR
HASIL
(bobot= 1)
Aktual
sehat)
Ancaman kesehatan
Krisis/keadaan
(Tidak/kurang
sejahtera
3/3 x 1 = 1
PEMBENARAN
Saat ini An. H masih dalam tahap
perkembangan
remaja
yang
membutuhkan
perhatian
dan
efektif
dalam
komunikasi
yang
mengungkapkan
Orang
tua
masalahnya.
biasanya
hanya
KEMUNGKINAN MASALAH
2/2 x 2 = 2
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
diajak
komunikasi
yang
remaja
efektif
maka
akan
penerapan
MASALAH
1/3 x 1 =
akan efektif.
Adanya perhatian yang baik dari
DAPAT
DICEGAH
1/3
(bobot= 1)
Tinggi
Cukup
Rendah
jawabnya.
2
1
MENONJOLNYA
2/2 x 1 = 1
MASALAH (bobot= 1)
Masalah
segera ditangani
Ada masalah, tapi tidak
berat,
harus
27
Total
4 1/3
b.
KRITERIA
MASALAH
SIFAT
SKOR
HASIL
(bobot= 1)
PEMBENARAN
Masalah merupakan risiko, saat ini
An. H masih duduk di kelas 2 SMP,
Aktual
sehat)
Ancaman kesehatan
Krisis/keadaan
(Tidak/kurang
sejahtera
2/3 x 1 =
2/3
membantunya
dalam
KEMUNGKINAN MASALAH
malas belajar.
An. H menyadari bahwa perlu belajar
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2/2 x 2 =
membantu permasalahan.
PONTESIAL
MASALAH
DAPAT
DICEGAH
(bobot= 1)
kurang
Tinggi
Cukup
Rendah
2/3 x 1 =
2/3
bantuan
dan
dukungan
MENONJOLNYA
Masalah
MASALAH (bobot= 1)
Masalah
segera ditangani
Ada masalah, tapi tidak
berat,
harus
1/2 x 1 =
SIFAT
merupakan
belum terlihat.
1
0
Total
c.
ini
3 5/6
SKOR
HASIL
(bobot= 1)
PEMBENARAN
Timbul mekanisme koping
negatif baik pada orangtua,
28
proses
Aktual
sehat)
Ancaman kesehatan
Krisis/keadaan
(Tidak/kurang
sejahtera
3/3 x 1 =
antara mereka.
KEMUNGKINAN MASALAH
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
2/2 x 2 =
dijaga keberlangsungannya,
PONTESIAL
MASALAH
3/3 x 1 =
dengan remaja.
Keluarga sudah mengetahui
DAPAT
DICEGAH
MENONJOLNYA
1/2 x 1 =
MASALAH (bobot= 1)
(bobot= 1)
Tinggi
Cukup
Rendah
2
1
Masalah
harus
segera ditangani
Ada masalah, tapi tidak
berat,
Total
2.
Prioritas Masalah
a. Ketidakefektifan koping pada keluarga Bp. R berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
b. Ketidakefektifan performa peran remaja pada keluarga Bp. R khususnya
An. H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah.
c. Resiko penurunan prestasu belajar pada keluarga Bp. R khususnya an.
H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
29
L. PERENCANAAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan
koping pada
keluarga Bp. R
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengambil
keputusan
TUJUAN
UMUM
KHUSUS
Setelah
1. Setelah 2 x 15
dilakukan
menit pertemuan
intervensi
keluarga mampu
sebanyak
mengenal
3kali
komunikasi yang
kunjungan
efektif dengan
diharapkan
remaja, dengan
koing
mampu:
keluarga
menjadi
1.1.
Menyebutk
efektif
an pengertian
komunikasi.
KRITERIA EVALUASI
KRITERIA
STANDAR
Respon
verbal
RENCANA INTERVENSI
Keluarga mampu
1.1.1
menyebutkan
komunikasi adalah
1.1.2
pengiriman dan
peneriamaan pesan atau
berita Antara dua orang 1.1.3
atau lebih, dengan cara
yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud
1.1.4
dapat dipahami.
1.1.5
1.1.6
31
1.1.7
1.2.
