Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Matematika
OLEH
ASMIANTA S. PODILITO
NIM. 411411121
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Matematika
OLEH
ASMIANTA S. PODILITO
NIM. 411411121
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
saya susun untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian akhir guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo,
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutip dari hasil
karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,
kaidah, dan etika penulisan ilmiah dan buku pedoman penulisan karya ilmiah
Universitas Negeri Gorontalo.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya sendiri atau terdapat plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka
saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan
sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
Gorontalo,
Februari 2015
Nama Mahasiswa
Asmianta S. Podilito
NIM: 411 411 121
ii
ABSTRAK
Asmianta S. Podilito, 2015. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Mahasiswa Pendidikan Matematika dalam Mata Kuliah Matematika
Diskrit Materi Fungsi Pembangkit (Suatu penelitian di Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo). Skripsi. Gorontalo.
Jurusan Pendidikan Matematika. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam. Universitas Negeri Gorontalo.
Pembimbing : (1) Dr. Ali Kaku, M.Pd, (2) Nursiya Bito, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang kemampuan pemecahan
masalah oleh mahasiswa dalam mata kuliah Matematika Diskrit materi Fungsi
Pembangkit. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi
kasus. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 5 yang memprograkan
mata kuliah Matematika Diskrit pada tahun akademik 2014/2015. Untuk
menjaring informasi yang lebih mendalam tentang kemampuan pemecahan
masalah mahsiswa dipilih 6 orang sebagai subjek penelitian yang dapat
dikelompokkan menjadi 2 orang kelompok tinggi, 2 orang kelompok sedang, dan
2 orang kelompok rendah berdasarkan skor yan diperoleh. Dengan mengacu pada
pedoman wawancara dan hasil pekerjaan subjek, keenam subjek tersebut
diinterviu untuk menjaring informasi yang mendalam tentang kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa. Untuk melihat kemampuan pemecahan masalah
matematika mahasiswa, digunakan empat indikator sebagai instrumen penelitian
yaitu : (1) Mengidentifikasi masalah, (2) Merumuskan masalah, (3)
Menyelesaikan masalah, (4) Memberikan kesimpulan dari hasil. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dalam
menyelesaikan soal-soal Matematika Diskrit khususnya materi Fungsi
Pembangkit masih tergolong sedang karena dari keempat indikator mahasiswa
hanya mampu memenuhi sebagian indikator kemampuan pemecahan masalah. Hal
ini disebabkan karena mahasiswa kurang memahami definisi-definisi fungsi
pembangkit dan formula yang digunakan dalam menyelesaikan soal serta
kurangnya melakukan latihan-latihan soal yang menyangkut materi fungsi
pembangkit.
Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah, Matematika Diskrit, Fungsi
Pembangkit.
iii
ABSTRACT
Asmianta S. Podilito, 2015. The Description of Mathematics problem solving
ability in students mathematics education at Mathematic diskrit of generating
function subject ( A research at Mathematic Education Program, MIPA Faculty,
Gorontalo State University). Skripsi. Gorontalo. Mathematic Education Program.
Mathematics and Natural Science Faculty. Gorontalo State University.
Advisors: (1) Dr. Ali Kaku, M.Pd (2 ) Nursiya Bito, M. Pd
The aim of this research is to describe problem solving ability by students at
Mathematic diskrit of generating function subject. The kind of this research is
descriptive research in case study form . The subjects are students at fifth
semester who programmed Mathematic diskrit of generating function subject in
2014/2015 academic years. To get a deep information about students problem
solving ability have choosen 6 people as subjects .The subjects is divided into 2
people of high cluster, 2 people of medium cluster and 2 people of low cluster
based score result. By refer to interview and subject task result, the sixth subject
is interviewed to get a deep information about students problem solving ability.
To observe students problem solving ability used four indicators as instrument of
research is : (1) to indetify problem, (2) to formulate Problem, (3) to finish
problem, (4) to give conclusion from result. The result of research indicate that
students problem solving ability in finishing Mathematic diskrit test especially
generating function subject still classified medium because of students fourth
indicators only capable to fulfill a part of indicators of problem solving ability. In
this case is caused by students comprehension is low about definitions of
generating function and formula is used in finishing test and lack to work
exercise that relate to generating function subject.
Key Words : Problem Solving Ability, Mathematic Diskrit, Generating
Function.
iv
Oleh
ASMIANTA S. PODILITO
NIM. 411 411 121
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Pembimbing II
Pembimbing I
Waktu
: 11.30 13.30
Tempat
Dewan Penguji
1.
2.
3.
Tanda Tangan
Penguji Utama
Anggota
Anggota
()
()
(....)
vi
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan
limpahan
rahmat,
karunia
serta
petunjuk-Nya
sehingga
penulis
dapat
Pemecahan
Masalah
viii
1. Bapak Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd selaku Rektor Universitas negeri
Gorontalo
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Evie Hulukati, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo.
3. Ibu Dra. Lailany Yahya, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo, yang senantiasa membantu dan
mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Bapak Dr. Asrie Arbie M.Si, Ibu Weny JA Musa M.Si, Bapak Dr. Tedy
Machmud, M.Pd, selaku Wakil Dekan 1, Wakil Dekan 2, dan Wakil Dekan 3
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri
Gorontalo.
5. Bapak Drs. Majid, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika.
6. Bapak Dr. Ali Kaku, M.Pd selaku Pembimbig I dan Ibu Nursiya Bito, M.Pd
selaku Pembimbing II, serta Penasehat Akademik yang telah banyak
memberikan masukan, arahan, bantuan, serta motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini
7. Ibu Hj.Novianita Achmad, M.Si dan Bapak Nurwan, M.Si, yang masingmasing sebagai Kepala dan Sekretaris Laboratorium Matematika Fakultas
MIPA Universitas Negeri Gorontalo.
8. Bapak Drs Sumarno Ismail, M.Pd selaku dosen di Jurusan Pendidikan
Matematika Universitas Negeri Gorontalo yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Yus Iriyanto Abas, M.Pd selaku Dosen Pembimbing PPL I dan II
ix
10. Ibu Laswi Kamali, S.T selaku Staf Tata Usaha yang telah banyak memberikan
bantuan dalam kelengkapan administrasi.
11. Seluruh Staf Doesn/Asisten Dosen dan staf Tata Usaha di Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Gorontalo
12. Keluarga tercinta (Cili, Titi, Uni, Sisa, Dode,) yang telah memberikan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan studi.
13. Sahabat-sahabat tercinta EKSIS (Desy, Riyanti, Henry, Ulin, Novi, Irma,
Lisa, Fitran, Siska, dan Tia) serta Meylan yang selalu menyemangati penulis,
dan selalu ada dalam suka maupun duka
14. Rekan-rekan Mahasiswa angkatan 2011Sigma C ( Abdul, Kahar, Abadi, Hery,
Marzeno, Khair, Sanly, Udin, Heny, Memey, Sri Dunggio, Ria, Nurjanah,
Ayu, Nopa, Marianti, Nelsi, Ronal, Iqbal) yang selalu kompak dan
memberikan keceriaan kepada penulis.
