You are on page 1of 81

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL

GASTRITIS

Bahan Ajar

Pendahuluan

Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya
diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada
kalangan mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak
teraturnya pola makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas
(tugas perkuliahan) sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur
pola makannya dan malas untuk makan.(Fahrur, 2009).
Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol
berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan
(18%) dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun
2009 gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit
autoimun, radiasi dan Chrons Disease.
Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter
pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung.
Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan
penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia
terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah
sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI)
tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia
telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan
infeksiHelicobacter pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian
gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian
gastritis yang cukup tinggi.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan GASTRITIS

Umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian gastritis


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya gastritis
3. Menjelaskan patofisiologi gastritis
4. Mendiskusikan tanda dan gejala gastritis
5. Mendiskusikan komplikasi gastritis
6. Menjelaskan penatalaksanaan gastritis
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien gastritis
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus gastritis berdasarkan
data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus gastritis yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus gastritis baik independent dan
kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit gastritis
b. Diskusi
Penatalaksanaan / terapi obat-obatab pada pasien gastritis
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien gastritis

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat


Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga


jilid 1 : Media Aesculapius fakultas Kedokteran UI

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan


Intervensi NIC dan Kriteria NOC. Jakarta : EGC

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL : GASTRITIS

Tujuan :

Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian gastritis
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya gastritis
3. Mampu menjelaskan patofisiologi gastritis
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala gastritis
5. Mampu mendiskusikan komplikasi gastritis
6. Mampu menjelaskan penatalaksanaan gastritis
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien gastritis

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus gastritis berdasarkan data


subyektif dan data obyektif pada kasus
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus gastritis yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus gastritis baik independent dan kolaborasi
, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian gastritis

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya gastritis

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi gastritis

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala gastrtis

Aktifitas 5

Diskusikan komplikasi gastritis

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan gastritis

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien gastritis

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus gastritis berdasarkan data subyektif dan data obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus gastritis yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah

Aktivitas 10
Susunlah rencana keperawatan pada kasus gastritis baik independent dan kolaborasi

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

Sesuai

Membosankan

Tanda chek ()
dengan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS

Pendahuluan

Bahan Ajar

Pada masa anak-anak merupakan masa paling aktif serta masa paling
rentan terhadap penyakit. Selain karena faktor daya tahan tubuh anak itu
sendiri juga dapat dikarenakan faktor lingkungan, sehingga anak mudah
terkena infeksi baik oleh karena virus maupun bakteri.
Dari sekian penyakit yang dapat menyerang anak salah satunya adalah
sepsis. Sepsis umumnya disebabkan oleh bakteri, yang bisa berasal dari organorgan dalam tubuh, salah satunya adalah dari sistem pencernaan, yang dapat
diakibatkan oleh penyakit enterokolitis nekrotikans (EKN).
Laporan WHO yang dikutip dari State of the worlds mother 2007 data
tahun (2000-2003) menyebutkan bahwa 36% dari kematian neonatus
disebabkan oleh penyakit infeksi, diantaranya : sepsis, pneumonia, tetanus, dan
diare. Sedangkan 23% kasus disebabkan oleh asfiksia, 7% kasus disebabkan
oleh kelainan bawaan, 27% kasus disebabkan oleh bayi kurang bulan dan bayi
berat lahir rendah, serta 7% kasus oleh sebab lain. Infeksi merupakan penyebab
kematian bayi terbanyak. Sedangkan angka kejadian EKN adalah 6% dari pada
bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram di seluruh dunia.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS

umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian enterokolitis nekrotikans


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya enterokolitis nekrotikans
3. Menjelaskan patofisiologi enterokolitis nekrotikans
4. Mendiskusikan tanda dan gejala enterokolitis nekrotikans
5. Mendiskusikan komplikasi enterokolitis nekrotikans
6. Menjelaskan penatalaksanaan enterokolitis nekrotikans
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien enterokolitis
nekrotikans
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus enterokolitis
nekrotikans berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans
yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans baik
independent dan kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi

a. Kuliah

pembelajaran

Konsep penyakit enterokolitis nekrotikans


b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien enterokolitis nekrotikans
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien enterokolitis nekrotikans

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi
Betz, C. Lynn & Suwden, L.A. 2004. Buku Saku Keperawatan Pediatrik.
Jakarta: EGC

Carpenito, Linda Juall. 1998.