Menyebutk
an pengertian
komunikasi
keluarga yang
efektif
Respon
verbal
1.2.1
Keluarga mampu
menyebutkan
komunikasi keluarga
1.2.2
yang efektif adalah
komunikasi yang
1.2.3
berjalan dua arah dan
dapat mencapai tujuan
dari komunikasi tersebut.
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.3.
Menyebutk
an penyebab
komunikasi
tidak efektif
1.3.1
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan 3 dari 6
penyebab komunikasi
tidak effektif, yaitu:
1. Orang tua lebih
banyak bicara
32
1.3.2
1.3.3
2.
3.
4.
5.
6.
1.4.
Menyebutk
an syarat-syarat
komunikasi
efektif dalam
keluarga.
Respon
verbal
daripada mendengar
Orang tua merasa
tahu lebih banyak
1.3.4
Orang tua cenderung
memberi arahan dan 1.3.5
nasihat
Orang tua tidak
1.3.6
berusaha untuk
mendengar terlebih 1.3.7
dahulu apa yang
terjadi pada remaja
Orang tua tidak
mencoba menerima
dahulu kenyataan
yang dialami remaja
dan memahaminya
Orang tua merasa
lebih putus asa dan
marah marah karena
tidak tahu lagi apa
yang harus dilakukan
1.4.1
terhadap remaja
Keluarga mampu
menyebutkan 4 dari 6 1.4.2
syarat-syarat komunikasi
efektif dalam keluarga, 1.4.3
antara lain:
33
1.
2.
3.
4.
1.5.
Mengidentif
ikasi
ketidakefektifan
koping pada
keluarga Bp. R
terutama
masalah
komunikasi
inefektif antara
orang tua dan
remaja.
Respon
efektif
1.5.1
Keluarga mengetahui
bahwa komunikasi yang 1.5.2
terjadi antara orang tua
dan remaja di keluarga
adalah komunikasi yang 1.5.3
tidak efektif.
2. Setelah 1 x 15
34
menit
pertemuan,
keluarga
mampu
mengambil
keputusan yang
tepat dalam
menciptakan
komunikasi
yang efektif
dalam keluarga,
dengan
mampu:
2.1 Menyebutkan
risiko akibat
masalah
komunikasi
yang tidak
efektif dalam
keluarga bila
tidak diatasi.
2.1.1
Respon
verbal
Keluarga mampu
2.1.2
menyebutkan 3 dari 5
risiko akibat masalah
2.1.3
komunikasi yang tidak
efektif dalam keluarga
bila tidak diatasi, yaitu:
1. Kenakalan remaja.
2. Menimbulkan
2.1.4
perubahan
sikap
pada diri remaja.
3. Anggota
keluarga2.1.5
saling tertutup satu
2.1.6
sama lain
4. Seringnya
terjadi
perceraian orang tua. 2.1.7
5. Anak remaja merasa
35
kesepian
2.2.1
2.2 Mengambil
keputusan yang
tepat untuk
mengikuti
program
mengatasi
masalah
ketidakefektifan
koping
terutamasalah
komunikasi
dengan
konseling
individu dan
konseling
keluarga
Respon
efektif
3. Setelah 1 x 15
36
menit
pertemuan,
keluarga
mampu
menciptakan
komunikasi
yang efektif
dalam keluarga,
dengan
mampu:
3.1 Menyebutkan
jenis-jenis
komunikasi.
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan jenisjenis
3.1.4
komunikasi, yaitu: 1.
Komunikasi verbal
dengan kata-kata 2.
3.1.5
Komunikasi non verbal
disebut dengan bahasa 3.1.6
tubuh
3.1.7
3.2.1
3.2.2
3.2.3
Keluarga mampu
37
Respon
verbal
3.2 Menyebutkan
hambatan
dalam
berkomunikasi.
menyebutkan
menyebutkan 7 dari 12
hambatan dalam
komunikasi, yaitu:
1. Memerintah
2. Menyalahkan
3. Meremehkan
4. Membandingkan
5. Memberi cap
6. Mengancam
7. Menasihati
8. Membohongi
9. Menghibur
10. Mengkritik
11. Menyindir
12. Menganalisa
3.2.4
3.2.5
3.2.6
3.2.7
3.3.1
3.3.2
3.3.3
3.3.4
Respon
psikomotor
3.3 Mendemonstras
ikan cara
komunikasi
yang efektif
antara orang
Cara berkomunikasi
efektif antara orang tua
dan remaja harus
memenuhi syarat-syarat
komunikasi efektif.