15. Rekan-rekan angkatan 2011 Sigma A, B, dan D ( Malik, Adit, Marlin, Kaka L,
Kaka A, Firadila, Wandi, Noldi, KAyu, KJein, Samsul, Ingka, Krina, Tria,
Fitamala, , Izal, Adhi, Echa, Ray, Utam)
16. Rekan-rekan PPL 2 SMPN I Tapa ( Shendy, Nure, Nurmala, Said, Fendy,
Supyan, Ulva, KFestika)
17. Rekan-rekan mahasiswa KKS Desa Talulobutu selatan Universitas Negeri
Gorontalo
Gorontalo,
Maret 2015
Asmianta S. Podilito
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ ii
ABSTRAK
................................................................................... iii
................................................................................... xii
DAFTAR TABEL
................................................................................... xiv
xii
................................................................................... 91
BAB V PENUTUP
.................................................................................. 97
5.1 Kesimpulan
................................................................................... 97
5.2 Implikasi
................................................................................... 99
5.3 Saran
................................................................................... 99
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.1 Daftar Penilai validasi Konstruk Tes ...................................................... 31
3.2 Hasil Validasi Soal .................................................................................. 32
4.1 Kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah ..................... 37
4.2 Kemampuan mahasiswa dalam merumuskan masalah ........................... 39
4.3 Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah ........................ 41
4.4 Kemampuan mahasiswa dalam memberikan kesimpulan dari hasil ....... 43
4.5 Subjek Penelitian..................................................................................... 45
4.6 Jadwal Pelaksanaan Interviu terhadap Subjek Penelitian ....................... 45
5.1 Level Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................ 97
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1.1 Hasil pekerjaan Mahasiswa .................................................................. 4
4.1 Hasil Pekerjaan SP-1 untuk soal Nomor 1 ........................................... 46
4.2 Hasil Pekerjaan SP-1 untuk soal Nomor 2 ........................................... 48
4.3 Hasil Pekerjaan SP-1 untuk soal Nomor 3 ........................................... 50
4.4 Hasil Pekerjaan SP-1 untuk soal Nomor 4 ........................................... 53
4.5 Hasil Pekerjaan SP-2 untuk soal Nomor 1 ........................................... 55
4.6 Hasil Pekerjaan SP-2 untuk soal Nomor 2 ........................................... 57
4.7 Hasil Pekerjaan SP-2 untuk soal Nomor 3 ........................................... 59
4.8 Hasil Pekerjaan SP-2 untuk soal Nomor 4 ........................................... 61
4.9 Hasil Pekerjaan SP-3 untuk soal Nomor 1 ........................................... 63
4.10 Hasil Pekerjaan SP-3 untuk soal Nomor 3 ........................................... 66
4.11 Hasil Pekerjaan SP-3 untuk soal Nomor 4 ........................................... 68
4.12 Hasil Pekerjaan SP-4 untuk soal Nomor 1 ........................................... 70
4.13 Hasil Pekerjaan SP-4 untuk soal Nomor 2 ........................................... 72
4.14 Hasil Pekerjaan SP-4 untuk soal Nomor 3 ........................................... 74
4.15 Hasil Pekerjaan SP-4 untuk soal Nomor 4 ........................................... 76
4.16 Hasil Pekerjaan SP-4 saat Wawancara ................................................. 78
4.17 Hasil Pekerjaan SP-5 untuk soal Nomor 1 ........................................... 79
4.18 Hasil Pekerjaan SP-5 untuk soal Nomor 3 ........................................... 81
4.19 Hasil Pekerjaan SP-5 untuk soal Nomor 4 ........................................... 83
4.20 Hasil Pekerjaan SP-6 untuk soal Nomor 1 ........................................... 85
4.21 Hasil Pekerjaan SP-6 untuk soal Nomor 2 ........................................... 86
4.22 Hasil Pekerjaan SP-6 untuk soal Nomor 3 ........................................... 88
4.23 Hasil Pekerjaan SP-6 untuk soal Nomor 4 ........................................... 90
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika .... 103
Lampiran 2 : Validasi Instrumen ............................................................... 104
Lampiran 3 : Marking Scheme ................................................................... 106
Lampiran 4 : Rubrik Penskoran ................................................................ 111
Lampiran 5 : Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika 113
Lampiran 6 : Pedoman Wawancara .......................................................... 114
Lampiran 7 : Skor Hasil Capaian Mahasiswa ........................................... 117
Lampiran 8 : Kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa pada
setiap item soal ..................................................................... 120
Lampiran 9 : Dokumntasi Penelitian ......................................................... 122
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, karena
pendidikan merupakan proses pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia yang secara langsung akan berguna untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia, sebab melalui pendidikan manusia dapat mencapai apa dicita-citakan
dengan tujuan hidupnya. Dalam keseluruhan proses pendidikan di semua jenjang
pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dari proses
pendidikan. Salah satu kreativitas atau kecakapan dalam kegiatan belajar
mengajar adalah kemampuan pemecahan masalah. Pemecahan masalah adalah
suatu proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
Salah satu bidang pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah peserta didik adalah matematika. Matematika merupakan
cabang ilmu yang objeknya bersifat abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Salah
satu tujuan belajar matematika bagi peserta didik adalah agar ia mempunyai
kemampuan atau ketrampilan dalam memecahkan masalah sebagai sarana baginya
untuk mengasah penalaran yang cermat, logis, kritis, dan kreatif. Oleh karena itu,
kemampuan pemecahan masalah menjadi fokus pembelajaran matematika di
semua jenjang. Lebih-lebih bagi seorang mahasiswa calon guru matematika, tentu
tidaklah cukup jika ia hanya mempunyai kemampuan tersebut untuk dirinya
sendiri, sebab kelak jika ia telah menjadi guru, ia akan mempunyai tugas yang
berat yaitu menjadikan peserta didiknya memiliki kemampuan untuk memecahkan
masalah matematika.
Menurut Santyasa (dalam Utomo, 2012: 148), pemecahan masalah adalah
upaya individu atau kelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan
pemahaman yang telah dimiliki sebelumnya dalam rangka memenuhi situasi yang
tidak seperti biasanya. Dalam memecahkan masalah, setiap individu memerlukan
waktu yang berbeda. Dengan belajar pemecahan masalah, peserta didik
diharapkan dapat mengembangkan cara berpikir, kebiasaan, ketekunan dan rasa
ingin tahu serta kepercayaan diri dalam situasi yang tidak biasa, yang akan
melayani mereka dengan baik di luar kelas matematika.
Akan tetapi fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik
dalam mempelajari matematika hanya sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh
pendidik. Dalam menyelesaikan soal-soal pun hanya sebatas mengikuti contohcontoh soal yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman
peserta didik pada materi yang dibelajarkan sehingga pola pikir peserta didik
masih belum terasah. Akibatnya peserta didik mengalami kesulitan belajar,
terlebih pada ketidakmampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Ketidakmampuan tersebut terlihat ketika peserta didik tidak mengetahui
langkah awal yang harus dilakukan dari masalah atau soal yang diberikan atau di
tengah proses penyelesaian peserta didik mengalami kendala akibatnya peserta
didik tidak dapat memberikan solusi akhir, bahkan ketika peserta didik diberikan
masalah yang lebih kompleks dan membutuhkan tingkat pemahaman yang lebih
tinggi. Di sini peran pendidik sangat diperlukan untuk membiasakan peserta didik
menyelesaikan soal-soal yang dapat mengembangkan kemampuan pemecahan
masalahnya.
Fakta di atas ditemukan pula pada proses pembelajaran di Jurusan Pendidikan
Matematika Fakutas Matematika dan IPA Universitas Negeri Gorontalo.
Memperhatikan
pentingnya
seorang
mahasiswa
calon
guru
matematika
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan tentang pemecahan masalah matematika mahasiswa dan dapat
mengaplikasikannya dalam pembelajaran sebagai seorang calon pendidik.
BAB II
KAJIAN TEORI
baru yang lebih rumit. Demikian seterusnya, sehingga dalam belajar matematika
harus dilakukan secara hierarkis. Dengan kata lain, belajar matematika pada tahap
yang lebih tinggi, harus didasarkan pada tahap belajar yang lebih rendah.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
matematika adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu
informasi dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika, untuk
mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, sikap, kebiasaaan, dan lain
sebagainya.
2.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon. Menurut
Liberna (2014: 107) suatu pertanyaan akan merupakan suatu masalah hanya jika
seseorang
tidak
mempunyai
aturan/hukum
tertentu
yang
segera
dapat
pendidik
dapat
memberikan
masalah
yang
beragam
cara
10
belajar. Jika ditinjau dari jenis masalah yang diselesaikannya, Kirkley (dalam
Widjajanti, 2009: 407) menyebutkan ada 3 jenis masalah, yaitu: (1) Masalahmasalah yang terstruktur dengan baik (well structured problems), (2) Masalahmasalah yang terstruktur secara cukup (moderately structured problems), dan (3)
Masalah-masalah yang strukturnya jelek (ill structured problems). Masalah yang
terstuktur dengan baik, strategi untuk menyelesaikannya biasanya dapat diduga,
mempunyai satu jawaban yang benar, dan semua informasi awal biasanya bagian
dari pernyataan masalahnya. Masalah yang terstruktur secara cukup, sering
mempunyai lebih dari satu strategi penyelesaian yang cocok, mempunyai satu
jawaban yang benar, dan masih memerlukan informasi tambahan untuk
menyelesaikannya. Masalah-masalah yang strukturnya jelek, penyelesaiannya
tidak terdefinisi dengan baik dan tidak terduga, mempunyai banyak perspekif,
banyak tujuan, dan banyak penyelesaian, serta masih memerlukan informasi
tambahan untuk menyelesaikannya.
Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang esensial di dalam pengajaran
matematika karena dengan pemecahan masalah potensi intelektual siswa dapat
meningkat, kepuasan intelektual akan timbul dari dalam, sehingga merupakan
hadiah instrinsik bagi peserta didik, dan proses mengendapnya bahan pelajaran
yang dipelajari menjadi lebih lama. Dalam menyelesaikan masalah, peserta didik
diharapkan memahami proses penyelesaian masalah tersebut dan menjadi terampil
di dalam memilih dan mengidentifikasi kondisi dan konsep yang relevan, mencari
generalisasi, merumuskan rencana penyelesaian dan mengorganisasi keterampilan
yang telah dimiliki sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pemecahan masalah
11
12
yang
dilakukan
ketika
menyusun
strategi
penyelesaian
diantaranya:
1) Menyatakan kembali masalah itu ke dalam bentuk yang lebih operasional
2) Mengingat kembali apakah masalah yang dihadapi telah dikenal dengan
baik sebelumnya, baik masalah yang sama maupun dalam bentuk yang
berbeda
3) Menentukan
definisi
atau
aturan
yang
dapat
digunakan
untuk
13
4) Perhatikan
apa
yang
harus
dicari
(dibuktikan),
dapatkah
kita
14
15
matematika
mampu
memilih
dan
mengembangkan
masalah
dan
penyelesaiannya, agar nanti iapun kelak jika telah menjadi guru akan dapat
mengarahkan peserta didiknya belajar berbagai ketrampilan matematis, dan
membangun gagasan-gagasan matematis yang penting.
Indikator keempat, Memonitor dan merefleksi pada proses pemecahan
masalah matematis, bermakna bahwa untuk menjadi seorang pemecah masalah
yang baik, seorang calon guru matematika haruslah mampu secara kritis meninjau
sendiri apa strategi penyelesaian yang sudah dipilihnya. Bransford (dalam
Widjajanti, 2009: 409) menyatakan bahwa para pemecah masalah yang baik
menyadari apa yang sedang mereka lakukan dan seringkali memonitor, atau
meninjau sendiri, kemajuan diri mereka sendiri, atau menyesuaikan strategistrategi mereka saat menghadapi dan memecahkan permasalahan.
