You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

AN USIA SEKOLAH DENGAN


DIAGNOSA LEUKEMIA LIMPOSITIK AKUT (LLA) DI RUANG KENANGA II
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh :
Ratu Irbath Khoirun Nisa
220112160087

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROFESI KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXXII

BANDUNG
2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. AN DENGAN LEUKEMIA


LIMPOSITIK AKUT (LLA) DI RUANG KENANGA II RUMAH SAKIT HASAN
SADIKIN BANDUNG

1. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama

: An. AN

Tanggal Lahir

: 07 Mei 2007

Umur

: 9 tahun 6 bulan 8 hari

Agama

: Islam

Kultur

: Sunda

Diagnosa Medis

: Acute Lymphoblastic Leukemia HR

Tanggal Dikaji

: 15 September 2016

Tanggal Masuk RS

: 13 September 2016

No. Medrec

: 0001555556

Nama Ayah/Ibu

: Ny. H

Pekerjaan Ayah/Ibu

: Wirawasta

Pendidikan Ayah/Ibu : SMA


2. Keluhan Utama/ Alasan Masuk RS
Klien mengeluh batuk semenjak lima hari yang lalu.
Alasan masuk rumah sakit: klien datang karena akan melakukan kemoterapi
siklus ke 3.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh batuk dan pilek semenjak lima hari yang lalu. Menurutnya klien
terserang pilek dan batuk karena tertular keluarga yang menunggunya di rumah
sakit. Keluhan batuk dirasakan ringan ketika minum air hangat.

Selain itu, hari ini klien akan dilakukan IT di ruang operasi.


4. Riwayat Imunisasi
Imunisasi lengkap
No

Jenis Imunisasi

Waktu Pemberian

Frekuensi

.
1.
2.
3.
4.
5.

BCG
DPT (I,II,III)
Polio (I,II,III,IV)
Campak
Hepatitis B

0 bln
2, 4, 6, 18 bln, 5 th
0, 2, 4, 6, 18 bln, 5 th
9 bln, 6 th
0, 1, 6 bln

1x
5x
6x
2x
3x

5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a. Prenatal
Pada TM I Ibu mengeluh mual-mual pada 3-4 bulan kehamilan
dan mendapatkan vitamin beserta penyuluhan mengenai pola makan
yaitu makan sedikit tapi sering dan mendapatkan penyuluhan tentang
tanda bahaya dalam kehamilan seperti muntah berlebihan, pusing
berlebihan, perdarahan yang banyak. Ibu mengatakan memeriksa
kandungannya tiap bulan dan mendapatkan suntikan TT ( Tetanus
Toxoid) 1. Pada TM II : ibu mendapatkan tablet penambah darah,
penyuluhan tentang tanda bahaya dalam kehamilan seperti sakit perut
bagian bawah, pusing berlebihan, ketuban pecah. Pada TM III : Ibu
mengatakan periksa ke bidan tiap 2 minggu sekali Ibu tidak mengeluh
apa-apa. Ibu mendapatkan tablet penambah darah dan suntik TT2 ,
penyuluhan tentang tanda bahaya dalam kehamilan seperti bengkak pada
muka, pusing berlebihan serta penyuluhan tentang tanda-tanda menjelang
persalinan yaitu keluar lendir bercampur darah dari vagina, kontraksi
yang teratur, keluarnya cairan ketuban.
b. Natal
Ibu dengan P3A0 mengatakan bayinya lahir spontan dan
menangis kuat di tolong oleh bidan tanggal 7 September 2007 dengan
berat 1800 gr, panjang badan 39 cm.
c. Post natal
Ibu mengatakan anak langsung disusui olehnya dan tidak ada
keluhan kelainan selama masa nipas.

6. Riwayat Masa Lalu


Ibu mengatakan, dua bulan yang lalu anak mengalami penurunan berat
badan, terlihat sangat pucat, lemah dan nafsu maka menurun. Lalu ibu membawa
nya kerumah sakit dan klien didiagnosa ALL. Sebelumnya klien telah
mendapatkan kemoterapi 2 siklus. Ibu klien juga mengatakan 3 hari sebelum
masuk rumah sakit anak demam, namun setelah di kemo, demam menjadi
hilang.
7. Riwayat keluarga
Menurut Ibu klien, dalam keluarga intinya tidak ada yang menderita penyakit
yang sama seperti klien alami. Namun, ada dua paman klien yang mengalami
kanker.
8. Genogram

Keterangan

:
= Meninggal
= Laki - Laki
= Perempuan
= Klien
= Orang yang tinggal serumah
= kanker

9. Riwayat Sosial
Yang mengasuh anak : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya namun,

klien sering diasuh juga oleh neneknya.


