You are on page 1of 532
Vas Ee eee) PONT 0S ST aaa % Jilid MODERN AUDITING Epis! KETUJUH JILID | William C. Boynton CatiForNiA PotytecHnic State Universtty pt SAN Luis Osispo Raymond N. Johnson PortLaNp State UNIVERSITY Walter G. Kell University OF MICHIGAN This one MIMI 4KLX-LLW-L4SH > PENERBIT ERLANGGA Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas, Jakarta 13740 e-mail: mahameru@rad.net:id (Anggota IKAPI) DAFTAR Is BAGIAN 1/ LINGKUNGAN AUDITING 1 1_Auditing dan Profesi Akuntan Publik 3 Pengantar Auditing Kontemporer 4 Definisi Auditing 5 Jenis-jenis Audit 6 Jenis-jenis Auditor 8 Profesi AKuntan Publik: Suatu Perspektif Sejarah 10 Akar Auditing 10 Bangkitnya Profesi Auditor di AS. 11 Memandang ke Depan 13 Proyek VisiCPA 14 Pernyataan Visi dan Tujuan 15 Nilai Inti_—17 Kompetisi inti 17 Jasainti 18 Jasa yang Dilaksanakan Kantor CPA __19. Assurance Services 19 JasaAtestasi 21 jasaJasa Lain 23 Organisasi yang Berkaitan dengan Profesi Akuntansi Publik di Amerika Serikat 26 Organisasi Sektor Swasta_27 Organisasi Sektor Publik — 30 Kerangka Kerja Pengaturan untuk Meyakinkan Mutu Jasa_ 33 Penetapan Standar 34 Pengaturan oleh Kantor 35 Pengaturan Sendiri 36 Pengaturan oleh Pemerintah 40 Rangkuman_41 Kepustakaan 42 Pertanyaan Tujuan 43 Pertanyaan Komprehensif 44 Pertanyaan Penelitian 48 2 Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor 49 ‘Azas-azas yang Mendasari Audit Laporan Keuangan 50 Hubungan Antara Akuntansidan Auditing 50 Pembuktian dan Pertimbangan Profesional dalam Audit Laporan Keuangan 52 Kebutuhan aken Audit Laporan Keuangan 53 Manfaat Ekonomi suatu Audit 54 Keterbatasan Audit Laporan Keuangan 56 Hubungan Auditor Independen _57 Manajemen 57 Bahan dengan hak cipta xvi DAFTAR IS! Dewan Direksi dan Komite Audit 58 Auditor Internal 59 Pemegang Saham 59 Standar Auditing — 60 Statements on Auditing Standards (SASS) 60 Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) 61 Penerapan Standar Auditing 64 Hubungan Antara Standar Auditing dengan Prosedur Auditing 64 Keyakinan yang Disediakan oleh Audit 66 Independensi Auditor 66 Keyakinan yang Memadai 66 Deteksi Kecurangan 67 Tindakan Pelanggaran Hukum oleh Klien 69 Keyakinan tentang Kelangsungan Usaha Klien_71 Laporan Auditor 73 Laporan Standar 73 Penyimpangan dari LaporanStandar 78 Laporan Pertanggungjawaban Manajemen _79 Kecenderungan yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Auditor 82 Teknologi Informasi 82 Assurance Services 83 Rangkuman 84 Kepustakaan 84 Pertanyaan Tujuan 85 Pertanyaan Komprehensif 88 Kasus 92 Pertanyaan Penelitian 93 KomposisiKode AICPA 100 Definisi Kode Etik 100 Prinsip-prinsip 101 peraturs ik Peraturan 101—Independensi__106 Peraturan 102—Integritas dan Objektivitas 115 Peraturan 201—Standar Umum 116 Peraturan 202—Kepatuhan terhadap Standar 117 Peraturan 203—Prinsip-prinsip Akuntansi 117 Peraturan 301—Informasi Rahasia Klien 117 Peraturan 302—Honor Kontinjen 119 Peraturan 501—Tindakan yang Mendiskreditkan 120 Peraturan 502—Periklanan dan Bentuk Solisitasi Lainnya 120 Peraturan 503—Komisi dan Honor Referal _121 Peraturan 505—Bentuk Organisasi dan Nama __ 122 PenegakanPeraturan 124 Prosedur Etika Penegakan Bersama _124 Prosedur Badan Pengadilan Bersama__125, Ketentuan Disiplin Otomatis 125 Rangkuman 127 Kepustakaan 128 DAFTAR ISI xvii Pertanyaan Tajuan _ 128 Pertanyaan Komprehensif 130 Kasus_ 13d Pertanyaan Penelitian 136 4 Kewajiban Hukum Auditor 138 Lingkungan Hukum 139 ‘Kecenderungan Litigasi di Amerika Serikat__139 Kewajiban menurut Common Law 141 Kewajiban kepada Klien 147 Kewajiban kepada Pihak Ketiga 144 Pembelaan dalam Common Law 151 Kewajiban menurut Undang-undang Sekuritas 152 Securities Act Tahun 1933 153 Securities Exchange Act Tahun 1934157 Private Securities Litigation Reform Act Tahun 1995163 Pertimbangan-pertimbangan lain 165 Kewajiban Menurut Racketeer Influenced and Corrupt Organization Act (RICO) 167, Standar Profesional dan Keputusan Hukum 168 Meminimalkan Risiko Litigasi 169 Rangkuman _ 170 Lampiran 4A Tkhtisar Kronologis Beberapa Kasus-kasus Hukum_ Tambahan_1Z1 Kepustakaan 176 Pertanyaan Tajuan 176 Pertanyaan Komprehensif 178 Kasus 184 Pertanyaan Penelitian 185 IT 187 5 Gambaran Umum Proses Audit 189 Gambaran Umum Proses Audit 190 Pengetahuan tentang Bisnis dan Industri__192 Mengembangkan Harapan atas Laporan Keuangan 192 Pengaruh Industri tethadap Sistem Informasi 193, Mengevaluasi Kelayakan Estimasi Akuntansi 194 GAAP untuk Industri Spesifik 194 Dasar untuk Jasa Berilai Tambah Lainnya 194 AsersiManajemen 195, Keberadaan suatu Keterjadian 195 Kelengkapan 196 Hak dan Kewajiban 197 Penilaian atau Alokasi 197 Penyajian dan Pengungkapan 199 Materialitas 200 Risiko Audit 201 Komponen Risiko Audit 202 Hubungan Antara Risiko Audit dan Bukti 203 Model Risiko Audit 205 Bukti Audit 206 Kecukupan Bukti Audit 206 Kompetensi Bukti Audit 207 Pengklasifikasian Prosedur Audit 209 Mengevaluasi Bukti Audit yang Diperoleh 211 xviii DAFTAR IS! Pertimbangan Jasa Bernilai Tambah 213 Tolok Ukur Kinerja Perusahaan dan Pengukuran Kinerja_ 213 Perencanaan Bisnis 214 Pengukuran Risiko | 214 Penilaian Bisnis 214 Rancangan dan Keandalan Sistem Informasi 215 Mengkomunikasikan Temuan-temuan 215 Laporan Auditor atas Laporan Keuangan 216 Komunikasi Lain yang Diperlukan 216 Komunikasi Temuan-temuan Lain 216 Rangkuman 217 Kepustakaan 217 Pertanyaan Tujuan 218 Pertanyaan Komprehensif 221 Kasus 224 Pertanyaan Penelitian 224 6 Bukti Audit, Tujuan Audit, Program Audit, dan Kertas Kerja 225 Audit Top-Down vs. Audit Bottom-Up 226 Keputusan Penting tentang Bukti Audit 227 Sifat Pengujian Audit 228 Saat Pengujian Audit 228 Luas Pengujian Audit 228 Penetapan taf Audit 229 Tujuan Audit Spesifik dan Bukti Audit 229 Tujuan