Keperawatan. Jakarta: EGC

Rencana Asuhan dan Dokumentasi

Doengus, E. Marilynn et al.2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta:


EGC

Efendi, Nasrul. 2000. Pengantar Proses Keperawatan. Jakarta: EGC

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS

10

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian enterokolitis nekrotikans
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya
enterokolitis nekrotikans
3. Mampu menjelaskan patofisiologi enterokolitis nekrotikans
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala enterokolitis nekrotikans
5. Mampu mendiskusikan komplikasi enterokolitis nekrotikans
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan enterokolitis nekrotikans
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien enterokolitis nekrotikans

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans


berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans baik
independent dan kolaborasi , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

Kasus

11

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian enterokolitis nekrotikans

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya enterokolitis
nekrotikans

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi enterokolitis nekrotikans

12

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala enterokolitis nekrotikans

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi enterokolitis nekrotikans

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan enterokolitis nekrotikans

13

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien enterokolitis nekrotikans

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans berdasarkan data subyektif dan
data obyektif

14

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah

Aktivitas 10
Susunlah rencana keperawatan pada kasus enterokolitis nekrotikans baik independent dan kolaborasi

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

15

dengan

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita enterokolitis nekrotikans (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

16

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


TYPOID

Pendahuluan

Bahan Ajar

Demam typhoid merupakan permasalahan kesehatan penting dibanyak


negara berkembang. Secara global, diperkirakan 17 juta orang mengidap
penyakit ini tiap tahunnya. Di Indonesia diperkirakan insiden demam typhoid
adalah 300 810 kasus per 100.000 penduduk pertahun, dengan angka
kematian 2%. Demam typhoid merupakan salah satu dari penyakit infeksi
terpenting. Penyakit ini di seluruh daerah di provinsi ini merupakan penyakit
infeksi terbanyak keempat yang dilaporkan dari seluruh 24 kabupaten. Di
Sulawesi Selatan melaporkan demam typhoid melebihi 2500/100.000
penduduk (Sudono, 2006).
Demam tifoid atau typhus abdominalls adalah suatu infeksi akut yang
terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. Typhi
dengan masa tunas 6-14 hari. Demam tifoid yang tersebar di seluruh dunia
tidak tergantung pada iklim. Kebersihan perorangan yang buruk merupakan
sumber dari penyakit ini meskipun lingkungan hidup umumnya adalah baik. Di
Indonesia penderita Demam Tifoid cukup banyak diperkirakan 800/ 100.000
penduduk per tahun dan tersebar di mana-mana. Ditemukan hampir sepanjang
tahun, tetapi terutama pada musim panas. Demam tifoid dapat ditemukan pada
semua umur, tetapi yang paling sering pada anak besar, umur 5- 9 tahun dan
laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan perbandingan 3 : 1.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan TYPOID

Umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian typoid


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya typoid
3. Menjelaskan patofisiologi typoid
4. Mendiskusikan tanda dan gejala typiod
5. Mendiskusikan komplikasi typoid
6. Menjelaskan penatalaksanaan typoid
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien typoid
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus typoid berdasarkan data
subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus typoid yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus typoid baik independent dan
kolaborasi
11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok

17

Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit typoid
b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien typoid
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien typoid

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Doengoes,Marilyn.E.dkk.2006.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat


Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga


jilid 1 : Media Aesculapius fakultas Kedokteran UI

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan


Intervensi NIC dan Kriteria NOC. Jakarta : EGC

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

18

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL : TYPOID

Tujuan :

Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, peserta didik diharapkan :


1.
3.
4.
5.
6.
7.

Mampu mendiskusikan pengertian typoid


2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya typoid
Mampu menjelaskan patofisiologi typoid
Mampu mendiskusikan tanda dan gejala typiod
Mampu mendiskusikan komplikasi typoid
Mampu menjelaskan penatalaksanaan typoid
Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien typoid

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus typoid berdasarkan data


subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus typoid yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah
10.
Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus typoid baik independent dan kolaborasi ,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

11.