38
4. Setelah 1 x 15
menit
pertemuan,
keluarga
mampu
memodifikasi
lingkungan
dalam
menciptakan
komunikasi
yang efektif
dalam keluarga,
dengan
mampu:
4.1 Menyebutkan
faktor-faktor
dalam diri
remaja untuk
mendukung
komunikasi
4.1.1
4.1.2
4.1.3
Respon
verbal
4.1.4
Keluarga mampu
menyebutkan 2 dari 3
faktor-faktor dalam diri
4.1.5
remaja untuk
mendukung komunikasi
4.1.6
efektif, yaitu:
1.Sebelum
memulai
4.1.7
proses
komunikasi
hubungan remaja dan
orang tua hangat dan
terbuka.
4.2.1
39
efektif.
2.Remaja
telah
menyatakan bersedia
mengungkapkan
4.2.2
permasalahannya
3.Teridentifikasi
bahwa
remaja berada pada4.2.3
kondisi Keluarga yang
membutuhkan bantuan
orang
tua
untuk
memfasilitasi
4.2.4
Respon
verbal
4.2 Menyebutkan
faktor-faktor
dalam diri orang
tua untuk
mendukung
komunikasi
efektif.
Keluarga mampu
menyebutkan 2 dari 4
faktor-faktor dalam diri
orang tua untuk
mendukung komunikasi
efektif, yaitu:
1.Mendengar supaya
remaja banyak bicara
2. Menerima dahulu
perasaan remaja agar
remaja lebih terbuka
dan dihargai
2.Berbicara supaya
didengar
3.Mau berubah dimana
orang tua memiliki
40
4.2.5
4.2.6
4.2.7
4.3.1
4.3.2
4.3.3
Respon
afektif
4.3 Menyebutkan
faktor-faktor
lingkungan
untuk
mendukung
komunikasi
efektif
Keluarga mampu
menyebutkan 2 dari 4 4.3.5
faktor-faktor lingkungan
4.3.6
untuk mendukung
komunikasi efektif, yaitu:
4.3.7
1. Kondusif
2. Tenang
3. Privacy
remaja
terjaga
4. Jika
dilakukan
di
rumah
sebaiknya
dilakukan di ruangan
tertutup
untuk
menjaga
privacy
remaja
dan
keleluasaan remaja
mengekspresikan
perasaan
5.1.1
41
5.1.2
5. Setelah 3 x 20
menit
pertemuan,
keluarga
mampu
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan
untuk fasilitasi
komunikasi
efektif dalam
keluarga,
dengan
mampu:
5.1 Menyebutkan
jenis-jenis
pelayanan
kesehatan yang
dapat
dikunjungi
keluarga untuk
5.1.3
5.2.1
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan pelayanan
kesehatan yang dapat
dikunjungi keluarga
untuk berkonsultasi
masalah komunikasi
antara orang tua dan
remaja, yaitu:
1. Puskesmas (PKPR)
2. Psikolog
3. Guru wali kelas
4. Guru BP di sekolah
42
5.2.2
berkonsultasi
masalah
komunikasi
antara orang
tua dan remaja.
Ketidakefektifan
performa peran
remaja pada
keluarga Bp. R
khususnya An. H
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
mengenal
5.2 Mengunjungi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
untuk
berkonsultasi
mengenai
masalah
komunikasi
antara orang
tua dan remaja
Setelah
1. Setelah 1 x 20
dilakukan
menit
intervensi
pertemuan,
sebanyak 3
keluarga mampu
kali
mengenal
kunjungan,
masalah tumbuh
performa
kembang remaja,
peran
dengan mampu:
remaja
1.1 Menyebutkan
menjadi
definisi tumbuh
Respon
afektif
Keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan
untuk konsultasi
mengenai masalah
komunikasi antara orang
tua dan remaja.
Respon
Keluarga mampu
43
masalah.
efektif.
kembang.
