You are on page 1of 10

MORFOLOGI ANGGREK

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Kristian Briantama
: B1J013160
: IV
:5
: Demas Pancar Rizky

LAPORAN PRAKTIKUM ORCHIDOLOGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anggrek (Orchidaceae) merupakan satu grup terbesar diantara tumbuhan
berbunga. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat 15.000-20.000 spesies anggrek
dengan 900 genus (marga yang dihuni rimba belantara dan tersebar di 750
negara). Kurang lebih 5.000 spesies diantaranya tersebar di Indonesia. Secara
garis besar terdapat 5 subfamili, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe (Iswanto, 2002).
Berdasarkan tempat hidupnya, Soeryowinoto (1987) menggolongkan
anggrek dibagi ke dalam lima jenis yaitu anggrek terestrik, anggrek saprofit,
anggrek amoebofit dan anggrek yang hidup ditempat becek atau rawa-rawa.
Anggrek terestrik adalah anggrek yang hidup dipermukaan tanah contohnya
Sphatoglotis dan Paphiopedillum. Anggrek epifit adalah anggrek yang biasa hidup
diatas batang, contohnya Vanda, Phalaenopsis, Dendrobium. Anggrek saprofit
adalah anggrek yang hidupnya diatas humus atau bahan-bahan organik, contohnya
Galeola. Anggrek amoebofit adalah anggrek yang ketika dijumpai mengeluarkan
bunga saja, contohnya Nervillia. Anggrek air adalah anggrek yang hidup di dalam
air, contohnya Spiranthes.
Morfologi tanaman anggrek memiliki beberapa bagian yaitu daun, batang,
akar, bunga dan buah. Pada umumnya akar anggrek berbentuk silindris dan
berdaging, lunak dengan ujung akar meruncing dan sedikit lengket. Bunga
anggrek tersusun dalam rangkaian dan setiap bunga anggrek memiliki struktur
dasar 3+3, yang terdiri dari 3 sepal luar (daun kelopak) dan 3 petal dalam (daun
mahkota). Buah anggrek merupakan buah capsular dan di dalam buah anggrek
tersebut terdapat biji yang tidak memiliki endosperm (Setiawan, 2006).
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum morfologi anggrek ini yaitu mengetahui morfologi
organ vegetatif dan generatif, dan dapat membedakan akar, batang dan daun
anggrek.

II. MATERI DAN METODE


A.

Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas gambar, pensil,
penggaris dan penghapus.
Bahan yang digunakan adalah anggrek Dendrobium sp, Mokara sp dan
Vanda sp.
B. Metode
1. Disiapkan anggrek Dendrobium sp, Vanda sp, dan Mokara sp.
2. Diamati morfologi akar, batang, daun dan bunga dari masing-masing anggrek.
3. Digambar morfologi akar, batang, daun dan bunga tersebut serta diberi
keterangannya.
4. Difoto untuk dokumentasi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Foto 1. Mokara sp.

Foto 2. Dendrobium sp.

Foto 3. Vanda sp.

B. Pembahasan
Praktikum morfologi anggrek kali ini menggunakan tiga jenis anggrek
yaitu Dendrobium sp, Vanda sp dan Mokara sp. Klasifikasi Anggrek Dendrobium
menurut Hendaryono (2007) sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Orchidales

Famili

: Orchidaceae

Subfamili

: Epidendroideae

Suku

: Epidendreae

Subsuku

: Dendrobiinae

Genus

: Dendrobium

Spesies

: Dendrobium sp
Para ahli botani mengelompokkan genus Dendrobium dalam beberapa

seksi yang berbeda. Pengelompokan genus Dendrobium dalam 20 seksi, yaitu:


1)vDiplocaulobium, 2) Desmotrichum, 3) Sarcopodium, 4) Bolbidium, 5)
Euphlebium, 6) Latourea, 7) Callista, 8) Eugenanthe, 9) Nigrohirsutae, 10)
Phalaenanthe,

