You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat- Nya penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah dengan judul Obat-obatan
ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan perkuliahan Pendidikan Ilmu Alamiah
Dasar atau mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar . Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada: 1) Ramona_Handayani,S.Pd.,M.AP selaku dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan bimbingan dalam proses penyusunan
makalah ini. 2) Rekan-rekan atau Teman-teman dan Mahasiswa-Mahasiswi mata kuliah
Pendidikan Ilmu Alamiah Dasar tahun angkatan 2014 atas bantuannya. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan ke depannya. Amuntai, 10 Maret 2015 Penulis Kelompok 7 (tujuh ) i
3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1 1.3
Tujuan .................................................................................................... 2 1.4
Manfaat .................................................................................................. 2 1.5 Tujuan
Penulisan ................................................................................... 2 1.6 Metode
Penulisan .................................................................................. 2 BAB II
PERMASALAHAN........................................................................ 3 BAB III PEMBAHASAN
2.1 P e n g e r t i a n O b a t ........................................................................ 4 2.2 Macam-macam
Obat ............................................................................ 4 2.3 Dosis
Obat ........................................................................ 6 2.4 Standar
Obat ...................................................... . 6 2.5 Resep Obat ....................................................... 7
2.6 Reaksi Obat ...................................................... 7 2.7 Reseptor
Obat ................................................... 8 2.8 Masalah dalam Pemberian Obat dan Intervensi
Keperawatan .... 9 2.9 Cara Pemberian Obat ........................................................................ 10
2.10 Tips Membeli Dan Mendapatkan Obat Yang Baik ......................... 12 2.11 Manfaat Obatobatan ......................................................................... 13 BAB IV PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN ........................ 18 DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................... 19 ii
4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat adalah benda atau zat yang dapat
digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam
tubuh.untuk itu obat sangat diperlukan. Terkadang Obat tidak selamanya baik, kadang obat justru
berbahaya, karena takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu
penyakit atau gejala sakit. Di era teknologi yang sudah maju saat ini, semua bisa kita dapatkan
dengan cepat. Apalagi dengan adanya internet, semua aktifitas sudah bisa dilakukan di internet.
Mulai dari kirim email, chatting, tele-confrence, dan bisnis. Demikian juga dengan obat, untuk
mendapatkan obat melalui internet sudah bisa di lakukan. Cukup anda ketikan kata "obat" atau
"toko obat" atau "informasi obat" di google, maka sudah terdapat puluhan toko obat yang
menyediakan pelayanan penjualan obat secara online.Permasalahannya adalah apakah obat yang
kita beli itu sesuai dengan apa yang tertulis atau tidak malahan sekarang harus kita cari tahu
apakah obat yang kita beli "ASLI ATAU PALSU". 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar
belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud
dengan obat dan apa saja macam-macam obat? 2. Apa itu dosis obat, standar obat, resep obat,
dan reseptor obat? 1

5. 3. Apa yang dimaksud Reaksi obat dan faktor yang mempengaruhi reaksi obat? 4.
Bagaimana cara Membeli Dan Mendapatkan Obat Yang Baik? 1.3 Tujuan 1. Untuk memenuhi
tugas ilmu alamiah dasar tentang Obat-Obatan. 2. Untuk mengetahui definisi obat dan cara
memilih obat yang baik. 3. Untuk mengetahui bahaya Obat. 4. Menambah dan meningkatkan
wawasan tentang obat. 1.4 Manfaat 1. Bagi Penulis Menambah wawasan pengetahuan dan ilmu
alamiah dasar tentang Obat-Obatan. 2. Bagi Pembaca Memberikan wawasan tentang ObatObatan serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan khususnya di bidang
ilmu alamiah dasar 1.5 Tujuan Penulisan Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari
pertanggung jawaban saya atas tugas yang diberikan oleh dosen sebagai syarat untuk memenuhi
aspek penilaian mata kuliah ilmu alamiah dasar . 1.6 Metode Penulisan Metode yang dapat
digunakan dalam penulisan makalah ini adalah mengunakan metode Tinjauan Pustaka dan
searcing internet. 2
6. 3 BAB II PERMASALAHAN Masalah dalam Pemberian Obat dan Intervensi
Keperawatan a. Menolak pemberian obat Jika pasien menolak pemberian obat, intervensi
keperawatan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menanyakan alasan pasien melakukan
hal tersebut. Kemudian, jelaskan kembali kepada pasien alasan pemberian obat. Jika pasien terus
menolah, maka sebaiknya tunda pengobatan, laporkan ke dokter, dan catat dalam laporan. b.
