Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS
PASIEN
Nama
: D.S
Umur
: 31 tahun
Jenis kelamin
: perempuan
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Status perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Jln Sesetan Gang Belibis 1 C Denpasar
Tanggal masuk
: 30 September 2009 pk. 21.30 Wita
Tanggal pengkajian
: 1 Oktober 2009 pk 14.30 Wita
Sumber informasi
: Suami Klien
PENANGGUNG
Nama penanggung jawab : M.N
Hub dgn pasien
: Suami
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai swasta
2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama
Saat MRS : nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas
Saat pengkajian : pusing dan mual muntah
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
Pasien datang ke IRD RSUP Sanglah dalam keadaan sadar dengan
keluhan nyeri kepala setelah kecelakaan lalu lintas. Pasien sedang
Makan/minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
Ambulasi ROM
g.
h.
i.
j.
k.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Lemah
Tingkat kesadaran : komposmentis
GCS
: verbal : 5 psikomotor : 6 mata: 4
b. Tanda-tanda vital : Nadi :92 x/mnt Temp:36,8 0 C RR :22 x/mnt TD :
115/70 mmHg
c. Keadaan fisik (IPPA)
1) Kepala dan leher
Inspeksi : luka robek yang sudah dihecting pada regio parietal dextra (+)
sepanjang 5 cm tanpa perdarahan aktif, brill hematome (-), battle
sign (-), rhinore (-), tampak otore warna kuning bercampur sedikit
darah keluar dari telinga kiri, jejas di daerah wajah dan leher (-),
pupil isokor dengan refleks +/+, anemis (-), deviasi trakea (-)
Palpasi : cephal hematome pada regio parietal dextra (+) dengan nyeri
tekan (+), krepitasi (-), nyeri tekan pada leher (-)
2) Dada
Inspeksi : gerak dada simetris, retraksi otot bantu nafas (-), jejas (-)
Palpasi : bentuk simetris, benjolan (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Suara sonor, kanan kiri sama
Auskultasi : Paru-paru :
suara nafas vesikuler, ronchi-/-, wheezing -/Jantung :
S1 S2 tunggal reguler, murmur (-)
3) Payudara dan ketiak
Bentuk simetris, jejas (-), massa/benjolan (-)
4) Abdomen
Distensi (-), jejas (-), hepar tak teraba, bising usus kuat , peristaltik
8-10 x/mnt.
5) Genetalia
Bentuk normal, jejas (-), hematome (-)
6) Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan cukup, kelainan pada kulit (-).
7) Ekremitas
Atas
Pada daerah siku dan lengan bawah nampak luka lecet sepanjang
3 cm tanpa perdarahan aktif, ROM bebas/normal, krepitasi (-),
sianosis (-) ,akral hangat, kekuatan motorik 555 555
555 555
Bawah
Jejas(-), ROM bebas/normal, krepitasi (-), sianosis (-) ,akral hangat,
kekuatan motorik 555 555
555 555
8) Pemeriksaan neurologis
Status mental dan emosi
Klien terlihat cukup tenang walaupun merasa masih trauma dengan
kecelakaan yang dialami.
Pengkajian saraf kranial
Pemeriksaan saraf kranial I s/d XII masih dalam batas normal.
Pemeriksaan Refleks
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
ANALISA DATA
No
2
3
TGL
DATA
DS :
Sakit kepala berdenyut-denyut
pada regio parietal sinistra,
kadang-kadang disertai pusing.
DO :
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm dengan
nyeri tekan (+).