11)

Ceratobium,

12)

Stachyobium,

13)

Pedilonum,

14)

Distichophyllum,15) Rhopalanthe, 16) Aporum, 17) Oxystophyllum, 18)


Strongyle, 19) Grastidium, dan 20) Conostalix. Berdasarkan cara hidupnya,
sebagian besar Dendrobium bersifat epifit, namun ada pula yang hidup sebagai
litofit Pola pertumbuhan. Anggrek Dendrobium disukai masyarakat karena rajin
berbunga dengan warna dan bentuk bunga yang bervariasi dan menarik (Dyah,
2010). Bagian Dendrobium yang teramati saat praktikum adalah batang simpodial,
akar, daun lanset, ujung daun membelah, pseudobulbus sedang, posisi bunga
terminalis, labellum di tengah, sepal dorsal dan lateral bentuk lonjong, petal agak
membulat dan susunannya terbuka, bentuk bunga bulat dan gymnostemium.
Klasifikasi Anggrek Vanda menurut Hendaryono (2007) sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Orchidales

Famili

: Orchidaceae

Genus

: Vanda

Spesies

: Vanda sp.
Vanda menghasilkan bunga potong yang sangat menarik dan indah sebagai

tanaman pot. Sebagian besar anggrek yang diperbanyak secara klonal dan sangat
sedikit yang dengan biji. Benih-benih Vanda kecil, kurangnya endosperm dan
makanan disimpan dan memiliki embrio yang belum sempurna. Perkecambahan
bji rumit dan relatif tidak efisien (Islam, 2012). Vanda termasuk monopodial dan
sebagian besar bersifat epifit walaupun ada yang tumbuh sebagai anggrek tanah.
Ukuran Vanda bervariasi termasuk daunnya. Ada yang tipis, tebal, yang sempit,
yang lebar, ada yang berbentuk pita (linear), berbentuk sendok (spatulata), lanset
(lanseolate), berbentuk mata tombak (hastate) dan ada juga yang berbentuk pensil
(silindris) (Soeryowinoto, 1987). Bagian Vanda yang teramati saat praktikum
adalah batang monopodial, akar udara, daun pita, ujung daun tridentate, posisi
bunga axilaris, labellum di tengah, sepal dorsal dan lateral, susunan petal
terbuka, bentuk bunga bulat dan gymnostemium. Berdasarkan rupa-rupa bentuk
daun Anggrek Vanda dapat dikenali dan dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Vanda daun (strap leaf vanda), yaitu Vanda berdaun lebar atau berdaun
sabuk dan bersifat epipit. Vanda jenis ini membutuhkan sedikit naungan.
Contoh : Vanda coerulea dan Vanda limbata,
2. Vanda teres (berdaun pensil), yaitu Vanda yang bentuk daunnya berbentuk
silindris memanjang menyerupai pensil dan bersifat terestrial. Jenis ini
membutuhkan cahaya matahari penuh. Contoh : Vanda teres dan Vanda
hookeriana.
3. Vanda semiteres, yaitu perpaduan antara Vanda daun dengan Vanda teres.
Jenis ini membutuhkan cahaya matahari langsung atau penuh.Contoh :
Vanda amesiana dan Vanda kimbaliana.
Klasifikasi Anggrek Mokara menurut Hendaryono (2007) sebagai berikut :

