Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Autismeadalahkumpulankondisikelainanperkembangan
yang ditandai dengan kesulitan berinteraksi sosial, masalah
komunikasiverbaldannonverbal,disertaidenganpengulangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Autisme
Autismeadalahkumpulankondisikelainanperkembangan
yang ditandai dengan kesulitan berinteraksi sosial, masalah
komunikasi verbal dan nonverbal, disertai dengan 2
pengulangan tingkah laku dan ketertarikan yang dangkal dan
1
obsesif. Autismemerupakansuatugangguanspektrum,artinya
gejalayangtampakbisasangatbervariasi.Tidakadaduaanak
yangmemilikidiagnosisyangsamayangmenunjukkanpoladan
variasiperilakuyangsamapersis.Autismesesungguhnyaadalah
sekumpulan gejala klinis atau sindrom yang dilatarbelakangi
olehberbagaifaktoryangsangatbervariasidanberkaitansatu
sama lain dan unik karena tidak sama untuk masingmasing
kasus.
c. Prognosis baik; mempunyai kehidupan sosial yang normal atau hampir normal
dan berfungsi dengan baik di sekolah ataupun ditempat kerja. (1/10 dari
penyandang autis)
2.5. Patofisiologi Autisme
2.6. Manifestasi Klinis Autisme
A. Gangguan Perkembangan Dengan Gejala Khas
Gejala gangguan komunikasi
Terlambat bicara, tidak bicara sama sekali
Terganggu bagasa ekspresif dan reseptif
2.7. Diagnosis Autisme
Sistem diagnostik yang paling banyak digunakan, International
Classification of Diseases ( edisi ke sepuluh, ICD-10, adalah sistem diagnostik
yang terbaru) dipublikasikan oleh World Health Organization, dan Diagnostic
and Statistical Manual (edisi ke empat, dengan revisi tulisan, DSM-IV-TR,
merupakan diagnostik terbaru yang tersedia, meskipun revisi juga sudah ada)
oleh Americal Psychiatric Association. Keduanya incorporate trias
ketidakseimbanan sosial, khususnya tiga kelompok gejala Penurunan kualitatif
dalam interaksi sosial, penurunan kualitatif dalam komunikasi dan
Pembatasan kepentingan/ perilaku repetitif
Anak dengan autisme sering kali tidak terdiagnosis hingga usia 3 4 tahun,
saat adanya gangguan interaksi sosial reciprocal. Kriteria diagnosis menurut
American Psychiatric Assosiation adalah :
Penurunan Kualitatif Dalam Interaksi Sosial (minimal 2)
Penurunan perilaku nonverbal seperti kontak mata
Gagal untuk mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
Kurangnya usaha untuk berbagi
Kurangnya timbal balik sosial atau emosional
Gangguan Kualitatif Dalam Komunikasi (minimal 1)
Keterlambatan berbicara, ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan
percakapan
Stereotip dan berulang ulang/ kurangnya bahasa berpura pura/ bermain
imitatif meniru
Pembatasan kepentingan/ perilaku repetitive (minimal1)
Preokupasi dengan satu hal
Inflexibleadherencetononfunctionalroutinesorrituals
berbagikepentingan,emosi,danmempengaruhidanresponterhadaptotalkurangnya
inisiasiinteraksisosial.
-
Pendekatansosialabnormal
Gagalkembalinormaldalampembicaraan
Berkurangnyarasainginberbagi
Berkurangnyaberbagiemosi/afek
Kurangnyainteraksisosial
Kegagalanuntukterlibatdalampermainansosialyangsederhana
2.Defisitdalamperilakukomunikatifnonverbaldigunakanuntukinteraksisosial;
mulaidarikomunikasiverbaldannonverbalkurangterintegrasi,melaluikelainan
padakontakmatadanbahasatubuh,ataudefisitdalampemahamandanpenggunaan
komunikasinonverbal,totalkurangnyaekspresiwajahataugeraktubuh.