Hubungan dengan teman sebaya: Tidak ada masalah dalam hubungan
pertemanannya. Klien sangat akrab dengan teman-temanya dan sering
bermain.
Pembawaan Secara Umum : Ibu mengatakan anaknya sangat ceria,
sering becanda. Namun jika sedang sakit, klien menjadi lebih pendiam
dan terkadang suka malas diajak ngobrol.
10. Kebutuhan dasar (makan, minum, eliminasi, tidur, aktifitas bermain)
Kebutuhan Dasar

Sebelum masuk RS

Setelah masuk RS

a. Makan
Minum

dan Sebelum sakit, klien biasanya makan 4-5

Setelah sakit nafsu makan

porsi sehari.

klien berkurang, biasanya

Klien biasanya minum sekitar 3 botol air

hanya makan 3 kali sehari

minum besar sehari ( 4500 ml).

porsi.
Klien hanya minum sekitar
3 botol air kecil ( 1800

b. Istirahat

ml) per hari.


Ibu klien mengatakan bahwa anaknya Semenjak masuk rumah
sering

tidur

siang

sekitar

jam. sakit,

Sedangkan tidur malam 8-9 jam.

klien

banyak

menghabiskan

waktunya

untuk tidur. Namun, tidur


nya tidak nyenyak. Jika
klien
c. Eliminasi
BAK
d. Eliminasi
BAB
e. Personal

sedang

kesakitan,

BAK biasanya satu jam sekali, berwarna

klien sulit untuk tidur.


BAK 3 jam sekali, urin

kuning jernih.

berwarna kuning jernih.

Klien biasanya BAB 2 kali sehari.

Klien tidak BAB selama 3

Klien sering mandi 2 kali sehari

hari.
Semenjak dirumah sakit,

hyigiene

Klien di wash lap sehari


sekali.

11. Pemeriksaan fisik


Kesadaran
: Komposmentis
TTV
: Nadi
: 94 x/menit
Respirasi
: 28 x/menit
Suhu
: 36,30 C
BB

: 30 kg

TB

: 125 cm

LP

: 65 cm

Pertumbuhan
BB Ideal usia 9 tahun
BB= umur (tahun)x7-5 = 9x7-5/2= 29 kg
2
BB klien 29 kg sehingga berat badan klien sudah sesuai dengan usianya.
Indeks masa tubuh

IMT = BB(kg)/ TB (m)2= 30/1,252= 30/1,56 = 19,23


Status nutrisi beasarkan Z-skor = BMI/U= 1 SD
Berdasarkan hasil perhitungan maka klien termasuk kategori normal.
Kebutuhan cairan anak sesuai BB
BB>20 kg = 1500 ml/hr + (total BB-20 kg)x 20 ml/kgBB/hr
= 1500 + 50 x 20 = 2500 ml
a. Sitem Integumen
Warna kulit merata dan tidak pucat, tidak ada luka, turgor kulit kembali < 2 detik
setelah dicubit, rambut rontok, kuku panjang, kulit terasa lengket.
b. Sistem Pengindraan
Bentuk mata simetris, tidak ada keluhan dalam penglihatan, tidak ada kelainan
lapang pandang, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reflek mata menutup secara
spontan, tidak ada gangguan dalam penciuman (bau-bauan), tidak ada gangguan
dalam pendengaran (tes rinne (-), webber (-))
c. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, pergerakan
dan bentuk dada simetris, tidak terdapat deviasi septum, tidak ada sianosis pada
bibir dan jari tangan, suara napas bersih, tidak ada suara napas tambahan.
d. Sitem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, terdapat gigi yang bolong dan karies, mukosa kering,
tidak terdapat pembesaran tonsil, ada reflek menelan, tidak ada benjolan,
abdomen datar, kembung (-)
e. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat peningkatan JVP, akral teraba hangat,
pulsasi denyut nadi teraba kuat dengan frekuensi 94x /menit, CRT < 2 detik,
bunyi jantung normal murmur reguler.
f. Sitem Perkemihan
Tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada kelainan pada genitalia, tidak ada
keluhan, warna kuning jernih, hematuria (-).
g. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid
h. Sitem muskuloskeletal
- Ekstremitas Atas
Pada pemeriksaan ekstremitas, tidak terdapat kelainan (normal). Bentuk dan
ukuran simetris, tangan kanan maupun kiri bebas bergerak ke segala arah.
-

