You are on page 1of 5

Motivasi Agar Segera Bertobat

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

.















..
Jamaah sekalian, bertakwalah kepada Allah, Rabb kalian, bertobatlah
kepada-Nya dari kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan kepada-Nya.
Kembali mendekat setelah menjauh dari-Nya. Kembali dan menuju
kesucian setelah bergelimang dengan najisnya dosa. Sesungguhnya Allah
mencintai orang yang bertaubat dan orang-orang yang bersih lagi suci.
Ketauhilah, bahwasanya Allah memerintahkan kita untuk bertobat
kepada-Nya. Allah berfirman,

Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan


taubatan nasuha (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (Q.s. At-Tahrim:

8).

Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang


beriman supaya kamu beruntung.(Q.s. An-Nur: 31).
Imam muslim meriwayatkan dalam sahihnya, bahwasanya
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallambersabda, Wahai manusia,
bertobatlah kalian kepada Allah. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Nya
100 kali dalam sehari semalam. Tobat dari dosa dan kemaksiatan
merupakan suatu kewajiban berdsarkan perintah Allah dan rasul-Nya.
Jamaah sekalian, sesungguhnya perbuatan dosa dan kemaksiatan
memberikan ke-mudharat-an yang banyak. Ia merupakan sebab musibah,
bencana, dan malapetaka. Allah berfirman,

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan
oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar
(dari kesalahan-kesalahanmu). (Q.s. Asy-Syura: 30).

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul takut akan


ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (Q.s. An-Nur: 63).

Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan


perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat
kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah
tidak menyalahi janji. (Q.s. Ar-Rad: 31).
Tidaklah kesengsaraan yang terjadi di dunia dan akhirat kecuali
disebabkan oleh dosa dan kemaksiatan. Apakah yang menyebabkan kaum
Nuh tenggelam dengan air yang menenggelamkan gunung?! Apa pula
yang menyebabkan kaum Hud ketika dibinasakan dengan angin, sampaisampai mereka bergelimpangan bak tunggul pohon yang kosong?! Apa

pula yang menyebakan kaum Tsamud dikirimkan suara yang memekakkan


(petir) sampai-sampai jantung mereka putus dari dada-dada mereka?! Apa
yang menyebabkan dibalikkanya desa kaum Luth, sehingga Allah
menjadikan bagian atasnya ke bagian bawah kemudian mereka dihujani
dengan batu hingga mereka binasa tak bersisa?! Apa yang menyebabkan
Firaun dan kaumnya tenggelam?! Apa yang menyebabkan Qarun beserta
harta dan keluarganya dibenamkan?! Apa pula yang menimpa Bani Israil,
berupa serangan suatu kaum yang memiliki kekuatan besar yang
merajalela di kampung-kampung Bani Israil, kemudian Allah menakdirkan
kaum tersebut datang untuk kedua kalinya, supaya Bani Israil dibantai
sehabis-habisnya?!
Sesungguhnya ibadallah, sebab-sebab itu semua adalah dosa dan
kemaksiatan. Allah berfirman,

Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka


di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil
dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur,
dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di
antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak
hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya
diri mereka sendiri. (Q.s. Al-Ankabut: 40).

Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu


dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong
bagi mereka selain dari Allah. (Q.s. Nuh: 25)

Ayyuhal Muslimun, kita menyadari, tidak seorang pun


yang mashum bebas dari dosa kecuali orang-orang yang Allah jaga.
Dalam Sahih Muslim, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Andaikata kalian tidak
berbuat dosa, maka Allah akan mengganti kalian dengan suatu kaum
yang berdosa kemudian mereka bersegera bertobat kepada Allah. Allah
pun langsung mengampuni mereka.
Dalam riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Anas bin Malik radhiallahu
anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Setiap anak
Adam pasti berbuat dosa, dan sebaik-baik pelaku dosa adalah mereka
yang bertobat.
Dengan demikian Allah melapangkan pintu tobat untuk mengabulkan
tobat tersebut. Allah berfirman,





Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan
memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Asy-Syura: 25).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Sesungguhnya Allah
membentangkan tangannya di waktu malam, untuk menerima tobatnya
pelaku dosa di siang hari. Dan Dia juga membentangkan tangannya di
waktu siang, untuk menerima tobat pelaku dosa di malam hari. Hal itu
terus terjadi hingga matahari terbit dari sebelah Barat.
Ayyuhal muslimun, sesungguhnya tobat adalah kembalinya seseorang
dari kemaksiatan menuju ketaatan. Dan syarat diterimanya tobat ada tiga.
Apabila tidak terdapat satu saja dari tiga poin ini, maka tidak diterima
tobatnya. Syarat tersebut adalah:
1.
Seseorang harus berhenti dari maksiat yang ia lakukan dengan cara
segera meninggalkan perbuatan maksiatnya.
2.
Menyesali perbuatannya. Tanda penyesalan tersebut tampak
dengan kesedihannya atas apa yang luput darinya.
3.
Bertekat kuat selamanya tidak akan kembali lagi kepada
kemaksiatan tersebut. Tanda kebenaran tekatnya akan tampak

dengan mengisi dan memperbaiki hari-harinya dengan mengejar


kembali apa yang ia lewatkan dari perbutan ketaatan.
Apabila kemaksiatan tersebut berkaitan dengan interaksi dengan orang
lain, maka perlu ditambahkan syarat yang keempat, yaitu mengembalikan
sesuatu yang semestinya menjadi hak orang tersebut atau meminta maaf
pada orang yang pernah dizalimi.
Apabila melewatkan ibadah di masa lalu, maka dapat ia qadha dan
apabila menzalimi orang lain, maka tunaikanlah haknya. Marilah kita
semua bertobat kepada Allah ayyuhal muslimun dan jangan menundanundanya. Ketauhilah, bahwasanya tobat dapat menghapuskan dosa-dosa
masa lalu, walaupun dosa tersebut adalah dosa besar. Karena Allah Dialah Yang Maha Menerima Tobat dan Maha Penyayang. Allah berfirman,

Katakanlah, Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri


mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.s. Az-Zumar:
53)

You might also like