Chepal hematome pada regio
parietal dextra
Skala nyeri 4-5 ( sedang )
Tampak meringis terutama saat
bergerak
1 Okt N :92 x/mnt TD: 115/70 mmHg
2009
DS :
Mengeluh mual-mual dan tidak
nafsu makan
Muntah 4 kali sejak MRS
DO :
1 Okt Muntah (+) berisi sisa makanan
2009 Porsi makan tidak habis
1 Okt DS :
2009 Telinga kiri terasa penuh berisi
cairan
INTERPRETASI
Trauma pada kepala
Kerusakan seluler
Pelepasan histamin,
bradikinin,dan kalium di
nosiseptor
Mual-muntah
Fraktur basis cranii
Duramater robek
MASA
Nyeri aku
Nausea
Risiko Inf
DO :
Otore (+) pada telinga kiri
Hasil CT Scan : Fraktur Basis Cranii
Luka robek pada regio parietal
dextra sepanjang 5 cm
1 Okt
2009
1 Okt
2009
DS :
Riwayat jatuh dengan kepala
membentur aspal
Riwayat pingsan (+)
DO:
Hasil foto skull : chepal
hematome
Hasil CT Scan :
Fraktur Basis Cranii
Otore (+)
DS :
Sakit kepala berdenyut-denyut
kadang-kadang disertai pusing
terutama bila bergerak
DO:
Tampak meringis bila bergerak
Kebutuhan sehari-hari
((ma/mi,mandi,berpakaian,
toileting ) dibantu suami
Risiko infeksi
Trauma pada kepala
Chepal hematome
Peningkatan TIK
PK :
Peningka
Tekanan
Intrakran
ADL dibantu
Defisit
perawata
1
2
3
4
5
TGL
MUNCUL
1 Okt 2009
1 Okt 2009
1 Okt
2009
1 Okt 2009
1 Okt
2009
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen cedera fisik ( trauma pada
kepala) d/d mengeluh sakit kepala,luka robek pada
regio parietal, tampak meringis saat bergerak, skala
nyeri 4-5(sedang)
Nausea b/d faktor fisik ( peningkatan TIK ) ditandai
dengan mengeluh mual, muntah 4 kali sejak MRS,
tidak mau makan.
Risiko infeksi b/d trauma
PK : Peningkatan Tekanan Intrakranial
Defisit perawatan diri (makan, mandi,toileting,
berpakaian) b/d nyeri ditandai dengan ma/mi ,
TGL
TERATASI
C. PERENCANAAN
HARI/
TGL
Kamis1/10
/
2009
Kamis
1/10/
2009
Kamis
1/10/
2009
Kamis
1/10/
2009
NO
DX
3
4
Setelah diberikan
tindakan kep. selama
224 jam diharapkan
nyeri berkurang
Kriteria hasil :
Melaporkan nyeri
berkurang
Klien tampak tenang
dan rileks
Skala nyeri menurun
Setelah diberikan
tindakan perawatan
selama 224 jam
diharapkan nausea
berkurang.
Kriteria hasil :
Melaporkan
pengurangan rasa
mual.
Tidak ada muntah
mampu menghabiskan
min. porsi makan
yang disediakan
RENCANA KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
mengevaluasi keefek
terapi.
b. Merupakan
indikator/derajat nye
tidak langsung.
c. Membantu
mengurangi/mengali
nyeri dan meningkatk
rasa percaya diri klie
d. Analgetik menguran
nyeri dan kegelisahan
Kamis
1/10/
2009
Kriteria hasil :
Tanda-tanda
peningkatan TIK (pe
kesadaran, bradikardi,
kejang, papiledema,
muntah proyektil)
terdeteksi secara dini
Setelah diberikan
tindakan perawatan
selama 324 jam
diharapkan klien
mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari
secara bertahap
Kriteria hasil:
Kebutuhan sehari-hari
terpenuhi
-Klien mampu melakukan
aktivitas perawatan diri
sesuai kemampuan
Citicolin
a.Membantu
mengantisipasi/mere
kan pemenuhan kebu
secara individual
b.Melatih kemandiria
mempertahankan ha
diri dan meningkatka
pemulihan
D. IMPLEMENTASI
Hari
Tgl
Kami
s
1/10/
2009
Jam
15.0
0
16.0
0
17.3
0
18.0
0
18.3
0
19.0
0
No
Dx
1,2,3
,4
1,3,4
2
2
2
2
Tindakan perawatan
Mengkaji keluhan nyeri
baik
kualitas
maupun
kuantitas
Mengobservasi
adanya
tanda-tanda
nyeri
nonverbal seperti ekspresi
wajah, gelisah, diaforesis.
