Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh :
SHINTA PUSPA KHANDI
1501031067
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan pada anak dengan GNAPS di Ruang Picu Nicu Dr. Soebandi Jember yang telah
dilaksanakan pada tanggal 21 oktober 2015. Oleh :
Nama : Shinta Pusoa Khandi
Nim : 1501031067
Laporan ini telah disahkan pada :
Tanggal : Oktober 2015
Hari
Mahasiswa
(.
..)
Mengetahui
Pembimbing Akademik
Pembimbing Ruangan
(...)
)
KepalaRuang
NICU PICU RSD dr. Soebandi
An H
Dx Medis
GNAPS
Umur
Agama
Regester
Alamat
:
:
:
:
13 hari
islam
96592
Umbulsari
Penanggung jawab
Pekerjaan Ortu
Tgl/Jam MRS
Tgl/Jam Pengkajian
:
:
:
:
Tn.A
Pedagang
21 10 15 / 20.00
Keluhan utama :
Sesak nafas
Riwayat Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan bahwa anaknya dirawat diruangan aster sejak tanggal 17/10/15 dengan sesak, pusing
selama 2 hari. Kemudian pada tanggal 19/10/15 masuk picu nicu dengan keluhan nyeri pada daerah
dada bagian tengah, rasa seperti menyebar keseluruh tubuh di sertai batuk.
Riwayat Kronologis :
Pasien pada awalnya merasa lemah, demam sesak 2 hari SMRS di bawa berobat kedokter dibangsal
dengan diagnosa penyakit jantung, kemudian pada tanggal 16/10/15 oleh dokter disarannkan cek lab
ditanggul. hasil lab dmenunjukkan gangguan pada jantung dan infeksi pada ginjal, sehingga keluarga
pada tanggal 17/10/15 memutuskan untuk dirawat di puskesmas rambipuji tetapi puskesmas tidak
menyanggupi sehingga di rujuk di RS Soebandi dengan diagnose medis GNAPS.
B1
B2
B3
B4
B5
B6
Breathing :
Nafas spontan dengan O2 nasal Kanul 4 Lpm, RR = 26 30 x/mnt, adanya retraksi otot dada,
sesak (+), batuk (+) ronchi ditemukan pada bagian paru paru kanan dan kiri,
Bood :
HR : 98 - 104 x/mnt, Sh: 36,2C, akral dingin
Brain :
K/u lemah, kesadaran delerium, pusing
Bladder :
BAK 130 cc menggunakan urobag, warna kuning
Bowel :
Tidak BAB, Ma (+) 1/5 porsi, mi dibatasi
Bone dan Integument :
Imobilisasi lemah, pasien menderita scabies pada daerah jari jari, telapak tangan sebelah kiri,
ketiak, dan sela paha bagian atas daerah dalam, serta ditemukan oedem pada bagian kaki kiri dan
B7
B8
B9
: 30,2
Nilai Normal
14.5 22.5 gr/dl
5.0 21.0 x 10/L
BGA
(20-10-2015)
Ph
: 7.13
FiO2
: 0.29
0,21
PCo2
: 16
35 -45
mmhg
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
Mmol/L
135-155 Mmol/L
3.5-5.0 Mmol/L
90-110 Mmol/L
2.15-2.57 Mmol/L
0.77-1.03 Mmol/L
Terapy (21/10/15)
Inf
: Kebutruhan cairan 50 cc/kgBB/hari (70%) : 30,3 cc/jam
Inj
: Ampi Sx 4x 750 mg
Lasix 2 x 1 a
Ondan sentron 3 x 3 mg
Oral
: Captopril 12,5 mg
2x 1tab
Salbutamol 3 x 1tab
Neb. Combivent
3 x 1 (inhalasi)
Amlodipin 5 mg
1x1
Diet/Nutrisi
Minum dibatasi
ANALISA DATA
TGL/JA
M
21/09/15
12.30
PENGELOMPOKAN DATA
DS : Pasien tampak gelisah
DO:
21/10/15
MASALAH
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Obstruksi jalan nafas
karena penumpukan secret
Batuk sering
Sesak
K/U lemah
Pernafasaan cepat
RR : 26 - 30x/mnt
Otot bantuan pernafasan (+)
Ronchi (+)
Gelisah
DS : DO:
K/u lemah
Kelebihan volume
cairan
Intoleransi aktifitas
21/10/15
Kelemahan fisik
Ds :
disebabkan penurunan
Do :
Ds : -
Resiko Penyebaran
Do :
Infeksi
Terdapat
ekstremitas
lesi
pada
bawah
dan
aksila
atas
TGL
JAM
21/10/15 21.00
No
Diagnosa
1.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pola nafas berhubungan
TGL TERATASI
Tidak teratasi
Tidak teratasi
Tidak teratasi
kelemahan fisik.
5.
