Professional Documents
Culture Documents
Keluhan Utama : Pasien nyeri saat BAK dan agak mengedan, ada
benjolan pada abdomen sebelah bawah, sulit BAB, dan nyeri
kebiasaan
yang
mempengaruhi
kesehatan
(rokok,
Aktivitas/Istirahat
- Gejala : Merasa lemah dan letih
- Tanda : Perubahan kesadaran
Sirkulasi
- Gejala : Perubahan tekanan darah normal (hipertensi)
- Tanda : Tekanan darah meningkat, takikardia, bradikardia,
disritmia
Integritas Ego
- Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian
- Tanda : Cemas, mudah tersinggung
Eleminasi
- Gejala : Perubahan gejala BAK
- Tanda : Nyeri saat BAK, Urine bewarna merah
Makanan & Cairan
- Gejala : Mual muntah
- Tanda : Muntah
Neurosensori
- Gejala : Kehilangan kesadaran sementara (Vertigo)
insiden depresi
Tanda : Prestasi akademik tinggi
Intervensi:
1) Tentukan pegalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang
dideritanya.
2) Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.
3) Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping. Bantu klien
mempersiapkan diri dalam pengobatan.
4) Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi sosial,
ketidakberdayaan, dll.
5) Anjurkan untuk mengembangkan interksi dengan support system.
6) Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman.
7) Pertahankan kontak dengan klien, bicara dan sentuhlah dengan
wajar.
Rasional:
1) Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan
memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari adanya
duplikasi.
2) Pemberian informasi dapat membantu klien dalam memahami
penyakitnya.
tanda-tanda malnutrisi.
Klien menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang
adekuat.
Kriteria hasil:
Intervensi:
1) Monitor intake makanan setiap hari
2) Timbang BB, ukuran lengan(triceps) serta amati penurunan BB.
3) Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori, intake
cairan yang adekuat. Anjurkan pula klien untuk sering
mengkonsumsi makanan kecil.
4) Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk, bising. Hidari
makanan yang manis, berlemak, dan pedas.
Rasional:
1)
2)
3)
4)
Kriteria hasil:
Interensi:
1) Riview pengertian klien dan keluarga tentang diagnosa pengobatan
dan akibatnya.
2) Tentukan presepsi klien tentang kanker dan pengobatannya.
3) Berikan bimbingan kepada klien sebelum mengikuti prosedur
pengobatan, terapi yang lama, komplikasi. Jujurlah kepada klien.
4) Anjurkan klien memberikan umpan balik verbal dan mengkoreksi
miskomunikasi tentang penyakitnya.
5) Anjurkan klien untuk memelihara kebersihan kulit dan rambut.
6) Jelaskan kepada klien/keluarga tentang pentingnya status nurisi
yang optimal
Rasional:
1) Menghindari duplikasi dan pengulangan terhadap pengetahuan
klien.
2) Memungkinkan dilakukan pembinaan terhadap kesalahan persepsi
dan konsepsi serta pengetiannya
3) Membantu kliendalam memahami proses penyakit dan
pengobatannya.
4) Mengetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan keluarga
5) Meningkatkan integritas kulit dan kepala.
6) Sebagai upaya percepatan penyembuhan dan pencegahan infeksi.
4. Resiko tinggi gangguan fungsi seksual berhubungan dengan deficit
pengetahuan/keterampilan tentang alternatif respon terhadap transisi
kesehatan, penurunan fungsi/struktur tubuh, dampak pengobatan.
Tujuan:
Klien dapat mengungkapkan pengertian terhadap efek kanker dan
Kriteria hasil:
Intervensi:
1) Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang proses seksualitas
dan reaksi serta hubungannya dengan penyakitnya.
2) Berikan advise tentang akibat pengobatan terhadap seksualitas
3) Berikan privacy kepada klien dan pasangannya. Ketuk pintu
sebelum masuk.
Rasional:
1) Meningkatkan ekspresi seksual dan meningkatkan komunikasi
terbuka antara klien dan pasangannya.
2) Membantu klien dalam mengatasi masalah seksual yang
dihadapinya.