Integritas kulit terganggu Untuk mengatasi masalah gangguan integritas kulit, lakukan
penundaan dalam pengobatan, kemudian laporkan ke dokter dan catat kedalam laporan. c.
Disorientasi dan bingung Masalah disorientasi dan bingung dapat diatasi oleh perawat dengan
cara melakukan penundaan pengobatan. Jika pasien ragu, laporkan kedokter dan catat dalam
laporan. d. Menelan Obat Sebagai perawat yang memiliki peran dependen, jika pasien menelan
obat, maka sebaiknya laporkan kejadian tersebut kepada dokter, untuk selanjutnya dokter yang
akan melakukan intervensi. e. Alergi Kulit Apabila terjadi alergi kulit atas pemberian obat
kepada pasien, keluarkan sebanyak mungkin pengobatan yang telah diberikan, beritahu dokter
dan catat dalam pelaporan. 3
7. BAB III PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Obat Obat adalah bahan atau zat yang berasal
dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan untuk
mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau menyembuhkan penyakit. Obat
ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit
atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan
untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional. Obat ada yang bersifat tradisional seperti jamu, obat herbaldan ada yang telah
melalui proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji khasiatnya. Yang terakhir inilah yang
lazim dikenal sebagai obat.Obat harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita
dapatkan. 2.2 Macam-Macam Obat 1.Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep
dokter. Pada kemasan ditandai dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. 4
8. Dalam obat disertai brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat, indikasi ,
dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama dan alamat pabrik serta cara
penyimpanannya. 2. Obat bebas terbatas yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit
ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras
dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan ditandai dengan
lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan No. 6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November 1975 ada tanda peringatan P. No.1
sampai P.No.6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang menyebutkan nama obat yang

bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta jumlah yang digunakan, nomor batch, tanggal
kadaluarsa, nomor registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk penggunaan, indikasi, cara
pemakaian, peringatan serta kontraindikasi. 3. Obat keras adalah obat yang hanya boleh
diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan
lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf "K" yang menyentuh
lingkaran hitam tersebut. Termasuk juga semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang
digunakan secara parenteral baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain
dengan jalan merobek jaringan. 5
9. 4. Obat Narkotika dan Psikotropika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku. 2.3 Dosis Obat Dosis obat adalah jumlah atau takaran
tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala
sakit.Jika dosis terlalu rendah (under dose) maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika
berlebih (over dose) bisa menimbulkan efek toksik/keracunan bahkan sampai kematian. 2.4
Standar Obat Sebaiknya obat yang akan digunakan memenuhi berbagai standar persyaratan obat,
diantaranya : a. Kemurnian, yaitu bahwa obat mengandungg unsure keaslian, tidak ada
percampuran. b. Standar potensi yang baik. c. Memiliki bioavailability yaitu keseimbangan obat.
d. Adanya keamanan. 6
10. e. Efektivitas. Kelima standar tersebut harus dimiliki agar menghasilkan efek yang baik
terhadap kepatenan obat sendiri. 2.5 Resep Obat Resep Obat adalah permintaan tertulis dari
seorang dokter kepada apoteker untuk memberikan obat yang dikehendaki kepada pasien. Oleh
karenanya pasien tidak diharuskan mengerti tulisan resep obat. Akan tetapi apotekerlah yang
wajib mengerti tulisan resep obat dan memberikan informasi obat yang dibutuhkan oleh pasien.
Mulai dari nama obat, dosis, aturan pakai, efek samping sampai hal-hal lain yang berhubungan
dengan obat dan penyakit pasien. Dari alur tersebut jelaslah bahwa pasien mendapatkan
informasi lebih dari sekedar bisa membaca resep obat. Dalam hal ini keaktifan pasien untuk
bertanya/berkonsultasi dengan apoteker ketika menebus obat di apotik sangat dibutuhkan. 2.6
Reaksi Obat Sebagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuh, obat akan bekerja
sesuai dengan proses kimiawi. Salah satu reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh,
yaitu suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi
pengurangan konsentrasi obat ( dari kadar puncak) dalam tubuh. 7
11. Faktor yang mempengaruhi Reaksi Obat diantaranya adalah : a. Absorbsi Obat yaitu
proses pergerakan obat dari sumber ke dalam tubuh melalui aliran darah, kecuali jenis topical
yang dipengaruhi oleh cara dan jalur pemberian obat, jenis obat, keadaan tempat, makanan, dan
keadaan pasien. b. Distribusi obat kedalam tubuh, setelah diabsorbsi, obat didistribusikan ke
dalam tubuh melalui darah dan system limfatis menuju sel dan masuk ke dalam jaringan tertentu.
Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan, elektrolit, dan keadaan patologis. c.
