You are on page 1of 16

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang
telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri.
Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti 'kamar-kamar kecil'. Anton van
Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan
menunjukkan pertama kali pada dunia ada "kehidupan di dunia lain" yang belum pernah dilihat oleh
manusia.
Bahasan tentang sel merupakan hal mendasar untuk memahami organisme, karena sel adalah
struktur dan fungsi terkecil dari organisme, dan hampir semua organisme tersusun atas sel. Sel
umumnya tersusun atas membran, sitoplasma, dan inti sel. Ada organisme yang tidak tersusun atas
sel contohnya virus. Virus tidak memiliki sitoplasma, hanya terdiri atas protein, RNA atau DNA,
karbohidrat, lemak, dan mineral. Organisme seluler ada yang terdiri atas satu sel atau uniseluler dan
ada yang terdiri atas banyak sel atau mulltiseluler. Cabang biologi yang membahas khusus tentang
sel
disebut
sitologi.
Sel memiliki karakter tertentu sehingga dapat memberikan gambaran saat diberi pewarnaan.
Karakter tersebut memberikan gambaran atas peran fungsional sel seperti kemampuan sekresi,
keaktifan sel dalam produksi protein, endokrin, pergerakan, absorpsi, ekskresi, perlindungan,
reproduksi, kematian sel, dan sebagainya.
Sel
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari mahluk hidup seluler. Mahluk hidup seluler
terdiri atas satu sel (uni seluler) contohnya Bakteri dan banyak sel (multi seluler) contohnya
tumbuhan
dan
hewan
tingkat
tinggi.
Sel memiliki karakteristik dasar yang unik,diantaranya sel merupakan struktur kompleks namun
teratur, memiliki program genetik dan memiliki cara untuk menggunakannya, mampu
memperbanyak diri, melaksanakan reaksi kimia, dan sel juga mampu merespon terhadap berbagai
rangsang.
Sel memiliki keragaman berdasarkan bentuk dan ukuran, pergerakannya (ada beberapa sel yang
bergerak cepat dan memiliki struktur berubah-ubah, ada juga yang cenderung tidak bergerak dan
memiliki struktur tetap), struktur sel dan ada tidaknya membran inti. Keragaman lainnya dilihat dari
sel
membutuhkan
O2
untuk
hidup
atau
tidak
membutuhkan
O2.

Beberapa organel pada sel hewan dan sel tumbuhan ada yang berbeda, ada beberapa organel pada
sel hewan yang tidak terdapat pada sel tumbuhan, begitupun sebaliknya dengan sel tumbuhan, ada
beberapa organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan, diantaranya : pada sel hewan
terdapat lisosom dan sentriom, sedangkan pada sel tumbuhan terdapat dinding sel,vakuola, plastid,
dan peroksisom.
SEL PROKARIOTIK DAN SEL EUKARIOTIK
Sel pada makhuk hidup dibedakan atas dasar struktur sel dan ada tidaknya membran inti menjadi
dua kelompok yaitu kelompok sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik contohnya bakteri
dan ganggang biru. Sel prokariotik tidak memiliki membran nukleus yang jelas untuk melindungi
DNA. Sedangkan, sel eukariotik contohnya sel tumbuhan dan hewan tingkat tinggi, fungi. Sel
eukaryotik memiliki kompartemen sitoplasma yang dikelilingi membran yang jelas, nukleus
berisikan
DNA.
Kebanyakan sel prokarotik berukuran kecil dan berpenampilan sederhana serta hidup sebagai
individu independen atau dalam komunitas yang terorganisasi secara longgar. Jenis ini berbentuk
sferis atau batang, berukuran beberapa mikrometer dalam dimensi linear. Sel prokariota juga
memiliki lapisan perlindungan yang kuat, yaitu dinding sel yang di bawahnya terdapat membran
plasma yang menutupi kompartemen sitoplasma tunggal yang berisi DNA, RNA, protein-protein,
dan
banyak
molekul
lainya
yang
penting
untuk
kehidupan.
Bentuk sel eukariota bisa berupa gelendong, pipih, bulat, kuboid, columnar. Sel dibentuk atas
kompartemen yaitu nukleus dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma, terdapat kompartemenkompartemen lain yang juga dibentuk oleh membran plasma yang juga disusun terutama oleh
dwilapis fosfolipid. Kompartemen ini membentuk ruang di dalam sel, organel, atau pun vesikel.
Selain organel sel, terdapat pula sitoskeleton dan sitosol.