Memperhatikan uraian standar dan indikator kemampuan pemecahan
masalah seperti di atas, dapatlah disimpulkan bahwa seorang calon guru
16
unsur-unsur
yang diketahui,
yang ditanyakan,
dan
17
berbeda.
Ditanya
kotak berbeda ?
18
=[ (
)
(
p(x) =
)
(
Misalkan
( )
, maka
dalam p(x) = (
= 211876 cara
Jadi, banyak cara untuk menempatkan 50 koin ke dalam 5 kotak yang berbeda
adalah 211876 cara.
19
P x an x n
n 0
P x an .
n 0
x
n!
(
(
)
)
20
10.
11.
12. (
( )(
21
Untuk n 3 a, b, c
; a, b, b
; a, c, c
; b, b, b
; b, b, c
; b, c, c
Untuk n 4 a, b, b, c
; a, b, b, b
; a, b, c, c
; b, b, c, c
; b, b, b, c
Perhatikan ekpresi berikut:
Px ax ax
0
bx
bx bx bx
1
1 ax 1 bx b 2 x 2 b3 x 3 1 cx c 2 x 2
cx
cx cx
1
1 a b c x ab ac bc b 2 c 2 x 2 abc ab 2 ac 2 b 2 c bc 2 b3 x 3
Catatan :
22
Px 1 x 1 x x 2 x 3 1 x x 2
abc
3!
1!1!1!
bbc
3!
2!1!
abb
bcc
3!
bbb 3!
3!
1!2!
3!
1!2!
acc
3!
1!2!
Px
0! 1! 2! 3! 0! 1! 2!
0
!
1
!
2 2
3 3
2 2
1 ax 1 bx b x b x 1 cx c x
2!
3! 0! 1!
2!
0! 1! 0! 1!
23
ac
b2
c2 2
a b c ab
x
1 x
Ini merupakan fungsi pembangkit dari permasalahan banyaknya kata sandi dengan
xn
dalam Px
n!
T terambil 0
K terambil 5 K 15 A, E, I 1
24
1 x11 1 5
3
2
10
Px
x 1 x x ... x x1 x x ...
1 x 1 x
1 x11 1
3 3
2
10
5
1 x x ... x x 1 x x ... x
1 x 1 x
1 x11 1 1 x11 1
1 x 1 x 1 x 1 x
11
2 1
x 8 1 x11
1 x
x 1 2x x
8
22
x 8 2 x19 x 30
1 x
6 kk 1x
n
k 0
x 8 2 x19 x 30
k k 5 x
n
k 0
n
n
k 5 k 8
k 5 k 19 n k 5 k 30
x 2
x
x
k 0 k
k 0 k
k 0 k
25
;n 8
0
n 3
: 8 n 19
n 8
a n n 3 n 14
;19 n 30
n 8 2 n 19
n 3 n 14 n 25
2
; n 30
n 8 n 19 n 30
Contoh 2
Tentukan banyaknya cara menempatkan n bola yang identik ke dalam k kotak
yang berbeda dengan syarat tidak boleh ada kotak yang kosong.
Penyelesaian :
Fungsi pembangkitnya dari permasalahan di atas adalah:
P( x ) x x 2 x 3
x(1 x x 2 x 3 )
1
xk
1 x
~
k t 1 t
x
x k
t
t 0
~
k t 1 k t
x
t
t 0
Jika n k t maka t n k
Jika t 0 maka n k
~
n 1 n
x
Diperoleh: P( x)
nk n k
26
Jadi banyaknya cara menempatkan n obyek yang identik ke dalam k kotak yang
berbeda sedemikian sehingga tidak ada kotak yang kosong ditunjukkan oleh
;nk
0
n 1
koefisien x dalam P(x), yaitu an
; k n
n k
(Budayasa, 2001: 2)
2.6 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai masalah kemampuan
pemecahan masalah yaitu:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Kalaka (2014)
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan
oleh Kalaka (2014) yang berjudul : Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah
Mahasiswa Matematika pada Mata Kuliah Program Linear. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan
mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa matematika dalam
memodelkan dan menentukan solusi masalah-masalah program linier pada mata
kuliah program linier. Berdasarkan Analisis data diperoleh hasil bahwa
kemampuan pemecahan masalah mahasiswa matematika pada mata kuliah
program linear yang terwakili atas 6 subjek penelitian tergolong rendah. Penelitian
yang dilakukan oleh Kalaka sama dengan penelitian ini yaitu mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah matematika oleh mahasiswa namun dengan
materi yang berbeda. Dimana Kalaka melakukan penelitiannya pada materi
Program Linear sedangkan peneliti menggunakan materi Fungsi Pembangkit pada
mata kuliah Matematika Diskrit.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian bertindak sebagai instrumen
29
diantaranya adalah proses pemberian makna terhadap data yang dijaring dengan
wawancara. Peran peneliti adalah sebagai pengamat partisipan, artinya peranan
peneliti secara terbuka diketahui oleh subjek penelitian.
Kehadiran peneliti diawali dari penjajakan awal, pengumpulan data yang
dilakukan pada dua tahap, yaitu pada tahap pertama data dikumpul melalui tes dan
tahap kedua melalui wawancara.
3.2.2
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
unsur-unsur
yang diketahui,
yang ditanyakan,
dan
30
Kegiatan Awal
Adapun kegiatan pada tahap ini meliputi penjajakan awal (orientasi dosen
31
Nama
Keterangan
1.
2.
32
Validator
1
1.
2.
Keterangan : L = Layak
3) Pemberian Tes dan Penentuan Subjek Penelitian
Pemberian tes bertujuan untuk menjaring informasi yang berkaitan dengan
kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa dalam menyelesaikan
soal-soal Matematika Diskrit dan utnuk memantapkan kegiatan wawancara.
Penentuan subjek penelitian dilakukan berdasarkan hasil penjajakan awal
dan hasil/lembar jawaban subjek pada saat pemberian tes. Usman dan Setiawati
(dalam Bito 2003: 174) mengelompokkan peserta tes berdasarkan jawaban dan
nilai yang diperoleh atas tiga kelompok, yaitu :
a. Kelompok pandai/Upper (25 % dari rangking atas).
b. Kelompok sedang/Middle ( 50 % dari rangking tengah).
c. Kelompok bawah/Lower (25 % dari rangking bawah).
Mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Matematika Diskrit ada
sebanyak 144 orang yang tersebar dalam 4 Kelas. Mengingat keterbatasan waktu,
biaya dan kemampuan peneliti, maka subjek penelitian yang dipilih berjumlah
enam orang, dengan ketentuan untuk kelompok pandai dua orang, kelompok
sedang dua orang, dan kelompok bawah dua orang.
33
3.6.2
Kegiatan Inti
Kegiatan inti meliputi pengumpulan data, analisis data, dan teknik
pemeriksaan data
1. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data di mulai dengan pemberian tes kepada
Mahasiswa peserta mata kuliah Matematika Diskrit pada tahun akademik
2014/2015.
Selanjutnya, untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dari hasil
pemberian tes maka digunakan teknik wawancara. Kegiatan wawancara lebih
menitikberatkan pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana dalam
setiap langkah penyelesaian. Hal ini bertujan untuk menelusuri kemampuan
pemecahan masalah matematika mahasiswa pendidikan matematika dalam
menyelesaikan soal-soal Matematika Diskrit.
2. Teknik Analisis Data
Adapun analisis data dilapangan dalam penelitian ini menggunakan model
Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012: 246) adalah sebagai berikut :
1) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi dilaksanakan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai suatu data dan akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data
selanjutnya. Reduksi data meliputi penyusunan, penyeleksian, penyederhanaan
dan pengfokusan data yang diperoleh dari hasil kerja siswa dan wawancara, serta
membuang data yang tidak relevan dengan penelitian, lalu dicari tema dan
polanya.
34
35
hasil
kerja
mahasiswa
secara
berturut-turut
dengan
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1
Berdasarkan rumusan masalah pada Bab I, maka dalam Bab ini akan disajikan
data dan analisisnya, adapun data yang akan dianalisis adalah kemampuan
pemecahan masalah matematika mahasiswa pendidikan matematika pada mata
kuliah Matematka Diskrit materi Fungsi Pembangkit yang setiap item soal
memenuhi empat indikator kemampuan pemecahan masalah, yaitu kemampuan
mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah/membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan memberikan kesimpulan dari hasil. Data untuk
mengukur kemampuan ini diperoleh melalui tes dan wawancara yang kemudian
dianalisis hasilnya.
Pada Bab III telah dijelaskan bahwa sampel diambil dari 144 populasi
mahasiswa semester 5 tahun akademik 2014 yang memprogramkan mata kuliah
matematika diskrit pada tahun akademik 2014/2015. Jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini dan diberikan tes kemampuan pemecahan masalah
matematika adalah sebanyak 39 mahasiswa yang tersebar dalam satu kelas.
Berdasarkan hasil lembar pekerjaan mahasiswa (lampiran 8) diperoleh
gambaran kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa untuk setiap
butir soal yang akan disajikan berdasarkan indikator kemampuan pemecahan
masalah seperti berikut.
37
mengidentifikasi
masalah
merupakan
kemampuan
Dari
Tinggi
30 orang
26 orang
36 orang
38 orang
Sedang
2 orang
3 orang
3 orang
1 orang
Rendah
7 orang
10 orang
dilihat
kemampuan
tabel
4.1
dapat
mahasiswa
dalam
sedang pada
indikator mengidentifikasi
masalah
38
baik hanya menuliskan apa yang diketahui atau hanya menuliskan apa yang
ditanyakan dalam soal fungsi pembangkit nomor 1 sampai 4. Berdasarkan
tabel 4.1 dapat dilihat bahwa untuk semua nomor soal nomor hanya terdapat
beberapa mahasiswa yang memenuhi predikat sedang untuk indikator
mengidentifikasi masalah yaitu 2 orang untuk soal nomor 1, 3 orang untuk
soal nomor 2 dan soal nomor 3, dan untuk soal nomor 4 hanya terdapat 1
mahasiswa yang memenuhi indikator mengidentifikasi masalah dalam
pemecahan masalah.
