You are on page 1of 3

Anodasi Alumunium

Pewarnaan logam Alumunium berbasis elektrolisis

Tujuan
elektrolisis

:Mempelajari proses pewarnaan logam alumunium berdasarkan metode

Dasar Teori:
Anodasi merupakan salah satu proses aplikasi konsep elektrolisis selain proses pelapisan
logam. Anodasi sering dihubungkan dengan proses penebalan alumunium oksida, supaya tahan
terhadap korosi. (Koniezny dkk., 2008). Untuk menaikkan daya tahan terhadap korosi, logam
aluminium dianodasi artinya permukaan logam aluminium sengaja dilapisi dengan alumunium
oksida secara elektrolisis. Alumunium yang dianodasi ini mempunyai ketebalan 0,01 mm dan
lapisan oksida setebal ini mampu menyerap zat warna sehingga permukaan logam dapat diwarnai
Alat :Gelas Kimia 100 mL (4 buah), pinset, pow Pada proses anodasi ini, logam aluminium
dipasang sebagai anoda sedangkan aluminium/timbal sebagai katoda dan larutan asam sulfat
sebagai elektrolit. Untuk mencegah terjadinya pengotoran, setelah proses pewarnaan dilakukan,
pori-pori tersebut perlu ditutup dengan cara memanaskan logam didalam air mendidih selama
beberapa menit. Selama pemanasan ini beberapa oksida akan mengalami hidrasi, kemudian
mengembang, dan dengan sendirinya menutupi pori-pori yang ada
Prosedur Praktikum
Alat

:TGelas kimia 100 ml (4 buah), pinset, power supply, kabel terhubung jepit buaya

Bahan : Logam aluminium ( Anoda dan Katoda ), H2SO4 4M, pewarna, air sabun, aquades, NaCl

Langkah Kerja
1. Penyiapan Logam Al sebagai anoda : Cuci permukaan Alumunium dengan air sabun
(Proses degreasing) cek dengan aliran air keran pada permukaan logam apabila aliran air
mulus melewati semua permukaan proses berhasil (Haluskan permukaan logam Al
dengan ampelas halus sampai permukaan halus, sebelum didegreasing jika diperlukan)
2. Siapkan set elektrosis seperti pada gambar:
Setelah set alat terpasang, nyalakan power supply pada volt 12 volt. Elektrosis berlansung
selama 25 menit. Perhatikan apa yang terjadi dan jaga supaya anoda tidak terhubung
dengan katoda.

3. Pada saat elektrolisis berlansung, siapkan dua buah gelas kimia. Ke dalam masing masing
gelas kimia tambahkan 60 mL aquades. Gelas 1 tambahkan seujung spatula pewarna dan
sedikit NaCl, aduk lalu panaskan (pewarnaan dilakukan pada suhu 1000C). Gelas kimia 2
dipanaskan sampai mendidih untuk proses penutupan pori hasil pewarnaan.
4. Matikan set elektrolisis, lalu ambil alumunium pada anoda dan bilas dengan aquades
untuk sisa asam sulfat. Masukkan alumunium ke dalam gelas kimia 1 yang berisi
pewarna tunggu 3-5 menit. Setelah terlihat adanya pewarnaan pada alumunium angkat
dan masukkan ke gelas kimia 2 tunngu 3-5 menit.
5. Angkat alumunium yang telah diwarnai bilas dan keringkan.

Pengamatan
Tahap Elektrolisis
Elektroda
Anoda
Katoda

Pengamatan
Tidak terbentuk gelembung
Terbentuk gelembung

Reaksi
AlAl3++3e
2H++2eH2

Tahap Pewarnaan dan Sealing:


-Pada tahap pewarnaan Alumunium, yang pada praktikum ini menggunakan pewarna wantex
warna biru dilarutkan dalam larutan Aquades dan dipanaskan pada suhu 1000C. Setelah beberapa
saat, Anoda(kepingan logam) dimasukkan kedalam larutan pewarna tersebut dan dibiarkan
selama 25 menit. Sebelumnya, Anoda(kepingan logam) telah dihaluskan dengan amplas, dicuci
dengan sabun untuk menghilangkan lemak dan dielektrolisis dalam elektrolit H2SO4. Akibat dari
elektrolisis tersebut di permukaan Alumunium terdapat lapisan endapan Al2O3 yang nantinya
lapisan ini akan diisi oleh pewarna wantex biru, sehingga warna dari Alumunium terlapisi oleh
warna biru.
-Setelah tahap pewarnaan, lanjut pada tahap sealing. Pada tahap ini Anoda(kepingan logam)
dimasukkan kedalam air panas bersuhu 1000C. Pori pori(lapisan endapan) yang terbentuk pada
proses Anoding ditutup kembali dan zat warna yang masuk tersekap dalam pori pori tersebut.
Kesimpulan:
Anodizing adalah proses pelapisan Aluminium dengan zat warna melalui proses elektrolisis.
Anodizing akan mengubah permukaan alumunium menjadi Alumunium oksida yang merupakan
selaput tipis tempat masuknya zat pewarna. Pada proses Anodizing tahap degreasing/ persiapan
permukaan juga sangat berperan penting, karna jika tahap ini dilakukan dengan sempurna, maka
permukaanya akan halus dan lemak lemak pada plat Alumunium akan hilang. Akibatnya lapisan
Alumunium oksida akan bersih dari lemak dan proses pewarnaan akan lebih optimal.

Pertanyaan
1. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi hasil anodizing!
2. Jelaskan mengapa anodizing dapat berlaku sebagai proses pencegahan korosi logam!

Jawaban
1. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil anodaizing yaitu;
a. Permukaan keeping logam
Tahap persiapan permukaan(degreasing) sangatlah penting untuk diperhatikan. Kita
harus memastikan kepingan logam halus dan bersih dari lemak agar anodizing dapat
berjalan lancar.
Untuk mengetahui apakah tahap degreasing kita telah sempurna, cobalah untuk
meneteskan air pada permukaan, jika tetesan air berjalan lancar, maka tahap
degreasing telah sempurna dilakukan.
b. Konsentrasi larutan elektrolit
Konsentrasi juga berperan penting dalam Anodizing karna akan menentukan
keberhasilan elektrolisis.
c. Voltase optimum dan waktu optimum
Agar anodizing berjalan sempurna, voltase optimum dari listrik harus diketahui, karna
dengan voltase yang optimum dan waktu yang tepat, maka anodizing akan lebih
akurat dan optimal.
2. Anodizing dapat berlaku sebagai pencegahan korosi karena menciptakan lapisan
Aluminium oksida(Al2O3) pada permukaan Aluminium. Lapisan ini memiliki 2 fungsi,
yaitu sebagai pencegah Aluminium dari korosi dan sebagai dekorasi ketika diberi zat
pewarna dengan proses khusus tertentu.

You might also like