Audit untuk Keberadaan dan Keterjadian 230 Tujuan Audit untuk Kelengkapan 231 ‘Tujuan Audit untuk Hak dan Kewajiban 232 Tujuan Audit untuk Penilaian atau Alokasi 232 ‘Tujuan Audit untuk Penyajian dan Pengungkapan 232 Bukti Audit, Informasi Penguat, dan Prosedur Audit 233 Data Akuntansi dan Informasi Penguat 234 Prosedur Audit 236, Hubungan Antara Prosedur Audit, Jenis Bukti Audit, dan Asersi 241 Pemrosesan Data Elektronik dan Prosedur Audit 243 Pengaruh atas Saldo Akun dan Golongan Transaksi yang Material 244 Pengaruh terhadep Sifat Pengujian Audit 244 Pengaruh terhadap Saat Pengujian Audit 245 Pengaruh terhadap Luas Pengujian Audit 245, Pengaruh terhadap Penetapan Staf Audit 245 Program Audit 245 Kertas Kerja 250 Jenis Kertas Kerja 250 ‘Menyusun Kertas Kerja 256 Me-review Kertas Kerja 257 Pengarsipan Kertas Kerja 257 Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja 257 Rangkuman 259 Kepustakaan 259 Pertanyaan Tujuan 260 Pertanyaan Komprehensif 262 Kasus 267 Pertanyaan Penelitian 268 7 Menerima Perikatan Audit dan Merencanakan Audit 269 Tinjauan atas Audit Laporan Keuangan 270 DAFTAR IS! xix Menerima dan Mempertahankan 270 Merencanakan Audit 270 Melaksanakan Pengujian Audit 271 Melaporkan Temuan 271 Menerima dan Mempertahankan Klien 271 Mengevaluasi Integritas Manajemen 272 Mengidentifikasi Kondisi Khusus dan Risiko yang Tidak Biasa 274 Menilai Kompetensi untuk Melaksanakan Audit 276 MengevaluasiIndependensi 278 Keputusan untuk Menerima atau Menolak Audit 279 Mempersiapkan Surat Perikatan 279 Merencanakan Audit 284 Langkah-langkah dalam Merencanakan Audit 285 Memperoleh Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien 285 Siklus Bisnis Klien 285, Manajemen Senior 289 Tujuan dan Sasaran Manajemen 289 Sumberdaya Organisasi_ 289 Produk dan Jasa, Pasar, Pelanggan dan Persaingan Entitas 290 Proses Inti Entitas dan Siklus Operasi Entitas 291 Keputusan Investasi dan Pembiayaan Entitas 292 Prosedur untuk Memperoleh Suatu Pemahaman tentang Bisnis dan Industri 292 Melaksanakan Prosedur Analitis 295 Mengidentifikasi Penghitungan dan Perbandingan yang Akan Dilakukan 296 Mengembangkan Ekspektasi 297 Melaksanakan Penghitungan/Perbandingan 298 Menganalisis Data dan Mengidentifikasi Perbedaan Signifikan 299 Menyelidiki Perbeciaan Signifikan yang Tidak Diharapkan 299 Menentukan Dampak atas Perencanaan Audit 299 Rangkuman 305 Lampiran 7A Rasio-rasio Keuangan Utama yang Digunakan dalam Prosedur Analitis 305 Kepustakaan 308 Pertanyaan Tujuan 309 Pertanyaan Komprehensif 311 Kasus 316 Pertanyaan Penelitian 327 8 Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Pendahuluan 329 Materialitas 330 Konsep Materialitas 330 Pertimbangan Pendahuluan mengenai Materialitas 330 Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan 331 Materialitas pada Tingkat Saldo Akun 334 Mengalokasikan Materialitas Laporan Keuangan pada Akun-akun 334 Hubungan antara Materialitas dan Bukti Audit 335 Risiko Audit 337 Model Risiko Audit 337 Menilai Komponen Risiko Audit 340 Risiko Audit pada Tingkat Laporan Keuangan dan Tingkat Saldo Akun 345 Hubungan antara Risiko Audit dan Bukti Audit 345 Hubungan Timbal Balik antara Materialitas, Risiko Audit, dan Bukti Audit 346 xx DAFTAR IS! Peringatan akan Adanya Risiko Audit 346 Strategi Audit Pendahuluan 348 Strategi Audit Tambahan 352 Hubungan antara Strategi dan Siklus Transaksi 355 Rangkuman 357 Lampiran 8A Faktor-faktor Risiko Kecurangan 358 Kepustakaan 362 Pertanyaan Tujuan 362 Pertanyaan Komprehensif 364 Kasus 368 Pertanyaan Penelitian 369 9 Pemahaman Mengenai Pengendalian Intern 370 Pengantar Pengendalian Intern 371 Pentingnya Pengendalian Intern 371 Definisidan Komponen 373 ‘Tujuan Entitas dan Pengendalian Intern yang Relevan dengan Suatu Audit 374 Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas 375 Peran dan Tanggung Jawab 376 Komponen Pengendalian Intern (AU 319) 379 Lingkungan Pengendalian 379 Penilaian Risiko 383 Informasi dan Komunikasi_ 384 Aktivitas Pengendalian 386 Pemantauan 400 Aplikasi Komponen terhadap Entitas Kecil dan Sedang 400 Memperoleh Pemahaman Mengenai Pengendalian Intern 405 Dampak Strategi Audit Pendahuluan 406 Memahami Komponen Pengendalian Intern 407 Prosedur untuk Memperoleh Suatu Pemahaman 410 Mendokumentasikan Pemahaman 412 Kuesioner 412 Bagan Arus 415 Tabel Keputusan 416 Memorandum Naratif 418 Rangkuman 419 Lampiran 9A Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern 420 Lampiran 9B Ilustrasi Bagan Arus Secara Lengkap 430 Kepustakaan 434 Pertanyaan Tujuan 435 Pertanyaan Komprehensif 437 Kasus 441 Pertanyaan Penelitian 443 BAGIAN 3 / METODOLOGI PENGUJIAN AUDIT 10 Menilai Risiko Pengendalian/Pengujian Pengendalian 445 Menilai Risiko Pengendalian 448 Mempertimbangkan Pengetahuan yang Diperoleh dari Prosedur untuk Memperoleh Suatu Pemahaman 449 Mengidentifikasi Salah Saji Potensial 450 Mengidentifikasi Pengendalian yang Diperlukan 450 Melaksanakan Pengujian Pengendalian 453 Mengevaluasi Bukti dan Membuat Penilaian 453 DAFTAR xxi Menilai Risiko Pengendalian dalam Suatu Lingkungan Teknologi Informasi 455 Strategi untuk Melaksanakan Pengujian Pengendalian 456 Teknik Audit Berbantuan Komputer 458 Fasilitas Pengujian Terintegrasi 460 Menilai Pengendalian Teknologi Informa: Dampak dariStrategi Audit Pendahuluan 465 Pendekatan Substantif Utama 465 Tingkat Risiko Pengendalian yang Dinilai Lebih Rendah 468 Merancang Pengujian Pengendalian 469 Jenis Bukti_ 470 Sumber Bukti 471 Ketepatan Waktu Bukti 471 Keberadaan dari Bukti Lain 473 Keputusan Pemilihan Staf 474 Program Audit untuk Pengujian Pengendalian 475 Menggunakan Auditor Internal dalam Pengujian Pengendalian 475 Pengujian Bertujuan Ganda 477 Pertimbangan Tambahan 479 Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi