Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing:
Torib Hamzah, M.Pd
NIP 19670910 200604 1 001
Disusun oleh :
Fabianus Rizky Janitra
P27838016010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan
fungsi, jenis dan cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah beban
penerangan atau lampu listrik. Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak
dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban.
Berikut ini digambarkan pemasangan saklar tunggal dengan satu titik cahaya.
1.2 Batasan Masalah
1. Dapat mengaplikasikn penggunaan rangkian listrik satu lampu satu saklar.
2. Dapat menerapkan dan mengetahui pembentukan rangkaian satu lampu satu saklar.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian rangkaian satu saklar satu lampu ?
2. Apa sajakah proses dan tahapan dari pemasangan rangkaian satu saklar satu lampu ?
3. Apa sajakah bahan dan alat yang digunakan dalam merangkai ?
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi rangkaian satu lampu satu saklar dengan menggunakan
penelitian teoritis.
2. Mahasiswa mampu menganalisa tentang rangkaian satu lampu satu saklar.
3. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengetahui jenis jenis rangkaiannya
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1.Mahasiswa dapat memnerapkan prinsip rangkaian.secara teoritis.
2.Mahasiswa dapat menganalisa mengapa pemasangan lampu dan saklar membutuhkan
grounddan trafo ballast.
1.5.2 Manfaat Praktis
Mahasiswa dapat menerapkan cara kerja saklar .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian satu lampu satu saklar
Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari
sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan
fungsi, jenis dan cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan untuk
menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah beban
penerangan atau lampu listrik. Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak
dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban.
Berikut ini digambarkan pemasangan saklar tunggal dengan satu titik cahaya.
Misalnya, orang lain tersebut memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa
memutuskan arus listrik dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut sudah dimatikan, pada saluran
lampu sampai ke saklar masih terdapat arus listrik. Untuk memeriksa apakah saklar ini terpasang
dengan instalasi yang benar, Kita dapat memeriksanya dengan menggunakan testpen. Dengan saklar
pada posisi hidup (on), periksalah kedua titik kontak saklar. Bila kedua titik kontak saklar terdapat arus
listrik, maka instalasi saklar yang terpasang sudah benar. Namun bila kedua titik kontak saklar tidak
terdapat arus listrik, maka instalasi saklar yang terpasang salah.
Pada bagian ini akan dapat dipelajari sistem instalasi penerangan dengan menggunakan satu
buah saklar seri, dua buah lampu pijar dan dilengkapi dengan dua buah kotak kontak.
Satu buah saklar tunggal dalam instalasi penerangan pada umumnya digunakan untuk mengoperasikan
dua buah lampu atau beberapa lampu, baik lampu pijar maupun lampu tabung.
Kotak kontak dipasang dalam sistem instalasi berfungsi untuk menyediakan sumber tegangan listrik
pada beban yang tidak tetap atau beban yang dapat dipindah-pindah.
FITTING
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran.
Ada bermacam-meacam fitting, diantaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan
fitting kombinasi stop kontak. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. Menurut
cara pemasangannya, ada yang disebut fitting duduk dan fitting gantung. Fitting duduk dipasang
pada dinding ataupun langit-langit. Bila pemasangannya tidak dapat dilakukan secara langsung,
perlu dipasang roset, yaitu kayu maupun plastik sebagai tempat dudukannya. Pemasangan fitting
gantung tergantung pada langit-langit dengan menggunakan kabel snoer atau penguat tali rami. Tali
rami berfungsi sebagai penahan agar kabel tidak menanggung beban.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 PEMBAHASAN PRAKTIKUM :
Alat dan Bahan:
a. Papan Relay
b. Saklar tunggal
c. Lampu dop
d. Fitting lampu
e. Test pen
f. Obeng
g. Tang Kombinasi
h. Kabel NYA
i. Avometer
Langkah Kerja:
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Sambungankan sakelar pada bagian fasa fitting dengan menggunakan kabel NYA.
c. Bagian nol fitting sambung dengan kabel.
d. Pasang lampu dop pada fitting.
e. Gunakan avometer untuk memeriksa apakah rangkaian sudah benar tersambung.
f. Sambungkan dengan sumber tegangan, bila sakelar ON maka lampu dop akan menyala,
sebaliknya bila sakelar OFF maka lampu dop akan mati.
3.2 GAMBAR RANGKAIAN
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN
5.1 Analisis
1) Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar mati, dan semua saklar
ON
2) Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap PE
dan N terhadap PE. Hal ini disebabkan karena fungsi dari sakelar sebagai pemutus tegangan/
hubungan
3) Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan antara L1 terhadap N, L1
terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan lampu terhadap N, karena saklarnya dinyalakan maka
terjadi hubungan atau terhubung. Sementara hubungan antara N terhadap PE dan L1 terhadap PE
tidak ada karena grounding atau PE tidak berpengaruh pada saklar meskipun saklarnya di ON kan
maupun dimatikan karena saklar tidak terhubung dengan PE atau saklar digunakan untuk fase L
dan N
4) Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pada fase L dan N yaitu 210 V, terjadi penurunan
tegangan yang sumbernya 220 V hal ini karena adanya hambatan pada kawat penghantar
5) Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N dan PE dengan L1,
karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah untuk itu saat pengukuran terjadi
penurunan cukup besar.
5.2 Kesimpulan
Dari data yang diperoleh pada praktikum saklar tunggal, lampu dan kotak kontak dapat disimpulkan
yaitu sebagai berikut :
1. Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar OFF, dan semua saklar
ON
2. Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap PE
dan N terhadap PE.
3. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan antara L1 terhadap N, L1
terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan lampu terhadap N,. Sementara hubungan antara N
terhadap PE dan L1 terhadap PE tidak ada hubungan
4. Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pasa fase L dan N terjadi penurunan tegangan
5. Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N dan PE dengan L1,
karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah
DAFTAR PUSTAKA
[1].Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch. Electrotechnic Electronic.1989. Bronner
and Daentler K G. Germany
[2].Horst Dieter, Tolle Erhard Vop. Technical Drawing for Electrical Engineering. GTZ GmbH.
Germany
[3].Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan. Teknologi Instalasi Listrik. Lembaga Penerbangan dan
Amerika Serikat (LAPAN).1989. Erlangga. Jakarta
[4].P. Van Harten, E setiawan. Instalasi Listrik Arus Kuat 2.1985. Bina Cipta. Bandung.
[5].Tim Revisi PUIL 1987. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia. 1987. LIPI. Jakarta
[6].http://walangkakek.blogspot.com/2009/12/instalasi-saklar-tunggal-dengan-satu.html
LAMPIRAN
Tabel 3.2 foto praktikum
GAMBAR
KETERANGAN