Selanjutnya indikator kemampuan mengidentifikasi masalah dengan
predikat rendah menyatakan bahwa mahasiswa tersebut tidak mampu
menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal fungsi
pembangkit nomor 1 sampai 4. Terlihat pada tabel 4.1 predikat rendah
didominasi oleh mahasiswa yang tidak dapat mengidentifiksasi permasalahan
fungsi pembagkit pada nomor 3 dan 4. Selain itu mahasiswa dengan predikat
rendah dalam mengidentifikasi masalah yaitu pada soal nomor 1 sebanyak 7
orang, dan soal nomor 2 sebanyak 10 orang.
2. Indikator II : Kemampuan merumuskan masalah
Deskripsi
kemampuan
mahasiswa
untuk
indikator
kemampuan
merumuskan masalah pada setiap item soal dapat dilihat pada tabel berikut:
39
Tinggi
29 orang
13 orang
34 orang
38 orang
Sedang
2 orang
7 orang
4 orang
Rendah
8 orang
19 orang
1 orang
1 orang
40
41
berdasarkan definisi FPB. Untuk soal nomor 2 mahasiswa tersebut tidak dapat
menemukan formula dari fungsi pembangkit eksponensial yang diketahui dalam
soal. Sedangkan untuk soal nomor 3 dan 4 mahasiswa tersebut tidak dapat
menemukan dan menuliskan model fungsi pembangkit atau formula yang
digunakan dalam meyelesaikan soal.
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dalam indikator kemampuan
merumuskan masalah masih terdapat beberapa mahaiswa yang memperoleh
predikat rendah diantaranya 8 orang untuk soal nomor 1, 1 orang untuk soal
nomor 3 dan 4. Dan sebagian mahasiswa dengan predikat rendah untuk soal
nomor 2 dengan jumlah mahasiswa sebanyak 19 orang.
3. Indikator III : Kemampuan menyelesaikan masalah
Deskripsi
kemampuan
mahasiswa
untuk
indikator
kemampuan
menyelesaikan masalah pada setiap item soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah
Nomor Soal
Predikat
1
Tinggi
2 orang
22 orang
33 orang
Sedang
25 orang
3 orang
13 orang
4 orang
Rendah
12 orang
36 orang
4 orang
2 orang
42
dari soal yang diberikan secara sistematis tetapi kurang tepat atau mahasiswa
tersebut mampu menyelesaikan masalah dari soal tetapi hasilnya salah. Kemudian
untuk predikat rendah menunjukkan bahwa dalam penyelesaian soal mahasiswa
tersebut keliru dalam menentukan langkah-langkah penyelesaian dan hasil
penyelesaiannyapun keliru atau mahasiswa
tersebut
tidak
sama
sekali
43
Tinggi
6 orang
6 orang
Sedang
1 orang
2 orang
2 orang
Rendah
38 orang
37 orang
31 orang
33 orang
menyatakan
bahwa
mahasiswa
tersebut
mampu
memberikan
kesimpulan/menjawab apa yang ditanyakan dari soal dengan benar dan tepat.
Sedangkan
predikat
sedang
yaitu
mahasiswa
mampu
memberikan
kesimpulan/menjawab apa yang ditanyakan dari soal dengan benar tetapi kurang
tepat. Dan untuk predikat rendah menyatakan bahwa mahasiswa salah dalam
memberikan kesimpulan dari hasil yang diperoleh/menjawab pertanyaan dari soal
atau tidak menunjukkan sama sekali kesimpulan dari hasil yang diperoleh.
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa paling banyak mahasiswa
memperoleh predikat rendah untuk semua soal tes kemapuan pemecahan masalah.
Hal ini membuktikan bahwa kemampuan mahasiswa pada indikator memberikan
kesimpulan dari hasil yang diperoleh masih sangat rendah. Bahkan pada soal
nomor 1,2, dan 4 terlihat tidak ada mahasiswa yang memenuhi predikat tinggi
maupun sedang.
44
4.1.2
predikat
rendah
pada
indikator
Mengidentifikasi
masalah,
menyelesaikan masalah, dan memberikan kesimpulan dari hasil. Oleh karena itu
akan diungkapkan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa dalam
menyelesaikan ke empat soal yang diberikan melalui kegiatan wawancara.
Berdasarkan data skor hasil tes mahasiswa (lampiran 7), peserta tes dapat
dikelompokkan menjadi kelompok pandai berjumlah 12 orang yaitu peserta tes
dengan skor di atas 74, kelompok sedang berjumlah 21 orang yaitu peserta tes
dengan skor di antara 74 dan 50, dan kelompok bawah berjumlah 6 orang yaitu
peserta tes dengan skor di bawah 50.
Sebagaimana telah disebutkan pada Bab III bahwa mengingat keterbatasan
waktu, biaya, dan kemampuan penulis maka keperluan analisis data kualitatif
peneliti membatasi pada lingkup subjek penelitian yang berjumlah 6 (enam) orang
mahasiswa yaitu terdiri 2 orang yang termasuk kelompok pandai, 2 orang yang
termasuk kelompok sedang, dan 2 orang yang termasuk kelompok bawah. Subjek
penelitian yang terpilih dapat dilihat pada tabel 4.5.
45
Nama Subjek
Skor
Kode
89,5
SP-1
Irvan Mustapa
84
SP-2
Regina A. Cendana
76
SP -3
Clara Rahman
63,5
SP -4
Istiqomah
48
SP -5
Ariyanti Inombi
26
SP -6
Setelah
subjek
penelitian
ditetapkan,
tahap
selanjutnya
adalah
Tanggal Pelaksanaan
Irvan Mustapa/SP -2
Regina A. Cendana/SP-3
Istiqomah /SP-5
46
Hasil interviu untuk tiap subjek pada setiap butir soal adalah sebagai
berikut :
1. Subjek Penelitian Pertama (SP-1)
Soal Nomor 1
Hasil pekerjaan Subjek :
dan
suku-suku yang ada dalam tanda kurung tidak dijabarkan dengan mengalikannya
dengan tanda negatif (-) di luar tanda kurung. Subjek juga tidak dapat memberikan
kesimpulan dari hasil yang diperoleh.
Cuplikan wawancara :
P : Apakah ini hasil pekerjaan anda?
R : Ya
P : Coba baca kembali soal nomor 1 dengan cermat !
R : (Membaca soal sejenak)
P : Apakah anda paham dengan soal tersebut ?
R :Iya
P : Sebutkan apa yang diketahui dalam soal ini?
R : yang diketahui dalam soal ini yaitu barisan (
47
48
menemukan pola barisan yang diketahui dalam soal. Subjek juga mampu
menggunakan alternatif yang tepat dalam menyelesaikan masalah, akan tetapi
Subjek belum dapat memperoleh hasil yang tepat sehingga mengakibatkan Subjek
keliru dalam memberikan kesimpulan dari hasil yang diperoleh.
Soal Nomor 2
Hasil pekerjaan Subjek :
( )
atau menemukan formula dari FPE tersebut dengan benar dan tepat yaitu
(
49
(
) .
P : Jelaskan
yang anda peroleh !
R : karena saya hanya menggunakan definisi FPB maka
yang saya peroleh
koefisien dari
yaitu (
). Jadi = (
).
P : Apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut ?
R : sebenarnya saya tidak mengalami kesulitan, hanya saya kurang mengerti
dengan apa yang ditanyakan dalam soal
P : Apa yang dapat anda simpulkan dari hasil penyelesaian anda?
R : yang dapat saya simpulkan dari hasil penyelesaian saya adalah saya
memperoleh
=(
50
formula yang didapat dengan definisi FPE yang dia tulis pada saat wawancara.
Sehingga hasil yang diperoleh masih keliru.
Soal Nomor 3
Hasil Pekerjaan Subjek :
) (
) .
Langkah
langkah
penyelesaian yang ditempuh Subjek juga sudah tepat sehingga hasil yang
51
diperolehpun sudah benar dan tepat. Akan tetapi kesimpulan yang diuraikan
Subjek pada hasil penyelesaiannya kurang maksimal.
Cuplikan Wawancara
P : Coba anda baca kembali soal nomor 3 !
R : (membaca soal sejenak)
P : Apa saja yang diketahui dalam soal tersebut dan apa yang ditanyakan ?
R : yang diketahui adalah terdapat kata BERSIH yang terdiri dari 4 huruf
konsonan dan 2 huruf vokal dan yang ditanyakan cara memilih 10 huruf dari
kata bersih tersebut sedemikian sehingga setiap konsonan terpilih
P : apa artinya setiap konsonan terpilih ?
R : artinya setiap konsonan harus
. Tidak ada kemungkinan untuk tidak
terambil
P : Bagaimana model fungsi pembangkit yang anda peroleh ?
) karena huruf konsonan ada 4 huruf jadi
R : P(X) = (
dipangkatkan 4 dan setiap konsonan harus terpilih (
) sehingga sukunya
mulai dari
dan seterusnya kemudian dikali dengan (
) karena huruf vokal terdiri dari 2 huruf jadi dipangkatkan 2 dan
huruf vokal tidak disyaratkan (
) jadi sukunya mulai dari dan seterusnya
. sehingga model fungsi pembangkit yang diperoleh P(X) = (
) (
)
P : Pada langkah kedua, mengapa terdapat faktor pengali ?