oleh Suatu Kelas Transaksi Tanggal 479 Menilai Risiko Pengendalian untuk Asersi Saldo Akun yang Dipengaruhi oleh Suatu Kelas TransaksiGanda 48) Mengkombinasikan Penilaian Risiko Pengendalian yang Berbeda 480 Mendokumentasikan Penilaian Tingkat Risiko Pengendalian 482 Mengkomunikasikan Masalah Pengendalian Internal 483 Rangkuman 485 Lampiran 10A Organisasi Jasa 485 Kepustakaan 488 Pertanyaan Tujuan 488 Pertanyaan Komprehensif 490 Kasus 495 Pertanyaan Penelitian 498 462 11 Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif 500 Menentukan Risiko Deteksi 501 Mengevaluasi Tingkat Pengujian Substantif yang Direncanakan 502 Merevisi Risiko Deteksi yang Direncanakan 503 Menspesifikasi Risiko Deteksi untuk Pengujian Substantif yang Berbeda pada Asersi yangSama 503 Merancang Pengujian Substantif 504 Sifat 504 Penentuan Waktu 512 Luas Pengujian Substantif 513 PemilihanStaf 514 Ringkasan Hubungan antara Komponen Risiko Audit dan Sifat, Waktu, serta Luas Pengujian Substantit 514 Mengembangkan Program Audit untuk Pengujian Substantif 516 Penggunaan Teknologi Informasi untuk Mendukung Pengujian Substantif 516 Hubungan antara Asersi, Tujuan Audit Khusus, dan Pengujian Substantif 518 Program Audit Ilustratif untuk Pengujian Substantif 520 Kerangka Umum Pengembangan Program Audit untuk Pengujian Substantif 520 Program Audit dalam Perikatan Awal 523 xxii DAFTAR ISI Program Audit dalam Perikatan yang Berulang Kembali 523 Pertimbangan Khusus dalam Merancang Pengujian Substantif 525 Akun-akun Laporan Laba Rugi 525 Akun-akun yang ada dalam Transaksi Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 527 Perbandingan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif 528 Rangkuman 529 Kepustakaan 530 Pertanyaan Tujuan 531 Pertanyaan Komprehensif 533 Pertanyaan Penelitian 538 12 Sampling Audit dalam Pengujian Pengendalian 540 Konsep Dasar Sampling Audit 541 Sifat dan Tujuan Sampling Audit 541 Ketidakpastian dan Sampling Audit 541 Risiko Sampling dan Risiko NonSampling 542 Sampling Statistik dan NonStatistik 544 Teknik Sampling Audit 546 Sampling NonStatistik untuk Pengujian Pengendalian 547 Pengendalian yang Dapat Diuji dengan Menggunakan Sampling NonStatistik 547 Pengujian Prosedur Tindak Lanjut Manual 548 Langkah-langkah dalam Sampling Nonstatistik 549 Merancang Atribut Sampel Statistik untuk Pengujian Pengendalian 553 Menentukan Tujuan Audit 554 Menetapkan Populasi dan Unit Sampling 554 Menspesifikasi Atribut-atribut yang Dikehendaki 555 Menentukan Ukuran Sampel 556 Menentukan Metode Pemilihan Sampel 562 Membuat Atribut Sampel Secara Statistik dan Mengevaluasi Hasil-hasilnya 565 Melaksanakan Rencana Sampling 565 Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel 565 Pertimbangan-pertimbangan Lainnya 571 Sampling Penemuan 571 Rangkuman 572 Kepustakaan 572 Peranyaan Tujuan 572 Pertanyaan Komprehensif 576 Kasus 580 Pertanyaan Penelitian 582 13 Sampling Audit dalam Pengujian Substantif 583 Konsep Dasar 584 Sifat dan Tyjuan 584 Ketidakpastian, Risiko Sampling, dan Risiko Audit 584 Pendekatan Sampling Statistik 585 Sampling PPS (Probability-Proportional-to-Size) 586 Rencana Sampling 587 Menentukan Tujuan Rencana Sampling 587 Menetapkan Populasi dan Unit Sampling 587 Menentukan Ukuran Sampel 588 Menentukan Metode Pemilihan Sampel 591 Melaksanakan Rencana Sampling 592 Mengevaluasi Hasil Sampel 592 DAFTAR IS! xxiii Keuntungan dan Kelebihan Sampling PPS 598 Sampling Variabel Klasik 601 Jenis-jenis Teknik Sampling Variabel Klasik 601 Estimasi Mean-Per-Unit (MPU) 602 Estimasi Penyimpangan Standar Populasi 603 Estimasi Diferensiasi 611 Estimasi Rasio 614 Kelebihan dan Kekurangan Sampling Variabel Klasik 616 Sampling Nonstatistik dalam Pengujian Substantif 618 Menentukan Ukuran Sampel 618 Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel 619 Rangkuman 621 Kepustakaan 621 Pertanyaan Tujuan 622 Pertanyaan Komprehensif 624 Pertanyaan Penelitian 630 image not available | AUBITING BAN I ROFES! AKUNTAN IP UIBLIIK Pengantar Auditing Kontemporer Definisi Auditing Jenis-jenis Audit Jenis-jenis Auditor Profesi Akuntan Publik: Suatu Perspektif Sejarah ‘Akar Auditing Bangkitnya Profesi Auditor diAS. Memandang ke Depan Proyek Visi CPA Pernyataan Visi dan Tujuan Setelah mempelajari Bab ini ‘Anda harus mampu 1. Menjelaskan ciri-ciri umum kegiatan yang membentuk definisi auciting. 2. Mengenal perbedaan antara berbagai jenis audit dan auditor. 3. Menguraiken akar sejerah auditing, 4, Menyebutkan beberapa tonggak sejarah kebangkitan profesi akuntan publik di A.S. _——x—~—<—<—L_—= J Nilai-nilai Inti Kompetensi Inti Jasa Inti Jasa yang Disediakan oleh Kantor CPA Assurance Services Jasa Atestasi Jasa Lain Organisasi yang Berkaitan dengan Profesi Akuntan Publik di Amerika Serikat Organisasi Sektor Swasta Organisasi Sektor Publik 5. Menjelaskan nilai int, kompetensi inti, dan jasa inti yang dikembangkan oleh Proyek Visi CPA. Menjelaskan sifet assurance service dan jasa atestasi serta menguraikan berbagai Jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA. Menjelaskan sifat jasa inti lainnya yang disediakan oleh CPA serta menguraikan beberapa jenis jasa yang diiaksanakan oleh CPA. Kerangka Kerja Pengaturan untuk Meyakinkan Mutu Jasa Menetapkan Standar Pengaturan Kantor Pengaturan Senciri Pengaturan Pemerintah Rangkuman Kepustakaan Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Komprehensif Pertanyaan Penelitian 8. Mengidentifikasi berbagai organisasi sektor swasta dan sektor publik yang terkait dengan profes serta, menjelaskan kegiatan uutamanya. ‘Menguraikan empat kom- ponen kerangka kerja pengaturan berjenjang untuk profesi. 