You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN STROKE

Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Maret 2009 jam 08.00 di bangsal
Biodata Pasien :
Nama : Ny. G
Umur : 70th
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal lahir : 12 Agustus 1938
Status : kawin
Agama : islam
Suku/bangsa : indonesia
Alamat : Jl.Pettrani
Alasan pasien masuk : pasien sulit berjalan, sulit berbicara.
Tanggal masuk : 2 Maret 2009
Ruang : Nomor register : 251930
Diagnosa medis : stroke

Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Umur : 45th
Pendidikan : sma
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Agama : islam
Hubungan dengan pasien : anak
Alamat : Jl. Pettrani

Riwayat kesehatan
1. keluhan utama
Klien dengan keluhan tidak bisa berjalan, tangan dan kaki kaku.
Klien mengatakan lengan dan tungkainya lemah saat di gerakkan
Klien mengatakan ia susah bicara
Klien mengatakan kaki kiri dan lengan kirinya lemah

2. riwayat perawatan sekarang


Pasien dengan keluhan tangan dan kaki kaku, dan panas.
3. riwayat perawatan dahulu
keluarga Ny. G mengatakan sulit bicara, sulit berjalan, kaki dan tangan kaku, tidak nafsu
makan. Keluarga pasien jg mengatakan bahwa pasien tidak dapat bangun, duduk apalagi
berdiri.
4. riwayat perawatan keluarga
keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama.

Pola fungsional
1. persepsi tentang kesehatan dan managemen kesehatan
keluarga mempunyai persepsi jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit segera dibawa
ke bidan terdekat.
2. nutrisi dan metabolisme
Nutrisi sebelum sakit : Ny. G makan 3X sehari dengan komposisi nasi dan lauk pauk,habis 1
porsi.
Selama sakit : Ny. G nafsu makan agak menurun, biasa makan 3X sehari dirumah sakit, habis
porsi.
Cairan Sebelum sakit : Ny. G biasanya minum 6-8 gelas perhari,jenisnya ai putih dan teh
Selama sakit : Ny. G minum habis 4-5 gelas perhari, jenis teh.
3. eliminasi
BAB
Sebelum sakit : pasien BAB 1X sehari warna kuning, konsistensi padat.

Selama sakit : pasien BAB 1X sehari warna kuning, konsistensi lembek.


BAK
Sebelum sakit : BAK 2-4 X sehari warna jernih kekuningan, tidak berbau dan tidak sakit.
Selama sakit : BAK 4-6 X sehari warna keruh kecoklatan,berbau,jumlah 600cc

4. pernafasan dan sirkulasi


sebelum sakit : pernafasan normal, bernafas dengan hidung, tidak ada sumbatan
selama sakit : pasien masih bisa bernafas dengan normal.
5. istirahat dan tidur
sebelum sakit : Ny. G biasa menghabiskan tidur 6-8 jam sehari.tidur bisa nyenyak.
Selama sakit : Ny.G biasanya menghabiskan tidur 4-6 jam sehari. Tidur tidak bisa nyenyak.
6. persepsi kognitif
a. nyaman
pasien merasa tidak nyaman karena terdapat luka.
b. stimulasi
penglihatan, pendengaran dan sentuhan pada pasien normal dan tidak menggunakan alat
bantu.
c. fungsi kognitif
keluarga pasien mengatakan tidak banyak tahu tentang penyakit.
7. persepsi diri dan konsep diri
a. body image
adanya luka di pinggang
b. identitas diri
pasien seorang perempuan yang ramah dan sayang pada keluarga.
c. harga diri
pasien merasa rendah diri selama di rumah sakit karena kebutuhan tergantung pada keluarga.
d. peran
pasien sebagai ibu rumah tangga
e. ideal diri

pasien ingin cepat sembuh.


8. pola hubungan dan peran
sebelum sakit : pasien sebagai ibu rumah tangga, mempunyai 2 anak, ramah terhadap
tetangga.
Selama sakit : pasien lebih tergantung pada anak-anaknya.
9. pola seksual dan reproduksi
sebelum sakit : pasien sudah tidak melakukan hubungan intim karena sudah tidak mempunyai
pasangan. Pasien mempunyai 2 anak.
Selama sakit : pasien sudah tidak melakukan hubungan intim.
10. pola koping dan toleransi
bila didalam keluarga ada masalah maka diselesaikan secara kekeluargaan.
Pasien ramah dengan pasien yang lainnya.
11. pola nilai dan kenyakinan
pasien beragama islam, pasien jarang melakukan ibadah. Pasien yakin setelah beribat akan
sembuh.
12. aktivitas dan latihan
sebelum sakit : aktifitas normal, tangan dan kaki normal.
Selama sakit : semua dibantu anak-anaknya, berbaring miring.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
Kepala : simetris, tidak ada kelainan
Rambut : bentuk ikal, warna putih
Mata : simetris, konjungtiva, anemis, tidak pakai alat bantu
Telinga : simetris, tidak ada radang
Hidung : simetris, tidak ada radang dan polip
Mulut
Rongga mulut : bersih, tidak ada stomatitis
Gigi : tidak ada karies, sudah tanggal
Lidah : bersih, warna merah muda

Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe


Dada : simetris
Paru-paru
Inspeksi : pengembangan paru simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara timpani
Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
Abdomen
Inspeksi : simetris
Palpasi : tidak ada massa abdomen
Perkusi : timpani
Auskultasi : peristaltik usus normal
Extremitas : tangan dan kaki kaku
Genetalia : terpasang DC

Data penunjang
- infus
RL 20 tpm
- obat oral
paracetamol 3X1 gr
levazide 2X1 gr
- obat parenteral
alinamif 2X1 amp
colsam 4X1/2 gr
ampisilin 4X1 gr
- laboratorium

Data fokus
tanggal pengkajian : 7 Maret 2009, jam : 08.00
nama pasien : Ny. G
diagnosa medis : Stroke
data subyektif : keluarga Ny. G mengatakan sulit berjalan
data obyektif : pasien nampak kaku pada tangan dan kaki.
Analisa Data
Nama : Ny. G
Umur : 70th
Jenis kelamin : perempuan ruang : 1.

DS:
- Klien mengatakan lengan dan tungkai kirinya tidak dapat di gerakkan.
- Klien mengatakan kadang - Kadang pusing dan vertigo.
DO:
- Pasien mengalami hemiparese sinistra.
- Kekuatan lengan dan tungkai menurun.
- Kekuatan lengan dan tungkai kiri
- Penurunan dalam rasa dan reflex

- Hasil CT SCAN terdapat trombosis pada hemisfer kanan


- Interupsi aliran darah sekunder terhdap adanya thrombosis

.
.

- Gangguan perfusi jaringan serebral.


2. DS:
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat bangun, duduk apalagi berdiri.
- Klien mengatakan lengan dan tungkainya lemah saat di gerakkan
DO:
- Kekuatan lengan dan tungkai klien
- Rentang gerak pada lengan dan tungkai kir terbatas.

- Aktifitas klien di bantu oleh isterinya

- Sensasi dan refleks menurun .


- Kerusakan neuromuscular sekunder terhadap hemiparese
- Kerusakan mobilitas fisik.

3. DS :
- Klien mengatakan ia susah bicara

DO:
- Bicara klien terdengar pelo

- Posisi lidah agak ke kiri Kerusakan neuromuscular sekunder terhadap


kelemahan.Kerusakan komonikasi verbal

4. DS :
- Klien mengatakan kaki kiri dan lengan kirinya lemah

- Sebagian aktifitas klien di bantu oleh isteri.


- Klien tampak lemah

DO:
- Motorik dan refleks klien menurun dari normal

-Aktifitas klien terbatas. Perubahan fungsi cerebral sekunder terhadap perubahan mobilitas.
Resiko cedera
ETIOLOGI : Kelemahan neuromuskuler
MASALAH : Gangguan mobilitas fisik.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d Interupsi aliran darah sekunder terhadap adanya
trombosis d/d
- Klien mengatakan lengan dan tungkai kirinya tidak dapat di gerakkan.

- Klien mengatakan kadang kadang pusing dan vertigo.


- Pasien mengalami hemiparese sinistra.
- Kekuatan lengan dan tungkai menurun.
- Kekuatan lengan dan tungkai kiri ( 1 ).
- Penurunan dalam rasa dan refleks.

- Hasil CT SCAN terdapat trombosis pada hemisfer kanan.


2. Kerusakan mobilitas fisik b/d Kerusakan neuromuscular sekunder terhadap hemiparese
d/d :
- Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak dapat bangun, duduk apalagi berdiri.
- Klien mengatakan lengan dan tungkainya lemah saat di gerakkan.
- Kekuatan lengan dan tungkai klien ( 1 ).
- Rentang gerak pada lengan dan tungkai kir terbatas.
- Aktifitas klien di bantu oleh isterinya.
- Sensasi dan refleks menurun.
3. Kerusakan komonikasi verbal b/d Kerusakan neuromuscular sekunder
terhadap

kelemahan d/d :

- Klien mengatakan ia susah bicara.


- Bicara klien terdengar pelo.
- Posisi lidah agak ke kiri
4. Resiko cedera b/d Perubahan fungsi cerebral sekunder terhadap perubahan mobilitas d/d
:
- Klien mengatakan kaki kiri dan lengan kirinya lemah.
- Sebagian aktifitas klien di bantu oleh isteri.
- Klien tampak lemah.
- Motorik dan refleks klien menurun dari normal.
- Aktifitas klien terbatas.
ETIOLOGI : Kelemahan neuromuskuler
MASALAH : Gangguan mobilitas fisik.

You might also like