Organel sel yang sama pada sel hewan dan sel tumbuhan:

Membran Plasma
Membran sel merupakan selaput terluar sel yang berupa bilayer lipid dengan protein integral dan
ferifer. Tebal membran sel antara 7,5 - 10 nanometer, sifatnya selektif permeabel. Fungsi spesifik
membran plasma dan berbagai tipe membran didalam sel bergantung pada jenis fosfolipid dan
protein yang ada. Membran plasma juga memiliki karbohidrat yang melekat pada permukaan
luarnya.

Fungsi lain membran sel yaitu untuk pelindung, reseptor dan mengatur keluar masuknya zat dari
dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, difusi berfasilitas, dan transport aktif. Difusi adalah
pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah (hipotonis). Osmosis
adalah pergerakan air dari konsentrasi air tinggi (banyak air) ke konsentrasi air rendah (sedikit air)
melalui membran semi permeabel. Difusi berfasilitas adalah difusi atau perpindahan zat yang
menggunakan protein pembawa tanpa memerlukan energi (ATP). Transpor aktif adalah pergerakan
molekul
melalui
membran
yang
memerlukan
energi
ATP.
Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma atau RE merupakan labirin membran yang banyak, sehingga retikulum ini
meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. Retikulum endoplasma berupa
vesikel atau kantung yang dapat berbentuk pipih, bundar, atau tubuler dan satu sama lain dapat
berhubungan. RE memiliki selapis membran, dan membran tersebut ada yang berhubungan dengan

membran inti dan membran plasma sehingga dapat berperan sebagai penghubung antara bagian luar
sel
dengan
bagian
dalam
sel.
Terdapat
dua
jenis
RE
yaitu
:
RE halus (REH) yakni RE yang tidak dilekati ribosom, yang berfungsi dalam bermacam-macam
proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, serta menawarkan obar dan
racun. Enzim RE halus penting untuk sintesis lipid, termasuk fosfolipid dan steroid. Diantara steroid
yang dihasilkan oleh RE halus adalah hormon seks vertebrata dan berbagai hormon steroid yang di
sekresi
oleh
kelenjar
adrenalin.
RE kasar (REK) yakni RE yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan protektif.
Peran anabolik yakni mensintesis kolesterol, hormon steroid, dan asam-asam empedu. Peran
katabolik yakni dapat mengubah atau menetralisir bahan yang bersifat toksik. Mekanisme kerja
antar RE dan organel lain seperti mitokondria dapat saling berhubungan.
Badan Golgi

Struktur Badan Gogi berbentuk tumpukan kantong-kantong pipih, (didalamnya terdapat pula yang
bundar dan tubuler), yang sangat kompleks yang memiliki dua permukaan yakni permukaan luar
berbentuk cembung (forming face) dan permukaan dalam berbentuk cekung (maturing face).
Membran yang membentuk kantong sebanyak selapis. Badan Golgi berfungsi menghasilkan
lisosom, sekret, dan menyimpan protein serta enzim yang akan disekresikan.
Badan Golgi terdapat di mana-mana dalam sel, terdiri dari membran dengan ketebalan sekitar 6
8nm. Unit dasar Badan golgi adalah diktiosom atau Golgi field. Apparatus Golgi terdiri atas
tumpukan 3-8 membran yang berbentuk arkuata (menyerupai busur) dalam jarak dekat satu sama
lainnya. Membran mengelilingi sisterna sempit yang panjang, yang sedikit melebar pada ujungujungnya. Sisterna Golgi selalu didampingi vesikel Golgi vesicles, yang mengantar dan mengekspor
material (vesikel transpor). Materi yang diterima dari RE dimodifikasi dan disimpan dalam badan
golgi dan akhirnya dikirim di permukaan sel atau tujuan yang lain.
Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat lonjong atau bercabang, ukurannya 500 sampai 2000 nm.
Mitokondria banyak terdapat pada sel yang sedang aktif. Struktur mitokondria dikelilingi dua
lapisan membran yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam membentuk lipatan-

lipatan ke dalam membentuk krista. Ruang dalam mitokondria berisi matrik mitkondria yang
mengandung banyak enzim.

