Professional Documents
Culture Documents
INFEKSI NIFAS
A. Pengertian
Infeksi nifas adalah Infeksi luka jalan lahir postpartum biasanya dari
endometrium, bekas insersi plasenta.
Infeksi nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya
kuman-kuman kedalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas.
Infeksi nifas : - Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina,
servix, dan endometrium
- Penyebaran melaui vena, saluran limfe, permukaan
endometrium
B. Etiologi
Bermacam-macam jalan masuk kedalam alat kandungan seperti eksogen
(luar), autogen (dari dalam tubuh), endogen (dari jalan lahir sendiri, penyebab
yang terbanyak dan lebih dari 80% adalah streptococcus anaerob yang sebenarnya
tidak pathogen sebagai penghuni normal jalan lahir.
Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi :
a. Streptococcus haemolitik aerobic
Masuknya secara eksogen dan menyebabkan infeksi berat yang
ditularkan dan penderita lain, alat-alat yang tidak suci hama, tangan
penolong.
b. Staphylococcus aureus
Masuknya secara eksogen, infeksinya sedang
c.
Escherchia Coli
Sering berasal dari kandung kemih dan rectum
Faktor Predisposisi
Partus lama, partus terlambat, dan ketuban pecah lama
Tindakan obsetri operatif baik pervaginam maupun perabdominal.
Tertinggalnya sisa-sisa uri,selaput ketuban dan bekuan darah dalam
rongga rahim.
Rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, disuria dengan atau
tanpa distensi urin
Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaan tidak berat. Suhu
sekitar 380 C, nadi kurang dari 100 X / i
Bila luka terinfeksi, tertutup jahitan dan getah radang tidak dapat
keluar, demam bisa meningkat sampai 390 400 C, kadang
kadang disertai menggigil
Endometritis
-
Nyeri tekan pada uterus, uterus agak membesar dan lembek, HIS
susulan biasanya sangat mengganggu
2.
Penyebaran dari tempat tempat infeksi melalui vena vena jalan limfe
dan permukaan endometrium
Septikemia : Permulaan klien sudah sakit dan lemah sampai 3 hari post
partum, suhu meningkat dengan cepat, disertai menggigil suhu sekitar
390 400 C, keadaan umum cepat memburuk, nadi sekitar 140 160 X
/I atau lebih, Pasien dapat meninggal dalam 6 7 hari pasca persalinan
Piemia : Tidak lama post partum pasien sudah merasa sakit, perut
nyeri, suhu tinggi, menggigil setelah kuman dengan emboli memasuki
peredaran darah umum. Ciri khas : Berulang ulang suhu meningkat
disertai menggigil, diikuti oleh turunnya suhu lambat laun akan timbul
gejala abses paru, pneumonia dan pleuritis
Peritonitis
-
Peritonitis umum : Suhu badan tinggi, nadi cepat dan kecil, perut nyeri
tekan (defence muskulare), pucat, mata cekung yang disebut dengan
muka hipokrates (facies hipocratica), kulit dingin
Bila suhu tinggi menetap lebih dari satu minggu disertai rasa nyeri
dikiri / di kanan dan nyeri pada periksa dalam. Pemeriksaan dalam
dapat diraba tahanan padat dan nyeri disebelah uterus. Ditengah
jaringan yang mengandung bisa timbul abses. Dalam keadaan ini suhu
yang mula mula tinggi menetap menjadi naik turun disertai
menggigil.
D. Pemeriksaan Penunjang
1. Sel darah putih : Normal / tinggi dengan pergeseran difrensiasi ke kiri
2. LED dan SDM : Sangat meningkat
3. HB / HT : Penurunan karena adanya anemia
4. Kultur dari bahan intra uterus / intra servikal / drainase luka / pewarnaan
gram dari lochea servik dan uterus : mengidentifikasi organisme penyebab
5. Urinalisis dan kultur : mengesampingkan infeksi saluran kemih
6. Ultra sonografi : Menentukan adanya fragmen fragmen plasenta yang
tertahan, melokalisasi abses peritoneum
2. Pengobatan
Sebaiknya segera dilakukan pembiakan (kultur) dari sekret vagina,
luka operasi dan darah serta uji kepekaan untuk mendapatkan
antibiotika yang sesuai dalam pengobatan
Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat
Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan
antibiotika spectrum luas menunggu hasil laboratorium
Kemasan sulfanamid
Dosis inisial 2 gram diikuti 1 gram 4 6 jam kemudian peroral,
sediaan dapat berupa tablet biasa / force, bactrim
Kemasan penisilin
sangat berlebihan
-
yang mahal
F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
b. Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Dahulu
Kemungkinan klien pernah menderita infeksi tenggorokan
Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien mengeluh badan lemah, demam, nadi cepat, nafas
sesak, badan menggigil, gelisah, nyeri pada daerah luka operasi
Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan salah satu anggota keluarga ada yang menderita
infeksi tenggorokan
c. Pemeriksaan Fisik
Aktivitas / istirahat
Biasanya klien mengeluh malaise, letargi, kelelahan / keletihan
yang terus menerus (persalinan lama, stressor pasca partum
multiple)
Sirkulasi
Intervensi :
1. Kaji lokasi dan sifat ketidaknyamanan / nyeri
Ras : Membantu dalam diagnosa banding keterlibatan jaringan
pada proses infeksi
2. Berikan instruksi mengenal, membantu, mempertahankan
kebersihan dan kehangatan
Ras : Meningkatkan kesejahteraan umum dan pemulihan,
menghilangkan ketidaknyamanan berkenaan dengan menggigil
b.
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
monitor TTV
Ras : Peningkatan TTV menyertai infeksi, fluktuasi
6.
7.
8.
9.
Kolaborasi :
-
Intervensi :
1. Anjurkan pilihan makanan tinggi protein, zat besi dan vitamin C
bila masukan oral dibatasi
Ras : Protein membantu meningkatkan pemulihan dan regenerasi
jaringan baru. Zat besi untuk sintesis Hb, vitamin.C
memudahkan absorbsi zat besi dan untuk sintesis dinding sel
2. Tingkatkan masukan sedikitnya 2000 ml/ hari jus, sup dan cairan
nutrisi
Ras : Memberikan kalori dan nutrien untuk memenuhi kebutuhan
metabolic, mengganti kehilangan cairan
3. Anjurkan tidur/ istirahat adekuat
4. Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik.
Selanjutnya rencana tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan
yang nyata dan terpadu guna memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan
yang diharapkan
5. Evaluasi
Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yang diharapkan
terhadap perilaku dan sejauh mana masalah klien dapat teratasi.
Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang
jika tujuan ditetapkan belum berhasil/ teratasi.