1.2 Menyebutkan
definisi
remaja
verbal
menyebutkan
diketahui keluarga mengenai pengertian
pertumbuhan adalah
tumbuh kembang.
1.1.2.
Berikan pujian kepada keluarga tentang
bertambahnya ukuran
pemahaman keluarga yang benar.
anak dari segi jasmani.
1.1.3.
Berikan informasi kepada keluarga
Sedangkan
mengenai pengertian tumbuh kembang
perkembangan adalah
dengan menggunakan media lembar balik
berkembangnya
dan leaflet.
kemampuan atau
1.1.4. Berikan kesempatan kepada keluarga
keahlian anak.
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
1.1.5. Berikan penjelasan ulang terhadap materi
yang belum dimengerti.
1.1.6. Motivasi keluarga untuk mengulang materi
yang telah dijelaskan.
1.1.7. Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
1.2.1
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan remaja
1.2.2
adalah anak yang
berusia 13-21 tahun.
1.2.3
Remaja merupakan
masa transisi/ peralihan
dari masa kanak-kanak
menuju dewasa yang
1.2.4
ditandai dengan adanya
44
1.3 Menyebutkan
definisi tumbuh
kembang
remaja.
1.3.1
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan tumbuh 1.3.2
kembang remaja adalah
proses lebih lanjut
1.3.3
remaja menuju tahap
perkembangan dan
pertumbuhan selanjutnya
1.3.4
(dewasa).
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.4.1
45
materi
materi
materi
usaha
1.4 Menyebutkan
perubahanperu
bahan yang
terjadi pada
remaja.
Respon
verbal
1.4.2
Keluarga mampu
menyebutkan 6 dari 11
perubahan-perubahan 1.4.3
yang terjadi pada
remaja, yaitu:
1. Perubahan fisik,
1.4.4
meliputi:
a. Perubahan TB dan BB
b. Perubahan bentuk
1.4.5
tubuh: Remaja putri
(penimbunan jaringan 1.4.6
lemak, kulit halus, suara
nyaring, payudara
1.4.7
membesar tumbuh
rambut di daerah
tertentu. Remaja putra
(peningkatan besar otot,
kulit kasar, tumbuh
kumis, tumbuh rambut di
daerah tertentu).
c. Mengalami pubertas:
Remaja putra (mimpi
basah). Remaja putri
(menstruasi).
46
2. Perubahan mental,
meliputi:
a. Berpikir abstrak
b. Kritis
c. Egosentris
d. Selalu ingin tahu
e. Cenderung
menentang orang tua
f. Ingin mencoba hal-hal
yang menguji keberanian
3. Perubahan sosial,
meliputi:
a. Mulai melepaskan diri
dari keluarga
b. Membentuk kelompok
teman sebaya
c. Keluarga mengatakan
An. H adalah remaja.
1.5 Mengidentifikasi
anggota
keluarga yang
berusia remaja
Respon
afektif
Keluarga mampu
menyebutkan minimal 2
dari 4 permasalahan
akibat perubahan fisik
pada remaja, yaitu:
1. Jerawat
2. Kegemukan
47
1.5.1
1.5.2
2. Setelah 1 x 15
menit
pertemuan,
keluarga mampu
mengambil
keputusan yang
tepat untuk
mengasuh anak
remaja, dengan
mampu:
2.1 Menyebutkan
permasalahan
akibat
perubahan fisik
pada remaja.
3. Anemia
4. Infeksi karena
kekebalan tubuh mulai
menurun
Respon
verbal
Keluarga mampu
menyebutkan 2
permasalahan akibat
perubahan kejiwaan
pada remaja, yaitu:
1. Mencari identitas diri
2. Timbul pertanyaan:
Siapa aku ini? Apa
jadinya aku ini?
48
2.2 Menyebutkan
permasalahan
akibat
perubahan
kejiwaan pada
remaja
2.2.1
2.2.2
Respon
verbal
2.3 Menyebutkan
permasalahan
akibat
perubahan
sosial pada
Keluarga mampu
2.2.3
menyebutkan minimal 2
dari 3 permasalahan
akibat perubahan sosial
pada remaja, yaitu:
2.2.4
1.Timbul konflik dengan
orang tua akibat
keinginan remaja ingin 2.2.5
mempunyai
keleluasaan pribadi. 2.2.6
2.Melibatkan remaja pada
2.2.7
perkelahian antar
genk, bolos, terlibat
dalam narkoba, minum
minuman keras,
merokok akibat setia
kawan kepada
2.3.1
kelompok.
