Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
ANDREAN DICKY KURNIAWAN
13101043
S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI B 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Internet telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat yang
menginginkan informasi yang cepat, akurat dan mendukung berbagai jenis
layanan komunikasi. Seiring dengan kebutuhan tersebut, maka dikembangkanlah
suatu protokol jaringan komunikasi yang disebut Session Description Protocol
(SDP). SDP dimaksudkan untuk menggambarkan session komunikasi multimedia
untuk tujuan pengumuman session, undangan session, dan parameter negosiasi.
SDP tidak mengirimkan media itu sendiri tetapi digunakan untuk melaksanakan
negosiasi antar end user dari jenis media, format, dan semua properti terkait.
Himpunan sifat dan parameter sering disebut profil session. SDP dirancang untuk
diperluas untuk mendukung jenis dan format media baru. Selain itu, SDP adalah
seperangkat aturan yang mendefinisikan bagaimana session multimedia dapat
diatur untuk memungkinkan semua end user untuk berpartisipasi secara efektif
dalam suatu session. SDP adalah format untuk menggambarkan parameter
inisialisasi media streaming.
Jaringan VoIP dengan menggunakan Voice VLAN (Voice Virtual Local Area
Network) dapat memisahkan data non-voice dengan voice dalam satu kabel atau
biasa disebut mini-trunk. Hal ini dapat meningkatkan pembagian jalur untuk
VLAN untuk jalur voice dan non-voice. Jaringan Voice memerlukan prioritas
dalam jaringan komputer yang mana dilalui oleh berbagai macam jenis data
(Converged Network). Oleh karena itu, diperlukan QoS (Quality of Service) yang
mampu membagi prioritas serta limitasi bandwidth pada masing-masing jalur.
Jaringan VoIP akan sangat berkembang seiring dengan ketersediaan jaringan
internet yang berbasis IP (Internet Protocol) diharapkan dengan adanya
infrastruktur jaringan internet dan kemajuan teknologi VoIP dapat mengurangi
biaya telepon dan juga fleksibilitas. Kemajuan Teknologi Informasi di bidang
device seperti smartphone yang telah mendukung aplikasi VoIP dan jaringan
wireless, serta IP Phone yang merupakan telepon berbasis IP juga menambah
tingkat penggunaan jaringan voice sebagai media untuk berkomunikasi.
Penelitian sebelumnya tentang berbagai layanan berbasis SDP antara lain
analisis kinerja layanan Voice over Internet Protocol (VoIP) menggunakan
Asterisk sebagai Session Initiation Protocol (SIP) server.. Telah dilakukan juga
Analisis Quality of Service (QoS) Video Streaming pada jaringan IPv4 murni,
IPv6 murni dan tunneling 6to4. Selain itu, terdapat juga penelitian tentang
perbandingan QoS jaringan VoIP menggunakan protocol SDP dan H.323
berdasarkan parameter pendukungnya.
Berdasarkan penelitian - penelitian di atas, dalam tugas akhir ini dibuat
analisis QoS layanan Video Streaming dan VoIP pada 3 model/arsitektur jaringan
lokal SDP menggunakan Graphical Network Simulator (GNS3) sebagai
pengembangan dari tugas akhir yang telah ada. Jaringan lokal SIP adalah sebuah
jaringan komunikasi yang memiliki sebuah sesi inisiasi dalam tugas akhir ini
dilakukan oleh sebuah server VoIP dan tidak tersambung ke jaringan internet
global sehingga disebut jaringan lokal SDP.
Analisis QoS/kinerja layanan dilakukan dengan mengamati dan menganalisis
nilai delay (waktu tunda), jitter (variasi waktu tunda), packet loss (paket/data yang
hilang) dan troughput (bandwith/kecepatan pengiriman data nyata) menggunakan
Wireshark.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan diatas, permasalahan yang
muncul pada yang akan di analisis antara lain :
1. Bagaimana hasil analisis Quality of Service (QOS) pada jaringan Session
Description Protocol (SDP) menggunakan GNS3.
2. Bagaimana Quality of Service (QOS) dapat meningkatkan kualitas traffic
suara yang dikirimkan melalui sebuah jaringan dengan parameter packet
loss, jitter, delay, dan throughput.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kualitas traffic suara yang dihasilkan dari layanan VoIP yang
menerapkan Voice VLAN di dalam sebuah jaringan berdasarkan parameter
packet loss, jitter, delay dan Throughput
2. Menganalisis secara menyeluruh mengenai QoS dalam meningkatkan
performa jaringan Voice Over Internet Protocol (VoIP) berdasarkan traffic
suara yang melalui jaringan menggunakan parameter packet loss, jitter,
delay dan throughput
1.4 Kegunaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab kajian pustaka ini, diuraikan tentang analisa Quality of Service
(QOS) pada jaringan Session Description Protocol (SDP) menggunakan GNS3.
Beberapa teori yang ada di dalam sub bab telah dibatasi agar pembahasan tidak
terlalu melebar dan supaya terfokus pada teori yang yang dibutuhkan untuk
penyelesaian permasalahan pada tugas akhir ini. Maka berikut ini di uraikan teori
teori yang menjelaskan sub sistem pada telekomunikasi.
2.1 Perancangan Sistem
Pada Tugas Akhir ini dibuat dan dianalisis Quality of Service (Qos) pada
layanan Video Streaming dan VoIP pada 3 model jaringan lokal SIP menggunakan
GNS3. Topologi protokol jaringan SDP terdapat pada Gambar 1.
