Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Urine biasanya berada dalam keadaan yang steril. Infeksi berlaku apabila
bakteri atau mikroorganisme patogen yang lain masuk ke dalam urin dan mula
membiak. Lokasi infeksi biasanya bermula pada bukaan uretra, didapat dari
daerah anus dan bergerak naik ke atas melalui traktus urinari dan bisa
menginfeksi kandung kemih. Ini mungkin disebabkan oleh kebersihan diri
yang kurang atau hubungan seksual. (Balentine, 2009).
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang serius mengenai
jutaan populasi manusia setiap tahunnya. Salah satu infeksi sakuran kemih
adalah disuria. Disuria adalah rasa nyeri atau sakit saat buang air kecil,
biasanya dirasakan di tabung yang membawa urin keluar dari kandung kemih
(uretra) atau daerah sekitar alat kelamin (perineum). Setiap orang pernah
mengalami sakit saat buang air kecil. Sakit saat buang air kecil adalah gejala
yang paling umum dari infeksi saluran kemih, terutama pada wanita. Pada
pria, infeksi saluran kemih kurang umum, sehingga buang air kecil terasa sakit
ini paling sering disebabkan oleh uretritis dan kondisi prostat tertentu. Oleh
karena itu, pada makalah ini kami akan membahas mengenai disuria.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa pengertian dari disuria?
1.2.2
Apa penyebab dari disuria ?
1.2.3
Apa pengertian dari irigasi kateter ?
1.2.4
Apa saja tipe-tipe irigasi kateter ?
1.2.5
Apa saja alat-alat yang digunakan untuk irigasi kateter ?
1.2.6
Bagaimana prosedur irigasi kateter ?
1.2.7
Bagaimana asuhan keperawatan pada disuria ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1Menjelasakan Asuhan Keperawatan pada klien dengan disuria
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.1.1 Mengetahui cara membuat pengkajian dalam asuhan
keperawatan pada disuria
1.2.1.2 Mengetahui cara membuat
diagnosa
dalam
asuhan
1.2.1.3 Mengetahui
cara
membuat
intervensi
dalam
asuhan
evaluasi
dalam
asuhan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Disuria
Disuria adalah perasaan nyeri saat kencing. Hal ini
disebabkan karena adanya iritasi pada buli-buli(Purnomo,
disertai
kebanyakan
dengan
pasien,
inflamasi
urinalisis
dan
infeksi.
dapat
Pada
membantu
coliform,terutama
yang
paling
Escherichia
umum
dalam
coli,
adalah
infeksi
traktus
urinarius.
2.2 Penyebab Disuria
Beberapa penyebab terserang dari disuria (Bremnor & Sadovsky, 2002):
1. Infeksi, misalnya pyelonephritis, cystitis, prostatitis, urethritis,
cervicitis, epididymo-orchitis,vulvovaginitis.
2. Kondisi Hormonal, misalnya hypoestrogenism, endometriosis.
3. Malformasi, misalnya obstruksi leher vesica urinaria (misalnya benign
prostatic hyperplasia), urethralstrictures atau diverticula.
4. Neoplasma, misalnya tumor sel renal, vesica urinaria, prostat,
vagina/vulva, dan kanker penis
5. Peradangan, misalnya spondyloarthropathies, efek samping obat,
penyakit autoimun.
6. Trauma, misalnya karena pemasangan kateter, honeymoon cystitis.
7. Kondisi psychogenic, misalnya somatization disorder, major
depression, stress atau anxietas, histeris
2.3 Pengertian Irigasi Kateter
Irigasi kateter adalah tindakan membersihkan atau mencuci bladder
melalui kateter. Tujuannya, Untuk mempertahankan kepatenan kateter dan
membersihkan bladder misalnya darikebekuan darah kecil atau mukus
kateter)
Pembalut tahan air
Sarung tangan steril
Kapas antiseptik
Plester
Jas mandi
4. Bersihakan
sekitar
kateter/
selang
penghubung
drainase
dengan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN DISURIA
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Pasien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku, Bangsa, Pekerjaan,
3.1.2
ginjal
biasanya dapat
Tekanan darah
Nadi
Pernapasan
Suhu
: meningkat
: meningkat
: meningkat
: meningkat
Bagian Tubuh
Rambut
Pemeriksaan Fisik
keadaan kepala klien ISK biasanya baik
(tergantung klien): distibusi rambut merata,
warna rambut normal (hitam), rambut tidak
bercabang, rambut bersih. pada saat di palpasi
keadaan rambut klien ISK biasanya lembut,
6
2.