Gambar 6. Mitokondria
Mitokondria berfungsi sebagai penyedia energi bagi sel adalah komponen sel berserabut seperti
batang, dan bergranul. Struktur dasar mengikuti dasar-dasar bentuk yang sama pada semua
mitokondria. Bentuk dan ukuran mitokondria bisa sangat berbeda, dari yang kecil hingga yang
ukuran besar jumlah mitokondria dalam satu sel juga bervariasi. Selain dari mitokondria jenis
krista, ada juga mitokondria dengan membran dalam yang menonjol ke dalam mitokondria seperti
jari tangan atau saku. Mereka adalah mitokondria jenis tubular atau saccular. Tonjolan ini juga dapat
menyerupai batang atau memiliki tepi-tepi, seperti yang mereka lakukan dalam mitokondria jenis
prismatik. Mitokondria jenis tubular dan saccular terjadi pada sel-sel yang memproduksi hormon
steroid.
Inti sel atau Nukleus

Letak inti sel pada sitoplasma biasanya di tengah. Umunya sel mahluk hidup mengandung satu inti,
tetapi ada pula yang memiliki inti lebih dari satu misalnya sel otot lurik. Bagian-bagian inti sel
yaitu:
1. Membran inti
Membran inti memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti terdiri dari dua lapisan membran
dan pada daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi tempat keluar masuknya bahan
kimia. Lapisan membran yang sebelah luar berhubungan dengan membran reticulum endoplasma.
2. Nukleoplasma dan Kromosom
Inti sel mengandung nukleoplasma atau plasma inti. Bahan kimia yang terdapat pada nukleoplasma
yaitu larutan fosfat, gula ribose, protein, nukleotida, dan asam nukleat. Pada nukleoplasma terdapat
benang-benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel membentuk kromosom.
Fungsi kromosom yaitu mengandung material genetik yang berguna untuk mengontrol aktivitas
hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.
3. Nukleolus
Nukleolus mengandung nukleoli yang berbentuk bulat. Secara kimia nukleolus mengandung RNA
dan
protein.
Nukleolus
berfungsi
untuk
sisntesis
RNA
ribosom.
Mikrotubulus
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel,
motilitas sel, pergerakan kromosom dalam pembelahan sel, pergerakan organel, dan sebagai
"rangka
sel".
Mikrofilamen
Mikrofilamen sama seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Mikrofilamen yaitu batang padat
yang berdiameter sekitar 7 nm. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin
(seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam mempertahankan bentuk sel, kontraksi otot,
mobilitas
sel,
dan
pembalahan
sel.
Filamen intermediate
Filament ini memiliki diameter 8-12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen, namun lebih
kecil daripada diameter mikrotubulus, sehingga disebut dengan filament intermediate. Struktur
filament intermediat yaitu protein fibrosa. Fungsi filament ini yaitu mempertahankan bentuk sel,
tambatan nucleus dan organel lain, serta pembentukan lamina nukleus .

Sel Hewan
Pada sel hewan organel-organel seperti nikleus, membran plasma, mitokindria, dan lainnya sama
dengan sel tumbuhan, yang membedakan yakni adanya organel seperti :
Lisosom
Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis membran, dan
diameternya kurang lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk mencerna bahan makanan yang masuk
ke dalam sel, baik secara pinositosis (makanan yang ditelan berupa cairan) maupun secara
fagositosis (makanan yang ditelan berupa padatan). Lisosom meliputi lisosom primer, dan
sekunder. Lisosom primer yakni lisosom yang belum melakukan pencernaan. Lisosom sekunder
yakni lisosom yang telah/sedang melakukan pencernaan.