R : supaya mendapatkan formula
dimana hasil dari formula tersebut
. agar sesuai dengan
maka dikali dengan x
P : Jelaskan langkah selanjutnya!
R : (menjelaskan langkah penyelesaiannya dengan benar)
P : Dapatkah anda jelaskan langkah ke-4 pada hasil pekerjaan anda, mengapa
anda menggunakan formula tersebut ?
R : (Menjelaskan langkah ke-4)
P : Mengapa dimisalkan k+4 = n sehingga k = n-4, dan batas pada notasi
sigmanya pun berubah menjadi n=4 ?
R :Karena mempermudah untuk mencari cara memilih 10 huruf seperti yang
ditanyakan dalam soal. karena k kita misalkan n sehingga batas k pada
sigmapun berubah menjadi n. Dan karena sebelumnya pada notasi sigma
batas k=0; k=n 4. sehingga n=4.
P : Lalu bagaimana cara memilih 10 Huruf dari kata BERSIH seperti yang
ditanyakan dalam soal ?
52
yaitu
. Sedangkan
yang
)
matematika
atau
model
fungsi
pembangkit,
langkah-langkah
53
Soal Nomor 4
Hasil Pekerjaan Subjek :
54
= 0 ketika
dan jika n
ketika
=(
P : Kenapa n
atau 15
R : karena ketika diubah k =0 dari k=n-15 menjadi n=15 sehingga
(
= (
) menjadi (
cara.
masalah,
serta
mengungkapkan
kesimpulan
dari
hasil
55
Berdasarkan hasil tes di atas dapat dilihat bahwa subjek menuliskan apa
yang diketahui dan ditanyakan. Selanjutnya subjek dapat merumuskan masalah
atau menuliskan definisi dari fungsi pembangkit biasa (FPB)
kemudian
menemukan pola barisan yang diketahi dalam soal berdasarkan definisi FPB
tersebut. Akan tetapi langkah-langkah penyelesaian soal yang ditempuh oleh
subjek masih keliru. Subjek tidak dapat melanjutkan hasil pekerjaannya dan
menemukan hasil yang tepat pula.
Cuplikan Wawancara
P : Apakah ini hasil pekerjaan anda ?
R : iya
56
dari
P : Bisakah anda melanjutkan hasil pekejaan anda ?
R : belum bisa
P : Apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal ini ?
R : ya
P : Mengapa ?
R : karena yang saya pahami definisi fungsi pembangkit biasa itu tidak
menggunakan faktrorial, yang menggunakan faktorial hanya fungsi
pembangkit eksponensial. Sehingga saya mengalami kesulitan
P : Lalu apa yang dapat anda simpulkan pada hasil penyelesaian anda ?
R : yang dapat saya simpulkan adalah saya belum bisa menyelesaikan soal
tersebut karena saya tidak dapat memodifikasi definisi FPB sesuai dengan
soal yang ada. Jadi saya tidak bisa menentukan FPBnya.
Berdasarkan hasil wawancara di atas subjek dapat mengungkapkan unsurunsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Selanjutnya subjek dapat
mengungkapkan defiinisi FPB dan menyesuaikan barisan yang diketahui dari soal
dengan definisi FPB tersebut. Namun subjek belum dapat mengungkapkan
langkah-langkah penyelesaian soal tersebut dengan benar dan tepat, serta tidak
dapat melanjutkan penyelesaiannya. Sehingga kesimpulan yang diungkapkan
subjek adalah subjek tidak dapat menemukan FPB dari barisan yang diketahui
dalam soal.
57
Soal Nomor 2
Hasil Pekerjaan Subjek :
58
Cuplikan Wawancara
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 2 !
R : (Membaca soal sejenak)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal ini ?
R : Menurut saya soal ini terlihat mudah akan tetapi pada saat dikerjakan
ternyata sulit
P : Informasi apa yang anda dapatkan dalam soal tersebut ?
R : Informasi yang saya dapatkan yaitu ( )
adalah FPE. Yang dicari
adalah barisannya atau
P : Jelaskan setiap langkah penyelesaian yang anda tulis dalam lembar jawaban
anda !
R : (menjelaskan setiap langkah dalam lembar pekerjaannya)
P : Kenapa
anda definisikan sebagai ?
R : karena berdasarkan definisi FPE yaitu ( )
. Untuk mencari
terlebih dahulu kita cari dulu formula dari FPE tersebut (
dari formula kita anggap sebagai
berdasarkan definisi FPE.
). Hasil
59
Soal Nomor 3
Hasil Pekerjaan Subjek :
60
R : Unsur yang berbeda yaitu kata BERSIH ada 6 unsur yang berbeda..
Syaratnya setiap konsonan terpilih. Yang ditanyakn berapa cara memilih 10
huruf dari kata tersebut.
P : Apa artinya setiap konsonan terpilih ?
R : Artinya setiap konsonan harus ada atau
.
P : Berapa huruf konsonan dari kata tersebut?
R : ada 4 huruf konsonan
P : Bagaimana model fungsi pembangkit yang anda peroleh ?
(
) (
)
R : ( )
karena
jumlah huruf konsonan 4 sehingga dipangkatkan 4 dan setiap konsonan
terplih maka sukunya mulai dari
. Kemudian jumlah huruf vokal 2
sehingga dipangkatkan 2. Huruf vokal tidak disyaratkan jadi boleh terpilih
boleh juga tidak sehingga sukunya mulai dari
P : Jelaskan formula yang anda gunakan dalam menyelesaiakan soal ini (pada
langkah ke-6)!
)=
R : Formula tersebut saya dapatkan dari (
P : Dalam lembar jawabanmu tertulis k+4 = n sehingga k = n-4. Mengapa anda
mengganti k dengan n-4 ?
R : Kita akan mencari an yang merupakan koefisien
sehingga k diganti dengan
n dengan memisalkan k+4=n, k= n-4 sebelumnya k=0 maka dari k=n-4
menjadi n=4.
P : Dalam perubahan ini notasi sigmapun ikut berubah menjadi n=4 sampai
dengan (~). Mengapa demikian ?
R : sebelumnya k=0 maka dari k=n-4 ketika k=0 maka n=4.
P : Nah, bagaimana anda menentukan cara memilih 10 huruf tersebut seperti
yang ditanyakan dalam soal ?
R :dari an yang sudah saya daptkan yaitu kombinasi dari (
). Kita
)=(
P : Berapa cara ?
R : 462 cara
P : Apakah anda yakin dengan jawaban anda ?
R : Yakin
P : Apakah anda mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan soal ini ?
R : Tidak
P : Kenapa?
R : formula yang akan digunakan juga sudah dapat diketahui dan saya paham
dengan unsur-unsur yang terdapat dalam soal.
P : Konsep apa yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal ini ?
R : Fungsi pembangkit biasa untuk kombinasi
P : Apa yang dapat anda simpulkan pada hasil penyelesaian anda ?
R : Yang dapat saya simpulkan adalah saya dapat memperoleh cara untuk
memilih 10 huruf dari kata bersih berdasarkan an.
61
62
benar dan tepat. Akan tetapi setelah hasil dari penyelesaian diperoleh subjek tidak
menyimpulkan hasil tersebut untuk menjawab apa yang ditanyakan dalam soal .
Cuplikan Wawancara
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 4 !
R : (membaca soal sejenak)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal tersebut ?
R : Soal tersebut cukup mudah
P : Lalu apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ?
R :Jumlah kelereng 20 buah. Unsur yang berbeda adalah 5 anak. Syaratnya
setiap anak memperoleh kelereng sekurang-kurangnya 3. Yang ditanyakan
cara membagi 20 kelereng tersebut
P : Apa artinya setiap anak memperoleh sekurang-kurangnya 3 kelereng?
R : Artinya modifikasi dari ( ) nya mulai dari
dan seterusnya
P : Bagaimana model fungsi pembangkit yang anda peroleh ?
(
)
R: ( )
P : Jelaskan langkah selanjutnya !
R : (menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya dengan benar)
P : Bagaimana anda menentukan cara untuk membagi 20 kelereng tersebut
seperti yang ditanyakan dalam soal ?
R :Berdasarkan an yang diperoleh. karena n=20 dan
(
)=
63
64
Cuplikan Wawacara
P : Apakah ini hasil pekerjaan anda ?
R : Ya
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 1 !
R : (Membaca soal sejenak)
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal ?
R : yang diketahui an. yang ditanyakan FPB
P : Jelaskan defini FPB!
R :
P : Jelaskan langkah ke-4 pada hasil penyelesaian anda !
R : Langkah keempat kita tinggal menyesuaikan barisan yang ada ke dalam
bentuk sigma sesuai dengan definisi FPB tadi.
P:
diperoleh dari mana?
R :Dengan menerka formula yang sesuai dengan barisan yang ada. Sehingga
pangkatnya n-3 dengan n mulai dari 3 samapi tak hingga
65
).
Subjek juga tidak dapat menunjukkan kesimpulan dari hasil akhir yang diperoleh.
Soal Nomor 2
Hasil Pekerjaan Subjek :
Subjek tidak mengerjakan soal nomor 2
P : Coba anda baca kembali dengan cermat soal nomor 2!
R : (Membaca soal sejenak)
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ?