Mata
tidak
ikterik,
konjugtiva
anemis,
3.
Hidung
4.
Telinga
6.
Mulut
7.
Leher
8.
Thoraks
Paru
9.
Jantung
pernapasan (ronchi,whezing)
biasanya klien dengan ISK Normal. Yaitu
Tidak ada terjadi ganguan pada jantung klien
(kecuali
klien
memilki
riwayat
sakit
10.
Abdomen
darah
yang
menonjol
pada
11.
Ekstermitas
b. Urine kultur :
a) Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran
kemih misalnya : streptococcus, E. Coli, dll
b) Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan
c.
b.
3.3 WOC
Infeksi (urethritis, cercivitis), kondisi hormonal, malvormasi, neoplasma
Data
Masalah
Etiologi
.
1.
DS:
Nyeri
aktivitas penyakit
(berkemih)
Klien mengatakan rasa
tidak enak saat
berkemih pada
punggung bawah
Klien mengeluhkan
nyeri terasa sejak 3hari
lalu
DO:
Wajah meringis
Dari
pemeriksaan
urinalisis akan terdapat
leukouria
positif
dan
sedimen
air
kemih.
Klien
tampak
memenggang
daerah
supra pubik
Klien tampak meringis,
dan terdapat nyeri tekan
dan lepas pada daerah
sekitar kandung kemih
2.
klien
DS:
Gangguan
urine
BAK dimalam hari
Klien mengatakan saat
BAK terasa sakit dan
BAK sedikit
DO:
Klien
tanpak
kurang
memperhatikan
3.
kencing
Klien tanpak mengalami
nokturia
DS:
- Klien mengatakan demam
Hipertermi
Peningkatan metabolisme
10
terasa panas
- Klien mengatakan sakit
kepala dan menggigil
-
DO:
Klien tanpak pucat
Konjungtiva klien tanpak
pucat
T: 39c
Pain)
2. Gangguan eliminasi urine
Gangguan eliminasi urine adalah disfungsi eliminasi urine.
3. Hipertermi
Hipertermi adalah suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena
kegagalan termoregulasi.
3.6 Intervensi Keperawatan
No.
1.
Diagnosa Keperawatan
Domain 12 : kenyamanan
Class 1 Kenyamanan fisik
Dx : Nyeri akut (00132)
Batasan Karakteristik:
1. Diaforesis
2. Ekspresi wajah nyeri
(misal, mata kurang
bercahaya, tampak
Tujuan dan
Intervensi Aktivitas
Kiteria Hasil
(NIC)
(NOC)
Tujuan : Setelah
dilakukan
Manajemen nyeri:
1. Lakukan
tindakan
pengkajian nyeri
keperawatan
secara
selama 24 jam
komprehensif
diharapkan
dimulai dari
nyerinya teratasi
kacau, gerakan mata Kiteria hasil :
- Skala nyeri 0-3.
berpencar atau tetap
lokasi,
karakteristik,
11
Wajah klien
durasi, frekuensi,
meringis)
3. Keluhan tentang
tidak meringis.
Klien tidak
intensitas dan
intensitas
memegang
menggunakan
daerah nyeri.
penyebab.
2. Kurangi faktor
presipitasi
nyeri(faktor
infeksi)
3. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan
inter personal).
4. Monitor kepuasan
pasien terhadap
manajemen nyeri
dalam interval
yang spesifik.
perilaku
nyeri/perubahan
aktivitas.
6. Mengekspresikan
perilaku (mis.,
gelisah, merengek,
menangis, waspada)
7. Perilaku distraksi
8. Perubahan posisi
untuk menghindari
nyeri.
9. Perubahan selera
makan.
