Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya,Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktikum Sistematika Hewan
Invertebrata ini dengan lancar.
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum Sistematika Hewan Invertebrata adalah untuk
memperdalam kemapuan saya dalam memahami penerapan materi yang telah saya dapatkan
dibangku kuliah.
Pada kesempatan ini,tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. ,selaku dosen pembimbing praktikum Sistematika Hewan Invertebrata
2. ,selaku dosen pengampu mata kuliah Sistematika Hewan Invertebrata
3. Asisten Praktikum yang telah membantu selama praktikum dan dalam proses pembuatan
laporan ini.
4. Rekan-rekan yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan laporanini.
Saya menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk lebih
menyempurnakan lapoiran praktikum ini.
Kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi para pemaca pada umunnya,dan
khususnya bagi saya.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Lata Belakang ........................................................................................................
2. Rumusan Masalah ..................................................................................................
3. Tujuan ....................................................................................................................
4. Manfaat .................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
1. Deskripsi Umum Lepidoptera ...............................................................................
2. Ciri-Ciri Morfologi Lepidoptera .....................................................................
3. Siklus Hidup Lepidoptera ..............................................................................
4. Hasil Pengamatan..........................................................................................
5. Sistem Organ Lepidoptera ............................................................................
6. Pembagian Famili dari Ordo Lepidoptera .......................................................
7. Peranan Lepidoptera dalam Kehidupan ................................................................
BAB IV KESIMULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ...........................................................................................................
2. Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Serangga atau yang biasa dikenal dengan sebutan insekta merupakan kelas yang paling
dominan dan beragam di permukaan bumi. Dalam kehidupan dan interaksinya dengan makhluk
hidup lain, khususnya manusia, serangga memiliki peranan baik yang menguntungkan maupun
peranan merugikan. Beberapa serangga berperan dalam membantu proses penyerbukan tanaman,
berperan sebagai sumber makanan bagi organisme lain, dan sebagainya. Disisi lain, beberapa
jenis serangga turut menyebabkan kerugian, antara lain sebagai hama, sebagai parasit, maupun
sebagai vektor penyakit.
Salah satu ordo dalam kelas insekta yang juga memiliki keunikan dan peranan penting
dalam kehidupan adalah ordo Lepidoptera. Ordo Lepidoptera merupakan serangga yang
termasuk dalam kelompok Holometabolous, yaitu serangga yang memiliki empat tahapan siklus
hidup. Seperti halnya organisme lain, Lepidoptera juga memiliki sistem organ yang menunjang
kehidupannya, yang kesemua itu tercakup dalam karakterisik maupun keunikan dari Ordo
Lepidoptera. Selain itu, hal penting lainnya dalam Ordo Lepidoptera ialah, secara ekologi
organisme ini berperan dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya
keragaman hayati.
B. RumusanMasalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Agar para pembaca lebih mengerti akan ordo Lepidoptera ini. Dimana ordo ini
memilik isiklus hidup yang sempurna dibandingkan dengan serangga-serangga lainnya .Sehingga
pembaca mengetahui peran ordo Lepidoptera ini pada kehidupan sehari-hari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Triplehorn dan Johnson (2005) menyatakan ordo Lepidoptera mencakup ngengat (moth) dan
kupu-kupu (butterfly). Kupu-kupu dibedakan dengan ngengat berdasarkan waktu aktifnya dan
ciri morfologinya. Umumnya, kupu-kupu aktif di siang hari (diurnal), sedangkan ngengat aktif di
malam hari (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan cara menegakkan
sayapnya, sehingga tampak permukaan bawah dari sayap. Ngengat hinggap dengan sayap terlipat
horizontal di atas tubuh. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah dan cerah, sedangkan
ngengat cenderung gelap (coklat dan abu-abu). Antena kupu-kupu berbentuk benang (filiform)
dan membesar di ujungnya, sedangkan hampir semua ngengat memiliki antena seperti bulu
burung atau seperti sisir.
Herrera (1987),menyatakan bahwa makanan kupu-kupu dewasa pada umumnya adalah
nektar. Beberapa spesies kupu-kupu menghisap polen, getah pohon, akar buah, kotoran hewan,
daging busuk, dan mineral dalam tanah yang basah. Karena aktif mengunjungi bunga, kupu-kupu
memiliki peran penting sebagai polinator bagi banyak spesies tanaman. Pada umumnya, kupukupu tidak membawa banyak polen, namun kupu-kupu mampu membawa polen ke tempat yang
lebih jauh.