3.Sifat egosentris dan
49
remaja.
menonjolkan
kelompoknya
Respon
verbal
2.4 Mengambil
keputusan yang
tepat untuk
mengasuh anak
remaja.
3. Setelah 1 x 15
Respon
2.3.2
2.3.3
Keluarga mampu
menyebutkan minimal 2
dari 3 permasalahan
akibat perubahan sosial
2.3.4
pada remaja, yaitu:
1. Timbul konflik dengan
orang
tua
akibat
2.3.5
keinginan
remaja
ingin
mempunyai
2.3.6
keleluasaan pribadi.
2. Melibatkan
remaja
2.3.7
pada
perkelahian
antar genk, bolos,
terlibat
dalam
narkoba,
minum
minuman
keras,
merokok akibat setia
kawan
kepada
2.4.1
kelompok.
3. Sifat egosentris dan
menonjolkan
2.4.2
kelompoknya.
Keluarga mengatakan
50
2.4.3
menit
pertemuan,
keluarga
mampu
mengasuh anak
remaja, dengan
mampu:
afektif
3.1 Menyebutkan
sikap orang tua
dalam
mengasuh anak
remaja.
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Respon
verbal
3.2 Menyebutkan
sikap anak
Keluarga mampu
menyebutkan minimal 3 3.1.4
dari 4 sikap orang tua
3.1.5
dalam mengasuh anak
remaja, yaitu:
3.1.6
1. Mengenal anak
2. Sering melakukan
percakapan dengan
anak
51
remaja dalam
menjalani masa
remaja.
Respon
verbal
3.3 Melakukan
komunikasi
yang terbuka
dengan remaja
4.
Setelah 1 x 15
menit
pertemuan,
keluarga mampu
memodifikasi
Respon
psikomotor
3. Mendampingi dan
membimbing remaja 3.2.1
dalam menghadapi
3.2.2
tantangan hidup
4. Menjadi pemimpin
dan teman bagi
remaja
3.2.3
Keluarga mampu
menyebutkan minimal 3 3.2.4
dari 5 sikap anak remaja
dalam menjalani masa 3.2.5
remaja, yaitu:
3.2.6
1. Mengetahui kelebihan
dan kekurangan diri.
3.3.1
2. Menerima diri sendiri.
3. Meningkatkan
keimanan kepada Tuhan 3.3.2
semesta ini.
4. Bersikap terbuka.
5. Memiliki kegiatan
positif.
Pada kunjungan yang
tidak direncanakan,
4.1.1
keluarga melakukan
komunikasi yang terbuka
4.1.2
dengan remaja dan
52
lingkungan yang
sesuai dengan
anak remaja.
saling berbincang
tentang kehidupan
remaja.
4.1.3
Respon
verbal
5. Setelah 1 x 20
menit
pertemuan,
keluarga mampu
menggunakan
fasilitas
kesehatan yang
ada untuk
berkonsultasi
mengenai
tumbuh kembang
remaja, dengan
mampu:
Keluarga mampu
4.1.4
menyebutkan 2
modifikasi lingkungan
4.1.5
yang sesuai dengan
remaja, yaitu:
4.1.6
1. Pergaulan dengan
teman sebaya yang
baik (selektif memilih
teman)
2. Komunikasi terbuka
dengan keluarga
5.1 Menyebutkan
tempat
pelayanan
5.1.1
53
kesehatan
untuk
berkonsultasi
mengenai
tumbuh
kembang
remaja.
5.2 Mengunjungi
fasilitas
pelayanan
kesehatan
untuk
berkonsultasi
mengenai
tumbuh
kembang
remaja.
5.1.2
5.1.3
Respon
verbal
Respon
afektif
Keluarga dapat
5.2.1
menyebutkan fasilitas
yang dapat dikunjungi, 5.2.2
yaitu:
1. Puskesmas (PKPR)
2. Rumah sakit
3. Klinik dokter
4. Psikolog 5. Guru wali
kelas 6. Guru BP di
sekolah.