R : yang diketahui FPE
Sedangkan definisi FPE
. Yang ditanya
an
P : Apa tangapan anda mengenai soal tesebut, sehingga anda tidak menjawab
soalnya ?
R : Saya sudah mencoba mencari . Karena
= (
) tetapi saya lupa
dengan formula
66
Soal Nomor 3
Hasil Pekerjaan Subjek :
67
) ?
P : Langkah selanjutnya ?
R : (menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya sesuai pada lembar
jawabannya)
P : Selanjutnya anda mengganti k dengan n. Mengapa ? Jelaskan !
R : Seperti yang saya dapatkan dalam pembelajaran variabel
diganti dengan
dengan
P : Lalu bagaimana anda menentukan banyaknya cara untuk memilih 10 huruf
sepertiyang ditanyakan dalam soal ?
R: Dari kombinasi an (
). Dari
) atau (
) . Langkah-langkah
68
69
70
soal
yang
diberikan
sehingga
untuk
langkah-langkah
penyelesaiannyapun keliru. Akibatnya hasil yang diperoleh subjek juga keliru dan
subjek tidak dapat memberikan kesimpulan pada hasil penyelesaiannya.
71
Cuplikan Wawancara
P : Apakah ini hasil pekerjaan anda ?
R : ya
P : Coba anda baca kembali dengan cermat soal nomor 1 !
R : (membaca soal sejenak)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal tersebut ?
R : Soal tersebut rumit
P : Mengapa?
R : karena polanya cukup lama untuk ditentukan
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ?
R : yang diketahui
sedangkan yang ditanya FPB dari barisan
tersebut
P : Bagaimana defini FPB ?
R :P(x)=
untuk
72
Subjek keliru untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga hasil akhir yang
diperoleh subjek juga keliru.
Soal Nomor 2
Hasil Pekerjaan Subjek :
Dari hasil tes tersebut menunjukkan bahwa subjek tidak dapat menuliskan
unsur ditanyakan dalam soal. Model fungsi pembangkit eksponensial dan formula
yang diperoleh subjek dari masalah yang diberikan juga keliru. Akibatnya hasil
yang diperoleh subjek juga keliru.
Cuplikan Wawancara
P : Coba anda baca kembali dengan cermat soal nomor 2 !
R : (Membaca sejenak soal nomor 2)
P : Apa anda paham dengan soal tersebut ?
R : Iya
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ?
R : Yang diketahui P(x) =
yang ditanyakan an dari P(x) tersebut
P : an artinya apa?
R : an itu barisan
P : Bagaimana definisi FPE ?
R: ( )
73
definisi
FPE
tetapi
pada
saat
wawancara
subjek
dapat
74
Soal Nomor 3
Hasil Pekerjaan Subjek :
Cuplikan wawancara
P : Coba anda baca kembali dengan cermat soal nomor 3!
R : (Membaca sejenak soal nomor 3)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal tersebut ?
R : Soal ini cukup mudah
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal terseut ?
R : yang diketahui huruf konsonan B,R,S,H dan vokal E,I
75
.(
unsur
yang
diketahui
dalam
soal,
dan
tidak
dapat
) karena angka-
76
Soal Nomor 4
Hasil Pekerjaan Subjek :
77
sebagai faktor
pengali karena tidak dipangkatkan dengan 5 sesuai dengan pola barisan dari
model fungsi pembangkit yang sudah diperoleh subjek. Dari wawancara tersebut
subjek tidak dapat melanjutkan hasil pekerjaannya sehingga peneliti mengarahkan
Subjek untuk menyelesaikan soal tersebut dan Subjek mencoba melanjutkan hasil
pekerjaannya. Berikut hasil pekerjaan subjek saat wawancara dilakukan :
78
79
80
R : Karena = 0
P: =?
R : (berpikir) = 1
P : Dari mana anda memperoleh barisan
?
R : Saya menjabarkan faktorialnya
P : Apakah anda mengalami kesulitan dalam menjawab soal ini ?
R : Iya
P : Dapatkah anda melanjutkan hasil pekerjaan anda ?
R : Tidak
P : Apa yang dapat anda simpulkan dari hasil pekerjaan anda ?
R : Saya belum bisa mengerjakan soal nomor 1 dalam menentukan FPB karena
saya tidak paham.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa subjek dapat
menuliskan unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Akan tetapi subjek
tidak dapat menyelesaikan soal tersebut. Hal ini terlihat pada saat subjek
menjelaskan langkah penyelesaiannya yang kurang tepat. Sehingga hasil yang
diperoleh tidak ada.
Soal Nomor 2
Subjek tidak menjawab soal nomor 2
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 2!
R : (membaca sejenak soal nomor 2)
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal ?
R : yang ditanyakan FPE dari an. Yang diketahui ( )
P : Mengapa anda tidak menjawab soal tersebut ?
R : Karena saya tidak paham dengan soalnya
P : Apa yang tidak dipahami?
R : tentang an tersebut
P : Apa artinya an?
R : Barisan
P : Apa anda mengalami kesulitan dalam menjawab soal tersebut ?
R : Ya
P : kesulitannya hanya menentukan an?
R : Ya
81
Berdasarkan hasil tes di atas, subjek belum dapat menunjukkan unsurunsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Model fungsi pembangkit dan
formula yang digunakan subjek dalam menyelesaikan masalah tersebut sudah
benar dan tepat. Akan tetapi subjek belum maksimal menyelesaikan permasalahan
di atas. Hal ini terlihat pada langkah-langkah penyelesaian soal yang ditempuh
subjek masih keliru. Akibatnya hasil yang diperoleh juga keliru dan kesimpulan
hasil akhir yang diperolehpun tidak dapat ditunjukkan Subjek.
82
Cuplikan Wawancara
P : Coba anda baca kembali soal nomor 3!
R : (membaca soal sejenak)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal tersebut ?
R : Bisa dikerjakan
P : karena?
R : bentuk soalnya sudah sering saya pelajari
P : Apa anda paham dengan soal tersebut ?
R : paham
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal tersebut ?
R : diketahui kata BERSIH ditanyakan cara memilih 10 huruf
P : Apa artinya setiap konsonan terpilih ?
R : Maksudnya setiap konsonan pasti terpilih tidak pernah tidak terpilih atau
sukunya mulai dari pangkat 1 (
)
P : Bagaimana model fungsi pembangkit yang anda peroleh ?
R : (Menjelaskan model fungsi pembangkit sesuai pada lembar jawabannya
dengan benar)
P : Jelaskan kenapa P(x) huruf konsonan dimulai dari x dan dipangkatkan 4,
kemudian huruf vokal mulai dari 1 dan dipangkatkan 2 ?
R : Konsonan ada 4 huruf dan setiap konsonan tersebut harus terpilih sehingga
P(x) dari konsonan dipangkatkan 4 dan sukunya mulai x1 . Kemudian vokal
boleh terpilih boleh juga tidak sehingga dimulai dari x0 . Banyak huruf vokal
ada 2 jadi dipangkatkan 2
P : Jelaskan langkah selanjutnya!
R : (Menjelaskan langkah penyelesaian dalam lembar jawabannya dengan benar)
P : Pada langkah ke-5 hasil pekerjaan anda tertulis
Jelaskan !
R : Seharusnya k+5 karena 6-1 = 5. Saya salah mengurangkan
P : Lalu kenapa variabelnya ?
R : Karena yang saya ingat saat proses pembelajaran seperti itu
P : langkah selanjutnya anda menuliskan
). Jelaskan!
83
. Dan
subjek tidak dapat menjelaskan variabel xn yang tertulis dalam lembar jawabannya
pada langkah ke enam. Subjek juga tidak dapat menjelaskan dengan benar
langkah-langkah penyelesaiannya. Sehingga hasil yang diperoleh juga keliru.
Soal nomor 4
Hasil Pekerjaan Subjek :
yang
84
)!
)= 126 cara
85
benar . Akan tetapi subjek keliru dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal
ini terlihat pada hasil wawancara yaitu subjek keliru dalam mengoperasikan
variabel variabel yang terdapat dalam lembar jawabannnya serta mengganti
variabel k dengan n. Sehingga hasil penyelesaiannya juga keliru berdasarkan
kesimpulan yang telah diungkapkan.
6. Subjek Penelitian Keenam (SP-6)
Soal Nomor 1
Hasil pekerjaan Subjek :
Berdasarkan hasil tes tersebut, subjek tidak dapat menuliskan unsur yang
diketahui dan ditanyakan dalam soal. Definisi fungsi pembangkit yang
ditunjukkan subjek masih keliru, akibatnya subjek tidak dapat menunjukkan hasil
penyelesaiannya.
Cuplikan Wawancara
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 1 !
R : (membaca soal sejenak)
P : Apakah ini hasil pekerjaan anda ?
R : ya
P : Informasi apa yang anda dapatkan dari soal tersebut dan apa yang
ditanyakan?
R: Terdapat barisan (
tersebut!
86
serta
tanda operasi yang digunakan masih keliru. Akibatnya subjek tidak dapat
melanjutkan hasil pekerjaannya dan menunujukan hasil penyelesaiannya.
Soal Nomor 2
Hasil Pekerjaan Subjek :
87
88
Soal Nomor 3
Hasil Pekerjaan Subjek :
89
Cuplikan Wawancara
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 3 !
R : (membaca soal sejenak)
P : Apa yang diketahui dari soal tersebut ?
R : huruf konsonan dari kata BERSIH adalah B,R,S,H ada 4 dan huruf vokal E,I
P : Apa yang ditanyakan dalam soal tersebut ?