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Ordo

: Orchidales

Famili

: Orchidaceae

Genus

: Mokara

Spesies

: Mokara sp
Mokara merupakan kerabat Vanda hasil persilangan trigenerik yaitu

persilangan antara Arachnis x Ascocentrum x Vanda. Perbanyakan melalui kultur


in vitro pada anggrek Vanda pertama kali dilakukan di Singapura dengan
mendapatkan kalus dari sumber eksplan. Pertumbuhan planlet Mokara sangat
lambat, sehingga memengaruhi fase pertumbuhan generatifnya (Widiastoety,
2014). Bagian Mokara yang teramati saat praktikum adalah batang monopodial,
akar epifit, daun pita, ujung daun emarginet, labellum di tengah, bentuk bunga
bintang, sepal dorsal dan lateral bentuk sendok, petal bulat telur sungsang dan
susunannya terbuka.
Akar udara merupakan salah satu modifikasi akar dan memiliki fungsi
utama menyerap oksigen untuk sistem respirasi dan fotosintesis. Anggrek epifit
memiliki akar udara dengan jenis akar gantung yang selamanya tidak sampai
tanah. Contoh anggrek yang memiliki akar udara adalah Dendrobium.
Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi
dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek
yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga
kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Contoh dari anggrek tipe simpodial
antara lain : Dendrobium sp, Oncidium sp, dan Cymbidium sp. Anggrek tipe
simpodial pada umumnya bersifat epifit. Anggrek tipe monopodial adalah anggrek
yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya
lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak
daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp.,
Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp (Hendaryono, 2007).

Berdasarkan tempat hidupnya, Soeryowinoto (1987) menggolongkan


anggrek dibagi ke dalam lima jenis yaitu anggrek terestrik, anggrek saprofit,
anggrek amoebofit dan anggrek yang hidup ditempat becek atau rawa-rawa.
Anggrek terestrik adalah anggrek yang hidup dipermukaan tanah contohnya
Sphatoglotis dan Paphiopedillum. Anggrek epifit adalah anggrek yang biasa hidup
diatas batang, contohnya Vanda, Phalaenopsis, Dendrobium. Anggrek saprofit
adalah anggrek yang hidupnya diatas humus atau bahan-bahan organik, contohnya
Galeola. Anggrek amoebofit adalah anggrek yang ketika dijumpai mengeluarkan
bunga saja, contohnya Nervillia. Anggrek air adalah anggrek yang hidup di dalam
air, contohnya Spiranthes.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Morfologi organ vegetatif anggrek meliputi akar, batang dan daun. Morfologi
organ generatif anggrek meliputi bunga, buah dan biji.
2. Jenis-jenis akar pada anggrek yaitu akar anggrek tanah, akar anggrek epifit,
akar anggrek saprofit, akar asimilasi, umbi, akar berdaging dan akar karang.
Sedangkan macam batang ada dua yaitu monopodial dan simpodial. Jenis-jenis
daun yaitu Daun sisik, daun berlipat-lipat, daun bertunggangan, daun silindris,
daun talang, daun bentuk sendok, daun bentuk garis, daun bentuk pita, daun
bentuk ginjal dan daun seperti kulit.
B. Saran
Saran untuk praktikum Morfologi Anggrek kali ini yaitu preparat
diperbanyak dan diperbaiki agar praktikan lebih baik dalam mengamati.

DAFTAR PUSTAKA
Dyah W, Nina S, dan Muchdar S. 2010. Potensi Anggrek Dendrobium Dalam
Meningkatkan Variasi dan Kualitas Anggrek Bunga Potong. Jurnal
Litbang Pertanian, 29(3) : 101-105.
Hendaryono, D.P.S. 2007. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Yogyakarta:
Kanisius.
Iswanto, H. 2002. Petuijuk perawatan anggrek. Depok : Agromedia Pustaka.
M. O. Islam, M. Akter and A. K. M. A. Prodhan. 2012. Effect of potato extract on
in vitro seed germination and seedling growth of local Vanda roxburgii
orchid. J. Bangladesh Agril, 9(2) : 211215.
Setiawan, A. I., 2006. Penghijauan Dengan Tanaman Potensial.Yogyakarta :
Kanisius.
Soeryowinoto, M. 1987. Mengenal Anggrek Alam Indonesia. Jakarta : PT.
Penebar Swadaya.
Widiastoety, D. 2014. Pengaruh Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan
Planlet Anggrek Mokara. J. Hort. 24(3) : 230-238.

You might also like