10. Menyebutkan elemen sistem pengendalian mutu untuk kantor CPA. dapat dibuktikan oleh hal-hal berikut ini: = Para investor dan analis keuangan menghargai hasil kerja auditor yang mengaudit laporan keuangan dari 14.000 lebih perusahaan publik setiap tahunnya, termasuk semua perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di New York Stock Exchange (Bursa Efek New York). ™ Pemerintah federal A.S. menghargai hasil kerja auditor yang mengaudit pemerintah negara bagian dan lokal dengan memberikan uditing memainkan peran penting dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan ekonomi kita, Betapa pentingnya auditing Bahan dengan hak cipta image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available image not available BAB 1 / AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 15, dewasa ini, Yogi Berra mungkin dapat mengatakannya dengan lebih tepat, “Masa depan bukan lagi seperti yang biasanya!” Proyek Visi CPA telah melibatkan diskusi akar rumput yang dilakukan oleh lebih dari 4.000 CPA di Amerika Serikat guna menyatakan nilai, kompetensi, dan jasa inti yang dapat diberikan oleh profesi CPA kepada publik pada tahun 2011 dan selanjutnya. Hasil proyek ini diikhtisarkan dalam Gambar 1-2. Pembahasan berikut akan me-review aspek-aspek kunci dari kesimpulan ini dalam konteks pekerjaan yang dilaksanakan auditor. PERNYATAAN VISI DAN TUJUAN Pernyataan Visi Pernyataan visi yang disajikan dalam Gambar 1-2 menguraikan visi CPA sebagai profesional terpercaya yang menawarkan jasa kepada perorangan maupun organisasi. Gambar 1-3 menggambarkan pernyataan visi i dalam konteks mata rantai nilai jasa CPA. Sebagai contoh, proses akuntansi adalah suatu proses yang mengubah peristiwa-peristiwa bisnis menjadi data. Selama audit berlangsung, auditor mengevaluasi pengendalian intern yang biasanya telah diotomatisasi dan dirancang untuk mengendalikan proses ini. Penambahan nilai terjadi selama audit ketika auditor mengesahkan komunikasi gambaran menyeluruh dengan jelas dan objektif. Secara khusus, hal ini penting bagi para pengguna audit yang, berasal dari pihak ketiga. Jasa auditor menggerakkan rantai nilai ketika auditor mengubah informasi ini menjadi pengetahuan yang penting bagi manajemen atau dewan direksi. Sebagai contoh, dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki tentang bisnis, auditor dapat menemukan bahwa perusahaan tidak menggunakan asetnya secara optimal untuk memperoleh penghasil- an, dan bahwa rasio penghasilan terhadap asetnya berada jauh di bawah rasio perusahaan yang unggul dalam industri. Lebih jauh lagi, auditor dapat melihat peluang untuk meningkatkan kinerja dengan cara membuat rekomendasi tentang bagaimana perusahaan dapat mendayagunakan dengan lebih baik basis aset yang dimiliki, yang berarti mengantisipasi dan menciptakan peluang. Auditor memberikan nilai terbesar dengan cara membuat rekomendasi yang cukup spesifik untuk menunjukkan jalur yang mengubah visi menjadi kenyatean. Sebagai contoh, merekomendasikan ‘untuk menjual aset-aset tertentu yang kurang produktif, serta mengguna- kan dana tunai yang diperoleh untuk diinvestasikan pada usaha yang dapat memberikan pengembalian lebih tinggi atas aset yang dimiliki. CPA independen dapat membantu klien pada setiap kegiatan, kecuali pada implementasi tindakan yang direkomendasikan, karena hal itu merupakan tanggung jawab manajemen. Auditor memiliki posisi menguntungkan yang unik untuk memahami sejumlah organisasi, dan bagaimana mereka menggunakan sumber- dayanya untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, mereka yang, ingin mendapatkan jasa CPA sebenarnya ingin mengakses pengetahuan itu. ‘Tantangan bagi auditor independen adalah membagikan perspektif mereka dengan cara yang dapat (1) membantu klien mencapai sasarannya dan (2) menjaga independensi auditor. Merupakan hal penting bagi auditor image not available image not available image not available BAB 1/ AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 19 secara singkat pada bagian berikut tentang pemberian jasa yang dilak- sanakan oleh kantor-kantor CPA. Jasa inti yang ingin ditekankan auditor adalah assurance services dan jasa teknologi. Assurance services akan dibahas lebih rinci pada bagian berikut dan dalam Bab 22. Sedangkan dalam Bab 9 dan 10 akan dibahas peran teknologi dalam pengendalian intern organi- sasi, dan dalam Bab 14 sampai 18 diberikan contoh-contoh rinei peng- gunaan teknologi untuk membangun sistem pengendalian intern yang tangguh. @ Evaluasi Pembelajaran 1-8 Sebutkan nilai-nilai inti profesi CPA serta jelaskan mengapa masing- masing nilai tersebut penting bagi para CPA yang melaksanakan audit dan assurance services? 1-9 a. Sebutkan kompetensi inti profesi CPA. b. Uraikan hal-hal yang menyebabkan profesi auditor mendapatkan kritik. c. _Jelaskan mengapa setiap kompetensi inti merupakan hal penting bagi para CPA yang melaksanakan audit dan assurance services. @ JASA YANG DILAKSANAKAN KANTOR CPA 1 Merjelaskan sifat assurance services dan jasa atestasi serta menguraikan berbagal jenis jasa yang disediakan oleh CPA. Gambar 1-4 memperlihatkan seluruh bidang jasa CPA yang diuraikan dalam Proyek Visi CPA. Staf profesional kantor-kantor CPA adalah staf yang memenuhi syarat untuk memberikan jasa-jasa tersebut. Bagian berikut akan menjelaskan secara singkat tentang jasa-jasa tersebut dengan penekanan pada assurance services dan jasa atestasi yang berkaitan erat dengan fungsi audit. ASSURANCE SERVICES AICPA Special Committee on Assurance Services mengembangkan definisi assurance sercvices sebagai berikut. Gambar 1-4 m Bidang Jasa CPA Internasional ‘Taporan Special Committee on Assurance Services dapat diperoleh dengan mengunjungi situs Web Assurance Service, yang dapat diakses melalui AICPA homepage pada http:/ / wwwaicpa.org, image not available image not available image not available Tujuan 7 ™ Menjelaskan sifat jasa inti fain yang dihasikan oleh CPA serta menguraikan beberapa jenis jasa yang dilaksanakan oleh CPA. BAB 1/ AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 23 Review Jasa review (review services) terutama terdiri dari permintaan keterangan dari manajemen entitas serta analisis komparatif atas informasi keuangan. Lingkup jasa ini kurang signifikan apabila dibandingkan dengan jasa audit atau jasa pemeriksaan. Tujuan review adalah untuk memberikan “keyakinan negatif” sebagai lawan dari pemyataan positif yang diberikan pada suatu audit, Dengan demikian, daripada menyatakan “telah menyaji- kan secara wajar sesuai GAAP”, suatu laporan yang dibuat berdasarkan review laporan keuangan akan menyatakan bahwa pe-review “tidak menda- patkan adanya modifikasi material yang harus dibuat dalam laporan keuangan agar sesuai dengan GAAP”. Kadang-kadang jasa ini dilakukan atas laporan interim perusahaan publik dan laporan tahunan perusahaan nonpublik. Prosedur yang Disepakati Lingkup kerja dalam melaksanakan prosedur yang disepakati (agreed- upon procedures) juga lebih sempit dibandingkan dengan jasa audit dan jasa pemeriksaan. Sebagai contoh, Klien dan kantor CPA dapat membuat kesepakatan bahwa prosedur-prosedur tertentu hanya akan dilaksanakan pada elemen dan akun tertentu dalam laporan keuangan sebagai lawan dari laporan keuangan secara keseluruhan, Untuk jenis jasa ini, kantor CPA dapat menerbitkan suatu “ringkasan temuan”. Standar profesional yang meliputi kinerja seluruh jasa atestasi yang baru diuraikan di atas diterbitkan oleh AICPA dalam bentuk Statements on Standards for Attestation Engagements (SAE). Standar-standar ini dikem- bangkan oleh tiga komite teknis senior dari AICPA, yaitu Auditing Stan- dards Board, Accounting and Review Services Committee, dan Manage- ment Consulting Services Executives Committee. Selain standar-standar tersebut, AICPA telah menerbitkan standar-standar yang lebih rinci tentang, jasa audit dan jasa review dalam bentuk Statements on Auditing Standards (SAS) yang diterbitkan oleh Auditing Standards Board serta Statements on Standards for Accounting and Review Services (SSAR) yang diterbitkan oleh Accounting and Review Services Committee. SAS yang berkaitan dengan jasa audit akan dibahas secara rinci pada bab berikut dalam buku ini. Sedangkan SSAE dan SSAR serta pembahasan Iuas tentang jasa atestasi yang menggunakan standar-standar tersebut akan disajikan dalam Bab 20. JASA-JASA LAIN Jenis utama jasa-jasa lain yang diberikan oleh kantor CPA adalah jasa teknologi, konsultasi manajemen, perencanaan keuangan, serta jasa internasional. Ciri umum dari jasa-jasa ini adalah bahwa jasa ini tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan, atau bentuk lain dari keyakinan. Namun demikian, jase-jasa ini dapat diberikan oleh kantor CPA yang sama yang sedang melaksanakan audit. Dewasa ini, semakin banyak kantor CPA yang mengorganisasikan dirinya agar mampu melaksanakan berbagai jasa bagi para klien dalam industri yang sama, daripada hanya mengkhususkan diri pada jasa audit, perpajakan, atau konsultasi saja. image not available image not available image not available BAB 1 / AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 27 ORGANISASI SEKTOR SWASTA Penjelasan tentang sifat dan kegiatan pokok dari setiap organisasi sektor swasta dikelompokkan sebagai berikut. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Organisasi profesi_nasional untuk profesi akuntan publik di Amerika Serikat adalah AICPA.° Sebagaimana dinyatakan dalam laporan tahunan, misi AICPA adalah bertindak atas nama anggota serta menyediakan dukungan yang perlu untuk meyakinkan bahwa para CPA telah melayani kepentingan publik dalam melaksanakan jasa profesional yang bermutu. Keanggotaan dalam AICPA bersifat sukarela. Dewasa ini terdapat lebih dari 300.000 anggota yang terdaftar, di mana 45% di antaranya adalah akuntan publik, 40% berada di sektor bisnis dan industri, sedangkan sisanya bergerak di sektor pendidikan, pemerintahan, atau sudah pensiun. AICPA memberikan lingkup layanan yang luas kepada para anggota- nya. Misalnya melalui komite-komite teknis senior, para anggota dapat berpartisipasi untuk menetapkan standar-standar yang akan digunakan sebagai pedoman kinerja jasa profesional, termasuk standar yang berkaitan dengan pengendalian mutu, review mutu, dan etika perilaku. Selain itu, AICPA juga mengembangkan serta menyelenggarakan materi dan kursus Pendidikan profesional berkelanjutan (continuing professional education/ CPE), menyediakan jasa bantuan akuntansi serta auditing melalui hotline informasi teknis dan perpustakaan yang sarat dengan referensi teknis, selain itu juga menerbitkan terbitan berkala yang bernama Journal of Ac- countancy, The Tax Advisor, dan The CPA Letter. AICPA beroperasi melalui sejumlah tim dan divisi. Pertama, empat tim di antaranya berdampak langsung atas kegiatan auditing. Kedua, dua divisi di antaranya, yaitu Division for CPA Firms (Divisi Kantor CPA) dan Quality Review Division (Divisi Review Mutu), akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini. Ketiga, Auditing and Attest Standards Team (Tim Standar Auditing dan Atestasi) akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 2, dan keempat, Professional Ethics Team (Tim Etika Profesional) akan dibahas lebih lanjut dalam Bab 3. State Societies of Certified Public Accountants (Masyarakat CPA Negara Bagian) Para CPA yang ada dalam setiap negara bagian telah mendirikan pet kumpulan masyarakat atau asosiasi para CPA pada setiap negara bagiai Seperti halnya organisasi yang berskala nasional, keanggotaan dalam masyarakat