19

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian typoid

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya typoid

20

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi typoid

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala typoid

21

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi typoid

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan typoid

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien typoid

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus typoid berdasarkan data subyektif dan data obyektif

22

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus typoid yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah

Aktivitas 10
Susunlah rencana keperawatan pada kasus typoid baik independent dan kolaborasi

23

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita typoid (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
........................................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

24

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


CA GASTER

Bahan Ajar

Pendahuluan

Penyakit kanker (neoplasma) merupakan penyebab kematian pertama di


dunia. Pada tahun 2005 jumlah kematian akibat penyakit kanker mencapai 58
juta jiwa. Menurut data WHO (2005), jenis kanker yang menjadi penyebab
kematian
terbanyak adalah kanker paru (mencapai
1,3 juta
kematianpertahun), disusul kanker lambung (mencapai lebih dari 1
juta kematian pertahun), kanker hati (sekitar 662.000 kematian pertahun),
kanker usus besar (655.000 kematian pertahun), dan yang terakhir
yaitu kanker payudara (502.000 kematian pertahun).
Sedikitnya 1,2 juta jiwa di Amerika Serikat didiagnosa menderita
kanker setiap tahunnya. Akan tetapi incidence rate lebih banyak
terjadi di negara berkembang (Smeltzer & Bare, 2001).
Indonesia
sebagai salah satu negara
berkembang
prevalensi rate penyakit kanker yang cukup tinggi.

dengan

Di wilayah ASEAN,
Indonesia menempati
urutan kedua
setelah Vietnam dengan kasus penyakit kanker mencapai 135.000
kasus pertahun (WHO, 2005). Data tersebut hampir sama dengan yang
ditemukan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Departemen Kesehatan RI
(2004) yang menyebutkan prevalensi penyakit kanker mencapai 100 ribu
pertahun.
DiIndonesia penyakit kanker menjadi penyebab kematian kedua
setelah penyakit jantung (Depkes RI, 2004).. Sebagian manusia terkadang
mengabaikan suatu gejala penyakit yang timbul dalam dirinya, sehingga
penyakit tersebut baru diketahui ketika telah mencapai stadium lanjut. Salah
satu contoh kanker akibat kebiasaan buruk ini adalah kanker lambung dimana
kanker lambung ini merupakan suatu bentuk neoplasma maligna
gastrointestinal.
Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan CA GASTER

umum
Tujuan

1. Mendiskusikan pengertian ca gaster

25

pembelajaran
khusus

2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko


terjadinya ca gaster
3. Menjelaskan patofisiologi ca gaster
4. Mendiskusikan tanda dan gejala ca gaster
5. Mendiskusikan komplikasi ca gaster
6. Menjelaskan penatalaksanaan ca gaster
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca gaster
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca gaster berdasarkan
data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca gaster yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus ca gaster baik independent dan
kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit ca gaster
b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien ca gaster
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien ca gaster

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1. Multiple choice
2. Essay
3. Oral test
4. Studi kasus
Performance assessment : SOP

Referensi

Mansjoer, Arief, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1. Jakarta :
Media

Aesculapius

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and


Suddarth Ed.8

Vol.3. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC :


Jakarta.

26

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


CA GASTER

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian ca gaster
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya
ca gaster
3. Mampu menjelaskan patofisiologi ca gaster
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala ca gaster
5. Mampu mendiskusikan komplikasi ca gaster
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan ca gaster
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca gaster

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca gaster berdasarkan data


subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca gaster yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus ca gaster baik independent dan kolaborasi
, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

27

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian ca gaster

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya ca gaster

28

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi ca gaster

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala ca gaster

29

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi ca gaster

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan ca gaster

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca gaster

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus ca gaster berdasarkan data subyektif dan data obyektif

30

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus ca gaster yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah

Aktivitas 10
Susunlah rencana keperawatan pada kasus ca gaster baik independent dan kolaborasi

Informasi pada bagian ini :

31

Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita ca gaster (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
........................................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