Metabolisme obat, setelah melalui sirulasi, obat akan mengalami proses metabolism. Obat akan
ikut sirkulasi kedalam jaringan kemudian berinteraksi dengan sel dan mengalami perubahan zat
kimia untuk kemudian diekskresikan. d. Ekskresi sisa melalui obat, setelah obat mengalami
metabolism atau pemecahan, akan terdapat sisa zat yang tidak dapat dipakai dan tidak bereaksi.
Sisa zat ini kemudian keluar melalui ginjal dalam bentuk urine, intestinal dalam bentuk feses,

dan paru dalam bentuk udara. Reaksi obat dalam tubuh tidak semuanya sama. Ada kalanya obat
memiliki reaksi yang cepat dan ada kalanya memiliki reaksi yang lambat. Semuanya tergantung
faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya usia dan berat badan, jenis kelamin, faktor
genetis, faktor psikologis, waktu, cara pemberian, dan lingkungan. 2.7 Reseptor Obat Reseptor
Obat merupakan komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep penting. 8
12. Pertama bahwa obat dapat mengubah kecepatan kegiatan tubuh. Kedua bahwa obat tidak
menimbulkan suatu fungsi baru, tetapi hanya memodulasi fungsi yang sudah ada.Walaupun tidak
berlaku bagi terapi gen, secara umum konsep ini masih berlaku sampai sekarang. Setiap
komponen makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat, tetapi sekelompok
reseptor obat tertentu, juga berperan sebagai reseptor untuk ligand endogen (hormon,
neurotransmitor). Substansi yang efeknya menyerupai senyawa endogen disebut agonis.
Sebaliknya, senyawa yang tidak mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara
kompetitif efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (aginist binding site) di sebut antagonis. 2.8
Masalah dalam Pemberian Obat dan Intervensi Keperawatan a. Menolak pemberian obat Jika
pasien menolak pemberian obat, intervensi keperawatan pertama yang dapat dilakukan adalah
dengan menanyakan alasan pasien melakukan hal tersebut. Kemudian, jelaskan kembali kepada
pasien alasan pemberian obat. Jika pasien terus menolah, maka sebaiknya tunda pengobatan,
laporkan ke dokter, dan catat dalam laporan. b. Integritas kulit terganggu Untuk mengatasi
masalah gangguan integritas kulit, lakukan penundaan dalam pengobatan, kemudian laporkan ke
dokter dan catat kedalam laporan. 9
13. c. Disorientasi dan bingung Masalah disorientasi dan bingung dapat diatasi oleh perawat
dengan cara melakukan penundaan pengobatan. Jika pasien ragu, laporkan kedokter dan catat
dalam laporan. d. Menelan Obat Sebagai perawat yang memiliki peran dependen, jika pasien
menelan obat, maka sebaiknya laporkan kejadian tersebut kepada dokter, untuk selanjutnya
dokter yang akan melakukan intervensi. e. Alergi Kulit Apabila terjadi alergi kulit atas pemberian
obat kepada pasien, keluarkan sebanyak mungkin pengobatan yang telah diberikan, beritahu
dokter dan catat dalam pelaporan. 2.9 Cara Pemberian Obat Pemberian obat kepada pasien dapat
dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya : a. Pemberian Obat melalui Oral, merupakan
pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, dan mengurangi rasa sakit
sesuai dengan jenis obat. b. Pemberian Obat Intrakutan, merupakan cara memberikan atau
memasukkan obat kedalam jaringan kulit, tujuannya adalah untuk melakukan tes terhadap reaksi
alergi jenis obat yang akan digunakan. 10
14. c. Pemberian Obat Subkutan, merupakan pemberian obat melalui suntikan kebawah kulit
yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha
sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus (abdomen) d. Pemberian Obat Intravena
Langsung, merupakan pemberian obat yang dilakukan melalui vena, diantaranya vena mediana
cubiti/cephalika (lengan), vena saphenous (tungkai), vena jugularis (leher), dan vena
frontalis/temporalis (kepala), serta bertujuan memberikan obat dengan reaksi cepat dan langsung
masuk pada pebuluh darah. e. Pemberian Obat Melalui Wadah Cairan Intravena, merupakan
pemberian obat melalui wadah cairan intravena merupakan cara memberikan obat dengan
menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah cairan intravena yang bertujuan untuk
meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah. f. Pemberian
Obat Melalui Selang Intravena. g. Pemberian Obat Intramuskular, merupakan pemberian obat
dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan otot. Tujuan pemberian obat dengan cara ini
agar absorpsi obat lebih cepat. h. Pemberian Obat Melalui Anus/Rektum, merupakan pemberian

obat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat melalui anus atau rectum, bertujuan
memberikan efek local dan sistemik. 11
15. i. Pemberian Obat Melalui Vagina, merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan
cara memasukkan obat melalui vagina yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan
mengobati saluran vagina atau serviks. 2.10 Tips Membeli Dan Mendapatkan Obat Yang Baik 1.