3
Adabeberapainstrumenscreeninguntukautisme: 1.CARS
ratingsystem(ChildhoodAutismRatingScale),dikembangkan
olehEric
Schoplerpadaawal1970an,berdasarkanpengamatanterhadap
perilaku.Di5
dalamnyaterdapat15nilaiskalayangmengandungpenilaian
terhadaphubungananakdenganorang,penggunaantubuh,
adaptasiterhadapperubahan,responpendengaran,dan
komunikasiverbal.
.
ChecklistforAutisminToddlers(CHAT)digunakanuntuk
screeningautismepadausia18bulan.Dikembangkanoleh
SimonBaronCohenpadaawal1990anuntukmelihatapakah
autismedapatterdeteksipadaanakumur18bukan.alat
screeninginimenggunakankuesioneryangterbagi2sesi,satu
melaluipenilaianorangtua,yanglainmelaluipenilaiandokter
yangmenangani.
AutismScreeningQuestionnaireadalah40poinskalaskreening
yangtelahdigunakanuntukanakusia4tahunkeatasuntuk
mengevaluasikemampuanberkomunikasidanfungsisosialnya.
Adapununtukmenegakkandiagnosisautismedapatdigunakan
kriteriadiagnostik
menurutDSMIV,sepertiyangterteradibawahini. A.Harus
ada6gejalaataulebihdari1,2dan3dibawahini:
a)Gangguankualitatifdariinteraksisosial(minimal2gejala)
Gangguanpadabeberapakebiasaannonverbalseperti
2.
kontakmata,ekspresiwajah,posturtubuh,sikaptubuhdan
pengaturaninteraksisosial
Kegagalanmembinahubunganyangsesuaidengan
3.
tingkatperkembangannya
Tidakadausahaspontanmembagikesenangan,
4.
ketertarikan,ataupunkeberhasilandenganoranglain(tidakada
usahamenunjukkan,membawa,ataumenunjukkanbarangyang
iatertarik)
Tidakadatimbalbaliksosialmaupunemosional
5.
6
.
b)Gangguankualitatifdarikomunikasi(minimal1gejala)
Keterlambatanatautidakadanyaperkembangan
bahasayangdiucapkan(tidakdisertaidenganmimikataupun
sikaptubuhyangmerupakanusahaalternatifuntukkompensasi)
Padaindividudengankemampuanbicarayang
cukup.terdapatkegagalandalamkemampuanberinisiatif
maupunmempertahankanpercakapandenganoranglain.
Penggunaanbahasayangmeniruataurepetitifatau
bahasaidiosinkrasi
Tidakadanyavariasudanusahauntukpermainan
imitasisosialsesuaidengantingkatperkembangan
.
c)Adanyasuatupolayangdipertahankandandiulangulang
dariperilaku,minatdanaktivitas(minimal1gejala)
Kesibukan(preokupasi)dengansatuataulebihpola
ketertarikanstereotipikyangabnormalbaikdalamhalintensitas
maupunfokus
Tampakterikankepadarutinitasmaupunritual
spesifikyangtidakberguna
Kebiasaanmotorikyangstereotipikdanrepetitif
(misalnyamengibaskanataumemutarmutartanganataujari,
ataugerakantubuhyangkompleks)
obyek
Preokupasipersistendenganbagiandarisuatu
B.Keterlambatanataufungsiyangabnormaltersebutterjadi
sebelumumur3tahun,denganadanyagangguandalam3bidang
yaitu:interaksisosial;
penggunaanbahasauntukkomunikasisosial;bermainsimbol
atauimajinasi.7
C.KelainantersebutbukandisebabkanolehpenyakitRettatau
gangguandisintegratif(sindromHeller)
2.8. Penatalaksanaan Autisme Pada Anak
Intervensi intensif secara individu, termasuk perilaku, edukasi dan komponen
psikologis, merupakan penatalaksanaan yang paling efektif dari gangguan autis. Lebih
cepat penatalaksanaan dilakukan meningkatkan likelihood dari hasil yang dicapai.
Skrining regular pada bayi dan balita untuk gejala dan tanda gangguan autisme sangat
penting karena memungkinkan identifikasi awal pada pasien
Individu dengan autisme dan gangguan perkembangan berfasif biasanya
menguntungkan dari program terapi dalam berperilaku. Anak autis seharusnya
ditempatkan pada program khusus ini setelah terdiagnisus.