negara bagian ini juga bersifat sukarela. Sebagian besar CPA adalah anggota AICPA dan sekaligus juga anggota masyarakat CPA negara bagian. Masyarakat CPA negara bagian menjalankan fungsinya melalui sejumlah kecil staf yang bekerja penuh waktu serta melalui berbagai komite yang terdiri dari para anggota sendiri. Masyarakat negara bagian © Rlamat homepage AICPA adalah http:/ /www.aicpa.org, ? Homepage Asosiasi CPA Negara Bagian dapat diakses melalui AICPA « Klik “CPA Links", kemudian klik “Associations—State CPA”, image not available image not available image not available BAB 1/ AUDITING DAN PROFES! AKUNTAN PUBLK 31. dan menganalisis isu-isu besar yang sedang muncul dan berkembang serta dapat mempengaruhi badan-badan akuntansi negara bagian, memperkuat dan memelihara komunikasi dengan anggota badan, serta memelihara hubungan dengan organisasi-organisasi yang dapat mem- pengaruhi peraturan tentang akuntansi publik. Kedudukan badan negara bagian dan NASBA adalah independen tethadap AICPA dan masyarakat negara bagian Securities and Exchange Commission (Otoritas Pasar Modal di Amerika Serikat) Securities and Exchange Commission (SEC)"° adalah suatu badan peme- rintah federal yang didirikan pada tahun 1934 sesuai dengan undang- undang Securities Exchange Act untuk mengatur peredaran saham yang ditawarkan untuk dijual kepada publik dan selanjutnya mengatur perdagangan surat-surat berharga melalui bursa efek tidak resmi (over- the-counter markeis). Menurut undang-undang ini, SEC memiliki wewenang untuk menetapkan GAAP bagi perusahaan-perusahaan yang berada di bawah yurisdiksinya. Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa SEC telah melimpahkan sebagian wewenang ini kepada sektor swasta dengan beberapa pengecualian. Belum lama ini SEC mengumumkan bahwa FASB telah turut membangun GAAP dalam hal pengarsipan laporan keuangan bersama kantor pemerintah. Namun demikian, dalam beberapa hal SEC telah mensyaratkan beberapa kewajiban pengungkapan yang ternyata telah menyimpang dari GAAP. SEC juga berusaha keras mempengaruhi auditing dan profesi akuntan publik. Peraturan yang dikeluarkan mengandung kualifikasi untuk menentukan independensi seorang akuntan, termasuk juga standar pelaporan. Pada dasarnya persyaratan yang dirumuskan sama dengan standar yang digariskan oleh AICPA. SEC memiliki wewenang untuk memberikan tindak hukuman kepada akuntan independen yang tidak mematuhi ketentuan ini. Selama ini, SEC tidak pernah ragu untuk meng- gunakan wewenang tersebut. Pembahasan lebih jauh tentang tanggung jawab auditor independen dalam pengarsipan bersama SEC akan diberikan dalam Bab 4. 10 U.S. General Accounting Office (Kantor Akuntansi Umum A.S.) U.S. General Accounting Office (GAO)" adalah suatu badan nonpartisan yang bertindak sebagai badan audit federal bagi Kongres A.S. Badan ini diketuai oleh Comptroller General of the United States, dan memiliki wewenang untuk menerbitkan standar berkenaan dengan organisasi, pro- gram, kegiatan, dan fungsi audit pemerintahan. Standar-standar tersebut diterbitkan dalam suatu bentuk buku kecil yang berjudul Government Auditing Standards, yang juga dikenal sebagai “buku kuning” sesuai dengan warna sampulnya. Standar-standar ini tidak hanya berlaku bagi para auditor pemerintah, namun juga bagi para CPA yang melakukan "Alamat homepage SEC adalah http:/ /wwwsec.gov. "Alamat homepage GAO adalah http:/ /www.ga0.gov. image not available image not available image not available BAB 1 / AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 35 Gambar 1-7 ™ Elemen Pengendalian Mutu (SQCS No. 2) Independensi, Integritas, dan Objektivitas Manajemen Personalia Penerimaan dan Pemeliharaan Hubungan dengan Klien dan Perikatan Kinerja Perikatan Pemantauan Perusahaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk meya- kinkan bahwa personel: ™ Adalah independen terhadap klien ketika melaksanakan jasa atestasi. © Melaksanakan semua tanggung jawab profesional dengan integritas dan objektivitas. Kebijakan dan prosedur perusahaan yang berkaitan dengan manajemen personalia harus dilengkapi dengan keyakinan yang memadai bahwa: ™ Personel yang ditugaskan harus memiliki karakteristik yang diperlukan untuk melaksanakan tugas secara kompeten. ™ Perikatan diserahkan kepada personel yang memiliki pelatihan teknis dan kemampuan yang dipersyaratkan dalam perikatan. ™ Personel yang terpilih untuk peningkatan karir harus memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawab yang akan diberikan kemudian, ™ Personel yang berpartisipasi dalam industri umum atau spesifik harus mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan serta kegiatan pengembangan profesional lainnya yang meningkatkan kemampuan mereka memenuhi tanggung jawab perikatan dan persyaratan AICPA serta badan pengatur. Secara umum, perusahaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dapat meminimalkan kemungkinan keterkaitan dengan klien yang manajemennya kurang memiliki integritas. Selain itu, mereka harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk: ™ Memperoleh keyakinan yang memadai bahwa perusahaan hanya akan menerima perikatan yang dapat diselesaikan dengan kompetensi profesional yang cermat. | Memperoleh pemahaman yang sama dengan Klien tentang sifat, lingkup, dan keterbatasan jasa yang akan dilaksanakan. Perusahaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk: ™ Merencanakan, melaksanakan, memberikan supervisi, me-review, dan mengkomunikasikan hasil setiap perikatan, © Memastikan bahwa personel akan berkonsultasi dengan profesional Jain dan mencari bantuan dari orang-orang yang memiliki keahlian, pertimbangan, dan wewenang yang tepat, serta tepat waktu. Pemantauan adalah proses evaluasi yang