Beli obat di Apotik atau Toko Obat yang memiliki ijin Agar aman, sebaiknya membeli obat di
apotik. Obat-obatan yang ada di apotik biasanya berasal dari distributor obat yang menyediakan
obat yang di produksi oleh perusahaan farmasi (Pharmaceutical company).Apalagi apotik
mempunyai izin resmi dari dinas kesehatan setempat dan dibawah pengawasan seorang apoteker,
sehingga obat yang didapatkan dari apotik bisa kita jamin kualitas dan keasliannya.Selain di
apotik, obat juga bisa didapatkan melalui toko obat. Namun perlu diperhatikan, dengan semakin
menjamurnya toko obat, maka perlu lebih selektif dalam memilih toko obat. Lihat dulu apakah
toko obat tersebut memiliki izin pendirian atau tidak dan tanyakan kepada pemilik toko obat dari
mana penyediaan obat dari toko tersebut. Hal ini penting untuk menghindari mendapatkan obat
yang kualitasnya buruk atau obat palsu. 2. Cek obat yang akan kita beli Untuk membedakan
secara fisik apakah obat itu obat palsu atau obat asli. Namun ada hal mendasar yang dapat kita
jadikan dasar apakah obat itu asli atau palsu adalah "HARGA OBAT". Survey harga obat yang
akan kita beli. Jika harga obat di suatu tempat lebih murah dengan perbedaan yang significant,
maka kita bisa duga bahwa obat itu adalah palsu. 12
16. Hal lain yang perlu di perhatikan adalah tanggal kadaluarsa obat, dimana hal ini kadang
kurang diperhatikan. Selalu lihat tanggal kadaluarsa obat. Jangan membeli obat yang sudah lewat
tanggal kadaluarsanya, karena bisa jadi obat tersebut bukan menjadi obat, malah menjadi racun
buat tubuh. 2.11 Manfaat Obat-obatan Manfaat Jahe Merah Untuk Obat Berkat kandungan
minyak atsiri dan oleoresin yang terkandung dalam rimpangnya, menjadikan jahe merah
menempati posisi cukup penting dalam dunia pengobatan. Berikut adalah beberapa manfaat jahe
merah untuk pengobatan : 1. Sebagai obat pencahar 2. Menguatkan lambung 3. Peluruh masuk
angin dan cacing penyebab penyakit 4. Mengatasi sakit pinggang , encok, dan nyeri otot 5.
Mengatasi masalah pada pencernaan 6. Mengatasi radang tenggorokan 7. Sebagai obat asma 8.
Meningkatkan daya penglihatan anda 9. Mengatasi kurang darah, sakit kusta, borok, dan demam
10. Meningkatkan sirkulasi darah dari dan ke jantung, sehingga kesehatan jantung akan terjaga.
13
17. 11. Meningkatkan stamina tubuh 12. Merangsang keluarnya ASI pada ibu menyusui 13.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh 14. Meningkatkan nafsu makan. 15. Mengatasi impotensi
pada pria Manfaat daun kelor untuk kesehatan Mengkonsumsi daun kelor dapat memenuhi
keseimbangan nutrisi dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan energy serta ketahahan tubuh.
