Professional Documents
Culture Documents
PEDOMAN TEKNIS
FASILITASI PENILAIAN, PELEPASAN DAN
PENARIKAN VARIETAS TANAMAN PERKEBUNAN
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Benih merupakan salah satu sarana produksi
dalam pengembangan tanaman perkebunan
yang mempunyai peranan penting dalam
menentukan produksi dan mutu hasil, sehingga
dituntut mutu fisiologis dan genetik yang
memenuhi syarat. Keunggulan dan keragaman
genetik pada tanaman selain merupakan sifat
bawaan tanaman juga dapat diperoleh dari luar
tanaman. Untuk mengasilkan suatu varietas yang
memiliki keunggulan tersebut membutuhkan
pengkajian dalam waktu yang panjang. Salah
satu kegiatan pemuliaan yang dapat dilakukan
untuk mendapatkan keragaman genetik tanaman
antara lain melalui kegiatan eksplorasi dan
introduksi tanaman.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Nomor
44 Tahun 1995 dinyatakan bahwa benih varietas
unggul hanya dapat diedarkan setelah dilepas
oleh Menteri Pertanian. Sebelum benih dipakai
oleh masyarakat secara luas perlu dilakukan uji
adaptasi atau observasi dan diusulkan dalam
Sidang Tim Penilai dan Pelepas Varietas, apabila
lulus akan dilepas dengan Keputusan Menteri
Pertanian.
Sehubungan
dengan hal tersebut, untuk
memberikan kejelasan langkah pelaksanaan
dalam pengajuan usulan sidang dan tertibnya
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................. i
DAFTAR ISI ...................................... iii
I.
PENDAHULUAN ...........................
A. Latar Belakang .......................
B. Sasaran Nasional ....................
C. Tujuan .................................
II.
PENDEKATAN PELAKSANAAN
KEGIATAN .................................
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan ...............................
B. Kriteria Usulan. ......................
1
1
2
3
3
4
5
III.
6
6
7
IV.
PROSES
PENGAJUAN
USULAN
PELEPASAN DAN PENARIKAN VARIETAS
TANAMAN .................................
V.
11
VI.
PENUTUP. 11
iii
iv
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan UU No.12 tahun 1992 dan PP
No.44 tahun 1995 dinyatakan bahwa benih
varietas unggul hanya dapat diedarkan
setelah dilepas oleh Menteri. Pelepasan
varietas oleh Menteri dilakukan setelah
melalui uji adaptasi/multi lokasi atau uji
observasi dan selanjutnya dilakukan
penilaian oleh para ahli yang ditunjuk oleh
Menteri. Dalam rangka mendorong dan
mempercepat penyediaan benih bina baik
yang telah berkembang di masyarakat
maupun hasil pemuliaan, maka disusun
pedoman teknis pelepasan dan penarikan
varietas tanaman perkebunan. Pedoman
ini merupakan acuan bagi pemohon
pelepas varietas dan pemilik varietas
tanaman perkebunan dalam mengusulkan
dan melaksanakan tugasnya masingmasing.
Berkenaan dengan hal tersebut dalam
rangka memberikan kejelasan langkah
pelaksana pengusulan dan penarikan
pelepasan varietas tanaman perkebunan,
maka disusun Pedoman Teknis Pelepasan
dan
Penarikan
Varietas
Tanaman
Perkebunan.
B. Sasaran Nasional
Sasaran kegiatan pelepasan dan penarikan
varietas adalah dilepasnya varietas yang
telah diuji adaptasi/uji multi lokasi atau
uji observasi baik yang berasal dari hasil
persilangan,
introduksi maupun dari
varietas unggul lokal dan ditariknya
varietas yang tidak layak edar di
masyarakat.
C. Tujuan
Kegiatan pelepasan
bertujuan untuk:
varietas
tanaman
Varietas
dianggap
tidak
layak
edar/dilakukan penarikan apabila ; sudah
tidak menunjukkan keunggulannya, tidak
berkembang
karena
tidak
disukai
masyarakat, menyebarkan serangan hama
dan atau patogen baru yang berbahaya,
atau
menimbulkan
kerugian
bagi
masyarakat dan/atau lingkungan hidup.
Kegiatan penarikan
bertujuan:
varietas
tanaman
A. Prinsip
Pendekatan
Kegiatan
Pelaksanaan
III.
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup Kegiatan
Dalam rangka mempercepat pelepasan
varietas unggul yang telah ditemukan
oleh para pemulia sehingga jumlah
varietas unggul meningkat, maka ruang
lingkup kegiatan pelepasan varietas
tanaman
perkebunan
dapat
dilakukan/diusulkan oleh Pusat/Balai
Penelitian Lingkup Perkebunan; Balai
Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman
Perkebunan
(BBP2TP)/Instansi
Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih
Perkebunan
(IP2MB/UPTD);Dinas
perkebunan provinsi/Kabupaten yang
6
IV.
b. Penarikan Varietas
1. Instansi
penelitian
yang
terkait
melaporkan perkembangan varietas yang
telah di lepas kepada BBN.
2. TP2V melakukan evaluasi terhadap
adopsi dan perkembangan varietas yang
telah dilepas, berdasarkan laporan dari
Instansi Penelitian terkait dan sumber
lainnya.
3. Berdasarkan hasil evaluasi, TP2V menilai
kelayakan edar dari varietas yang telah
dilepas. Apabila suatu varietas dianggap
tidak layak edar, maka varietas tersebut
dapat ditarik kembali dan dikeluarkan
dari daftar varietas yang telah dilepas.
4. Hasil penilaian TP2V disampaikan
kepada
BBN
(Direktur
Jenderal
Perkebunan selaku wakil ketua II BBN).
Apabila
hasil
penilaian
tersbut
menunjukan bahwa varietas tersebut
perlu ditarik kembali dari peredaran,
maka Direktur Jenderal Perkebunan
selaku wakil ketua II BBN menyampaikan
saran dan pertimbangan penarikan
varietas tersebut kepada Menteri.
5. Apabila saran pertimbangan penarikan
dari Badan Benih Nasional disetujui oleh
Menteri Pertanian maka persetujuan
penarikan tersebut dituangkan dalam
Keputusan Menteri.
10
V.
VI. PENUTUP
Pedoman teknis ini disusun sebagai salah
satu acuan penyelenggaraan pelaksanaan
kegiatan fasilitasi pelepasan dan penarikan
varietas tanaman perkebunan.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat
berperan dalam mendorong percepatan
pelepasan varietas unggul yang telah
ditemukan oleh para pemulia sehingga
jumlah varietas unggul meningkat.
11
VOL
HARGA
SATUAN
JUMLAH
BIAYA
3.450.000
3.450.000
THN
3.450.000
1
1
THN
THN
6.500.000
6.500.000
19.300.000
6.500.000
6.500.000
PKT
6.300.000
6.300.000
30
30
OH
OH
130.000
110.000
7.200.000
3.900.000
3.300.000
23.100.000
2
2
36
OK
OK
OK
400.000
300.000
300.000
800.000
600.000
10.800.000
2
2
2
6
OK
OK
OK
OK
450.000
400.000
300.000
300.000
900.000
800.000
600.000
1.800.000
200
OH
570.000
114.000.000
114.000.000
12
No.
VOL
HARGA
SATUAN
JUMLAH
BIAYA
15
OT
6.500.000
195.000.000
97.500.000
15
OT
6.500.000
97.500.000
355.250.000
13