32

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


CA COLON

Pendahuluan

Bahan Ajar

Lebih dari 156.000 orang terdiagnosa setiap tahunnya, kira- kira


setengah dari jumlah tersebut meninggal setiap tahunnya, meskipun sekitar tiga
dari empat pasien dapat diselamatkan dengan diagnosis dini dan tindakan
segera. Angka kelangsungan hidup di bawah lima tahun adalah 40% sampai
50%, terutama karena terlambat dalam diagnosis dan adanya metastase.
Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama dan mencari bantuan
kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan pada kebiasaan defekasi
atau perdarahan rektal.
Penyebab nyata dari kanker kolon dan rektal tidak diketahui, tetapi
faktor resiko telah teridentifikasi, termasuk riwayat atau riwayat kanker kolon
atau polip dalam keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan diet
tinggi lemak, protein dan daging serta
rendah serat.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan CA COLON

umum

1. Mendiskusikan pengertian ca colon


Tujuan
pembelajaran
khusus

2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko


terjadinya ca colon
3. Menjelaskan patofisiologi ca colon
4. Mendiskusikan tanda dan gejala ca colon
5. Mendiskusikan komplikasi ca colon
6. Menjelaskan penatalaksanaan ca colon
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca colon
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca colon berdasarkan
data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca colon yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus ca colon baik independent dan
kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok

33

Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit ca colon
b. Diskusi
Perawatan kolostomi pada pasien ca colon
c. Praktikum
Perawatan kolostomi pada pasien ca colon
d. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien ca colon

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
5.
6.
7.
8.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Mansjoer, Arief, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1. Jakarta :
Media

Aesculapius

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and


Suddarth Ed.8

Vol.3. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC :


Jakarta.

34

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


CA COLON

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian ca colon
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya
ca colon
3. Mampu menjelaskan patofisiologi ca colon
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala ca colon
5. Mampu mendiskusikan komplikasi ca colon
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan ca ca colon
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca colon

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca colon berdasarkan data


subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca colon yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus ca colon baik independent dan kolaborasi
, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

35

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian ca colon

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya ca colon

36

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi ca colon

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala ca colon

37

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi ca colon

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan ca colon

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca colon

38

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus ca colon berdasarkan data subyektif dan data obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus ca colon yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah

Aktivitas 10
Susunan rencana keperawatan pada kasus ca colon baik independent dan kolaborasi

39

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita ca colon (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
........................................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

40

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


CA LIDAH

Bahan Ajar

Pendahuluan

Karsinoma lidah adalah suatu tumor yang terjadi di dasar mulut, kadangkadang meluas ke arah lidah dan menyebabkan gangguan mobilitas. Telah
banyak orang menderita penyakit perikarditis ini. Menurut 3,7% warga dunia
telah menderita penyakit perikarditis, sekitar 0,5% penderitanya sudah
meninggal. Sedangkan dindonesia sendiri, diperkirakan sekitar 2,8% warga
indonesia telah menderita penyakit ca lidah ini, diperkirakan 1,2%
penderitanya sudah meninggal. Penyakit ca lidah ini penyebabnya bisa
disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor luar, heriditer maupun non
heriditer. Faktor luar meliputi rokok, alcohol, infeksi kronis dan trauma krinis.
Faktor non heriditer meliputi Faktor fisik seperti sinar ultraviolet, Faktor
biologis seperti virus (papiloma yang ditularkan melalui hubungan suami
istri,hepatitis) parasit, dan bakteri. Pada orang yang menderita penyakit ca
lidah dapat disembuhkan apabila peradangannya belum meluas. Crania adalah
dapat kita lakukan dengan memberikan terapi seperti radioterapi. Selain itu,
kita juga dapat memberikan obat yang berguna untuk mengurangi peradangan.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari bahan ajar ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan CA LIDAH

Umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian ca lidah


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya ca lidah
3. Menjelaskan patofisiologi ca lidah
4. Mendiskusikan tanda dan gejala ca lidah
5. Menjelaskan penatalaksanaan ca lidah
6. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca lidah
7. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca lidah berdasarkan
data subyektif dan data obyektif
8. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca lidah yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
9. Menyusun rencana keperawatan pada kasus ca lidah baik independent dan
kolaborasi
10. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok

41

Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit ca lidah
b. Diskusi
Penatalaksanaan penyakit ca lidah
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien ca lidah