The National Autism Center telah memprakarsai Standar Proyek Nasional, yang
memiliki tujuan membangun satu set standar evidence based untuk intervensi
pendidikan dan perilaku untuk anak-anak dengan gangguan spektrum autisme. Proyek
ini telah diidentifikasi didirikan, muncul, dan perawatan yang belum terkenal.
Edukasi Khusus
Diet
anak-anak dengan ASD secara signifikan lebih mungkin mengalami masalah GI dan
alergi makanan. Menurut sebuah penelitian, anak-anak dengan ASD yang 6 sampai 8
kali lebih mungkin untuk melaporkan sering gas / kembung, sembelit, diare, dan
kepekaan terhadap makanan daripada anak-anak TD. Para peneliti juga menemukan
hubungan antara gejala GI dan perilaku maladaptif pada anak dengan ASD. Ketika
anak-anak ini memiliki gejala GI sering, mereka menunjukkan iritabilitas buruk,
penarikan sosial, stereotypy, dan skor hiperaktif dibandingkan dengan mereka tanpa
gejala sering. [125, 126]
Individu dengan gangguan autis atau kondisi terkait membutuhkan 3 makanan
seimbang setiap hari. konsultasi diet mungkin berguna untuk mengevaluasi manfaat
dari diet khusus, termasuk yang kurang gluten dan kasein. Vitamin B-6 dan
magnesium antara vitamin dan mineral hipotesis untuk membantu beberapa pasien.
[127]
Dalam randomisasi, double-blind, plasebo controlled trial, 3 bulan pengobatan dengan
suplemen vitamin / mineral yang diproduksi peningkatan yang signifikan secara
statistik dalam status gizi dan metabolik anak autis. Selain itu, kelompok suplemen
memiliki perbaikan secara signifikan lebih besar daripada kelompok plasebo di skor
Perubahan yang Parental Global Impressions-Revisi (PGI-R) rata-rata. [128]
Medikasi
Meskipun 70% anak dengan autisme menerima medikasi, hanya sedikit bukti bahwa
efek menguntungkan lebih besar daripada efek samping [129] Tidak ada agen
farmakologis yang efektif dalam pengobatan manifestasi perilaku inti gangguan
autistik, tetapi obat mungkin efektif dalam mengobati masalah perilaku terkait dan
gangguan komordibitas.
Generasi kedua agen antipsikotik risperidone dan aripiprazole memberikan efek
menguntungkan pada perilaku menantang dan berulang pada anak-anak dengan
gangguan spektrum autisme, meskipun pasien mungkin mengalami efek samping
yang signifikan. [132]
Terapi Eksperimental
terapi sekretin
Beberapa laporan anekdotal menunjukkan bahwa sekretin, hormon gastrointestinal
yang dapat berfungsi sebagai neurotransmitter, adalah intervensi yang efektif untuk
gejala autisme. Hal ini menyebabkan beberapa studi ilmiah sekretin untuk anak-anak
dengan gangguan spektrum autisme. [143, 144, 145] Namun, 2 ulasan dari percobaan
ini gagal menunjukkan bahwa secretin memiliki efek menguntungkan pada anak-anak
ini. [146, 147]
Terapi oksigen hiperbarik
efek menguntungkan dari terapi oksigen hiperbarik telah dilaporkan pada 6 pasien
dengan autisme. Risiko prosedur ini harus ditimbang terhadap manfaat bagi pasien.
Dikendalikan uji klinis dan penelitian lain diperlukan untuk mengkonfirmasi nilai
potensi intervensi ini.
oksitosin intranasal
Penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis intranasal tunggal hormon oksitosin
meningkatkan aktivitas di daerah otak yang berhubungan dengan reward, persepsi
Management
General
The cornerstone of management is to establish contact and
communication with the child so as to prevent him from
sliding into utter isolation. Providing a structured predictable
environment employing play, language therapy and
interpersonal exercises helps. It should revolve around the
following three strategies:
1. Management of abnormal behavior (behavior modification)
6.
