You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN SARKOMA KAPOSI

A. PENGERTIAN
Sarkoma Kaposi adalah kanker yang berasal dari pembuluh darah, biasanya pada kulit.
Sarkoma Kaposi adalah tumor yang disebabkan oleh virus human herpesvirus 8 (HHV8).
Sarkoma Kaposi pertama kali dideskripsikan oleh Moritz Kaposi, seorang ahli ilmu penyakit
kulit Hongaria di Universitas Wina tahun 1872. Sarkoma Kaposi secara luas diketahui sebagai
salah satu penyakit yang muncul akibat dari AIDS pada tahun 1980-an.
B. ANATOMI & FISIOLOGI
1. Kulit
Kulit merupakan pelindung tubuh beragam luas dan tebalnya. Luas kulitorang dewasa adalah
satu setengah sampai dua meter persegi. Tebalnya antara 1,5 5 mm, bergantung pada letak
kulit, umur, jenis kelamin, suhu, dan keadaan gizi. Kulit paling tipis pada kelopak mata, penis,
labium minor dan bagian medial lengan atas, sedangkan kulit tebal terdapat di telapak tangan dan
kaki, punggung, bahu, dan bokong.
Bagian-bagian Kulit Manusia
Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis, dermis atau korium, dan jaringan
subkutan atau subkutis.

a.

b.
c.

d.

Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk lapisan korneum dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum
merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan
Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi
menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri,
mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum.Lapisan Malphighi mengandung
pigmenmelanin yang memberi warna pada kulit.
Bagian dari Epidermis:
Lapisan tanduk atau stratum korneum yaitu lapisan kulit yang paling luar yang terdiri dari
beberapa lapis sel gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin (zat tanduk).
Stratum Lusidum yaitu lapisan sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma berubah menjadi
eleidin (protein). Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Lapisan granular atau stratum granulosum yaitu 2 atau 3 lapisan sel gepeng dengan sitoplasma
berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Mukosa biasanya tidak memiliki lapisan ini.
Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Lapisan malpighi atau stratum spinosum. Nama lainnya adalah pickle cell layer (lapisan akanta).
Terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan besar berbeda-beda karena adanya

proses mitosis. Protoplasma jernih karena mengandung banyak glikogen dan inti terletak
ditengah-tengah. Makin dekat letaknya ke permukaan bentuk sel semakin gepeng. Diantara sel
terdapat jembatan antar sel (intercellular bridges) terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau
keratin. Penebalan antar jembatan membentuk penebalan bulat kecil disebut nodus bizzozero.
Diantara sel juga terdapat sel langerhans.
e. Lapisan basal atau stratum germinativium. Terdiri dari sel berbentuk kubus tersusun vertikal
pada perbatasan dermo-epidermal, berbaris seperti pagar (palisade),mengadakan mitosis dari
berbagai fungsi reproduktif.

Dermis
Dermis atau korium merupakan lapisan bawah epidermis dan diatas jaringan subkutan.
Dermis terdiri dari jaringan ikat yang dilapisan atas terjalin rapat (pars papillaris),
sedangkan dibagian bawah terjalin lebih lebih longgar (pars reticularis). Lapisan pars
retucularis mengandung pembuluh darah, saraf, rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus.
Jaringan Subkutan (Subkutis atau Hipodermis)
Jaringan subkutan merupakan lapisan yang langsung dibawah dermis. Batas antara
jaringan subkutan dan dermis tidak tegas. Sel-sel yang tyerbanyak adalah liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Jaringan subkutan mengandung saraf, pembuluh darah
dan limfe, kandungan rambut dan di lapisan atas jaringan subkutan terdapat kelenjar
keringan. Fungsi dari jaringan subkutan adalah penyekat panas, bantalan terhadap
trauma dan tempat penumpukan energi.
FISIOLOGI KULIT
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
a. Pelindung atau proteksi
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan- jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh- pengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak,
yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsangrangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
b. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan
sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi
c. Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat

d.

e.
f.

g.