Keluarga mengunjungi
pelayanan kesehatan
untuk konsultasi tumbuh
kembang
Positif remaja.
54
tempat tinggal.
Motivasi keluarga untuk mengulang
fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi.
Berikan reinforcement positif atas usaha
keluarga.
NO
DX
1
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Subjektif:
Keluarga (Ibu. R) mampu menyebutkan
pengertian komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan pengertian
komunikasi keluarga yang efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan penyebab
komunikasi tidak efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan syaratsyarat komunikasi efektif dalam
keluarga.
Ibu.
R
mampu
mengidentifikasi
komunikasi komunikasi yang tidak
efektif pada keluarga Bp. R.
Ibu. R mampu menyebutkan risiko akibat
masalah komunikasi yang tidak efektif
dalam keluarga bila tidak diatasi.
Ibu. R mampu mengambil keputusan
untuk mengikuti program masalah
ketidakefektifan
koping
terutama
masalah komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan jenis-jenis
komunikasi.
55
PARAF
56
dimengerti.
24. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang
dijelaskan.
25. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
27 Mei 2013
Jam 10.00
WIB
telah
1. Mengevaluasi TUK 1 3
2. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
tentang faktor-faktor dalam diri remaja untuk mendukung
komunikasi efektif.
3. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai faktor-faktor
dalam diri remaja untuk mendukung komunikasi efektif dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
4. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
tentang faktor-faktor dalam diri orang tua untuk mendukung
komunikasi efektif.
5. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai faktor-faktor
dalam diri orang tua untuk mendukung komunikasi efektif dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
6. Mendiskusikan bersama keluarga apa yang diketahui keluarga
tentang faktor-faktor lingkungan untuk mendukung komunikasi
efektif.
7. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai faktor-faktor
lingkungan untuk mendukung komunikasi efektif dengan
menggunakan media lembar balik dan leaflet.
8. Mendiskusikan bersama keluarga mengenai jenis-jenis pelayanan
kesehatan yang dapat dikunjungi keluarga untuk berkonsultasi
masalah komunikasi antara orang tua dan remaja yang ada
disekitar tempat tinggal.
57
Subjektif:
Keluarga
(Ibu.
R)
mampu
menyebutkan kembali pengertian
komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
pengertian komunikasi keluarga yang
efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
penyebab komunikasi tidak efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
syarat-syarat
komunikasi
efektif
dalam keluarga.
Ibu. R mampu mengidentifikasi
kembali komunikasi komunikasi yang
tidak efektif pada keluarga Bp. R.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
risiko akibat masalah komunikasi
yang tidak efektif dalam keluarga bila
tidak diatasi.
Ibu.
R
mengatakan
sudah
mengusahakan berbicara dengan
anaknya.
58
29 Mei 2013
remaja.
Orang
tua
(Ibu.
R)
dapat
mendemonstrasikan kembali cara
mendengar aktif dan menyampaikan
pesan saya pada remaja.
Analisis:
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
mengenal komunikasi yang efektif
antara orang tua dengan remaja,
mengambil
keputusan
dalam
menciptakan komunikasi yang efektif
dalam
keluarga
dan
mendemonstrasikan komunikasi yang
efektif dengan anak remaja.
TUK 4 dan 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
memodifikasi
lingkungan
dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk memfasilitasi komunikasi efektif
dalam keluarga antara orang tua dan
remaja.
Planning:
Evaluasi TUK 1 5 untuk diagnosa
pertama (ketidakefektifan koping
pada keluarga Bp. R).
Subjektif:
1. Mengevaluasi TUK 1 5
59
jam 10.00
WIB
60
Keluarga
(Ibu.
R)
mampu
menyebutkan kembali pengertian
komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
pengertian komunikasi keluarga yang
efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
penyebab komunikasi tidak efektif.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
syarat-syarat
komunikasi
efektif
dalam keluarga.
Ibu. R mampu mengidentifikasi
kembali komunikasi komunikasi yang
tidak efektif pada keluarga Bp. R.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
risiko akibat masalah komunikasi
yang tidak efektif dalam keluarga bila
tidak diatasi.
Ibu.