akan berlangsung terus menerus atas sistem pengendalian mutu perusahaan. Inspeksi adalah ukuran sistem pengendalian mutu pada suatu titik waktu tertentu Perusahaan harus menetapkan kebijakan dan prosedur yang dapat memberikan pertimbangan dan evaluasi terus menerus tentang: ® Relevansi serta kecukupan kebijakan dan prosedur. ™ Ketepatan materi pedoman dan setiap bantuan praktik. ™ Efektivitas kegiatan pengembangan profesional. ™ Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. PENGATURAN OLEH KANTOR Pengaturan oleh kantor (firm regulation) dilakukan dalam kantor CPA sendiri. Contohnya adalah bagaimana mengimplementasikan sistem pengendalian mutu sebagaimana diwajibkan oleh standar pengendalian image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available Gambar 1-9 ™ Komponen Kerangka Kerja Pengaturan BAB 1/ AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK 44 Penetapan Standar Pengaturan oleh Kantor Pengaturan Sendiri Pengaturan oleh Pemerintah jain Oraanlesel hs FASB dan GASB Divisi dan Komite Teknis Senior AICPA Kantor CPA Divisi Kantor CPA (pada AICPA) Divisi Review ‘Mutu (pada AICPA) Masyarakat CPA Negara Bagian Dewan Akuntansi Negara Bagian Otoritas Pasar Modal di AS. (SEC) Pengadilan Negara Bagian dan Federal Menyebarluaskan prinsip-prinsip akuntansi yang, berlaku umum (GAAP) Menetapkan standar untuk pemberian jasa profesional Menetapkan dan menegakkan peraturan perilaku profesional Menetapkan standar pengendalian mutu dan review mutu. Menetapkan dan menjaga sistem pengendalian mutu. Melakukan supervisi dan review atas setiap kegiatan audit. Menyiapkan dan mendorong pendidikan lanjutan untuk setiap CPA. Mengelola program review sejawat. Menetapkan program review mutu serta melaksanakan review mutu. Bekerja sama dalam program review mutu serta menetapkan dan mendorong peraturan perilaku profesional. Menetapkan kualifikasi untuk ujian CPA serta mener- bitkan, menangguhkan, dan mencabut lisensi praktik akuntan publik. Menetapkan dan menegakkan kode etik. Menetapkan kualifikasi akuntan yang melakukan praktik di lingkungan SEC, dan menghukum para pelanggar Securities Act. Memantau upaya penegakan pengaturan sendiri oleh profesi. Menjernihkan masalah litigasi terhadap CPA berkenaan dengan pekerjaan yang dianggap di bawah standar serta membebankan kerugian keuangan akibat pelanggaran hukum tersebut. Pengendalian Mutu (Quality Divisi Review Mutu (Quality Control Inquiry Committee), Review Division), hal. 39 hal. 39 Pengaturan sendiri atau sejawat Standar pengendalian mutu (Self-or peer-regulation), hal. 36 (quality control standards), Penetapan standar (standard hal. 34 setting), hal. 33 = RANGKUMAN Auditing menawarkan beragam peluang karir dalam akuntan publik, industri, dan pemerintahan. Pada abad yang lampau, jasa auditing yang disediakan oleh profesi akuntan publik telah meningkat sebagai salah satu komponen penting dalam pasar bebas ekonomi A.S. Peran profesi akuntan publik di AS. dalam pelaporan keuangan berlanjut sebagai pemberi jasa yang digunakan sebagai model pengembangan profesi auditor di seluruh negara di atas muka bumi ini. Selain itu, tidak ada image not available image not available image not available 1-25 1-26 BAB 1 / AUDITING DAN PROFES! AKUNTAN PUBLIK 45 satu anggota dewan mengingatkan bahwa beban biaya audit perusahaan dapat jauh berkurang apabila audit hanya dilakukan oleh auditor internal saja. J. Cowan tidak dapat membedakan ketiga jenis auditor tersebut atau memberikan tanggapan yang cukup memuaskan atas saran anggota dewan tadi. Diminta fa. Jelaskan perbedaan jenis audit yang dilakukan oleh setiap jenis auditor. b. Sebutkan sumber standar praktik yang dapat diterapkan pada setiap jenis auditor. c. Berikan komentar Anda atas saran anggota dewan tersebut tentang audit yang hanya dilakukan oleh auditor internal saja. (Jenis audit dan auditor) Setelah melaksanakan suatu audit, auditor menetapkan bahwa 1. Laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar. 2. Bagian penerimaan perusahaan temyata tidak efisien. 3. Pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan perusahaan tidak sesuai dengan peraturan IRS (Kantor Pajak A.S.) 4. Depot persediaan milik pemerintah tidak mencapai tujuan program yang direncanakan 5. Laporan keuangan seorang dokter telah disajikan atas dasar kas dengan benar. 6. Seorang petugas tidak melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan padanya. 7. IRS melangger ketetapan praktik perikatan pemerintah. 8. Perusahaan memenuhi persyaratan kontrak pemerintah, 9. Laporan keuangan suatu pemerintah kota telah menyajikan dengan benar jumlah penerimaan dan pengeluaran kas. 10. Layanan dinas pos di pusat kota tidak efisien. 11, Perusahaan memenuhi persyaratan dalam perjanjian obligasi 12, Suatu bagian dalam perusahaan tidak memenuhi kebijakan kerja lembur yang ditetapkan perusahaan. Diminta a. Tunjukkan jenis audit yang dilakukan berdasarkan catatan di atas apakah (1) keuangan, (2) ketaatan, atau (3) operasional. b. Sebutkan jenis auditor yang terlibat dalam audit di atas: (1) independen, (2) internal, (3) pemerintah-GAO, atau (4) pemerintah-IRS. cc. Sebutkan siapa para penerima utama laporan audit; pemegang saham, manajemen, Kongres, dan seterusnya. Gunakan format berikut untuk jawaban Anda: Jenis Audit Penerima Utama Jenis Auditor (Proyek Visi CPA) Proyek Visi CPA menyatakan bahwa CPA menawarkan nilai dengan cara (1) mengkomunikasikan seluruh gambaran dengan jelas, dan objektif, (2) mengubah informasi yang kompleks menjadi pengetahuan yang penting, (3) mengantisipasi dan menciptakan peluang, dan (4) merancang jalan untuk mengubah visi menjadi kenyataan. Pada setiap langkah, CPA menggerakkan rantai nilai jasa. Asumsikan bahwa Anda baru saja menyelesaikan audit laporan keuangan untuk suatu perusahean manufaktur. Jelaskan bagaimana CPA menawarkan nilai dari setiap langkah di atas dalam konteks audit atas persediaan perusahaan. image not available image not available image not available Aubpir LAPORAN KEUANIGAN BAN WANGEUNG JAWAB AUbITOR Azas-azas yang Mendasari Audit Laporan Keuangan Hubungan antara Akuntansi dan Auditing Pembuktian dan Pertimbang- an Profesional daiam Audit Laporan Keuangan Kebutuhan akan Aucit Laporan Keuangan Manfaat Ekonomi Suatu ‘Audit Keterbatasan Audit Laporan Keuangan Hubungan Auditor Independen Manajemen Dewan Direksi dan Komite Audit Auditor Internal Pemegang Saham Setelah mempelaiari bab ini, Anda harus mampu 1. Menjelaskan hubungan antara akuntansi dan auditing. 