Mastrigt(2005),Sedangkan kupu-kupu yang dijumpai di sekitar sungai, kadang mengisap
air mineral dari pasir/batu (banyak Pieridae dan Lycaenidae, tetapi juga genus Graphium,
Papilionidae). Sumber makanan lainnya adalah buah-buahan yang busuk (disukai kelompok
Satyrinae, Morphinae dan Apaturinae), bangkai daging seperi kodok (disukai kelompok
Nyimphalinae), kotoran dari burung ddan babi (kelompok Charaxinae dan Apaturinae) dan air
seni, yang banyak digunakan sebagai umpan, untuk menangkap kupu-kupu yang terbang di
sekitar sungai. Dengan umpan tertentu (misalnya air seni) hanya sebagian dari kupu-kupu dapat
ditangkap, yaitu anggota dari famili Lycaenidae dan Pieridae dan dari genus Graphium. Dari
genus Delias hanya muncul jantan-jantan saja (dan belum dari semua spesies),dan betina lebih
suka minum nektar dari bunga di pohon tinggi
Vane-Wright & de Jong (2003) membagi ordo Lepidoptera menjadi 47 superfamili dan
124 famili. Superfamili Papilionoidea merupakan salah satu superfamili dari ordo Lepidoptera.
Kupu-kupu termasuk dalam subordo Glossata yang terbagi dalam dua superfamili, yaitu
Hesperioidea dan Papilionoidea. Hesperioidea hanya terbagi dalam satu famili, yaitu famili
Hesperiidae, sedangkan superfamili Papilionoidea terbagi dalam 5 famili, yaitu Papilionidae,
Pieridae, Nymphalidae, Riodinidae, dan Lycaenidae.
Brower & Calvert( 1985),menyatakan di alam keragaman spesies kupu-kupu dapat
menurun yang disebabkan oleh adanya musuh alami. Seluruh tahap perkembangan kupu-kupu
rentan diserang oleh musuh alami, seperti pemangsa (predator), parasitoid dan manusia. Larva
dan kupu-kupu dewasa dimangsa oleh burung. Burung merupakan salah satu predator utama
kupu-kupu di alam yang mengenali pola warna sayap kupu-kupu sebagai penanda mangsanya.
Telur kupu-kupu dimangsa oleh serangga lainnya, seperti kumbang lembing.
Wikipedia bahasa Indonesia (2012),Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga
penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi
petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya
penyerbukan tanaman. Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang
rakus. Bukan hanya Bukan tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-
buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu
yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi
hama pertanian yang serius. Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang
mengembangkan peternakan kupu-kupu.
Suhara (2009),menyatakan Nilai Penting Kupu-Kupu dalam berbagai bidang
kehidupan yaitu : Kupu-kupu mempunyai nilai yang sangat penting, dan dapat
dikelompokkan kedalam nilai ekonomi (Ada beberapa jenis kupu-kupu yang
mempunyai nilai ekonomi penting karena mempunyai harga jual di pasaran cukup
tinggi.), ekologi(Nilai ekologi kupu-kupu juga sangat penting, terutama karena kupu
kupu, dalam hal ini imago banyak melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu.),
endemisme, konservasi(Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai konservasi yang
tinggi karena statusnya yang terancam punah),estetika(Kupu-kupu mempunyai nilai
estetika yang sangat tinggi karena warna dari sayapnya yang menawan dan sangat
artistik.), pendidikan dan nilai budaya.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Lepidoptera
Definisi
Lepidoptera artinya adalah "scaled wings" atau "bersayap sisik" (lepis, sisik dan
pteron, sayap). Sisik-sisik ini yang nantinya akan membuat sayap kupu-kupu mempunyai warna
yang cerah.
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam
berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang
(diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu
beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan
membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat
cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada
perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti.
Perbedaandan persamaan ngengat dan kupu-kupu:
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu dan kedua-duanya
termasuk kedalam Ordo Lepidoptera.