Tidak teratasi
TTD
NO DX
TGL/JAM
21/10/15 Dx1
20.00
TUJUAN
DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN
INTERVENSI
KRETERIA HASIL
Tujuan
1. Informasi kepada keluarga sebab
Pola nafas klien
membaik.
nafas.
PARAF
20.15
x/mnt
21.00
21.00
22.00
TGL/
NO DX
JAM
Dx 2
Tujuan :
Balance cairan tercapai
dimana intak + output .
Kreteria Hasi :
Oedem (-)
Output = in put
PARAF
22/10/15
20.00
Kreteria Hasil :
Ronkhi (-)
Pertahankan
kenormalan:
RR : 20 30 / mnt
HR : 80 100 x/mnt
21.30
- salbutamol 3x 1 tablet
- Nebul Combiven 1resp
- injeksi ondancentron 3mg
- O2 nasal 2 lpm
R/ pemberian obat obatan
tersebut diharapkan klien
dapat merasa lebih nyaman
dari keadaan sebelumnya.
4.Mobilisasi klien untuk duduk
R/ mobilisasi duduk diberikan
untuk memberikan rasa
22.00
20.00
Dx2
Tujuan :
Balance cairan tercapai
dimana intake + output .
Kreteria Hasi :
Oedem (-)
Output = in put
R/ Kolaborasi furosemid 2x 1a
22.00
21.00
Dx 3
Tujuan :
Meningkatkan auskultasi
atau aktifitas klien
aktivitas.
R/ tanda tanda kelemahan
Kreteria hasil :
- Tonus otot baik
- k/u baik
21.00
2. Latih pasien dengan ROM
R/ melatih gerak sendi dan
kekuatan otot menjadi baik
(kuat).
3. Berikan lingkungan tenang dan
22.15
nyaman.
R/ Lingkungan tenang dapat
meningkatkan
klien.
kenyamanan
20.00
Dx 4
Tujuan :
Setelah dilakukan 1x 24
R/ mengkaji karakteristik
mencegah penyebaran
yang tepat.
infeksi scabies.
Kreteria :
-
Infeksi scabies
berkurang
23/10/15
09.00
Dx 1
Kreteria Hasil :
Ronkhi (-)
Pertahankan
kenormalan:
RR : 20 30 / mnt
nafas ( ronki)
HR : 80 100 x/mnt
09.00
09.00
Dx2
Tujuan :
Balance cairan tercapai
dimana intak + output .
Kreteria Hasi :
Oedem (-)
Output = in put
09.00
10.00
R/ Kolaborasi furosemid 2x 1a
09.30
Dx 3
Tujuan :
Meningkatkan auskultasi
atau aktifitas klien
aktivitas.
R/ tanda tanda kelemahan
Kreteria hasil :
- Tonus otot baik
- k/u baik
09.30
10.15
90.00
Dx 4
Tujuan :
Setelah dilakukan 1x 24
R/ mengkaji karakteristik
mencegah penyebaran
yang tepat.
infeksi scabies.
Kreteria :
10.00
-
Infeksi scabies
berkurang
10.00
JAM
KODE
NO.
DX
SOAPIER
TTD
21/10/201
5
I
08.00
1,2,3,4
10.00
1,2,4
12.00
S/O
13.00
(+), RR : 20 36 x /mnt.
B2 : acral hangat, TD 138/50
158/75 mmhg.
B3 : CM
B4 : BAK (+) dg urobag
B5 : ma (+) porsi, muntah (+)
B6 : mob lemah, scabies
DX 1. Gangguan pola nafas
berhubungan
nasal 4 lpm, TD
DX2 : Observasi balance cairan,
batasi minum.
klien
10.00
1,2,3,4
1,2,4
10.15
1
13.30
S/O
B1 = Nafas spontan dg O2
nasal
2 lpm, batuk
B2 = N : 99-116 x/mnt, t : 3535,2
C, T : 147 / 73 mmhg,
RR : 28 36
B3 : Compos mentis
B4 : BAK (+) via cateter
B5 : BAB (-) , ma/mi (=),
muntah
(-)
B6 : Gerak Terbatas, oedem
wajah
DX 3 : Intoleransi aktivitas
berhubugan
dengan kelemahan fisik.
DX 4 : Gangguan Integritas kulit
berhubungan
dengan adanya lesi akibat
infeksi scabies
20.30
22.00
1,2,3,4
1,2,4
B1 = Nafas spontan dg O2
nasal
4lpm, batuk
07.00
2
S/O
cairan.
DX 3 : Intoleransi aktivitas
berhubugan
dengan kelemahan fisik..
DX 4 : Gangguan Integritas kulit
berhubungan
dengan adanya lesi akibat
infeksi scabies.
Dx1 : Observasi RR, k/u klien
Pemberian O2 nasal 4 lpm,
DX2 : catat intake dan output
cairan,
Dan batasi minum.
DX3 : Observasi