You are on page 1of 3

BAB III

KESIMPULAN

Kegawatdaruratan psikiatrik merupakan cabang ilmu kedokteran jiwa dan


kedokteran

kegawatdaruratan,

yang

dibuat

untuk

menghadapi

kasus

kegawatdaruratan yang memerlukan intervensi psikiatrik.


Dokter masa kini harus mengembangkan perannya untuk menjadi bagian dari
ruang gawat darurat psikiatrik. Kasus yang datang minta pertolongan sangat
bervariasi, ada yang sekedar ingin minta resep dan ada yang memerlukan teman
bicara, hingga yang merupakan kasus-kasus psikiatrik, seperti : panik, kondisi medik
umum (delirium, intoksikasi, gejala putus zat, dll), krisis perkawinan, skizofrenia atau
psikosis akut.
Kasus kegawatdaruratan psikiatrik meliputi gangguan pikiran, perasaan, dan
perilaku yang memerlukan intervensi terapeutik segera, antara lain:
-

Kondisi gaduh gelisah


Dampak tindak kekerasan
Bunuh diri
Gejala ekstrapiramidal akibat penggunaan obat
Delirium

Menurut teori Psikodinamika dari Sigmund Freud, struktur kepribadian ego


sangat mempengaruhi tindakan yang akan diambil seseorang, dimana peran ego
sebagai organ pelaksana (executive) dari jiwa yang mengontrol pergerakan, persepsi,
kontak dengan kenyataan dan melalui mekanisme pertahanan yang ada padanya
akan memperlambat dan memodifikasi dorongan ekspresi atau dengan kata lain ego
menjadi tidak bebas dan terus berlindung dibalik mekanisme pertahanan diri yang
dikembangkannya.
Untuk mengatasinya maka Sigmund Freud menggunakan metode free
association dan dream interpretation untuk membebaskan ego supaya keluar dan
tidak berada dibalik mekanisme pertahanan. Selain itu bila pencegahannya dengan
psikodinamika tidak dijalankan, maka dapat terjadi gangguan kejiwaan yang nantinya
mengarah ke bunuh diri. Bila hal ini terjadi, maka pasien harus mendapatkan terapi
seperti rawat inap dan rawat jalan, pemberian obat-obat seperti antidepresan atau
14

15

antipsikosis. Selain itu pasien juga membutuhkan terapi individu atau terapi
kelompok sesuai indikasi dari diagnosis dasar yaitu gangguan kejiwaan yang
mencetuskan terjadinya bunuh diri.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan HI, Sadock BJ Sinopsis psikiatri : Ilmu pengetahuan perilaku psikiatri.
Edisi Ketujuh. Jakarta : Binarupa Aksara. 1997:353-67.

16

2. Maramis WF. Catatan ilmu kedokteran jiwa. Surabaya : Airlangga University


Press. 2005:12-6.
3. Elvira S, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2010: 60-8.
4. Tomb DA. Buku saku psikiatri. Jakarta: EGC. 2004: 34-9.
5. Kemenkes RI. Pedoman pelayanan kegawatdaruratan psikiatrik. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010: 11-40.
6. Budiawa PAM, Ratep IN, Westa IW. Karakteristik dan masalah psiko-sosial yang
mendasari pasien percobaan bunuh diri di instalasi ruang darurat RSUP sanglah.
Denpasar : E-Jurnal Medika Udayana. 2015; 4(11): 1-9.
7. Mavrogiurgou P. Brune M, Juckel G. The Management of psychiatric
emergencies. Dtsch Arziebl Int. 2011; 108(13): 222-30.
8. Sudarsanan CS, Chauduri S, Pawar AA. Psychiatric emergencies. MJAFI. 2004;
6(1): 59-62.
9. Altamura AC, Sassella F, Santini A et al. Intramuscular preparations of
antipsychotics: uses and relevance in clinical practice. Drugs. 2003; 63: 493-512.
10. Andria C, Gelasson M, Dellirium. Oklahoma: University of Oklahoma Collage
of Medicine. American Family Physician. 2003;67(5):1027-33.
11. Strawn J, Keck P, Cawff S. Treatment in psychiatry : neuroleptic maligna
syndrome. Am J Psychiatry. 2007; 164(6): 870-6.

You might also like