Kekuatan otot tangan kanan/kiri 5/5


Ekstremiatas Bawah
Bentuk dan ukuran simetris, tidak terdapat deformitas ataupun kontraktur
sendi, pergerakan/ ROM ekstremitas bawah kanan dan kiri bebas bergerak ke

segala arah. Kekuatan otot kaki kanan/kiri 5/5


12. Pemeriksaan Perkembangan

Klien tidak mengalami gangguan perkembangan


Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
Keterapilan lebih individual
Ingin terlibat dalam sesuatu
13. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan BMP (Bone Marror Puncture) : hasil pemeriksaan BMP
menunjukkan bahwa klien menderita leukemia limpoblastik akut.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Indeks Eritrosit
MCV
MCH
MCHC

Hasil

Nilai Rujukan

12,8 d/dL
38%
2,79juta/uL
1000/ mm3
87.000/mm3

11,5-15,5
35-45
4,43-6,02
4500-13500
150.000-450000

87,4 fL
29,8 pg
34 %

77-95
25-33
31-37

14. ANALISA DATA


Data
DO :
- Leukosit 1000/ mm3
- Batuk pilek
- Kemoterapi siklus
ke 3

Etiologi
Proliferasi sel kanker

Sel kanker bersaing dengan sel


normal untuk mendapatkan
nutrisi

Infiltrasi

Sel normal digantikan dengan


sel kanker

Depresi sumsum tulang

Leukosit

Risiko Infeksi

15. Diagnosa Keperawatan


Risiko infeksi berhubungan dengan imunosupresi

Masalah
Risiko infeksi

Risiko injury berhubungan dengan anak usia dibawah 12 tahun


NO
1

DIAGNOSA

PERENCANAN
INTERVENSI

TUJUAN
KEPERAWATAN
Risiko
infeksi NOC:
berhubungan
imunosupresi.

Immune

dengan

1. Pertahankan

Status
Knowledge:

infection control
Risk control

Setelah

dilakukan

tindakan
keperawatan pasien
tidak

mengalami

antiseptik

dan antiseptik

dapat

mencegah

dalam

pertumbuhan atau

melakukan

membunuh

semua

kuman

sehingga

tindakan

infeksi

tidak

keperawatan
2. Batasi
pengunjung

terjadi.
2. Meminimalkan
terjadinya
kontaminasi/peny
ebaran

tanda

dan

gejala

infeksi

infeksi

dengan

tanda dan gejala

lingkungan.
(dolor (nyeri), 3. Deteksi

infeksi
- suhu

kalor (panas),

terjadinya infeksi

tumor

dapat memberikan

(pembengkaka

kesempatan untuk

n),

intervensi

dalam

tubuh
rentang

yang

dapa

diterima,

yaitu

36,50C
37,50C.
- Nadi

dalam

rentang
-

70-

waktu

fungsio laesa,

mencegah

drainase,

komplikasi

penampilan
luka,

dalam

kulit,
18-

30x/menit
Leukosit dalam

rubor

(kemerahan),

120x/menit
Pernapasan
rentang

aseptik

dan

kriteria hasil:
Klien bebas dari

1. Teknik

teknik aseptik

bila perlu
dengan 3. Monitoring

infeksi

RASIONAL

sekresi,

suhu kulit, lesi


keletihan,
malaise)
4. Monitor
adanya luka

dini

tepat
dan
yang

lebih seriud
4. Mencegah
kontaminasi
lingkungan

pada

luka yang baru.


gangguan

pada

integritas

kulit

atau dekat dengan

rentang

4500- 5. Obeservasi

13500 mm3
Menunjukkan

tanda-tanda

kemampuan

napas setiap 4

untuk mencegah

vital,

suara

timbulnya
infeksi
Menunjukkan

laboratorium
7. Pengendalian

yang adekuat

operasi

adalah

sumber

kontaminasi luka.
5. Peningkatan suhu
tubuh,

jam
6. Pantau

higiene personal

lokasi

hasil

infeksi
ajarkan

nadi,

denyut
frekuensi

pernapasan

dan

penurunan
tekanan

pasien/kel
uarga

darah

merupakan salah
satu

terjadinya

infeksi.