Perbedaan diantara kupu-kupu dan ngengat lebih dari taksonomi, dan aktifitasnya
Ngengat mempunyai warna sayap cenderung gelap, coklat , kusam atau kelabu
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Anatomi
Sayap belakang (Hindwing) - hind wing adalah sepasang sayap yang berada paling
bawah.
Kaki (Legs) kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang berada di depan, dan 2
pasang kaki yang lebih panjang di belakangnya. Kaki, terutama sepasang yang ditengah,
dilengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandungan
kimia pada tempatnya hinggap.
Perut (Abdomen) perut merupakan bagian ekor serangga yang mempunyai segmentasi
yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh Malphigi untuk alat ekresi
(pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya), organ reproduksi dan sebagian
besar sistem pencernaan.
B. Ciri-Ciri Morfologi Lepidoptera
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai hama namun
beberapa diantaranya ada yang predator.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarnawarni.
Termasuk Endopterygota
Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya
memiliki tipe penggigit.
Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus
maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang
sempurna.
Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya
bertipe obtekta.
Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya,
kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada
spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu
menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.
Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun
berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu
bertelur lebih sekali dalam setahun.
Telur
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut khorion ditutupi
dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempatberkembang
sepenuhnya. Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu
mikropilyang bertujuan memungkinkan masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur.
Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat
mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini
mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini
jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh keras
sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.
Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki
rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies.
Tingkat telur dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang
keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang, harus melalui
tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain
yang bisa bertelur pada musim semi agar telur dapat menetas pada musim panas.
Ulat
Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh
waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi
ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga.
Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang
saling menguntungkan dengan semut. Beluncas berhubungan dengan semut dengan
menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal
kimia.Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut
mengumpulkan rembesan madu.
Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap
instar, larva menjalani proses yang disebut apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras
yang terbuat dari campuran kitin dan protein-protein khusus, dikeluarkan dari epidermis yang
lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap
instar, larva itu bersalin kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan
menghasilkan pigmen dengan cepat.[6]Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berharihari. Corak kepak kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang
terakhir.
Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam
pasang prokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus
yaitu krusye yang membantu beluncas menggenggam substrat.
Ulat tumbuh melalui serangkaian moults ; setiap tahap peralihan disebut instar . The
rontok terakhir membawa mereka ke dalam pupa tidak aktif atau tahap kepompong. Seperti
semua serangga, ulat bernapas melalui serangkaian bukaan kecil di sepanjang sisi dada dan perut
yang disebut spirakel . Cabang ini ke dalam rongga tubuh ke jaringan tracheae. Sebuah ulat
beberapa keluarga Pyralidae adalah air dan memiliki insang yang membiarkan mereka bernapas
di bawah air.
Beberapa ulat memuntahkan cairan pencernaan asam pada musuh menyerang. Banyak papilionid
larva menghasilkan bau tidak sedap dari kelenjar extrudable disebut osmeteria .
Beberapa ulat mendapatkan perlindungan dengan mengaitkan diri dengan semut . Para
Lycaenid kupu-kupu sangat terkenal untuk ini. Mereka berkomunikasi dengan semut pelindung
mereka dengan getaran serta sarana kimia dan biasanya memberikan imbalan makanan.
Pupa (Kepompong)
Ulat kemudian akan membentuk sebuah cangkang kecil yang biasa kita sebut dengan
kepompong. Kepompong dapat dibuat oleh ulat dari dua buah daun yang dibungkus benang sutra
atau kepompong yang sepenuhnya dibuat dari benang sutra. Di dalam pupa atau kepompong ini,
ulat lalu akan memulai proses yang menakjubkan untuk berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
Tahap ini rata-rata akan berlangsung selama dua belas hari.
Pada tahap ini, ulat mulai melepaskan enzim yang akan mencerna hampir semua bagian
tubuhnya sendiri. Sehingga, yang tersisa di dalam kepompong hanya berupa semacam cairan
yang sangat kaya akan nutrisi yang berguna untuk perkembangan menjadi kupu-kupu. Pada
tahap kehidupan ini, ada beberapa fakta menarik yang berhasil diketahui melalui penelitian yang
dilakukan di Georgetown University.Penelitian tersebut menemukan bahwa kupu-kupu masih
memiliki setidaknya beberapa dari ingatan yang mereka miliki ketika mereka masih berwujud
ulat.