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP


Referensi

Corwin, Elizabeth J., 2009. Buku Saku Patofisiologi, Ed.3. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8, Vol.1.
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Ballenger, 2002. Penyakit telinga, hidung, tenggorok, kepala dan leher Jilid
I.Jakarta:Binarupa Aksara

42

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


CA LIDAH

Tujuan :

Setelah menyelesaikan bahan ajar ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian ca lidah
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya
ca lidah
3. Mampu menjelaskan patofisiologi ca lidah
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala ca lidah
5. Mampu menjelaskan penatalaksanaan ca lidah
6. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca lidah

7. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ca lidah berdasarkan data


subyektif dan data obyektif
8. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ca lidah yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah
9. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus ca lidah baik independent dan kolaborasi
, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang


telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
10. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

43

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian ca lidah

44

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya ca lidah

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi ca lidah

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala ca lidah

45

Aktifitas 5
Deskripsikan penatalaksanaan ca lidah

Aktivitas 6
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ca lidah

46

Aktivitas 7
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus ca Lidah berdasarkan data subyektif dan data obyektif

Aktivitas 8
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus ca lidah yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon
masalah

Aktivitas 9
Susunlah rencana keperawatan pada kasus ca lidah baik independent dan kolaborasi

47

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita ca lidah (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
........................................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

48

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


ILEUS OBSTRUKSI PARALITIK

Bahan Ajar

Pendahuluan

Ileus obstruksi adalah gangguan pada aliran normal isi usus


sepanjang traktus intestinal. Obstruksi usus dapat akut atau kronis,
parsial atau total (komplit), keperahannya tergantung pada usus
yang terkena, derajat dimana lumen tersumbat dan khususnya
derajar dimana sirkulasi darah dalam dinding usus terganggu. Ileus
obstruktif adalah blok saluran usus yang menghambat pasase
cairan, flatus, dan makanan, dapat secara mekanis atau fungsional.
Ileus obstruktif adalah kerusakan parsial atau komplit ke arah
depan dari isi usus. Obstruksi pada ileus sering terjadi karena
mempunyai segmen yang paling sempit. Ileus obstruksi adalah
keadaan dimana usus terjadi sumbatan mencegah aliran normal dari
susu melalui saluran usus yang dapat bersifat parsial atau komplit.
Abstrak Ileus obstruktif merupakan gangguan pasase usus oleh
sebab adanya sumbatan atau obstruksi dan sebab lain yang
menyebabkan menyempitnya atau tersumbatnya lumen usus.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu


memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan ILEUS
OBSTRUKSI PARALITIK

umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian ileus obstruksi paralitik


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan resiko terjadinya ileus obstruksi paralitik
3. Menjelaskan patofisiologi ileus obstruksi paralitik
4. Mendiskusikan tanda dan gejala ileus obstruksi paralitik
5. Mendiskusikan komplikasi ileus obstruksi paralitik
6. Menjelaskan penatalaksanaan ileus obstruksi paralitik
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ileus
obstruksi paralitik
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ileus
obstruksi paralitik berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ileus obstruksi
paralitik yang sudah diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus ileus obstruksi
paralitik baik independent dan kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


49

Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit ileus obstruksi paralitik
b. Diskusi
Pemasangan NGT, Perawatan Kolostomi.
c. Praktikum
Pemasangan NGT, Perawatan Kolostomi.
d. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien ileus obstruksi paralitik

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Brunner & Suddarth, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal


Bedah Alih bahasa Agung.

Price &Wilson, (2007). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. Edisi 6, Volume1. Jakarta: EGC.

Donna Ignatavician, (2006). Medical Surgical Nursing. Volume 2.


St. Louis Missouri: Elsevier Sounders

50

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


ILEUS OBSTRUKSI PARALITIK

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian ileus obstruksi paralitik
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya ileus obstruksi paralitik
3. Mampu menjelaskan patofisiologi ileus obstruksi paralitik
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala ileus obstruksi paralitik
5. Mampu mendiskusikan komplikasi ileus obstruksi paralitik
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan ileus obstruksi paralitik
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ileus obstruksi paralitik

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus ileus obstruksi


paralitik berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus ileus obstruksi paralitik yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus ileus obstruksi paralitik baik
independent dan kolaborasi , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

51

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian ileus obstruksi paralitik

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya ileus obstruksi
paralitik