R : Tentukan banyak cara memilih 10 huruf dari kata BERSIH tersebut
P : Jelaskan langkah-langkah penyelesaian yang anda tulis dalam lembar
jawaban anda!
R : (menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya)
P : Kenapa P(x) pada huruf konsonan dipangkatkan 4 dan huruf vokal
dipangkatkan 2?
R : Karena huruf konsonan dari kata BERSIH ada 4 huruf yaitu BRSH dan vokal
2 huuruf yaitu E,I
P : Lalu?
R : Agar P(x) dari huruf konsonan sama dengan huruf vokal saya menjadikan x
sebagai faktor pengali. Tujuannnya mendapatkan pola barisan
P : Lalu?
R : Dari
= ( ) lalu saya substitusikan n=4 dan n=2.
Kemudian saya jumlahkan pangkat dari vokal dan konsonan tersebut.
P : Jelaskan formula yang anda tulis dalam lembar jawaban anda!
R : setelah saya menjumlahkan pangkat dari n tersebut, menjadi (
membuat sigma. yang hasilnya (
) saya
. Kemudian x dijumlahkan
dengan
P : langkah selanjutnya dalam sigma kenapa k+5 ?
R : Pada langkah sebelumnya n=6 jadi saya substitusikan ke (K+n-1 ). (K+6-1) =
(K+5). Untuk mempermudah mengerjakan langkah selanjutnya saya
memisalkan K+1=n. k=n-1.
P : Jelaskan langkah selanjutnya!
R : Setelah itu menentukan an
P : Jelaskan an yang tertulis dalam lembar jawaban anda !
R : (menjelaskan an yang diperoleh)
P : Lalu bagaimana hasil yang anda peroleh? Bagaimana anda menentukan
banyaknya cara memilih 10 huruf seperti yang ditanyakan dalam soal?
R : saya tidak dapat melanjutkan pekerjaan saya
P : apakah anda megalami kesulitan dalam meyelesaikan soal ini ?
R : ya, saat menentukan cara memilih 10 huruf itu
P : Konsep apa yang digunakan dalam soal ini ?
R : Tidak tahu
P : Apa yang dapat anda simpulkan dari hasil penyelesaian anda ?
R : Hasil yang saya peroleh kurang maksimal
P : Apakah anda yakin dengan hasil pekerjaan anda?
90
pembangkit
pada
langkah
kedua
sehingga
langkah-langkah
91
penyelesaiannya
peenyelesaiannya
Cuplikan Wawancara
P : Coba baca kembali dengan cermat soal nomor 4 !
R : (membaca soal nomor 4)
P : Apa tanggapan anda mengenai soal tersebut ?
R :Soal ini mudah, karena saya tidak belajar jadi saya tidak dapat
meyelesaikannya
P : Apakah anda paham dengan soal tersebut ?
R : Ya, saya paham
P : Apa yang diketahui dan ditanyakan salam soal tersebut ?
R : Setiap anak memperoleh sekurang-kurangnya 3 kelereng, yang ditanya cara
membagi 20 kelereng terhadap 5 anak dan membaginya sekurang-krangnya 3.
P : Dalam lembar jawabanmu tertulis = 5. Artinya ?
R : Membai kelereng tersebut kepada 5 anak, jadi saya menentukan an=5
P : Jelaskan setiap langkah pekerjaan anda !
R:(menjelaskan langkah-langkah penyelesaiannya sesuai dengan lembar
jawabanya) Saya tidak dapat melanjutkan hasil pekerjaan saya.
P : Apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut ?
R : ya, pada saat saya membuka sigmanya
92
93
94
SP-4
Subjek dengan predikat sedang untuk subjek penelitian keempat (SP-4) dapat
dilihat dari hasil tes dan wawancara bahwa subjek tersebut memiliki kemampuan
menyelesaikan soal dengan baik, namun dalam menyelesaikan soal tersebut
terdapat beberapa indikator yang tidak dapat dipenuhi oleh Subjek. Untuk semua
nomor soal subjek belum mampu memenuhi indikator kemampuan menyelesaikan
masalah karena ada beberapa nomor soal yang penyelesaiaannya keliru serta ada
beberapa yang tidak dapat dilanjutkan subjek penyelesaiannya. Untuk indikator
kemampuan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, serta memberikan
kesimpulan dari hasil yang diperoleh sudah dapat diungkapkan subjek pada saat
wawancara.
c.
SP-5
Subjek dengan predikat rendah untuk subjek penelitian kelima (SP-5) dapat
dilihat dari hasil tes dan wawancara bahwa subjek tersebut tidak memiliki
kemampuan menyelesaikan soal yang baik. Hal ini disebabkan karena subjek
belum dapat memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah. untuk soal
nomor 1,3, dan 4 subjek tidak dapat memenuhi indikator menyelesaikan masalah
sedangkan untuk indikator mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, dan
kemampuan memberikan kesimpulan dari hasil dapat diungkapkan subjek pada
saat wawancara. Untuk soal nomor 2 tidak satupun indikator kemampuan
pemecahan masalah yang dapat dipenuhi karena subjek tidak menjawab soal
tersebut.
95
SP-6
Subjek dengan predikat tinggi untuk subjek penelitian keenam 2 (SP-6) dapat
dilihat dari hasil tes dan wawancara bahwa subjek tersebut tidak memiliki
kemampuan menyelesaikan soal yang baik. Hal ini disebabkan karena subjek
belum dapat memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah. untuk soal
nomor 1,2, dan 4 subjek tidak dapat memenuhi indikator kemampuan
merumuskan masalah, dan kemampuan menyelesaikan masalah sedangkan untuk
indikator mengidentifikasi masalah, dan kemampuan memberikan kesimpulan
dari hasil dapat diungkapkan subjek pada saat wawancara. Untuk soal nomor 3
subjek tidak dapat memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah pada
kemampuan menyelesaikan masalah. Sedangkan indikator lainnya dapat
diungkapkan subjek pada saat wawancara.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui secara jelas bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa pendidikan matematika
masih tergolong sedang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi setiap indikator kemampuan pemecahan
masalah matematika mahasiswa yaitu mahasiswa kurang memahami masalah
dalam soal atau kurang teliti dalam membaca soal serta tidak menggunakan
informasi-informasi lain yang terdapat dalam soal yang mangakibatkan
mahasiswa keliru dalam penentuan alternatif pemecahan masalah. Selanjutnya
mahasiswa kurang memahami definisi, rumus, atau formula yang digunakan
untuk merumuskan masalah yang diberikan. Selanjutnya untuk menyelesaikan
masalah mahasiswa kurang memahami
konsep
yang digunakan
untuk
96
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa pada mata kuliah
matematika diskrit materi fungsi pembangkit pada umumnya terbagi dalam 3
golongan yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Level dari kemampuan pemecahan
masalah yang dimiliki oleh subjek penelitian pada mata kuliah matematika diskrit
materi fungsi pembangkit dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.1 Level Kemampuan Pemecahan Masalah
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Subjek Penelitian
SP-1
SP-2
SP-3
SP-4
SP-5
SP-6
Indikator
No
Pemecahan
Soal
Masalah
1
I-1
I-2
I-3
I-4
I-1
I-2
I-3
I-4
97
98
I-1
I-2
I-3
I-4
I-1
I-2
I-3
I-4
Keterangan:
I-1
I-2
I-3
I-4
= Tinggi
= Sedang
= Rendah
Dari tabel 5.1 dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah yang
99
5.2 Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa pendidikan matematika
masih tergolong sedang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum mampu
mengembangkan kemampuan pemecahan masalahnya dalam menyelesaikan soalsoal yang kompleks. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan
matematika,
maka
seorang
pendidik
harusnya
berkontribusi
dalam
100
101
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Zubaidah. 2012. Matematika Diskrit. Pekan Baru: Zanafa Publishing.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bito, Nursia. 2003. Deskripsi Kesulitan Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
Analisis Real II. Skripsi. Gorontalo: Fakultas Matematika dan IPA
Universitas Negeri Gorontalo.
Budayasa, I Ketut. 2001. Matematika Diskrit 1. Surabaya: UNESA University
Press
Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Kalaka, Febry. 2014. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa
Matematika pada Mata Kuliah Program Linear. Skripsi. Gorontalo:
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan IPA Universitas
Negeri Gorontalo.
Liberna, Hawa. 2014. Metode Pembelajaran Matematika. Jakarta: Mitra Abadi
Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : RosdaKarya
Munandar, Hendris. 2014. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematik siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan metakognitif.
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika ProgramPasca
Sarjana STKIP Siliwangi Bandung. Volume 1. ISSN: 2355-0473.
Sugiyono. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tinungki, Georgina. 2013. Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi
Matematis Mahasiswa Dalam Materi Analisis Regresi Linier. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika STKIP
Siliwangi Bandung. Vol 1. ISSN : 977-2338831
Tiro, Muhammad. 2010. Cara Efektif Belajar Matematika. Makasar: Andira
Publisher Makassar
Uno, Hamzah. 2010. Mengelola Kecerdasan Dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara.
Uno, Hamzah. 2011. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
102
103
Lampiran 1
Soal Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa
Pendidikan Matematika pada Mata Kuliah Matematika Diskrit Materi
Fungsi Pembangkit
Soal :
1. Tentukan FPB dari barisan (
2. Jika P(x) =
FPE dari (
)!
) Tentukan
104
Lampiran 2
VALIDASI INSTRUMEN
Petunjuk :
1. Berdasrkan pendapat bapak/ibu, berilah tanda jika pertanyaan dalam
butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda X jika pertanyaan
dalam butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah.