teknik
mencuci
tangan

napas

Suara
abnormal

jika

terjadi

infeksi.
yang benar 6. Dapat mengetahui
Ajarkan
adanya
kepada
leukositosis yang
pengunjun
merupakan tandag
untuk
tanda infeksi.
mencuci
7. Memungkinkan
tangan
perawat
dan
sewaktu

keluarga

masuk dan

mengidentifikasi

meninggal

adanya

kan ruang
pasien.
8. Edukasi

sesegera mungkin.
8. Pencegahan
penularan

keluarga untuk
selalu
menggunakan
masker

infeksi

jika

penyakit

pada

klien.
9. Peningkatan
pengetahuan akan

keluarga

membantu

sedang sakit.

anak/keluarga

9. Ajarkan

dalam mengenali

anak/keluarga

dan

tentang

perubahan kondisi

karakteristik
risiko infeksi,
tanda

anak.
10. Kebersihan
dapat

dan

mencegah

dalam tubuh.
11. Antibiotik

perawatan

diberikan

personal

untuk

mengatasi infeksi

hygiene seperti

atau

memotong

secara

proflaksis

kuku, keramas,

mengurangi

sikat

gigi
11. Berikan

diri

kuman bersarang

gejala infeksi
10. Lakukan

mandi,

melaporkan

peluang
obat-

mendapatkan

obatan

infeksi

antibiotik

lanjut.

lebih

sesuai jadwal.
2

Risiko

injury NOC:

berhubungan

NIC

Risk Kontrol

dengan anak usia Safety Behavior


dibawah 12 tahun

Setelah

: Memberikan

Environment

keamanan

Management

dukungan pada anak

dilakukan 1. Sediakan

dan

tindakan

lingkungan

keperawatan selama

yang

1 x 24 jam, klien
tidak
injury

mengalami
dengan

kriteria hasil :
- Klien terbebas dari
cedera
- Klien

mampu

menjelaskan

tempat
yang

tidur
nyaman

dan bersih
3. Temani klien,
dan

anjurkan

keluarga untuk

membantu

mencegah lingkungan

aman yang

untuk pasien.
2. Sediakan

dan

tidak

dengan

aman

melakukan

tindakan
kewaspadaan

cara/metode

menemani

untuk mencegah
cedera
- Menggunakan

klien.
4. Pasang
rail

fasilitas

side
tempat

tidur

kesehatan

yang

ada

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA KLIEN
NO MEDREC
Limpoblastic HR

: An. AN
: 0001555556

RUANGAN :Kenanga II
DIAGNOSA : Acute Leukemia

Tanggal

Jam

Dx

Implementasi

Evaluasi

19 Sept

08.0

Mempertahankan teknik

2016

Paraf

aseptik dan antiseptik


dalam melakukan semua
tindakan keperawatan

19 Sept

08.1

2016

Memasang
tempat tidur

side

rail Side rail tempat tidur hanya


terpasang

sebelah,

karena

klien menolak dipasang dua


duanya.

Namun,

keluarga

tetap berada di samping


klien

untuk

memastikan

klien aman.
19 Sept

08.2

2016

19 Sept

08.2

2016

19 Sept

08.3

2016

Mengkaji

tanda dan Tidak ada tanda dan gejala

gejala infeksi.

infeksi seperti kemerahan,


demam, pembengkakan.
tanda- Tanda-tanda vital dalam

Mengobeservasi

tanda vital, suara napas batas normal.


RR: 28
setiap 6 jam
T : 35,6C
HR : 94
Suara napas bersih
Mengedukasi keluarga Keluarga memahami
untuk terus mengawasi menyatakan
dan

menemani

memasang

akan

dan
terus

anak, mengawasi anak.

side

trail

tempat tidur
19 Sept

08.4

2016

Penyuluhan keluarga

Setelah

penyuluhan edukasi keluarga

mengajarkan

dapat

pasien/keluarga
teknik

memahami

dan

menyebutkan kembali hal-

mencuci

hal yang harus dilakukan,


tangan yang benar
menyebutkan tanda dan
Memberitahu kepada
gejala infeksi serta dapat
pengunjung
untuk
mendemonsrasikan
cara
mencuci
tangan
mencuci tangan.
sewaktu masuk dan
meninggalkan ruang

diberikan

pasien.
mengedukasi
keluarga untuk selalu
menggunakan masker
jika keluarga sedang
sakit.