3. Menguraikan hubungan auditor dengan dewan Stander Auditing Statements on Auditing Standards (SAS) atau Pemyataan Standar Auditing. Generally Accepted Auditing Standards (GAAS) atau ‘Standar Auciting yang Berlaku Umum. Penerapan Standar Auditing Hubungan antara Standar Auditing dengan Prosedur Auditing Keyakinan yang Disediakan oleh Audit Independensi Auditor Keyakinan yang Memadai Deteksi Kecurangan Tindakan Melawan Hukum yang Dilakukan oleh kklien direksi, Komite audit, dan kelompok penting lainnya. 4. Menyebutkan organisasi yang menerbitkan standar auditing serta bentuk yang digunakan untuk penerbitan. 5. Menyebutkan sepuluh standar auditing yang berlaku umum. 6. Menjelaskan beberapa tanggung Jawad penting auditor yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit. Wee Keyakinan Tentang Kelang- sungan Klien Laporan Auditor Laporan Standar Penyimpangan dari Laporan Standar Laporan Pertanggung- jawaban Manajemen Kecenderungan yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Auditor Teknologi Informasi Assurance Services Rangkuman Kepustakaan Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Komprehensif Kasus Pertanyaan Penelitian 7. Menyusun laporan standar auditor serta menjelaskan elemen-elemen dasamya. 8. Menunjukkan jenis-jenis penyimpangan dari laporan standar serta kondisi yang membenarkan penyimpangan tersebut. 9. Menjelaskan kecenderungan penting yang dapat mem- pengaruhi audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor. udit laporan keuangan memainkan peran yang sangat di- perlukan dalam ekonomi pasar bebas. Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai assurance services. Bab ini akan diawali dengan pengenalan beberapa azas serta berbagai hubungan penting auditor yang mendasari audit laporan keuangan. Berikutnya akan Bahan dengan hak cipta image not available image not available image not available Tujuan 2 =| Menyebutkan kondisi yang menciptakan permintaan atas audit laporan keuangan, serta manfaat dan keterbatasannya BAB 2 JAUDIT LAPORAN KEUANGAN DAN TANGGUNG JAWAB AUDITOR 53 Laporan keuangan memuat banyak asersi spesifik tentang akun-akun tertentu. Sebagai contoh, asersi manajemen tentang persediaan akan menyatakan bahwa persediaan memang benar-benar ada dan telah dinilai dengan benar pada tingkat harga yang paling rendah antara harga perolehan atau harga pasar (lower of cost or market). Dalam audit atas laporan tersebut, bukti-bukti yang mendukung kesimpulan tentang keberadaan persediaan bersifat lebih objektif dibandingkan dengan bukti bahwa persediaan yang ada pada saat ini akan dapat dijual di kemudian hari tanpa menderita kerugian. Pada umumnya, estimasi melekat pada hat-hal yang tidak pasti serta bergantung pada kondisi-kondisi ekonomi. Akan tetapi faktor-faktor ekonomi berubah demikian cepat. Karena pada dasarnya estimasi yang melekat tidak selalu tepat, maka keterlibatan auditor hanya meyakinkan adanya kewajaran dan bukan suatu kepastian. Berkaitan dengan konsep penyajian secara wajar, asumsi tentang pembuk- tian merupakan dasar yang baik. KEBUTUHAN AKAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN Statement of Financial Accounting Concepts No. 2 (Pernyataan Konsep Akun- tansi Keuangan No. 2) yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Pengguna laporan keuangan melihat adanya keyakinan bahwa kedua hal tersebut di atas telah dipenuhi sebagaimana tercantum dalam laporan auditor independen. Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan dapat dilihat lebih lanjut pada empat kondisi berikut ini: ™ Pertentangan Kepentingan (Conflict of Interest). Banyak pengguna laporan keuangan yang memberikan perhatian tentang adanya per- tentangan kepentingan aktual ataupun potensial antara mereka sendiri dan manajemen entitas. Kekhawatiran ini berkembang menjadi ketakutan bahwa laporan keuangan dengan data yang menyertainya telah disusun sedemikian rupa oleh manajemen sehingga menjadi bias untuk kepentingan manajemen. Pertentangan kepentingan juga dapat terjadi di antara berbagai kelompok pengguna laporan keuang- an seperti para kreditor dan para pemegang saham. Oleh karena itu, para pengguna mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas dari bias untuk kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna (dengan perkataan lain, informasi tidak disajikan sede- mikian rupa sehingga menguntungkan salah satu kelompok pengguna i atas kelompok lainnya). ™ Konsekuensi (Consequence). Laporan keuangan yang diterbitkan menyajikan informasi yang penting, dan dalam beberapa kasus, merupakan satu-satunya sumber informasi yang digunakan untuk membuat keputusan investasi yang signifikan, peminjaman, serta keputusan lainnya. Oleh Karena itu, para pengguna menginginkan laporan keuangan tersebut memuat sebanyak mungkin data yang relevan. Kebutuhan ini diakui oleh persyaratan pengungkapan ekstensif yang ditetapkan oleh SEC atas perusahaan-perusahaan yang.

You might also like