52

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi ileus obstruksi paralitik

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala ileus obstruksi paralitik

53

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi ileus obstruksi paralitik

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan ileus obstruksi paralitik

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien ileus obstruksi paralitik

54

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus ileus obstruksi paralitik berdasarkan data subyektif dan
data obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus ileus obstruksi paralitik yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah

Aktivitas 10

Susunlah rencana keperawatan pada kasus ileus obstruksi paralitik baik independent dan

55

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita ileus obstruksi paralitik (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...........................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

56

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


OBSTRUKSI HERNIA

Pendahuluan

Bahan Ajar

Hernia adalah suatu kelemahan pada dinding otot perut di segmen usus
atau struktur perut menonjol. Hernia dapat juga penetreate melalui cacat
lainnya di dinding perut, melalui diafragma, atau melalui struktur lainnya
dalam
rongga
perut.
(Donna,2000)
Manifestasi klinik yang sering terjadi pada pasien dengan hernia yaitu
obstruksi usus, seperti muntah-muntah, sakit perut crampy, distensi, nyeri
abdomen, panas, adanya tonjolan pada area inguinal atau abdomen femoral,
nausea, dan tachi cardi, disuria disertai hematuria dan sesak nafas. Masalah
keperawatan yang sering muncul pada kasus hernia diantaranya potensial
injuri, knowledge defisid, gengguan rasa nyaman, retaensi urine, dan
potensial infeksi.
Bila hernia tidak diatasi secara cepat dan tepat maka akan terjadi
komplikasi seperti incareta, strangulate, perforasi, infeksi postop, scrotal
edema, dehinse post operasi, dan evisceration. Berdasarkan masalah tersebut
diatas dan komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien hernia bila tidak
dilakukan secara adekuat, maka perlu asuhan keperawatan secara
komprehensif yang mencakup kebutuhan biopsikososial spiritual yang terkait
dengan masalah tersebut.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan OBSTRUKSI HERNIA

umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian obstruksi hernia


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
resiko terjadinya obstruksi hernia
3. Menjelaskan patofisiologi obstruksi hernia
4. Mendiskusikan tanda dan gejala obstruksi hernia
5. Mendiskusikan komplikasi obstruksi hernia
6. Menjelaskan penatalaksanaan obstruksi hernia
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi hernia
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi hernia
berdasarkan data subyektif dan data obyektif

57

9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi hernia yang


sudah diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus obstruksi hernia baik
independent dan kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit obstruksi hernia
b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien obstruksi hernia
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien obstruksi hernia

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Mansjoer, Arief, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1.


Jakarta : Media

Aesculapius

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and


Suddarth Ed.8

Vol.3. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC :


Jakarta.

58

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


OBSTRUKSI HERNIA

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian obstruksi hernia
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya obstruksi hernia
3. Mampu menjelaskan patofisiologi obstruksi hernia
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala obstruksi hernia
5. Mampu mendiskusikan komplikasi obstruksi hernia
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan obstruksi hernia
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi hernia

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi hernia


berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi hernia yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus obstruksi hernia baik independent
dan kolaborasi , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

59

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian obstruksi hernia

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya obstruksi hernia

60

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi obstruksi hernia

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala obstruksi hernia

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi obstruksi hernia

61

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan obstruksi hernia

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi hernia

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi hernia berdasarkan data subyektif dan data
obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi hernia yang sudah diidentifikasi berdasarkan
pohon masalah

62

Aktivitas 10

Susunlah rencana keperawatan pada kasus obstruksi hernia baik independent dan kolaborasi

63

Informasi pada bagian ini :


Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik


klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita obstruksi hernia (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