2.
a

memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C. Ketika terjadi
perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan
penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah
satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang
dengan penguapan keringat.
Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang
dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia
lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga
melalui penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari.
Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui
kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan
terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit,
merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke
berbagai organ tubuh lainnya.
Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih
dan bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat
mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot
penegak rambut.
Sistem imun
Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh
Nodus Limfe
Dalam tubuh manusia ada semacam angkatan kepolisian dan organisasi intel kepolisian yang
tersebar di seluruh tubuh. Pada sistem ini terdapat juga kantor-kantor polisi dengan polisi
penjaga, yang juga dapat menyiapkan polisi baru jika diperlukan. Sistem ini adalah sistem
limfatik dan kantor-kantor polisi adalah nodus limfa. Polisi dalam sistem ini adalah limfosit.
Sistem limfatik ini merupakan suatu keajaiban yang bekerja untuk kemanfaatan bagi umat
manusia. Sistem ini terdiri atas pembuluh limfa-tik yang terdifusi di seluruh tubuh, nodus limfa
yang terdapat di beberapa tempat tertentu pada pembuluh limfatik, limfosit yang diproduksi oleh
nodus limfa dan berpatroli di sepanjang pembuluh limfatik, serta cairan getah bening tempat
limfosit berenang di dalamnya, yang bersirkulasi dalam pembuluh limfatik.
Cara kerja sistem ini adalah sebagai berikut: Cairan getah bening dalam pembuluh limfatik
menyebar di seluruh tubuh dan berkontak dengan jaringan yang berada di sekitar pembuluh
limfatik kapiler. Cairan getah bening yang kembali ke pembuluh limfatik sesaat setelah melaku-

kan kontak ini membawa serta informasi mengenai jaringan tadi. Infor-masi ini diteruskan ke
nodus limfatik terdekat pada pembuluh limfatik. Jika pada jaringan mulai merebak permusuhan,
pengetahuan ini akan diteruskan ke nodus limfa melalui cairan getah bening.
b Timus
Selama bertahun-tahun timus dianggap sebagai organ vestigial atau organ yang belum
berkembang sempurna dan oleh para ilmuwan evolusionis dimanfaatkan sebagai bukti evolusi.
Namun demikian, pada tahun-tahun belakangan ini, telah terungkap bahwa organ ini merupakan
sumber dari sistem pertahanan kita.
c Sumsum Tulang
Sumsum tulang janin di rahim ibunya tidak sepenuhnya mampu memenuhi fungsinya
memproduksi sel-sel darah. Sumsum tulang mam-pu mengerjakan tugas ini hanya setelah lahir.
Pada tahap ini, limpa akan bermain dan memegang kendali. Merasakan bahwa tubuh membutuhkan sel darah merah, trombosit, dan granulosit, maka limpa mulai memproduksi sel-sel ini
selain memproduksi limfosit yang merupakan tugas utamanya.
d Limpa
Unsur menakjubkan lainnya dari sistem pertahanan kita adalah limpa. Limpa terdiri dari dua
bagian: pulp merah dan pulp putih. Limfosit yang baru dibuat di pulp putih mula-mula
dipindahkan ke pulp merah, lalu mengikuti aliran darah. Kajian saksama mengenai tugas yang
dilak-sanakan organ berwarna merah tua di bagian atas abdomen ini menying-kapkan gambaran
luar biasa. Fungsinya yang sangat sulit dan rumitlah yang membuatnya sangat menakjubkan.
Keterampilan limpa tidak hanya itu. Limpa menyimpan sejumlah ter-tentu sel darah (sel darah
merah dan trombosit). Kata menyimpan mungkin menimbulkan kesan seakan ada ruang
terpisah dalam limpa yang dapat dijadikan tempat penyimpanan. Padahal limpa adalah organ
kecil yang tak memiliki tempat untuk sebuah gudang. Dalam kasus ini limpa mengembang
supaya ada tempat tersedia untuk sel darah merah dan trombosit. Limpa yang mengembang
disebabkan oleh suatu penyakit juga memungkinkan memiliki ruang penyimpanan yang lebih
besar.
C. EPIDEMIOLOGI
Seperti yang dideskripsikan, sarkoma kaposi klasik adalah penyakit yang relatif lamban
menyerang orang tua dari wilayah laut Tengah, atau keturunan Eropa Timur.
Sarkoma Kaposi endemik dideskripsikan belakangan pada orang Afrika muda, terutama dari
Afrika Sub-Sahara, sebagai penyakit yang lebih agresif dan menyerang kulit, terutama anggota
badan yang letaknya di bawah. Terdapat catatan bahwa penyakit ini tidak berhubungan dengan
infeksi HIV.
Sarkoma Kaposi yang berhubungan dengan transplantasi telah dideskripsikan, tetapi jarang
terjadi sampai adanya penghambat kalsineurin (seperti siklosporin, yang merupakan penghalang
fungsi sel T) untuk transplantasi organ. Pada tahun 1980-an, insiden tersebut berkembang dengan
cepat.