Entah bagaimana, neuron yang menyimpan memori ulat dapat berhasil selamat dari
proses pencernaan enzim yang mencerna hampir seluruh tubuh ulat. Selain itu, bagaimana
neuron ini selanjutnya dimasukkan ke dalam otak kupu-kupu yang berukuran lebih besar dan
lebih kompleks dibanding otak ulat masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Selain
neuron, ada juga bagian tubuh ulat lainnya yang berhasil selamat dari proses "penghancuran diri"
yang dilakukan oleh ulat, yaitu beberapa sel embrio khusus yang dimilikinya.
Sel embrio ini sudah ada sejak awal kehidupan ulat, tetapi mereka akan berhenti tumbuh
pada titik tertentu dalam perkembangan ulat dan hanya mulai tubuh lagi bila telah waktunya bagi
ulat untuk berubah menjadi kupu-kupu. Setelah waktu tersebut tiba, sel embrio akan
menggunakan nutrisi yang berasal dari bagian tubuh ulat yang dicerna dan kemudian membentuk
bagian-bagian dari tubuh kupu-kupu. Sel embrio ini juga terdiri dari beberapa jenis yang
berbeda, dan sel embrio yang berbeda akan membentuk jaringan tubuh yang berbeda pula.
Sebagai contoh, ada sel embrio yang akan membentuk kaki, antena, sayap, organ kupu-kupu dan
lain-lain.
Proses metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu ini membutuhkan jumlah energi yang
sangat besar. Hal ini dibuktikan oleh fakta bahwa berat kupu-kupu dewasa ketika pertama kali
muncul hanya sekitar setengah dari berat waktu sekitar 3 hari setelah kepompong terbentuk.
Kupu-Kupu
Setelah proses metamorfosis selesai, kupu-kupu akan menggunakan cairan khusus yang
diformulasikan untuk melunakkan kepompong. Kepompong yang melunak akan terlihat
transparan, ketika kepompong telah melunak, mereka menggunakan cakar tajam mereka untuk
merobek kepompong dan keluar dari sana. Setelah mereka keluar, mereka akan memulai proses
pengembangan, pengerasan dan pengeringan sayap mereka dan menyesuaikan diri dengan tubuh
baru mereka. Proses ini dapat berlangsung beberapa jam dan saat ini adalah saat ketika kupukupu sangat rentan karena mereka tidak dapat terbang dan sama sekali tidak memiliki bentuk
pertahanan apa pun.
D. Hasil Pengamatan
No
.
1.
Gambar
Klasufikasi
2.
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Hesperidae
Genus :
Polites
Spesies :
Polites peckius
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
3.
4.
Danaidae
Genus :
Dancius
Spesies :
Dancius
pelixppus
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Satyridae
Genus :
Ceryonis
Spesies :
Ceryonis
pegala
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Hesperinae
Genus :
Pseudocopaeoid
es
Spesies :
Pseudocopaeoi
des sp
5.
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Pieridae
Genus :
Colias
Spesies :
Colias sp
*
6.
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Drepanidae
Genus :
Drepana
Spesies :
Drepana
arcuata
7.
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Danaidae
Genus :
Danaus
Spesies :
Danaus sp
*
8.
Kingdom :
Animalia
Phyllum :
Antropoda
Classis :
Insecta
Ordo
:
Lepidoptera
Famili :
Satyridae
Genus :
Ceryonis
Spesies :
Ceryonis
sthenele
E.
Keterangan
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada
tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut,
Sistem
kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus
pencernaan
(dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi
makanan
di lambung kelenjar.
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai
Sistem peredaran pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga
darah
tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi
mengangkut makanan.
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a.
mata faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera
Sistem syaraf
dan Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem ekskresi Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
Insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis.
Partenogenesis ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid,
misalnya lebah. Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang
Sistem
berlangsung di tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju
reproduksi
dewasa, Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke
tingkat dewasa yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya
pembuahan sel telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk
betina.
F.