Gambar 9. Lisosom

Lisosom mencerna materi yang dimasukkan kedalam sel dan mendaur ulang materi dari

pembuangan intraseluler. Selama fagositosis sel mengurung makanan dalam vakuola dengan
membran yang terlepas secara internal dari membran plasma. Vakuola makanan bergabung dengan
lisosom, dan enzim hidrolitik mencerna makanan tersebut. Setelah hidrolisis, gula sederhana, asam
amino dan monomer lain melewati membrane lisosom untuk menuju kedalam sitosol sebagai
nutrien untuk sel tersebut dengan proses autofagi, yaitu lisosom mendaur ulang kandungan
molekuler
organel.
Sentrosom
Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma dekat membran inti.
Struktur sentrosom berbentuk bintang. Pada saat pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis)
mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9 set tabung yang masing-masing set
terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel.
Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

Ketika sel membagi, sentrosom mereplikasi dirinya sendiri, membentuk dua sentrosom yang pindah
ke ujung berlawanan sel. Masing-masing sentrosom lalu mengeluarkan gelondong yang seharusnya
memisahkan DNA sel, membedakan sel ke dalam dua tiruannya sendiri yang kemudian bisa pecah
menjadi sel segar. Disamping memainkan tugas penting di sel pembelahan, sentriol juga menolong
untuk menyediakan bantuan struktural untuk sel intinya.

STRUKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP


Struktur Organisasi Kehidupan Makhluk Hidup dari Terkecil Hingga Terbesar Dalam kehidupan
berorganisasi selalu ada urutan, tata letak kedudukan, atau jabatan yang menempati pos pos
tertentu didalamnya. Tiap tiap jabatan akan memiliki tugas dan kewajiban masing masing yang
penting dalam kehidupan organisasi tersebut. Seperti halnya kehidupan organisasi yang telah
diterangkan di awal, dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya pun memiliki struktur
organisasi. Namun, struktur organisasi kehidupan ini menunjukan suatu urutan pola dari organisasi
yang sederhana sampai ke yang paling kompleks. Ciri khas yang menunjukan organisasi ialah
adanya suatu pengaturan dan kerja sama. Adapun urutan organisasi kehidupan ialah sebagai berikut:
1. Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas rangkaian senyawa kimia yang merupakan unsur unsur atom
yang terdapat di alam. Tidak semua unsur dapat ditemukan dalam tubuh makhluk hidup, hanya saja
keberadaan unsur unsur ini dapat mempengaruhi kehidupan organisme di dalamnya. Atom
merupakan penyusun kehidupan yang paling kecil dan sederhana, namun belum menunjukkan suatu
organisasi. Atom atom ini akan bereaksi dengan atom unsur lainnya sehingga membentuk suatu
molekul senyawa kimia yang memiliki karakter yang berbeda. Menurut evolusi biokimia, molekul
molekul ini kemudian bereaksi membentuk sel.
Teori sel yang dikemukakan oleh Schleiden dan Schwann menyatakan bahwa sel adalah unit
struktural dan fungsional dari suatu kehidupan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa setiap makhluk
hidup tersusun atas sel, dan partikel hidup yang bukan sel tidak dapat disebut makhluk hidup. Inilah
alasan bagi virus yang disebut metaorganisme (organisme perantara) karena tubuhnya bukan sel.
Seluruh aktivitas kehidupan antara lain respirasi, reproduksi, ekskresi, makan, tumbuhan dan
berkembang, dan lainnya dilakukan oleh sel. Oleh karena itu, sel disebut sebagai unit fungsional
pada tubuh makhlluk hidup.
Baca Juga: Bentuk Peninggalan Sejarah Hindu Budha di Indonesia
Sel adalah unit organisasi paling sederhana. Di dalam sel terjadi pengaturan, kerjasama, dan
metabolisme lainnya untuk menjalankan suatu fungsi yang dilakukan oleh antar organel penyusun
sel. Untuk organisme uniseluler (bakteri, alga biru, dan alga renik lainnya), organisasi kehidupan
hanya sampai batas sel. Namun, bagi kelompok organisme multiseluler seperti manusia, sel sel ini
akan membentuk organisasi yang lebih kompleks.
2. Jaringan
Organisme multiseluler tersusun atas banyak sel. Sel sel ini akan berkelompok sesuai dengan asal
dan strukturnya untuk menjalankan fungsi tertentu. Sel sel ini akan berkoordinasi satu sama lain
untuk menjalankan fungsi tertentu. Kerja sama yang ditunjukan oleh sekelompok sel dengan asal
dan struktur yang sama ini patut untuk dicontoh demi mencapai suatu tujuan. Ditemukan jenis
jaringan yang berbeda pada tiap organisme, seperti yang dimiliki oleh tumbuhan dan hewan.
Karakteristik tubuh yang berbeda antara tumbuhan dan hewan menunjukkan karakteristik penyusun
tubuh organisme tersebut.
Jaringan yang menyusun tubuh hewan dan manusia antara lain:
a. Jaringan epitel