R
mengatakan
sudah
mengusahakan berbicara dengan
anaknya.
Ibu. R mampu mengambil keputusan
untuk mengikuti program masalah
ketidakefektifan koping terutama
masalah komunikasi.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
jenis-jenis komunikasi.
61
1 Juni 2013
jam 10.00
WIB
62
5.
63
6 Juni 2013
jam 10.00
WIB
remaja di keluarganya.
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
17. Membantu keluarga untuk memutuskan mengasuh anak remaja
dengan keluarga telah mampu
dengan tepat sesuai dengan tumbuh kembangnya.
mengenal masalah tumbuh kembang
18. Mendorong keluarga untuk menceritakan sikap orang tua dalam
remaja, mengambil keputusan yang
mengasuh anak remaja.
tepat untuk mengasuh anak remaja
19. Menginformasikan kepada keluarga tentang sikap orang tua dalam
dan mendemonstrasikan komunikasi
mengasuh anak remaja dengan menggunakan media lembar balik
yang terbuka dengan anak remaja.
dan leaflet.
20. Mendorong keluarga untuk menceritakan sikap anak remaja dalam
Planning:
menjalani masa remaja.
21. Menginformasikan kepada keluarga tentang sikap anak remaja Evaluasi TUK 1, 2 dan 3 kemudian
lanjutkan ke TUK 4 dan 5.
dalam menjalani masa remaja dengan menggunakan media
lembar balik dan leaflet.
22. Menanyakan kepada keluarga, hal apa yang telah dibicarakan
dengan anggota keluarga yang remaja.
23. Memberikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman keluarga
yang benar.
24. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya tentang
materi yang disampaikan.
25. Memberikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum
dimengerti.
26. Memotivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah
dijelaskan.
27. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga.
1. Mengevaluasi TUK 1 3
Subjektif:
2. Mendiskusikan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai dengan Keluarga
(Ibu.
R)
mampu
remaja.
menyebutkan kembali pengertian
3. Menjelaskan kepada keluarga tentang cara memodifikasi
tumbuh kembang.
lingkungan yang sesuai dengan remaja dengan menggunakan
64
65
anaknya.
Ibu. R mampu menyebutkan cara
memodifikasi lingkungan yang sesuai
dengan remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan fasilitas
kesehatan yang ada disekitar tempat
tinggal.
Objektif:
Orang
tua
(Ibu.
R)
dapat
mendemonstrasikan kembali cara
komunikasi terbuka dengan remaja.
Analisis:
TUK 1, 2 dan 3 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
mengenal masalah tumbuh kembang
remaja, mengambil keputusan yang
tepat untuk mengasuh anak remaja
dan mendemonstrasikan komunikasi
yang terbuka dengan anak remaja.
TUK 4 dan 5 tercapai ditandai
dengan keluarga telah mampu
memodifikasi
lingkungan
dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk
memfasilitasi
dalam
menerapkan peran dan tanggung
jawab remaja.
66
8 Juni 2013
jam 10.00
WIB
Planning:
Evaluasi TUK 1 5 untuk
diagnosa ke dua (ketidakefektifan
performa peran pada keluarga
Bp. R khususnya An. H).
Subjektif:
Keluarga
(Ibu.
R)
mampu
menyebutkan kembali pengertian
tumbuh kembang.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
pengertian remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
definisi tumbuh kembang remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
syarat-syarat
komunikasi
efektif
dalam keluarga.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
perubahan-perubahan pada remaja.
Ibu. R mampu mengidentifikasi
kembali An. H termasuk dalam
remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
akibat perubahan fisik pada remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
akibat perubahan kejiwaan pada
remaja.
Ibu. R mampu menyebutkan kembali
1. Mengevaluasi TUK 1 5
67
68
terbuka
dengan
anak
remaja,
memodifikasi
lingkungan
dan
memanfaatkan pelayanan kesehatan
untuk memfasilitasi memfasilitasi
dalam menerapkan peran dan
tanggung jawab remaja.
Planning:
Evaluasi sumatif untuk diagnosa
keperawatan ketidakefektifan koping
pada keluarga Bp. R.