F. Pembagian Famili dari Ordo Lepidoptera
Kupu-kupu aktif siang hari, sedangkan ngengat aktif malam hari.Bentuk
alat mulut tipe mengisap, alat mulut berubah sedemikian rupa sehingga
mulutnya menyerupai belalai yang disebut probosis.Ordo Lepidoptera
dibagi menjadi dua subordo, yaitu subordo Yugatae dan subordo Frenatae.
f.
b.
2.
Familia Cossidae
Ulat dari Familia ini merupakan penggerek batang dan cabang
pada bermacam-macam tanaman. Contoh, Cossus subfuscus,
penggerek pada kulit sekunder dari pohon petai dan
Phragmatoccia parvipunata, penggerek pada tebu. Contoh :
Acossus centerensis
2.
Prionoxystus robiniae
Familia Plutellidae
Plutella xylostella, ulat berwarna hijau, makan bagian bawah daun dari
tanaman kubis dan bekas serangannya pada daun kubis kelihatan seperti
jendela putih yang tak teratur.
Plutella xylostella
2.
Familia Pyralidae
Schoenobius bifunctife, penggerek kuning batang padi biasanya dikenal
dengan nama hama Sundep/Beluk. Scirpophaga innotata, penggerek putih
batang padi.
Scirpophaga innotata
2.
Familia Zygaenidae
Ukuran ulatnya kecil, kerap kali warnanya mencolok. Pada badan terdapat
bintik-bintik , menyukai daun yang pertumbuhannya telah selesai dan
kaku. Biasa hidup pada pohon-pohon tinggi yang termasuk monokotil
(kelapa dan bamboo).Contoh, Artona cartoxanth
2.
Familia Psychidae
Ulat membuat kntung untuk berlindung.Seluruh tubuh ulat terbungkus atau
terlindung dalam kantung. Untuk aktivitas hidupnya hanya mengeluarkan
kepala dari bagian depan dan toraks yang dikeluarkan. Contoh,
Mahasena corbetti.
2.
Familia Geometridae
Kupu-kupu anggota Familia Geometridae terkenal dengan ulatnya yang
disebut ulat kian (ulat jengkal).Ulat ini memiliki ciri khas yaitu proleg dan
bagian tengah tidak ada.Contoh,
Alsophila pometaria.
2.
Familia Bombycidae
2.
Familia Saturniidae
Merupakan kupu-kupu berukuran besar. Ulat sutra di India termasuk familia
ini.Ada jenis ulat yang bisa mengunduli pohon. Kepompongnya punya
rumah kepompong.Contoh: Attacua atlas (Kupu-kupu Si
Ramarama/ Kupu-kupu Gajah). Pada waktu senja hari suka masuk rumah
karena tertarik cahaya lampu.Ulatnya besar sampai 15 cm panjangnya.
Contoh lain: Cricula trifenestrata (Kupu-kupu Kenari).
2.
Familia Sphingidae
Ulatnya mudah dikenal karena pada ujung abdomen terdapat embelan berupa
tanduk.Ada beberapa jenis yang membentuk kepompong secara khas
dimana kepala punya belalai. Bentuk dewasa mempunyai ciri khas
bagian depan lancip (sempit) dan panjang, badan streamline. Bentuk
seperti pesawat jet dengan sayap berbentuk segitiga.Kupukupu Sphingidae dapat terbang dengan cepat.
2.
Familia Nymphalidae
Kaki depan sangat terreduksi, tanpa cakar. Sebagian dimasukkan Familia
Danaidae. Nama umum dari familia ini merujuk pada fakta bahwa
tungkai-tungkai depan sangat menyusut dan tidak ada cakar dan hanya
tungkai-tungkai tengah dan belakang yang dipakai untuk berjalan. Familia
Nymphalidae terdiri atas sembilan subfamilia. Salah satu contoh anggota
familia Nymphalidae adalah Melanitis leda L
2.
Familia Pieridae
Merupakan kupu-kupu putih dan kuning dan kupu-kupu ini biasanya menarik
perhatikan karena terbang dalam kelompok dan berjumlah banyak.
Contoh, Catopsilia Pomona F
2.
Familia Hesperidae
Ulat dan kupu-kupu mempunyai bentuk khas. Ulat berbentuk langsung,
Bentuk dewasa berupa kupu-kupu berbadan pendek, kepala lebar, antena
bentuk khas dimana ujungnya menebal, membengkok dan meruncing.