Fungsi daun kelor lainnya yaitu mengatasi beberapa keluhan yang terjadi pada tubuh sebagai
akibat kekurangan vitamin dan mineral seperti pendarahaan pada gusi, dermatis, dan
osteoporosis. berikut adalah beberapa manfaat daun kelor untuk kesehatan : 1. Meningkatkan
daya tahan tubuh dan sistem imun 2. Menjaga kesehatan mata dan otak sehingga bisa berfungsi
secara baik 3. Meningkatkan kinerja dari hatai dan ginjal 4. Sebagai anti oksidan alami bagi
tubuh 5. Bersifat anti peradangan 6. Melancarkanpencernaan dan meningkatkan metabolisme
tubuh anda. 7. Membantu menjaga kestabilan kadar gula dalam tubuh 8. Meningkatkan serum
kolesterol alamiah 14
18. 9. Meningkatkan struktur sel dan sistem sirkulasi tubuh 10. Meningkatkan energi dalam
tubuh serta memberikan perasaan sehat secara menyeluruh Selain bermanfaat dalam dunia
kesehatan, daun kelor juga baik untuk memelihara kecantikkan kulit, khasiat daun kelor untuk

kecantikan diantaranya mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit terutama area sekitar
wajah, meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit, serta menjaga rambut agar tidak kusam dan
selalu terlihat berkilau indah. Manfaat Getah, Biji, dan Daun Jarak Pagar Khasiat yang
terkandung dalam tanaman jarak , tentunya tidak terlepas dari unsure-unsur kimia yang
terkandung didalamnya antara lain : Flavonoid, saponin, dan jatrophie banyak terdapat pada
bagian getah Kaemfesterol, stigmasterol, sitosterol, teraksrol, dan amirin adalah beberapa
senyawa yang banyak terkandung dalam daun jarak. -glukanase , toksalbumin, dan curcin
banyak terdapat pada bagian biji tanaman jarak. Bagian biji ini juga menghasilkan minyak yang
didalamnya terkandung nitrogen, fosfat, dan kalium. Bagian tanaman jarak lainnya yang
mengandung senyawa bermanfaat yaitu kulit batang, pada bagian ini terkandung tannin, resin,
malam dan saponin. 15
19. Berikut adalah beberapa manfaat daun jarak, biji dan getahnya dalam dunia pengobatan
serta cara membuat ramuannya : 1. Mengatasi koreng Siapkan 20 biji jarak yang telah dibuang
kulitnya, lalu lumatkan hingga menyerupai bubur, tambahkan sedikit garam kemudian aduk rata.
Ramuan tersebut tempelakan pada bagian kulit tempat tumbuhnya koreng. Lakukan secara rutin
2 x sehari sampai penyakit sembuh. Alternative lainnya yaitu dengan memanfaatkan minyak biji
jarak, panaskan secukupnya lalu oleskan pada bagian kulit yang ditumbuhi koreng menggunakan
kapas. 2. Melancarkan BAB Kukus 4 lembar daun jarak pagar yang masih segar. Lalu makan
secara rutin 7 hari berturut-turut atau sampai masalah BAB anda hilang. 3. Atasi batuk berdahak
dan mengencerkan dahak Siapkan akar pohon jarak secukupnya, cuci bersih kemudian rebus
menggunakan 7 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan tersebut 2 kali sehari. 4.
Untuk obat rhematik Tumbuk daun jarak yang sudah tua secukupnya, campur dengan air sedikit,
lalu bubuhkan pada bagian tubuh yang terserang. Biarkan selama beberapa jam. Lakukan secara
rutin. 16
20. 5. Mengurangi sakit pada gigi berlubang Ambil sedikit getah jarak dengan kapas, lalu
tempelkan pada bagian gigi berlubang. Sifat antimikroba yang terkandung didalamnya dapat
mengusir bakteri pada gigi. 6. Mengobati radang telinga pada anak Radang telinga sering terjadi
pada anak dikarenakan influenza yang mendadak yang ditandai dengan suhu badan tingg, sakit
dalam telinga, sedikit tuli dan berdengung. Untuk mengatasi masalah ini, anda bisa
memanfaatkan getah jarak pagar. Teteskan 5 tetes kedalam telinga anak. 7. Memperbesar
ukuran alat vital pria. Siapkan bahan ramuannya antara lain 10 lembar daun jarak dengan beserta
batangnya, jeruk nipis 1 buah. Tumbuk keduanya sampai halus. Cara pemakaiannya yaitu pijat
terlebih dahulu alat vital dengan minyak zaitun hingga terasa hangat, langkah selanjutnya pijat
kembali menggunakan ramuan obat dari daun jarak dan jeruk nipis. 17
21. BAB IV PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawatpenyakit, membebaskan
gejala, atau mengubah proses kimiadalam tubuh. Obat adalah substansi yang berhubungan fungsi
fisiologis tubuh dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan. Pengobatan / medikasi adalah
obat yang diberikan untuk tujuan terapeutik / menyembuhkan. 3.2 SARAN Adapun saran-saran
dalam penulisan makalah ini adalah : Dapat mengetahui dan dapat meningkatkan wawasan
tentang Obat. Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami arti obat serta dapat memberikan kritik dan saran nya agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis
sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca. 18
22. DAFTAR PUSTAKA http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2014/09/manfaat-jahemerah-untuk- pengobatan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Obat

http://www.ronywijaya.web.id/2012/05/bahaya-obat-obatan.html http://tanamanobatherbal.blogspot.com/2014/10/manfaat-daun-kelor-untuk- tubuh.html Sumber :


http://id.wikipedia.org/wiki/Kelor http://tanamanobat-herbal.blogspot.com/2014/07/manfaatdaun-jarak-biji-dan- getah.html 19

You might also like