3) Memberikan kesempatan bagi klien dan pasangannya untuk
mengekspresikan perasaan dan keinginan secara wajar.
Post Op :
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan
syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi),
efek samping therapi
Tujuan : Nyeri dapat teratasi
Kriteria Hasil :
INTERVENSI
1. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas
INTERVENSI
1. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang proses seksualitas
dan reaksi serta hubungannya dengan penyakitnya
2. Berikan penjelasan tentang akibat pengobatan terhadap seksualitas
3. Berikan privasi kepada pasien dan pasangannya. Ketuk pintu
sebelum masuk.
RASIONAL
1. Meningkatkan ekspresi seksual dan meningkatkan komunikasi
terbuka antara klien dengan pasangannya.
2. Membantu
klien
dalam
mengatasi
masalah
seksual
yang
dihadapinya.
3. Memberikan kesempatan bagi klien dan pasangannya untuk
mengekspresikan perasaan dan keinginan secara wajar.
5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi
dan kemotherapi, defisit imunologik
Tujuan : Pasien dapat mengidentifikasi intervensi yang berhubungan
dengan kondisi spesifik
Kriteria Hasil : Berpartisipasi dalam pencegahan komplikasi dan
percepatan penyembuhan.
INTERVENSI
1. Kaji integritas kulit untuk melihat adanya efek samping therapi
kanker, amati penyembuhan luka.
2. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk bagian yang gatal
3. Ubah posisi pasien secara teratur
4. Berikan penjelasan pada pasien untuk menghindari pemakaian
cream kulit, minyak, bedak tanpa rekomendasi dokter
RASIONAL
1. Memberikan
informasi
untuk
perencanaan
asuhan
dan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kancer Vesica Urinaria/Kanker kandung kemih adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel kanker (tumor) pada kandung kemih.,
meskipun pada pertumbuhannya mungkin menginfiltrasi sampai dinding kandung
kemih. Kanker kandung kemih lebih sering ditemukan pada pasien-pasien yang
berusia di atas 50 tahun dan lebih banyak mengenai laki-laki daripada wanita
(3:1).
Penyebab kancer vesica urinaria/kanker kandung kemih adalah:
1. Usia
2. Merokok
3. Lingkungan kerja
4. Infeksi
5. Pemakaian siklofosfamid
6. Ras
7. Jenis Kelamin
8. Riwayat keluarga.
Manifestasi Kanker Kandung Kemih antara lain hematuria, iritasi kandung kemih,
gejala obstruktif saluran kemih, dan gejala metastase.
Penyebab kanker seperti radiasi, merokok, dan lain lain dapat merubah
metabolisme karsinogen menjadi mutasi sel yang akhirnya dapat menyebabkan
pertumbuhan tidak terkontrol. Akhirnya menyebabkan penumbuhan
papiloma/tumor yang berubah menjadi ganas yang akhirnya disebut kanker.
Kanker kandung kemih akan menyebabkan infiltrasi ke saluran kemih dan
obstruksi saluran kemih. Hal hal ini yang nanti dapat menyebabkan masalah
seperti gangguan eliminasi urin, resiko infeksi, dan lain lain.
Komplikasi yang dapat terjadi seperti infeksi, retensi, hydronephrosis, dan
hematuria.
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan adalah sitologi urin, pemeriksaan
air kemih, sistografi, USG, CT scan, MRI, dan sistoskopi. Sedangkan
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan laboratorium.
Penatalaksanaan medis dilakukan sesuai dengan jenis tumor, kedalaman invasi
tumor, penyebaran penyakit, dan keadaan umum klien. Contohnya pada stadium I
dapat dilakukan sistektomi radikal.
4.2 Saran
Saran dan kritik sangat dibutuhkan agar tim penulis dapat membuat makalah yang
lebih baik untuk selanjutnya. Untuk pembaca, Hidup sehat dapat dilakukan
sebagai pencegahan untuk segala penyakit. Lebih baik mencegah daripada
mengobati. Namun jika anda mendapatkan tanda dan gejala seperti yang kami
sebutkan di makalah ini, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter atau
tempat kesehatan terdekat.
Daftar Rujukan