Sarkoma Kaposi endemik dideskripsikan selama tahun 1980-an sebagai penyakit agresif pada
pasien AIDS (HIV juga menyebabkan kerusakan imunitas sel T). Penyakit ini 300 kali lebih
mudah menyerang pasien AIDS daripada pada resipien transplantasi ginjal.
Terdapat catatan bahwa HHV-8 menyebabkan berbagai jenis Sarkoma Kaposi.
D. PENYEBAB
Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat gangguan sistem kekebalan dan penelitian
terakhir menyebutkan adanya kombinasi antara gangguan sistem kekebalan dengan sejenis virus
herpes 8 (HHV8).
E. PATOFISIOLOGI
Meskipun namanya adalah Sarkoma Kaposi, namun, Sarkoma Kaposi bukanlah sarkoma yang
sebenarnya, yang merupakan tumor yang muncul dari jaringan mesensim. Sarkoma Kaposi
muncul sebagai kanker endothelium limfatik dan membentuk jaringan vaskular yang diisi
dengan sel darah, memberikan tumor ini karakteristik kemunculan seperti-luka memar.
Lesi Sarkoma Kaposi berisi tumor sel dengan karakteristk bentuk memanjang yang tidak normal
dan disebut sel spindle. Tumor ini sangat bersifat vaskular, berisi pembuluh darah tebal yang
tidak normal, yang membocorkan sel darah merah pada jaringan yang mengelilinginya dan
memberikan tumor warna gelapnya. Peradangan disekitar tumor dapat menyebabkan rasa nyeri
dan pembengkakan.
Walaupun Sarkoma Kaposi dapat diduga dari kemunculan lesi dan faktor resiko pasien, diagnosis
dapat hanya dibuat oleh biopsi dan pemeriksaan mikrosokop, yang akan menunjukan kehadiran
sel spindle. Deteksi protein viral LANA pada sel mengkonfirmasi diagnosis.
F. GEJALA
Terdapat 2 macam bentuk sarkoma Kaposi:
1. Sarkoma Kaposi Klasik adalah penyakit pada usia lanjut, biasanya pada orang Eropa, Yahudi
atau Itali.
Kanker tumbuh sangat lambat dan jarang menyebar.
2. Sarkoma Kaposi Endemik adalah penyakit pada anak-anak dan pria muda di Afrika dan pada
penderita AIDS.
Kanker tumbuh jauh lebih cepat dan seringkali melibatkan pembuluh darah pada organ dalam.
Pada pria usia lanjut, sarkoma Kaposi biasanya tampak sebagai bintik ungu atau coklat
tua di jari kaki atau tungkai. Kanker bisa tumbuh sampai berukuran bebarapa sentimeter atau
lebih, sebagai daerah berwarna gelap yang mendatar atau agak menonjol, yang cenderung
mengalami perdarahan dan membentuk tukak. Kanker bisa menyebar secara perlahan ke
tungkai.
Pada orang Afrika dan pada penderita AIDS, kanker biasanya pertama kali muncul
sebagai bintik pink, merah atau ungu, yang berbentuk lonjong atau bundar.
Bintik-bintik ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, tetapi seringkali tumbuh di wajah.