SIP
merupakan
sebuah
application-layer
protocol
untuk
membentuk,
2.2.2
Packet Loss
Merupakan penyebab utama pelemahan video streaming dan VoIP. Packet
loss dapat disebabkan oleh pembuangan paket di jaringan (network loss) atau
pembuangan paket di gateway/terminal sampai kedatangan terakhir (late loss).
Network loss secara normal disebabkan kemacetan (router buffer overflow),
perubahan rute secara seketika, kegagalan link dan lossy link seperti saluran
nirkabel. Kemacetan atau kongesti pada jaringan merupakan penyebab utama dari
packet loss. Tabel 3 menunjukkan standar nilai packet loss yang mempengaruhi
kualitas layanan (QoS).
2.2.4
second (bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses
yang diamati pada sisi klien/tujuan selama selang waktu tertentu dibagi oleh
durasi selang waktu tersebut.
2.3 Komponen Perangkat Keras
1. Laptop Lenovo G480 untuk menjalankan GNS3, Router Cisco c7200, dan
Virtual Box dengan Sistem Operasi Windows XP SP 2 sebanyak 2 buah
dan Trixbox sebagai server VoIP.
2. Laptop Lenovo untuk menjadi broadcaster video streaming dan klien
VoIP.
3. Kabel Local Area Network (LAN) dengan crimping jenis cross.
4. Headphone untuk melakukan percakapan VoIP.
2.3.1
perangkat Cisco. Seperti sistem operasi lain, Cisco IOS memiliki antarmuka
pengguna sendiri dan dapat mengeksekusi perintah konfigurasi. Setiap perubahan
yang dimasukkan oleh administrator jaringan disimpan pada konfigurasi
berjalan/running-config dan segera dilaksanakan. Pada Tugas Akhir ini,
menggunakan IOS yang dapat mengemulasi sistem operasi Router Cisco c7200.
2.4.2
cloud dan link. Router c7200 dipilih karena merupakan Router Cisco yang paling
stabil performa IOS-nya. Selanjutnya diatur juga penggunaan slot port pada router
dan LAN Card yang akan digunakan pada setiap host yang akan di sambungkan.
Selain itu, digunakan juga VirtualBox untuk koneksi ke komputer dengan jaringan
yang berbeda. Untuk koneksi ini digunakan kabel GigaEthernet yang terdapat
pada GNS3 dan dihubungkan ke semua bagian dari model jaringan lokal SIP.
Ethernet adalah protokol LAN yang dikembangkan oleh Xerox Corporation yang
bekerjasama dengan DEC dan Intel pada tahun 1976. Layanan Video Streaming
dan VoIP pada jaringan lokal SIP ini menggunakan 3 model/arsitektur jaringan
pada GNS3 yang terintegrasi/terhubung dengan berbagai perangkat lunak
pendukung layanan tersebut. Topologi jaringan lokal SIP secara umum yang
digunakan adalah topologi star yang berpusat di router R1 dengan masing
masing klien PC dan Server VoIP berbeda jaringan.
2.4.3
jaringan yang berbeda. Konfigurasi Router R1 model 1 jaringan lokal SDP pada
GNS3 sebagai berikut :
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End
with CNTL/Z. Router(config)#hostname R1
R1(config)#interface GigabitEthernet 1/0
R1(config-if)# ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)# interface GigabitEthernet2/0
Pada model 2 jaringan lokal SDP menggunakan GNS3 yang terdiri dari 3
router, konfigurasi Router R1 sama seperti pengaturan R1 pada model 1.
Sedangkan pengaturan router R2 sebagai berikut
R2#config terminal
R2(config)#interface GigaEthernet 1/0
R2(config-if)# ip address 182.182.182.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)# interface GigaEthernet 2/0
R2(config-if)# ip address 10.128.1.2 255.255.255.0
R2(config-if)# no shutdown
R2(config-router)#exit
R2(config)#exit
R2#copy run start
R2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Pada model 3 jaringan lokal SDP menggunakan GNS3 yang terdiri dari 3
router, konfigurasi Router R1 dan R3 sama seperti pengaturan pada model 2.
Sedangkan pengaturan router R2 sebagai berikut:
R2#config terminal
R2(config)#interface GigaEthernet 1/0
R2(config-if)# ip address 182.182.182.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config)# interface Serial 2/0
R2(config-if)# ip address 10.128.1.2 255.255.255.0
R2(config-if)# clock rate 152000
R2(config-if)# no shutdown
R2(config-router)#exit
R2(config)#exit
R2#copy run start
R2#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian menjelaskan beberapa hal pokok yaitu obyek
penelitian, metode dan disain penelitian, operasionalisasi variabel, langkahlangkah dalam pengumpulan data dan alat pengumpulan data, pengolahan data
serta analisis data yang dipakai. Semuanya dijelaskan secara cermat dan jelas.
3.1 Objek Penelitian
Ada beberapa parameter atau objek penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian perancangan perangkat lunak drive test ini. Parameter tersebut antara
lain :
1.
2.
3.
4.
Delay
Jitter
Packet Loss
Throughput
adalah use case diagram yang memperlihatkan peranan aktor dalam interaksinya
dengan sistem.
Mulai
Mengambil data
menggunakan Wireshark
Selesai