64

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


OBSTRUKSI KOLELITIASIS

Pendahuluan

Bahan Ajar

Kandung empedu merupakan kantong berbentuk alpukat yang terletak


tepat dibawah lobus kanan hati. Empedu yang disekresi secara terus menerus
oleh hati masuk ke saluran empedu yang kecil dalam hati. Fungsi utam
kandung empedu adalah menyimpan dan memkatkan empedu. Kandung
empedu menyimpan sekitar 45 ml empedu. Empedu hait tidak dapat segera
masuk ke duodenum akan tetapi melewati duktus hepatikus, empedu masuk
ke duktus sistikus dan ke kantong empedu. Secara berkala kandung empedu
mengosongkan isinya ke dalam duodenum melalui kontraksi simultal lapisan
ototnya dan relaksasi sfinter oddi.
Rangsangan normal kontraksi dan pengosongan kandung empedu adalah
masuknya kimus asam dalam duodenum. Adanya lemak dalam makanan
merupakan rangsang terkuat untuk menimbulkan kontraksi.
Penyakit kandung empedu sendiri jarang terjadi, kecuali bila disertai
dengan adanya batu empedu. Batu empedu dalam kandung empedu tidak
menimbulkan keluhan penderita, kecuali bilamana batu tersebut masuk ke
duktus sistikus kholeduktus.

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan

umum

OBSTRUKSI KOLELITIASIS

Tujuan
pembelajaran

1. Mendiskusikan pengertian obstruksi kolelitiasis


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
resiko terjadinya obstruksi kolelitiasis
3. Menjelaskan patofisiologi obstruksi kolelitiasis
4. Mendiskusikan tanda dan gejala obstruksi kolelitiasis
5. Mendiskusikan komplikasi obstruksi kolelitiasis
6. Menjelaskan penatalaksanaan obstruksi kolelitiasis
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi
kolelitiasis
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis
berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis yang

khusus

65

sudah diidentifikasi berdasarkan pohon masalah


10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis baik
independent dan kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit obstruksi kolelitiasis
b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien obstruksi kolelitiasis
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien obstruksi kolelitiasis

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
5.
6.
7.
8.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Mansjoer, Arief, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1.


Jakarta : Media

Aesculapius

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and


Suddarth Ed.8

Vol.3. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC :


Jakarta.

66

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


OBSTRUKSI KOLELITIASIS

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian obstruksi kolelitiasis
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya obstruksi kolelitiasis
3. Mampu menjelaskan patofisiologi obstruksi kolelitiasis
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala obstruksi kolelitiasis
5. Mampu mendiskusikan komplikasi obstruksi kolelitiasis
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan obstruksi kolelitiasis
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi kolelitiasis

8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis


berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis baik
independent dan kolaborasi , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

67

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian obstruksi kolelitiasis

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya obstruksi
kolelitiasis

68

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi obstruksi kolelitiasis

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala obstruksi kolelitiasis

69

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi obstruksi kolelitiasis

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan obstruksi kolelitiasis

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien obstruksi kolelitiasis

Aktivitas 8
70

Identifikasi masalah keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis berdasarkan data subyektif dan
data obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis yang sudah diidentifikasi
berdasarkan pohon masalah

Aktivitas 10

71

Susunlah rencana keperawatan pada kasus obstruksi kolelitiasis baik independent dan kolaborasi
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita obstruksi kolelitiasis (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
.................................................
Nama mahasiswa

NIM

Tanda tangan

72

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL


SIROSIS HEPATIS

Bahan Ajar

Pendahuluan

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati


terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita, yaitu proses penyimpanan
energi, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang
masuk dalam tubuh kita, sehingga dapat kita bayangkan akibat yang akan
timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.
Sirosis hepatis adalah suatu penyakit di mana sirkulasi mikro,
anatomi pembuluh darah besar dan seluruh system arsitekture hati mengalami
perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat
(firosis) di sekitar paremkin hati yang mengalami regenerasi.sirosis
didefinisikan sebagai proses difus yang di karakteristikan oleh fibrosis dan
perubahan strukture hepar normal menjadi penuh nodule yang tidak normal.
Di negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar
ke tiga pada pasien yang berusai 45-46 tahun ( setelah penyakit
kardiovaskuler dan kanker). Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke
tujuh penyebab kematian.Sekitar 25.000 orang meninggal setiap tahun akibat
penyakit ini.Sirosis hati merupakan panyakit hati yang sering ditemukan
dalam ruang perawatan penyakit dalam.Di Indonesia sirosis hati lebih sering
di jumpai pada laki laki dari pada perempuan.dengan perbandingan 2 4 :
1