Dalam beberapa bulan bintik-bintik lainnya muncul di beberapa bagian tubuh, termasuk
mulut, juga pada organ dalam dan kelenjar getah bening dan bisa menyebabkan perdarahan
internal.
Luka KS berupa lesi dan noda yang berwarna-warni merah, ungu, coklat, atau hitam.
Luka tersebut biasanya ditemukan pada kulit, walau bisa juga tersebar di tempat lain terutama
mulut, gastrointestinal tract dan saluran pernafasan. Pertumbuhan dari sangat lambat ke sangat
cepat.
1. Infeksi pada Kulit
Umumnya terjadi pada wajah, mulut dan kemaluan. Biasanya luka berbentuk seperti yang
dijelaskan pada gambaran klinis di atas, tetapi mungkin juga akan menjadi seperti plak (pada
telapak kaki), atau bahkan ikut terlibat dalam perusakan kulit dan kematian jaringaan sel kulit.
Terkait pembengkakan (edema/swelling) yang timbul, mungkin berasal dari peradangan setempat
atau lymphoedema. Lesi-lesi pada kulit menjadikan penampilan fisik luar penderita menjadi
jelek, dan menyebabkan banyak efek yang berhubungan dengan psikososial.
2. Infeksi pada mulut
30% Lesi KS dalam mulut bisa jadi bersamaan dengan infeksi candidiasis. Ini juga merupakan
awal tanda bagi 15% pengidap HIV untuk memasuki tahap AIDS yang juga mengidap KS.
Dalam mulut, langit-langit yang keras yang paling sering terkena, kemudian diikuti pada gusi.
Lesi di mulut dapat dengan mudah rusak oleh permen, makan atau berbicara.
3. Infeksi pada gastrointestinal (saluran dan organ tubuh dalam manusia dari mulut
sampai usus).
Hal ini banyak terkait dengan pasien pengidap AIDS, saat kekebalan tubuhnya sangat lemah.
Luka pada Gastrointestinal tidak terlihat atau menyebabkan kehilangan berat badan , rasa sakit,
mual / muntah, diare, pendarahan (dalam bentuk darah kental/berlendir karena gesekan usus),
malabsorption (ketidakmampuan usus menyerap nutrisi), dan kesulitan buang air besar.
4. Infeksi pada Respiratory (saluran pernapasan)
KS pada respiratory bergejala sesak nafas, demam, batuk, hemoptysis (batuk darah), sakit dada,
atau mungkin ditemukan melalui sinar x-ray di dada. Diagnosis biasanya dikonfirmasi dengan
bronchoscopy dan kadang dengan biopsied (biopsi).
G. PEMERIKSAAN
1. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil biopsi kulit.
2. Tes darah untuk mendeteksi antibodi melawan virus herpes penyebab sarkoma Kaposi telah
dikembangkan dan dapat digunakan untuk menentukan jika pasien pada resiko transmisi infeksi
pada partner seksualnya, atau jika sebuah organ yang terinfeksi digunakan untuk transplantasi.
3. Pemeriksaan fisik

H. PENGOBATAN
Sarkoma Kaposi pada usia lanjut yang tumbuh lambat dan tidak disertai gejala lainnya, tidak
memerlukan pengobatan sama sekali. Tetapi bintik yang terbentuk bisa diobati dengan
pembekuan, terapi sinar X atau elektrokauterisasi (penghancuran jaringan dengan menggunakan
jarum listrik).
Untuk penderita AIDS dan bentuk kanker yang agresif, belum ada pengobatan yang sangat
memuaskan.
Kemoterapi dengan etoposid, vincristine, vinblastin, bleomycin dan doxorubicinmemberikan
hasil yang mengecewakan.
Alfa-interferon dam suntikan vincristine ke dalam kanker bisa bisa memperlambat
perkembangan penyakit.
Kaposis sarcoma tidak dapat disembuhkan, tetapi bisa dikurangi kekambuhannya selama
bertahun-tahun dan ini adalah tujuan untuk perawatan. Keganasan KS terkait dengan kekurangan
jumlah dan kekuatan imun tubuh. Memperbaiki imun tubuh dapat memperlambat atau
menghentikan perkembangan KS. Di 40% atau lebih pasien dengan kaitan AIDS, Lesi KS akan
layu/rontok setelah menjalani terapi antiretroviral (ARV). Namun, dalam persentase tertentu dari
pasien, Kaposis sarcoma bisa berkembang lagi setelah beberapa tahun (walau tetap
mengkonsumsi ARV). Hal ini terutama jika HIV tidak sepenuhnya dapat ditekan. Pasien dengan
beberapa luka dapat diterapi dengan radiasi atau cryosurgery. Operasi pada umumnya tidak
dianjurkan karena Kaposis sarcoma dapat muncul kembali pada bekas luka. Infeksi yang lebih
luas atau penyakit yang mempengaruhi organ internal, umumnya dirawat dengan terapi sistemik
dengan Interferon alfa, liposomal anthracyclines (seperti Doxil) atau paclitaxel.
I. PENCEGAHAN
1. Jangan berganti-ganti pasangan seks
2. Meningkatkan personal hygine

ASUHAN KEPERAWATAN
A.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
4.