Mengajarkan
teknik
relaksasi
dan
distraksi
seperti teknik nafas dalam
Memberi
posisi
kepala
head up 300
Mengobservasi
tandatanda peningkatan TIK
Melaksanakan
tindakan
delegatif
pemberian
analgetik dan antibiotika
:Remopain
1
ampul,
tyason 1 gr dan citichplin
1 amp
Kaji keluhan mual dan
faktor-faktor yang
meringankan/memper
berat.
Memindahkan klien ke TT
lain
Melaksanakan tindakan
kolaboratif dengan
petugas gizi ttg diet yang
ditoleransi klien.
Respon Klien
TT
Klien masih mengeluh
nyeri
kepala
dan
pusing
Klien tampak meringis
bila bergerak,diaforesis
(-),
kadang-kadang
gelisah.
Klien
sudah
bisa
melakukan
teknik
nafas dalam.
Kesadaran
baik,
bradikardi(-),kejang (-)
Reaksi alergi (-)
Keluhan mual-muntah
masih.
Klien
ingin
pindah TT supaya jauh
dari
kamar
mandi.
Klien
minta
makan
cair/juice/susu.
Petugas
gizi
akan
mengganti diet sesuai
permintaan klien
Klien
mengatakan
akan
berusaha
menuruti
anjuran
perawat
Klien muntah-muntah
setelah makan berisi
sisa makanan vol 50
cc
Juma
t
2/10/
2009
08.0
0
09.0
0
09.1
5
11.3
0
14.3
0
16.3
0
18.0
0
5
1,2,3
,4
1,3,4
2
1,2,3
,4
1,3,4
2
Menganjurkan makan
dengan porsi kecil sering
Mengobservasi
mualmuntah
Melaksanakan
tindakan
kolaboratif
dgn dokter
mengusulkan
pemberian
antiemetika
Melaksanakan
tindakan
kolaboratif pemberian inj
Lemetik 1 amp. IV
Memberi
KIE
untuk
membatasi pengunjung
Mengkaji kemampuan klien
melakukan aktivitas
sehari-hari.
Menganjurkan keluarga
untuk membantu klien
memenuhi kebutuhan
sehari-hari selama masih
pusing/nyeri
Mengobservasi
pengeluaran otore, tandatanda vital, tanda-tanda
infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi
meningeal, tanda-tanda
peningkatan TIK
Mengkaji keluhan nyeri
baik
kualitas
maupun
kuantitas
Menganjurkan
teknik
relaksasi
dan
distraksi
seperti teknik nafas dalam
Melaksanakan
tindakan
delegatif
pemberian
analgetik dan antibiotika
:Remopain
1
ampul,
tyason 1 gr dan citicholin
1 amp
Mengobservasi
mualmuntah
Menganjurkan makan
dengan porsi kecil sering
Mengobservasi
pengeluaran otore, tandatanda vital, tanda-tanda
infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi
meningeal
Mengkaji keluhan nyeri
baik
kualitas
maupun
kuantitas, keluhan mual
muntah
Prog. Dr bedah :
Inj. Lemetik 1 amp IV
Reaksi alergi (-)
Klien mengatakan
belum bisa bergerak
sendiri karena masih
pusing
Keluarga menyatakan
bersedia membantu
klien
S : 36,70 C N : 88
x/mnt, TD : 100/70
mmHg, otore (-)
Luka masih basah,
tanda-tanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn
meningeal (-)
Kesadaran baik,
bradikardi (-),
papiledema (-)
Keluhan nyeri
berkurang
dibandingkan hari
kemarin.