Tujuan
pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami


asuhan keperawatan pada pasien dengan SIROSIS HEPATIS

umum
Tujuan
pembelajaran
khusus

1. Mendiskusikan pengertian sirosis hepatis


2. Mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
resiko terjadinya sirosis hepatis
3. Menjelaskan patofisiologi sirosis hepatis
4. Mendiskusikan tanda dan gejala sirosis hepatis
5. Mendiskusikan komplikasi sirosis hepatis
6. Menjelaskan penatalaksanaan sirosis hepatis
7. Menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien sirosis hepatis
8. Mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus sirosis hepatis
berdasarkan data subyektif dan data obyektif
9. Menyusun diagnosis keperawatan pada kasus sirosis hepatis yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Menyusun rencana keperawatan pada kasus sirosis hepatis

73

baik independent dan kolaborasi

11. Mempresentasikan hasil kerja secara kelompok


Strategi
pembelajaran

a. Kuliah
Konsep penyakit sirosis hepatis
b. Diskusi
Penatalaksanaan pada pasien sirosis hepatis
c. Studi Kasus dengan tutorial
Asuhan Keperawatan pada pasien sirosis hepatis

Waktu

Semester III : 3 SKS

Pengajar

Tutor

Evaluasi
pembelajaran

Cognitive test :
1.
2.
3.
4.

Multiple choice
Essay
Oral test
Studi kasus

Performance assessment : SOP

Referensi

Doenges, M .E, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta

Gallo, H, 1996, Keperawatan Kritis, volume 2, EGC, Jakarta

Priharjo, R, 1993, Pengkajian Fisik Keperawatan, EGC, Jakarta

Suddart, B, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, EGC, Jakarta

Waspandji, S, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Balai penerbit , edisi 2, FKUI,


Jakarta

74

LOGBOOK BAHAN AJAR III.1.1

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL :


SIROSIS HEPATIS

Tujuan :

Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :


1. Mampu mendiskusikan pengertian sirosis hepatis
2. Mampu mendiskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko
terjadinya sirosis hepatis
3. Mampu menjelaskan patofisiologi sirosis hepatis
4. Mampu mendiskusikan tanda dan gejala sirosis hepatis
5. Mampu mendiskusikan komplikasi sirosis hepatis
6. Mampu mendiskusikan penatalaksanaan sirosis hepatis
7. Mampu menjelaskan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien sirosis hepatis
8. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus sirosis hepatis berdasarkan
data subyektif dan data obyektif
9. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus sirosis hepatis yang sudah
diidentifikasi berdasarkan pohon masalah
10. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus sirosis hepatis baik independent dan
kolaborasi , dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

o Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis


yang telah dimunculkan.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
o Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
11. Kelompok mempresentasikan hasil kerja.
o
o

75

Kasus

Aktifitas 1
Diskusikan pengertian sirosis hepatis

Aktifitas 2
Diskusikan etiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko terjadinya sirosis hepatis

76

Aktifitas 3
Deskripsikan patofisiologi sirosis hepatis

Aktifitas 4
Diskusikan tanda dan gejala sirosis hepatis

77

Aktifitas 5
Diskusikan komplikasi sirosis hepatis

Aktifitas 6
Deskripsikan penatalaksanaan sirosis hepatis

Aktivitas 7
Deskripsikan pengkajian/pemeriksaan fisik pada pasien sirosis hepatis

78

Aktivitas 8
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus sirosis hepatis berdasarkan data subyektif dan data
obyektif

Aktivitas 9
Rumuskan diagnosis keperawatan pada kasus sirosis hepatis yang sudah diidentifikasi berdasarkan
pohon masalah

79

Aktivitas 10

Susunlah rencana keperawatan pada kasus sirosis hepatis baik independent dan kolaboras
Informasi pada bagian ini :
Pernyataan

Tanda chek
()

Pernyataan

Tanda chek ()

Sangat sedikit

Tidak relevan
praktik klinik

dengan

Sesuai

Membosankan

Terlalu banyak

Kurang menarik

Terlalu sederhana

Sangat menarik

Kurang komplek

Terlalu teoritis

Terlalu komplek

Teori tepat untuk saya

Relevan dengan praktik klinik

Teori tidak cukup

Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita obstruksi hernia (berikan tanda pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
Apa saran saudara untuk meningkatkan isi dari bab ini ?
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
......................................
Nama mahasiswa

NIM

80

Tanda tangan

81

You might also like