b. Jaringan otot
c. Jaringan saraf
d. Jaringan ikat
Sementara jaringan yang terdapat pada tubuh tumbuhan yaitu:
a. Jaringan epidermis
b. Jaringan penguat
c. Jaringan dasar
d. Jaringan pengangkut
Baca Juga: Pengertian Jaringan Dasar (Parenkim) dan Fungsinya
3. Organ
Organ merupakan sekumpulan jaringan yang tersusun sedemikian rupa untuk menjalankan fungsi
tertentu. Karakteristis jaringan yang menyusun organ akan disesuaikan dengan fungsinya. Msalnya
organ jantung disusun oleh otot jantung yang kuat dan tak mudah lelah, dikontrol oleh saraf
autonom, selain itu juga tersusun atas jaingan ikat dan epitel.
4. Sistem organ
Sistem organ merupakan sekumpulan organ yang memiliki fungsi yang sama. Contoh sistem
respirasi berfungsi untuk memasukkan udara pernapasan ke dalam tubuh dan membuang gas
beracun dari dalam tubuh. Sistem ini disusun oleh organ organ yang akan memfillter udara dari
lingkungan sebelum masuk ke dalam tubuh.
5. Organisme
Organisme ialah individu tunggal yang disusun oleh sekumpulan sistem organ yang memiliki fungsi
khusus.
6. Populasi
Populasi ialah sekumpulan individu / organisme yang sejenis dan menempati wilayah yang sama.
Dengan demikian terdapat dua syarat untuk organisasi kehidupan yang digolongkan populasi yaitu
sejenis dan satu wilayah. Misal, populasi kelas X A artinya hanya siswa siswi yang menempati
kelas A, Andi berasal dari kelas X B bukan bagian dari populasi kelas X A tersebut. Contoh lain,
Gajah yang ada di Thailand tidak dapat dikatakan populasi Gajah yang ada di Way Kambas. Dalam
populasi makhluk hidup sejenis akan terjadi kompetisi yang merebutkan sumber makanan, teritorial
(kekuasan), dan pasangan kawin.
7. Komunitas
Komunitas ialah sekumpulan organisme yang berbeda jenis terdapat pada suatu wilayah (habitat)
tertentu. Dapat dikatakan pula bahwa komunitas merupakan sekumpulan populasi makhluk hidup.
Contoh dalam hutan Way Kambas ditemukan populasi gajah, populasi tumbuhan, populasi, semut,
dan lainnya. Di dalam komunitas akan terjadi interaksi antar organisme yang digambarkan dalam
jaring jaring makanan. Kompetisi antar spesies ini meliputi kompetisi pangan.
Baca Juga: Akibat Adanya Stratifikasi dan Diferensiasi Sosial
8. Ekosistem

Ekosistem ialah hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik. Suatu
komunitas organisme menempati suatu wilayah yang tersusun atas komponen abiotik (komponen
tak hidup) seperti struktur tanah, kandungan air, kadar oksigen, suhu, intensitas cahaya, dan lainnya.
Perbedaan komponen abiotik akan menyebabkan perbedaan karakteristik wilayah tersebut yang
akan mempengaruhi komponen biotik (makhluk hidup) yang dapat tinggal di lingkungan tersebut.
Hal ini dapat kita amati dengan melihat berbagai ekosistem yang ada di bumi.
9. Biosfer
Biosfer adalah karakteristik ekosistem pada bagian wilayan di bumi. Ekosistem dibedakan menjadi
dua macam, yaitu ekosistem perairan dan ekosistem daratan. Kemudian, karena kondisi wilayah
bumi yang berbeda beda maka menimbulkan beragam biosfer yang ditemukan dalam suatu
ekosistem. Contoh beragam ekositem yang ditemukan didaratan antara lain biosfer gurun, biosfer
tundra, taiga, dan lainnya. Dengan kata lain, biosfer merupakan ekosistem yang memiliki karakter
khusus.
10. Bioma
Bioma merupakan bumi yang menggambarkan kehidupan organisme dalam tiap tiap kehidupan
dalm suatu biosfer. Dalam arti lain, bioma adalah kumpulan dari beragam biosfer di bumi. Bioma
merupakan organisasi kehidupan paling kompleks. Faktor faktor yang menyebabkan perubahan
global, seperti yang terjadi pada global warming akan berdampak pada seluruh penghuni bumi
(bioma).

