Professional Documents
Culture Documents
1. PENGERTIAN
Fraktur cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai
jenis dan luasnya, terjadi pada tulang tibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang
dikenao stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya. (Brunner &
Suddart, 2000)
2. JENIS FRAKTUR
a
Fraktur tidak komplet: patah hanya pada sebagian dari garis tengah
tulang
3. Etiologi
a
Trauma
4. Patofisiologi
5. Manifestasi Klinis
a
6. Pemeriksaan Penunjang
a
7. Penatalaksanaan
a
Imobilisasi fraktur
Dapat dilakukan dengan fiksasi eksterna atau interna
A. Pengkajian
1. Pengkajian primer
o Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan
sekret akibat kelemahan reflek batuk
o Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar
ronchi /aspirasi
o Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap
Aktivitas/istirahat
Sirkulasi
Neurosensori
o Kesemutan
o Deformitas, krepitasi, pemendekan
o Kelemahan
o Kenyamanan
o Nyeri tiba-tiba saat cidera
o Spasme/ kram otot
o Keamanan
o Laserasi kulit
o Perdarahan
o Perubahan warna
o Pembengkakan lokal
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan mobilitas fisik b.d cedera jarinagan sekitasr fraktur, kerusakan
rangka neuromuskuler
2. Nyeri b.d spasme tot , pergeseran fragmen tulang
Gerakan melindungi
Muka topeng
Menggunakan
metode
pencegahan
non
mengurangi nyeri
-
lainnya
Jarang dilakukan
Kadang dilakukan
Sering dilakukan
analgetik
untuk
Selalu dilakukan
NIC :
Paint Management
-
Gunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
Tingkatkan istirahat
Analgesic Administration