7.
Penatalaksanaanpadaautismeharussecaraterpadu,meliputi
semuadisiplinilmuyangterkait:tenagamedis(psikiater,dokter
anak,neurolog,dokterrehabilitasimedik)dannonmedis
(tenagapendidik,psikolog,ahliterapibicara/okupasi/fisik,
pekerjasosial).Tujuanterapipadaautisadalahuntuk
mengurangimasalahperilakudanmeningkatkankemampuan
belajardanperkembangannyaterutamadalampenguasaan
bahasa.Dengandeteksisedinimungkindandilakukan
manajemenmultidisiplinyangsesuaiyangtepatwaktu,
diharapkandapattercapaihasilyangoptimaldariperkembangan
anakdenganautisme.
Manajemenmultidisiplindapatdibagimenjadiduayaitunon
medikamentosadanmedikamentosa.
1.Nonmedikamentosaa.Terapiedukasi
Intervensidalambentukpelatihanketerampilansosial,
keterampilanseharihariagaranakmenjadimandiri.Tedapat
berbagaimetodepenganjaranantaralainmetodeTEACHC
(TreatmentandEducationofAutisticandrelated
CommunicationHandicappedChildren)metodeinimerupakan
suatuprogramyangsangatterstrukturyangmengintegrasikan
metodeklasikalyangindividual,metodepengajaranyang
sistematikterjadwaldandalamruangkelasyangditatakhusus.
8
.
TerapiperilakuIntervensiterapiperilakusangatdiperlukanpada
autisme.Apapunmetodenyasebaiknyaharussesegeramungkin
danseintensifmungkinyangdilakukanterpadudenganterapi
terapilain.MetodeyangbanyakdipakaiadalahABA(Applied
BehaviourAnalisis)dimanakeberhasilannyasangattergantung
dariusiasaatterapiitudilakukan(terbaiksekitarusia25
tahun).
TerapiwicaraIntervensidalambentukterapiwicarasangatperlu
dilakukan,mengingattidaksemuaindividudenganautisme
dapatberkomunikasisecaraverbal.Terapiiniharusdiberikan
sejakdinidandenganintensifdenganterapiterapiyanglain.
Terapiokupasi/fisikIntervensiinidilakukanagarindividu
denganautismedapatmelakukangerakan,memegang,menulis,
melompatdenganterkontroldanteratursesuaikebutuhansaat
itu.
SensoriintegrasiAdalahpengorganisasianinformasisemua
sensoriyangada(gerakan,sentuhan,penciuman,pengecapan,
penglihatan,pendengaran)untukmenghasilkanresponyang
bermakna.Melaluisemuainderayangadaotakmenerima
informasimengenaikondisifisikdanlingkungansekitarnya,
sehinggadiharapkansemuagangguanakandapatteratasi.
AIT(AuditoryIntegrationTraining)Padaintervensiautisme,
awalnyaditentukansuarayangmengganggupendengaran
denganaudimeter.Laludiikutidenganseriterapiyang
mendengarkansuarasuarayangdirekam,tapitidakdisertai
dengansuarayang
9
menyakitkan.Selanjutnyadilakukandesentisasiterhadapsuara
suarayang
menyakitkantersebut.g.Intervensikeluarga
Padadasarnyaanakhidupdalamkeluarga,perlubantuan
keluargabaikperlindungan,pengasuhan,pendidikan,maupun
doronganuntukdapattercapainyaperkembanganyangoptimal
dariseoranganak,mandiridandapatbersosialisaidengan
lingkungannya.Untukitudiperlukankeluargayangdapat
berinteraksisatusamalain(antaranggotakeluarga)dansaling
mendukung.Olehkarenaitupengolahankeluargadalam
kaitannyadenganmanajementerapimenjadisangatpenting,
tanpadukungankeluargarasanyasulitsekalikitadapat
melaksanakanterapiapapunpadaindividudenganautisme.