1. Organisasi Tingkat Molekul


Organisasi tingkat molekul adalah organisasi kehidupan pada tingkat paling rendah karena materi
penyusunnya hanya terdiri atas asam nukleat, yaitu Asam Deoksi Ribonukleat (ADN) atau Asam
Ribonukleat (ARN) dan protein, contohnya virus (lihat gambar dibawah). Virus berukuran (2 20)
milimikron, hanya dapat hidup di dalam sel yang hidup, dan dapat berkembang biak. Virus
merupakan bentuk peralihan antara benda hidup dan benda mati karena dapat berbentuk kristal.

virus sebagai struktur organisasi kehidupan tingkat molekul


2. Organisasi tingkat sel
Tiap makhluk hidup terdiri dari sel. Teori ini disebut teori sel, dikembangkan oleh Schleiden (1804
1881) dan Schwann (1810 1892). Keduanya berkebangsaan Jerman. Amoeba dan Paramaecium
yang hanya terdiri atas sebuah sel tergolong organisme bersel tunggal atau uniseluler, sedangkan
organisme yang tersusun dari banyak sel disebut organisme bersel banyak atau multiseluler.

Pada umumnya mikroorganisme yang tergolong dalam kingdom monera dan protista hanya terdiri
dari inti sel. Sejarah penelitian tentang sel periode pertama berjalan 200 tahun. Diawali oleh Robert
Hooke (1635 1703) yang mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop.

Kemudian Schleiden (1804 1881) dan Schwann (1810 1882) yang mengadakan pengamatan
berulang-ulang terhadap sel-sel hewan dan tumbuhan dengan mikroskop. Pada tahun 1831 Robert
Brown seorang ahli biologi dari Scotlandia, melaporkan pengamatannya tentang adanya benda kecil
yang terapung dalam cairan sel yang disebut sebagai inti sel atau nukleus.
Penyelidikan sel selanjutnya terfokus pada cairan sel yang disebut protoplasma oleh Felix Dujardin
(1835), Johannes Purkinje (1787 1869) dan Max Schultze (1825 1874). Teori sel yang semula
hanya menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan struktural dari kehidupan, ditambah dengan
pernyataan bahwa sel juga merupakan kesatuan fungsional dari kehidupan. Rudolf Virchow pada
tahun 1858 menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel-sel juga (omnis cellula cellula), maka
dengan kata lain, sel juga merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup.
Periode kedua sejarah penelitian sel adalah eksperimeneksperimen, salah satu hasilnya adalah
diketahui adanya faktor menawan yang terdapat di dalam nukleus, yaitu kromosom. Berdasarkan
pengetahuan itu, maka dapat dikatakan bahwa sel merupakan kesatuan hereditas. Penemuan yang
paling modern saat ini adalah adanya mikroskop elektron yang dapat memberikan gambar dengan
skala 1.000.000 ?? ukuran benda yang sesungguhnya.
3. Organisasi tingkat jaringan
Sel merupakan kesatuan bentuk kehidupan (teori sel). Di dalam tubuh organisme multiseluler
terdapat banyak sel yang berbeda bentuk dan fungsinya. Bentuk dan susunan sel tergantung pada
letak dan fungsinya di dalam tubuh. Sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk kelompok
yang disebut jaringan. Untuk dapat membentuk suatu jaringan, sel mengalami perubahan bentuk
dan fungsinya.

Sel-sel yang mengalami perubahan biasanya pada jaringan embrionel, misalnya jaringan meristem
pada titik tumbuh suatu tumbuhan membentuk jaringan epidermis, jaringan pembuluh, dan lain-lain.
Pada hewan juga terjadi perubahan yang demikian, zigot mengalami pembelahan sel membentuk
blastula. Pada perkembangan selanjutnya sel-sel penyusun blastula berubah bentuk dan fungsinya
menjadi berbagai jaringan tubuh, seperti jaringan kulit, jaringan otot, dan lain-lain.
4. Organisasi tingkat organ
Jaringan sebagai suatu organisasi sel belum dapat berfungsi dalam tubuh organisme jika tidak
bekerja sama dengan jaringan yang lain, jantung misalnya harus dilengkapi dengan jaringan otot,
jaringan saraf, jaringan darah, jaringan ikat, dan jaringan epitel. Jaringan-jaringan tersebut bekerja
sama agar jantung dapat bekerja dengan baik.