10. Putus asa
11. Sikap melindungi
area nyeri
12. Sikap tubuh
melindungi
Pemberian analgesic:
1. Monitor vital sign
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik pertama
kali
2. Berikan analgesik
tepat waktu
terutama saat nyeri
hebat
3. Evaluasi
efektivitas
analgesik, tanda
dan gejala (efek
samping)
12
2.
Tujuan: setelah
Katerisasi Urine
Pertukaran
Class 1 Fungsi Urinarius
Dx : Gangguan Eliminasi
di lakukan
1. Monitor keadaan
tindakan
perawatan
urine (00016)
Batasan Karakteristik:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
selama 24 jam
Ayang-ayangan
Disuria
Dorongan berkemih
Inkontinensia
Intontinensia urine
Nokturia
Retensi urine
Sering berkemih
klien mampu
BAK dengan
normal
Kiteria hasil :
Klien dapat
mengontrol
pengeluaran
urine setiap 4
jam
Tidak ada
pencetus
inkontinensia urine
seperti cemas
3. Kolaborasi dengan
Dokter dalam
pengobatan dan
kateterisasi
4. Jelaskan tentang
pengobatan, Kateter,
penyebab, dan
tindakan lain
tanda-tanda
retensi dan
inkontinensia
urine
Klien berkemih
dalam keadaan
rileks
3.
Domain 11 :
Tujuan: Setelah
Fever treatment
Keamanan/Perlindungan
Class 6 Termoregulasi
Dx : Hipertemi (00007)
Batasan Karakteristik:
di lakukan
tindakan
mungkin
2. Monitor tekanan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Apnea
Gelisah
Hipotensi
Kejang
Koma
Kulit kemerahan
Kulit terasa hangat
Letargi
Postur abnormal
keperawatan
selama 24 jam
diharapkan klien
T kembali
output
4. Kompres pasien pada
normal
Kiteria hasil :
Suhu tubuh
untuk mencegah
dalam rentang
terjadinya menggigil
13
10. Stupor
11. Takikardi
12. Takipnea
13. Vasodilatasi
normal
Nadi dan RR
6. Tingkatkan sirkulasi
udara
dalam rentang
normal
Temperature regulation
Tidak ada
perubahan warna
tiap 2 jam
2. Rencanakan
monitoring suhu
secara kontinyu
3. Monitor TD, nadi, dan
RR
4. Monitor warna dan
suhu kulit
5. Monitor tanda-tanda
hipertermi dan
hipotermi
6. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
3.7 Evaluasi :
1. S = Klien mengatakan bahwa klien sudah tidak mengalami nyeri saat
BAK.
O = BAK klien lancar.
A=Laporan subjektif dan objektif memuaskan, kriteria hasil tercapai,
masalah teratasi keseluruhan.
P = Intervensi diberhentikan.
2. S = Klien mengatakan bahwa klien sudah tidak mengalami gangguan
eliminasi.
O = Pola eliminasi lancar.
A =Laporan subjektif dan objektif memuaskan, kriteria hasil tercapai,
masalah teratasi keseluruhan.
P = Intervensi diberhentikan
3. S = Klien mengatakan bahwa suhu, nadi dan RR klien normal.
O= Suhu, nadi dan RR normal dan klien merasa nyaman.
A= Laporan subjektif dan objektif memuaskan, kriteria hasil tercapai,
masalah teratasi keseluruhan.
14
P= Intervensi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Disuria adalah perasaan nyeri saat kencing. Hal ini
disebabkan karena adanya iritasi pada buli-buli(Purnomo,
2000). Beberapa penyebab terserang dari disuria antara lain
infeksi,
Kondisi
Hormonal,
Malformasi,
Neoplasma,
15
DAFTAR PUSTAKA
Yulrina,
dkk.2014.Keterampilan
Dasar
Kebidanan
1.Yogyakarta:Deepublish.
NANDA international Inc. Nursing Diagnoses: Definition 7 Classifications
2015-2017, 10th Edition
Nursing Interventions Classification (NIC), 6 th Indonesia edition, by
Gloria Bulechek, Howard Buthcher, Joanne Dochterman and Cheryl Wagner 2013
Nursing Outcomes Classification (NOC), 6 th Indonesia edition, by Sue
Moorhead, Marion Johnson, Meridean L. Maas, Elizabeth Swanson 2013
16