2.MedikamentosaIndividuyangdestruktifseringkali
menimbulkansuasanayangtegangbagilingkunganpengasuh,
saudarakandungdanguruatauterapisnya.Kondisiini
seringkalimemerlukanmedikasidenganmedikamentosayang
mempunyaipotensiuntukmengatasihalinidansebaiknya
diberikanbersamasamadenganintervensiedukational,perilaku
dansosial.a)Jikaperilakudestruktifyangmenjaditargetterapi,
manajementerbaikadalah
dengandosisrendahantipsikotik/neuroleptiktapidapatjuga
denganagonisalfaadrenergikdanantagonisreseptorbeta
sebagaialternatif.Neuroleptik
NeuroleptiktipikalpotensirendahThioridazindapat
menurunkanagresifitasdanagitasi.
10
8.
NeuroleptiktipikalpotensitinggiHaloperidoldapat
menurunkanagresifitas,hiperaktifitas,iritabilitasdan
stereotipik.
9.
NeuroleptikatipikalRisperidonakantampak
perbaikandalamhubungansosial,atensidanabsesif.
Agonisreseptoralfaadrenergik
Klonidin,dilaporkandapatmenurunkanagresifitas,
impulsifitasdan
hiperaktifitas.Betaadrenergikblocker
Propanololdipakaidalammengatasiagresifitasterutamayang
disertaidenganagitasidananxietas.
b)JikaperilakurepetitifmenjaditargetterapiNeuroleptik
(Risperidon)danSSRIdapatdipakaiuntukmengatasiperilaku
stereotipiksepertimelukaidirisendiri,resistenterhadap
perubahanhalhalrutindanritualobsesifdengananxietas
tinggi.
c)JikainatensimenjaditargetterapiMethylphenidat(Ritalin,
Concerta)dapatmeningkatkanatensidanmengurangi
destruksibilitas.
.
d)JikainsomniamenjaditargetterapiDyphenhidramine
(Benadryl)danneuroleptik(Tioridazin)dapatmengatasi
keluhanini.
e)JikagangguanmetabolismemenjadiproblemutamaGanguan
metabolismeyangseringterjadimeliputigangguanpencernaan,
alergimakanan,gangguankekebalantubuh,keracunanlogam
beratyangterjadiakibatketidakmampuananakanakiniuntuk
membuangracundari
11
dalamtubuhnya.Intervensibiomedisdilakukansetelahhasiltes
laboratoriumdiperoleh.Semuagangguanmetabolismeyangada
diperbaikidenganobatobatanmaupunpengaturandiet.
BAB III
KESIMPULAN
Terapi pada gangguan autistic adalah terapi non farmakologis. Terapi ini
termasuk terapi dalam perilaku, edukasional dan psikologik. Tidak ada agen
farmakologis yabg efektif dalam gejala perilaku pada gangguan autisme.
DAFTAR PUSTAKA
Autisme merupakan kegagalan perkembangan yang kompleks muncul pada 3 tahun
NINDSAutismInformationPage,(2006).NationalInstitute
ofNeurologicalDisordersandStroke(NINDS).Available:
http://www.ninds.nih.gov/disorders/autism/autism.htm#What_is
(Accessed:2006,September25).
AutismSpectrumDisorders(PervasiveDevelopmental
Disorders),(2006).NationalInstituteofMentalHealth
(NIMH).Available:
http://www.nimh.nih.gov/publicat/autism.cfm(Accesed:2006,
September24).
.
LivingwithAutism,(2005).AutismSocietyofAmerica
(ASA).Available:http://www.autism
society.org/site/PageServer?pagename=allaboutautism
(Accesed:2006,September25).
Brook M. GI Troubles Common, Linked to Negative Behaviours in Autism.
Medscape Medical News. Avaible at http://www.medscape.com/viewarticle/814364.
(Accesed: ) 125
Chaidez V, Hansen RL, Hertz-Piccioto I. Gastrointestinal Problem in Children with
Autism, Developmental Delays or Typical Development. J Autism Dev Disord.
Hidayat.(2004),AplikasiMetodeTEACCHdanMultisensoriFernalddalam
OptimasiKemampuanKognitifdanPrilakuAdaptifAnakAutis,(makalah)\