Klien sudah bisa
miring-miring sendiri
tanpa keluhan nyeri.
Klien sudah melakukan
teknik relaksasi
dengan nafas dalam
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-)
sejak tadi malam
Klien sudah minum
susu dari pagi 150 cc,
air putih 100 cc
S : 36,70 C N : 88
x/mnt, TD : 100/70
mmHg, otore (-),
Luka masih basah,
tanda-tanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn
Sabt
u
3/10/
2009
08.0
0
09.0
0
10.0
0
14.3
0
16.3
0
17.0
0
18.0
0
5
1,2,3
,4
3
1,3,4
2
1,2,3
,4
1,2
1,3,4
5
2
Melaksanakan
tindakan
delegatif
pemberian
analgetik dan antibiotika
:Remopain
1
ampul,
tyason 1 gr dan citicholin
1 amp
Melatih pasien mobilisasi
duduk.
Mengobservasi
kemampuan klien ma/mi
Mengkaji kemampuan klien
melakukan aktivitas
sehari-hari.
Mengobservasi
pengeluaran otore, tandatanda vital, tanda-tanda
infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi
meningeal
Mengkaji keluhan nyeri
baik
kualitas
maupun
kuantitas
Merawat
luka
secara
aseptik
Melaksanakan
tindakan
delegatif
pemberian
analgetik dan antibiotika
:Remopain
1
ampul,
tyason 1 gr dan citicholin
1 amp
Mengobservasi
mualmuntah
Mengobservasi
pengeluaran otore, tandatanda vital, tanda-tanda
infeksi pada luka dan
tanda-tanda infeksi
meningeal, tanda-tanda
peningkatan TIK (-)
Mengkaji keluhan nyeri
baik
kualitas
maupun
kuantitas, keluhan mual
muntah
Melaksanakan
tindakan
delegatif
pemberian
analgetik dan antibiotika
:Remopain
1
ampul,
tyason 1 gr dan citicholin
1 amp
Mengkaji kemampuan klien
meningeal
(-).Kesadaran
baik,gelisah9-),
kejang(-),papiledema
(-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri
3-4 (sedang), mual(+),
muntah (-)
Reaksi alergi (-)
Klien bisa mobilisasi
duduk dengan dibantu
dan sudah bisa minum
sendiri.
Klien sudah bisa duduk
dan berdiri tanpa
bantuan
Klien sudah bisa
berjalan ke kamar
mandi dengan bantuan
S : 36,50 C N : 84
x/mnt, TD : 110/70
mmHg, otore (-)
Luka masih basah,
tanda-tanda infeksi (-),
balutan lepas
Tanda-tanda
perangsanagn
meningeal (-)
Keluhan nyeri sudah
berkurang, skala nyeri
1-2 pusing(-)
Luka terawat baik,
tanda infeksi (-)
Reaksi alergi (-)
Mual (+), muntah (-) .
Minum susu 200 cc
sejak pagi.
S : 36,60 C N : 86
x/mnt, TD : 110/70
mmHg, otore (-)
Luka mulai mengering,
tanda-tanda infeksi (-).
Tanda-tanda
perangsanagn
meningeal (-)
Tanda-tanda
peningkatan TIK (-)
Keluhan nyeri jauh
berkurang, skala nyeri
1-2, klien tampak lebih
rileks, tidak meringis
saat bergerak.
Keluhan mual masih
memenuhi kebutuhan
sehari-hari
Mengobservasi mualmuntah dan porsi makan
HARI/
TGL
JAM
NO
DX
Sabtu
3 Okt
2009
14.30
Sabtu
3 Okt
2009
18.00
Sabtu,
3 Okt
2009
14.30
Sabtu
3 Okt
2009
14.30
Sabtu,
3 Okt
2009
17.00
EVALUASI