Kupu-kupu berwarna sawo matang dan kuning mas dan pada sayap
terdapat jendela. Aktif sore hari, terbang zig-zag sehingga disebut
skippers. Penyebaran di daerah tropis. Contoh: Pelopidas thrax. Ulat hidup
dalam gulungan daun pisang
2.
Familia Papilionidae
Kupu-kupu Familia Papilionidae terkenal dengan ukurannya yang
besar, indah warnanya dan adanya polimorfi (bentuk morfologi yang
bermacam-macam). Ulat pendek gemuk dan menempel pada daun.
Contoh,
Papilio memnon
2.
Papilio cresphontes.
Familia Danaidae
Ulat dan anggota Danaidae punya tonjolan berupa tentakel tetapi
tak berambut. Kepompong berwarna hijau, mengkilap keemas-emasan.
Tidak memiliki kokon. Kupu-kupu dewasa mempunyai kelenjar bau. Kaki
depan sangat kecil tanpa cakar dan tidak digunakan untuk berjalan.
Contoh,
Danaus plexippus
b. Nilai Ekonomi.
Ada beberapa jenis kupu-kupu yang mempunyai nilai ekonomi
penting karena mempunyai harga jual di pasaran cukup tinggi. Bukan
hanya imagonya yang dapat dijual dalam bentuk cendera mata, tetapi
justru kepompong mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi. Saat ini
kepompong beberapa jenis kupu-kupu tertentu telah di ekpor ke
pasaran internasional, terutama ke Inggris
b. Nilai Ekologi.
Nilai ekologi kupu-kupu juga sangat penting, terutama
karena kupu-kupu, dalam hal ini imago banyak melakukan pollinasi
terhadap tumbuhan tertentu.
c. Nilai Estetika.
Kupu-kupu mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi
karena warna dari sayapnya yang menawan dan sangat artistik.
Warna-warna ini kadang-kadang merupakan kamuplase sebagai
startegi untuk menghindari atau menakuti predator
d. Nilai Pendidikan
e. Nilai Endemisme
Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai endemisme,
baik berupa endemisme regional, pulau maupun endemisme lokal.
Jenis endemisme lokal sangat rentan terhadap kepunahan, sehingga
memerlukan perhatian yang besar
f. Nilai Konservasi
Beberapa jenis kupu-kupu mempunyai nilai konservasi
yang tinggi karena statusnya yang terancam punah. Hal ini juga
berlaku bagi jenis kupu-kupu endemik, terutama yang statusnya
endemik lokal.
g. Nilai Budaya
Masyarakat sekitar Bantimurung telah lama
memanfaatkan sumberdaya kupu-kupu, baik untuk dijual atau sekedar
dijadikan hiasan. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat telah mempu
membuat soufinir dari sayap kupu-kupu yang disusun dalam bentuk
dekoratif dan bernilai senih yang indah
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
7.
DAFTAR PUSTAKA
Brower LP, Calvert WH. 1985. Foraging dynamics of bird predators on
overwintering
monarch butterflies in Mexico. Evolution 39: 852-868.
Herrera CM. 1987. Components of pollinator quality comparative
analysis of a diverse
insect assemblage. Oikos 50: 79-90.
http://id.Kupu-kupu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.htm,diakses
tanggal 5 Desember 2012.
Mastrigt HV, Rosariyanto E. 2005. Buku Panduan Lapangan ; Kupukupu Untuk Wilayah
Memberamo Sampai Pegunungan Cyclops. Jakarta: Conservation
International-Indonesia Program. 146 hlm.
Suhara 2009. Ordo Lepidoptera: Ngengat dan Kupu-kupu (Famili
Zygaenidae, Famili
Psychidae, Famili Geometridae).
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19
6512271991031- Ngengat_dan_Kupukupu_ppt_Entomologi.pdf. [10 Juli 2011].
Triplehorn CA, Johnson NF. 2005. Borror and Delongs Introduction To
The Study of
Insects 7th Edition. USA. Graphic World. 888 hlm.
Vane-Wright RI, de Jong R. 2003. The butterflies of Sulawesi: annotated
checklist for a
critical island fauna. Zoo Verh Leiden 343: 3-267.