Jantung adalah organ atau alat tubuh. Organ tubuh yang lain misalnya ginjal, liver, dan paru-paru.
Organ-organ ini pun mempunyai organisasi tertentu untuk membentuk sistem tertentu pula.
Misalnya sistem pernapasan terdiri atas beberapa organ antara lain hidung, rongga hidung,
tenggorokan, cabang batang tenggorokan dan paru-paru. Organisasi semacam ini disebut sistem
organ.
5. Organisasi tingkat individu
Dalam tubuh kita terdapat berbagai macam sistem organ. Seluruh sistem itu saling berinteraksi
melaksanakan suatu fungsi dalam tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup yang terdiri atas berbagai
sistem organ disebut satu individu. Setiap manusia termasuk individu. Demikian pula tiap-tiap ekor
semut dalam sekelompok semut atau tiap-tiap ekor domba dalam kawanannya dan tiap pohon teh
dalam sebuah perkebunan.

6. Organisasi tingkat populasi


Kita dikelilingi berbagai jenis makhluk hidup yang bermacam-macam, misalnya ayam, mangga,
pepaya, kambing, dan lain-lain. Populasi merupakan tingkatan organisasi yang terdiri atas
sekelompok individu sejenis yang menempati ruang dan waktu yang sama. Apabila berbicara
mengenai populasi, kita harus menyebutkan jenis individu yang dibicarakan dalam batas waktu dan
tempat tertentu. Misalnya populasi pohon bakau di hutan mangrove pada tahun 1990. Kita tidak
dapat mengatakan bahwa pohon bakau yang hidup di hutan mangrove dan di pesisir pantai selatan
adalah satu populasi, karena tempatnya berbeda.

7. Organisasi tingkat ekosistem


Makhluk hidup hanya dapat hidup di tempat-tempat dengan syarat-syarat tertentu untuk hidupnya,
misalnya bakaubakau tumbuh di pantai, lumut hidup di tempat-tempat lembap, dan pohon kurma
hidup di tempat-tempat kering. Namun, ada juga makhluk hidup yang tidak terikat pada syaratsyarat tertentu dapat hidup di berbagai tempat yang keadaannya berlainan.
Berbagai jenis makhluk hidup yang memerlukan syarat lingkungan sama dan dalam beberapa hal
saling membutuhkan, biasanya akan hidup bersamaan. Misalnya di persawahan terdapat padi, katak,
ulat, dan tikus. Kelompok organisme yang hidup bersama-sama disebut komunitas. Setiap
organisme hidup dalam lingkungannya masingmasing, lingkungan biotik dan lingkungan
abiotiknya. Lingkungan biotik, yaitu semua organisme yang terdapat di sekelilingnya. Adapun
lingkungan abiotik, yaitu faktor-faktor seperti iklim (suhu, kelembapan, cahaya) dan tempat
hidupnya (tanah, air, udara).

Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya, semua komunitas
bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen,
karbon dioksida, air, dan garam-garam dari lingkungan abiotik. Setelah materi dan energi diuraikan
produsen, hasilnya dapat diteruskan kepada konsumen tingkat pertama. Kemudian ke konsumen
tingkat kedua dan seterusnya. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan abiotik akan kembali
lagi ke lingkungan abiotik lagi. Dengan demikian komunitas dan lingkungan abiotiknya merupakan
suatu
sistem.
Setiap
sistem
demikian
dinamakan
ekosistem.
8.
Organisasi
tingkat
bioma
Semua komunitas biotik berhubungan dengan komunitas biotik lain di sekelilingnya. Demikian pula
ekosistem berhubungan dengan ekosistem lain di sekelilingnya. Ekosistem hutan berhubungan
dengan ekosistem sungai. Ekosistem sungai berhubungan dengan laut. Dengan demikian, semua

ekosistem di bumi ini saling berhubungan, sehingga bumi merupakan suatu ekosistem besar disebut
juga biosfer.

You might also like