Professional Documents
Culture Documents
PREVALENSI OBESITAS
OLEH :
MALIKUL NUR RAZAK
JIA1 14 149
KELAS D
OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih
banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan
berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok :
1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan > 100%
1. Prevalensi Obesitas Skala Global
Dalam 10 tahun terakhir ini, angka prevalensi atau kejadian obesitas
di seluruh dunia menunjukan peningkatan yang signifikan. Saat ini, 1,6 miliar
orang dewasa di seluruh dunia mengalami berat badan lebih (overweight),
dan sekurang-kurangnya 400 juta diantaranya mengalami obesitas. Pada
tahun 2015, diperkirakan 2,3 miliar orang dewasa akan mengalami
overweight dan 700 juta di antaranya mengalami obesitas.
Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti di negara-negara
Eropa, Amerika, dan Australia telah mencapai tingkat epidemi. Kejadian ini
tidak hanya terjadi di negara-negara maju saja obesitas di beberapa negara
berkembang bahkan telah menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Sebagai contoh, 70%
overweight
Di
Indonesia,
angka
sebesar 15,8% dan 2,7%, meningkat menjadi 24% dan 4,3% pada tahun 2006.
Thailand prevalensi obesitas anak usia 5 12 tahun meningkat dari 12,2%
menjadi 15,6% hanya dalam waktu 2 tahun.(Hadi, 2005; WHO, 2008).
Sumber Euromonitor Internasional menyebutkan, di Asia-Pasifik,
obesitas meningkat pesat dan sejumlah negara diprediksi memiliki tingkat
pertumbuhan obesitas tercepat dari tahun 2010 hingga 2020 yakni, Vietnam
225 persen, Hong Kong 178 persen, India 100 persen, Korea Selatan 80,7
persen, Selandia Baru 52 persen, dan Indonesia 50 persen.
3. Prevalensi Skala Nasional (Indonesia)
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yaitu :
prevalensi kegemukan di Indonesia mencapai 9,2%pada anak usia 612
tahun.
Kegemukan,
baik
pada
kelompok
anak-anak
maupun
kategori normal 70%. Prevalensi kurus menurut (IMT/U) pada anak umur 512 tahun adalah 11,2%, terdiri dari 4% sangat kurus dan 7,2% kurus.
Prevalensi status gizi gemuk pada anak umur 5-12 tahun secara nasional
masih tinggi yaitu 18,8% yang terdiri dari gemuk 10,8% dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8%. Sedangkan prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun
sebesar 10,8 persen, terdiri atas 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat
gemuk (obesitas).
4. Salah satu Provinsi di Indonesia yang mengalami Obesitas.
DKI Jakarta
"Wanita Indonesia masih rentan obesitas," menurut dokter
Sylviana Andinisari, M.Sc., Selasa, 4 November 2014, dalam salah satu
acara Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 di Senayan City, Jakarta. Dalam
acara bertajuk Far Western Dream itu, Sylviana memaparkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 tentang angka prevalensi obesitas di
Indonesia, yaitu sebesar 32,9 persen untuk wanita dan 19,7 persen untuk
pria.
Dibanding data Riskesdas 2010, angka wanita penderita obesitas
meningkat 17,5 persen, sedangkan pria meningkat 11,9 persen," kata
Kepala Seksi Subdirektorat Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit
Metabolik dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Kementerian Kesehatan itu. Sementara itu, menurut data Riskesdas 2013,
di tingkat nasional, tiga dari sepuluh wanita Indonesia mengalami
obesitas. Adapun di Jakarta, ada kecenderungan empat dari sepuluh
wanita mengalami obesitas.
Cara Penanggulangan :
Menurut perhimpunan Studi Obesitas Indonesia atau Indonesian
Society for the Study of Obesity, penanganan kegemukan dilaksanakan
berpedoman pada lima prinsip yaitu:
Motivasi
Sebelum memulai program penurunan berat badan, pertama-tama
yang harus diubah adalah pola pikir dari orang gemuk. Motivasi menjadi
kurus harus kuat tertanam di dalam dirinya, bukan sekedar ikut-ikutan
karena misalnya baru saja membaca tulisan ini. Motivasi ini bis diperkuat
dengan bergabung dalam kelompok mereka yang mempunyai program
sama, berdiskusi dengan pakarnya, dan lain sebagainya. Biasanya dalam
kelompok, para anggota bisa saling mengingatkan dan saling
berkompetisi.
Pengaturan Diet