2. Jika ada yang perlu dikomentari maka tuliskan pada lembar komentar/
saran yang tersedia.
No
A
1.
2.
3.
B.
4.
5.
C.
6.
7.
8.
Kriteria Telaah
Materi
Soal sesuai dengan indikator yang
akan dicapai
Batasan jawaban atau ruang
lingkup yang hendak diukur
Isi materi yang ditanyakan sesuai
dengan tujuan pengukuran
Konstruksi
Rumusan butir soal menggunakan
kata Tanya/perintah yang menuntut
Jawaban uraian
Rumusan butir soal tidak
menimbulkan penafsiran ganda
Bahasa
Rumusan butir soal menggunakan
bahasa yang sederhana,
komunikatif, dan mudah dipahami
Rumusan butir soal menggunakan
kata-kata/kalimat yang tidak
menimbulkan penafsiran ganda
atau salah pengertian
Rumusan butir soal menggunakan
kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Nomor Soal
2
3
Ket.
105
Komentar/ Saran :
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
Gorontalo,
Februari 2015
Validator
106
Lampiran 3
PEDOMAN PEMBERIAN SKOR DAN JAWABAN
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
MAHASISWA
PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT
(MARKING SCHEME)
Pedoman Pemberian Skor :
1. Jika jawaban benar dan setiap langkah sesuai dengan jawaban maka skor
diberikan sesuai dengan skor setiap langkah pada jawaban.
2. Jika cara yang digunakan sama seperti pada jawaban, tetapi tidak ditulis
secara lengkap dan hasil akhirnya benar maka tetap diberi skor penuh.
3. Jika cara yang digunakan tidak sama dengan jawaban tetapi menunjukkan
cara berpikir yang benar dan hasil akhirnya benar, tetap diberi skor penuh.
4. Setiap kesalahan pada setiap langkah yang dilakukan, skor dikurangi
sesuai dengan skor yang diberikan untuk setiap langkah pada alternatif
jawaban.
5. Jika jawaban salah total (dikerjakan tetapi tiap tahap salah) diberi skor 1/2
6. Jika tidak dikerjakan diberi skor 0
Alternatif Jawaban
No
1.
Dik : Barisan (
Skor
Total Skor
16
)
8
(
107
)
(
2.
) adalah
Dik : P(X) =
Dit :
Penyelesaian :
P(X) =
Model Fungsi Pembangkit Ekponensial (FPE) = =
P(X) =
P(X) =
((
P(X) = (
P(X) =
10
)
(
Atau :
Atau
1
18
108
3.
1
)
P(X) = (
P(X)
) (
)
(
P(X) =
) (
)
) (
)
)
)
Mis.
maka
Sehingga diperoleh :
{
20
31
109
cara
Jadi cara untuk memilih 10 huruf dari kata
kurangnya 3
kelereng
Penyelesaian :
)
(A1,A2,A3,A4,A5
=(
) (
Mis.
=
)
)
)
maka
10
22
35
110
Sehingga diperoleh :
{
)
)
( )
cara
Jadi, cara untuk membagi 20 kelereng yang identik
100
100
111
Lampiran 4
Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
No
Indikator
Deskripsi
Skor
Level/
Kategori
1.
Kemampuan
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
dari soal.
Masalah
2.
Kemampuan
Merumuska
n masalah
akan
digunakan
menyelesaiakan masalah
dalam
112
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
penyelesaian
Rendah
penyelesaian
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
sama sekali.
3
Kemampuan
Menuliskan
penyelesaian
Menyelesaik
an Masalah
Menuliskan
penyelesaian
masalah
masalah
penyelesaian
masalah
menuliskan
menuliskan
Kemampuan
Menuliskan
memberikan
menjawab
kesimpulan
dari hasil
Menuliskan
menjawab
kesimpulan
apa
yang
ditanyakan
kesimpulan
apa
yang
atau
atau
ditanyakan
dengan benar
Menuliskan atau menjawab apa yang
ditanyakan
dengan
benar,
tetapi
kurang tepat
Salah menuliskan atau menjawab apa
yang ditanyakan dengan benar
Tidak menuliskan kesimpulan atau
tidak menjawab apa yang ditanyakan
dari soal
113
Lampiran 5
KISI-KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah
Identifikasi Masalah
Merumuskan
Masalah/Membuat Model
Matematika
Menyelesaikan Masalah
Membuat Kesimpulan
dari hasil
Identifikasi Masalah
Merumuskan
Masalah/Membuat Model
Matematika
Menyelesaikan Masalah
Membuat Kesimpulan
dari hasil
Identifikasi Masalah
Merumuskan
Masalah/Membuat Model
Matematika
Menyelesaikan Masalah
Membuat Kesimpulan
dari hasil
Materi
Indikator Materi
Menentukan
Fungsi
Fungsi Pembangkit Pembangkit
Biasa (FPB) dari
Biasa (FPB)
barisan yang
diketahui
Nomor Soal
1
Menentukan
barisan
dari
Fungsi Pembangkit
Eksponensial
Fungsi
pembangkit
eksponensial
(FPE)
Menentukan
Fungsi Pembangkit
Biasa Untuk
Kombinasi
Fungsi
pembangkit
biasa untuk
kombinasi
3,4
114
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA
DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
MAHASISWAPENDIDIKAN MATEMATIKA PADA MATA KULIAH
MATEMATIKA DISKRIT MATERI FUNGSI PEMBANGKIT
Alat bantu
115
116
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Apakah ini hasil pekerjaan anda?
2. Coba baca kembali dengan cermat soal yang diberikan !
3. Apakah anda paham dengan soal tersebut ?
4. Sebutkan apa yang diketahui dalam soal!
5. Apa yang ditanyakan dalam soal?
6. Menurut anda, alternatif apa yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan soal
yang diberikan?
7. Jelaskan alasan anda memilih alternatif tersebut !
8. Bagaimana langkah-langkah dalam menyelesaikan soal yang diberikan?
9. Konsep apa saja yang anda gunakan dalam menyelesaikan soal yang
diberikan?
10. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan ?
Mengapa ?
11. Jelaskan apa yang dapat anda simpulkan dari hasil penyelesaian soal tadi !
12. Apakah anda yakin dengan jawaban yang anda berikan ?
117
Lampiran 7
Data Skor Hasil Capaian Mahasiswa
Skor/ Item Soal
No
Nama Mahasiswa
1
Nilai
Peringkat
1*
13
10,5
31
35
89,5
Hilda Manjaliku
10
10
31
35
86
3*
Irvan Mustapa
10
10
30
34
84
10
10
30
34
84
Ni Wayan Aswindawati
10
31
35
83
11
28
34
82
15
30
34
81
12,5
27,5
35
81
Intan Madina
10
30
34
81
10
Revan Djenaan
10
31
34
78
11
12
30
34
78
12
Endriyanto Y. Tunai
11
27
34
76
13
Riyan Abdullah
31
35
76
14*
Rebvvcgina A. Cendana
12
30
34
76
15
Saleh
10
11
20
35
76
16
Novita Moomin
11
10
20,5
34
75,5
17
Chairunnisa Daud
11
30
32
75
10
18
Ratna Arifin
10
11
20
34
75
19
10
30
34
75
118
20
Rahmad N. Yusuf
11
27
34
74
11
21
Rauf Taha
11
27
34
72
12
22
Fatma Pakaya
11
27
32
71
13
23
Rahmiyati Ismail
31
34
68
14
24
Suwirno. L
11
20
34
65
15
25*
Clara Rahman
7,5
20
34
63,5
16
26
Istiqama Tapate
12
14
34
62
17
27
Maya A. Ali
10
10
20
22
62
28
Sopyan Lakudju
27
34
61
29
20
32
61
30
Arton Ibrahim
27
17
60
19
31
Sufitroh Kalapati
12
11
34
58
20
32
Darlis
11
34
57
21
33
Nurzanah A. Naiyo
14
34
56
22
34
Vina Riyanti
10
34
54
23
35
Sandrawati Hasania
18
34
52
24
36*
Istiqomah
20
22
48
25
37
Susanti Paramata
20
22
42
26
38
Nurmila S. Mahmud
12
22
39
27
39*
Ariyanti Inombi
20
26
28
18
119
Ket :
Kriteria kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan
skor tes yang ditetapkan
Rentang skor tes kemampuan
pemecahan masalah matematika
Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
120
Lampiran 8
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
MAHASISWA PADA SETIAP ITEM SOAL
Nomor Soal
No
II
III
IV
II
III
IV
0,5 2
10
Total
Skor
II III IV
II
III IV
20
10
22
1 89,5
20
10
22
86
20
10
22
84
20
10
22
84
20
10
22
83
18
10
22
82
20
10
22
81
0,5
17 0,5 2
10
22
81
20
10
22
81
20
10
22
78
11
20
10
22
78
12
17
10
22
76
13
20
10
22
76
14
20
10
22
76
15
10
10
22
76
16
10 0,5 2
10
22
0 75,5
17
20
10
20
75
18
10
10
22
75
19
20
10
22
75
121
20
17
10
22
74
21
17
10
22
72
22
17
22
71
23
20
10
22
68
24
10
10
22
65
25
0,5 2
10
10
22
0 63,5
26
10
22
62
27
10
10
10
62
28
17
10
22
61
29
10
10
20
61
30
17
10
60
31
10
22
58
32
10
22
57
33
10
22
56
34
10
22
54
35
10
22
52
36
10
10
10
48
37
10
10
10
42
38
10
10
39
39
10
26
122
Lampiran 9
DOKUMENTASI PENELITIAN
123
124
CURICULUM VITAE
125