PENGKAJIAN
Aktivitas/istirahat
Keterbatasan rentang gerak pada area yang sakit
Perubahan tonus, massa otot
Integritas ego
Gejala : masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan dan kecacatan
Ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah
Makanan / cairan
Mual/muntah
Anoreksia
BB menurun
Neurosensori
Gejala : kebas, kesemutan
5. Pernapasan
Sesak napas, batuk dan nyeri ketika bernapas
6. Eliminasi
Diare / susah buang air besar
B.
1.
2.
3.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan proses infeksi/inflamasi
Ketidakseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah, anoreksia, diare
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual/muntah, adanya demam (respon infeksi)
5. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.
C. NURSING CARE PLAN
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan infeksi virus.
No Intervensi
Rasional
1. Kaji kulit setiap hari. Cata warna,Menetukan garis dasar dimana perubahan
turgor, sirkulasi, dan sensasi.pada status dapat dibandingkan dan
Gambarkan lesi dan amati perubahan. melakukan intervensi yang tepat
2. Dorong untuk ambulasi / turun dariMenurunkan tekanan pada kulit dari istirahat
tempat tidur jika memungkinkan
lama di tempat tidur
3. Pertahankan hygine kulit misalnya Mempertahankan kenersihan karena kulit
membasuh
kemudianyang kering dapat enjadi barier infeksi.
mengeringkannya dengan berhati-hatiPembasuhan menurunkan resiko trauma

dan melakukan masase dengandermal pada kulit yang rapuh. Masase


menggunakan lotion atau krim.
meningkatkan
sirkulasi
kult
dan
meningkatkan kenyamanan.
4. Berikan obat-obatan topikal/ sistemikDigunakan pada perawatan lesi kulit
sesuai indikasi
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan proses infeksi/inflamasi
No Intervensi
Rasional
1. Catat
kecepatan/kedalamanTakipnea, sianosis menunjukkan kesulitan
pernapasan, sianosis, penggunaan ototbernapas dan addanya kebutuhan untuk
aksesori, ansietas dan munculnya meningkatkan pengawasan/intervensi medik.
dispnea.
2. Tinggikan kepala tempat tidur
Membantu membersihkan jalan napas
sehingga
memungkinkan
terjadinya
pertukaran gas dan mencegah komplikasi
pernapasan
3. Auskultasi bunyi napas
Memperkirakan
adanya
perkembangan
komplikasi
4. Berikan tambahan oksigen
Mempertahankan ventilasi efektif untuk
mencegah krisis pernapasan
3. Ketidakseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,
muntah, anoreksia, diare
No Intervensi
Rasional
1. Pantau tanda-tanda vital
Indikator dari volume cairan sirkulasi
2. Kaji turgor kulit, membran mukosaIndikator tidak langsung dari status cairan
dan rasa haus
3. Pantau pemasukan oral dan masukanMempertahankan
keseimbangan
cairan,
cairan sedikitnya 2500 ml/hari
mengurangi rasa haus, dan melembabkan
membran mukosa.
4. Berikan cairan/elektrolit melaluiMungkin
diperlukan
untuk
selang pemberi makanan/IV
mendukung/memperbesar volume sirkulas,
terutama jika pemasukan oral tak adekuat,
mual/muntah terus menerus
4. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah,
adanya demam (respon infeksi)
No Intervensi
Rasional

1.

2.
3.

4.

Auskultasi bising usus

Hipermotilitas saluran intestinal umum terjadi


dan dihubungkan dengan muntah dan diare,
yang dapat mempengaruhi pilihan diet atau
makanan.
Timbang
berat
badan
sesuaiIndikator kebutuhan nutrisi/pemasukan yang
kebutuhan
adekuat
Berikan perawatan mulut yang terusMengurangi
ketidaknyamanan
menerus
yang berhubungan dengan mual/muntah, lesi
oral, pebgeringan mukosa, dan halitosis.
Pasang/pertahankan NGT sesuaiMungkin diperlukan untuk mengurangi
petunjuk
mual/muntah atau untuk pemberian makan per
selang.

5. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit.


No Intervensi
Rasional
1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi,Mengindikasikan kebutuhan untuk intervensi
intensitas, frekuensi dan waktu
dan
juga
tanda-tanda
perkembangan
komplikasi.
2. Berikan aktivitas hiburan
Memfokuskan kembali perhatian, mungkin
dapat meningkatkan kemampuan untuk
menaggulangi.
3. Dorong pengungkapan perasaan
Dapat mengurangi ansietas dan rasa takut
sehingga mengurangi persepsi akan intensitas
rasa takut
4. Berikan analgetik
Mengurangi nyeri.

You might also like