69
BAB IV
PEMBAHASAN
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya
antara usia 13 dan 20 tahun (Potter & Perry, 2005)
Keluarga dengan anak remaja merupakan tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap ini
berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika
anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal
dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun. (Friedman, 2010)
Pada Bab III tinjauan kasus, An. H adalah anak pertama dari pasangan
Tn. R dan Ny. R yang saat ini berusia 14 tahun. Dalam rentang usia ini, An. H
termasuk ke dalam masa perkembangan remaja. An. H saat ini sedang duduk di
bangku SMP kelas 2. An. H tinggal bersama dengan Bp. R (38 tahun), Ibu R (30
tahun), kedua adiknya An. F dan An. L dan ibu dari Bp. R yaitu Nenek. R (61
tahun).
Pada saat dilakukan pengkajian, tahapan perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi saat ini yaitu berkomunikasi secara terbuka. An. H adalah anak
yang pendiam dan jarang berbicara jika tidak ditanya, An. H sudah mulai jarang
berkumpul dengan keluarga, jika berada di rumah An. H banyak menghabiskan
waktunya di dalam kamarnya. An. H lebih suka menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua atau pun keluarganya
yang lain. sedangkan Bp. R sibuk bekerja dan jarang menyempatkan berbicara
kepada anaknya dan agak keras untuk mendidik anak-anaknya.
An. H sulit untuk diatur semenjak memasuki SMP. An. H tidak
mengetahui tugas perkembangan maupun tanggung jawabnya sebagai remaja.
Dalam hal akademik, An. H malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya dan sudah tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya.
Sedangkan Ibu. R tidak pernah memantau aktivitas belajar anaknya di rumah.
Selain itu, An. H pernah ikut-ikutan tawuran dengan teman-teman sekolah, jarang
(suka membolos) dalam mengikuti pengajian, dan An. H sudah memiliki teman
dekat wanita (pacar).
65
koping
pada
keluarga
Bp.
berhubungan
dengan
66
tumbuh
akibat
perubahan
fisik
pada
remaja,
menyebutkan
kembang remaja.
Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan intervensi, maka
evaluasi untuk diagnosa pertama, TUK 1 5 tercapai ditandai dengan keluarga
telah mampu mengenal komunikasi yang efektif antara orang tua dengan remaja,
mengambil keputusan dalam menciptakan komunikasi yang efektif dalam
keluarga, mendemonstrasikan komunikasi yang efektif dengan anak remaja,
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk
memfasilitasi komunikasi efektif dalam keluarga antara orang tua dan remaja.
67
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu
mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13 dan 20 tahun (Potter & Perry, 2005)
Keluarga dengan anak remaja merupakan tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga ketika anak pertama melewati umur 13 tahun. Tahap ini
berlangsung selama 6 hingga 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat
jika anak meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih
tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20 tahun. (Friedman, 2010)
Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi
lebih dewasa (Mubarak, 2009)
Menurut Duvall (1977), tugas perkembangan yang penting pada tahap
ini untuk menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan mandiri. Friedman (1957) juga mendefinisikan bahwa
tugas orang tua selama tahap ini adalah belajar menerima penolakan tanpa
meninggalkan anak. ( Friedman, 2010)
Pada tahap perkembangan keluarga dengan remaja, kesehatan fisik
anggota keluarga biasanya baik, tapi promosi kesehatan tetap menjadi hal
yang penting.
Pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan kendaraan bermotor
merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang serta cedera karena
atletik juga umum terjadi. Penyalahgunaan obat dan alkohol, kontrasepsi,
kehamilan yang tidak diinginkan, dan pendidikan serta konseling seks adalah
area-area perhatian yang relevan.(Friedman, 2010)
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis menyarankan kepada pembaca
untuk
dapat
memahami
isi
uraian
makalah
ini
mengenai
Asuhan
69
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga; riset, teori, &
praktik Edisi 5. Jakarta: EGC
Ayu, Komang. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV
Sagung Seto
Mila Sri Wardani. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga Bapak R Dengan Anak
Remaja Dengan Masalah Ketidakefektifan Koping: Komunikasi Inefektif Di
Rw 02 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Depok. DepoklFakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Program Profesiib.Ui.Ac.Id- diakses pada tanggal 12 April 2016
70