mengajarkan
anak/keluarga tentang
karakteristik
infeksi,

tanda

risiko
dan

gejala infeksi
19 Sept

09.0

2016

19 Sept

13.0

2016

Transfortasi

pasien, Klien aman dimulai dari

Memastikan klien aman pergi ke ruang OK hingga

selama transfortasi

kembali ke ruangan.

Memotong kuku klien

Selama
pemotongan
tetap

19 Sept

16.0

2016

dilakukan

Memandikan klien

tenang.

kuku,
Tidak

klien
ada

perdarahan.
Sebelum tindakan : klien
tampak tenang
Saat: klien tampak senang,
kebersihan

kulit

kotor,

selama dimandikan tidak ada


keluhan apapun
Sesudah : klien menjadi
bersih.

CATATAN PERKEMBANGAN
NAMA KLIEN
NO MEDREC
Limpoblastic HR

: An. AN
: 0001555556

No

Tanggal

DP

19 Sept 2016

RUANGAN :Kenanga II
DIAGNOSA : Acute Leukemia

Catatan Perkembangan
S:
O
:
A
:
P:

Klien mengatakan dirinya sedang pilek


Batuk pilek (+), leukosit 1000/ mm3
Resiko infeksi
1. Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik dalam
melakukan semua tindakan keperawatan

2. Batasi pengunjung bila perlu


3. Monitoring tanda dan gejala infeksi (dolor (nyeri),

kalor

(panas),

tumor

(pembengkakan),

rubor

(kemerahan), fungsio laesa, drainase, penampilan luka,

4.
5.
6.
7.

sekresi, suhu kulit, lesi kulit, keletihan, malaise)


Monitor adanya luka
Obeservasi tanda-tanda vital, suara napas setiap 4 jam
Pantau hasil laboratorium
Pengendalian infeksi
ajarkan pasien/keluarga teknik mencuci tangan

yang benar
Ajarkan kepada pengunjung untuk mencuci tangan
sewaktu masuk dan meninggalkan ruang pasien.

8. Edukasi keluarga untuk selalu menggunakan masker


jika keluarga sedang sakit.
9. Ajarkan anak/keluarga tentang karakteristik risiko
infeksi, tanda dan gejala infeksi
10. Lakukan perawatan personal hygiene seperti memotong
kuku, keramas, mandi, sikat gigi

11. Berikan obat-obatan antibiotik sesuai jadwal


o Mempertahankan teknik aseptik dan antiseptik dalam
melakukan semua tindakan keperawatan

o Mengkaji tanda dan gejala infeksi


o Mengobeservasi tanda-tanda vital, suara napas setiap 6
jam
Penyuluhan keluarga
I:

mengajarkan pasien/keluarga teknik mencuci tangan

yang benar
Memberitahu kepada pengunjung untuk mencuci tangan
sewaktu masuk dan meninggalkan ruang pasien.

mengedukasi keluarga untuk selalu menggunakan


masker jika keluarga sedang sakit.

o mengajarkan anak/keluarga tentang karakteristik risiko


infeksi, tanda dan gejala infeksi

o Memotong kuku klien


o Memandikan klien
Tanda tanda vital dalam batas normal, tidak ada tanda
dan gejala infeksi, keluarga mampu memahami,
menjelaskan kembali edukasi yang diberikan, mampu

mendemonstrasikan cara cuci tangan yang baik dan


benar.
Masalah teratasi, intervensi dihentikan

19 September
2016

E:
S:

O Anak usia 9 tahun (<12 tahun)


Risiko injury
:
- Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien.
A - Sediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
- Temani klien, dan anjurkan keluarga untuk
:
P:

menemani klien.
Pasang side rail tempat tidur.

Menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien.


Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
Mengantar klien (transportasi klien)
Mengedukasi keluarga untuk selalu menemani

klien.
Memasang side rail tempat tidur.

Klien terbebas dari cedera, keluarga memahami


penjelasan yang diberikan untuk mencegah cedera.
Masalah teratasi, intervensi dihentikan.

E:

You might also like