Professional Documents
Culture Documents
hidatidosa
adalah
suatu
kehamilan
dimana
setelah
berkembang
dapat
berpenetrasi
ke
tempat
implantasi.
maternal.
Kromosom
paternal
berduplikasi
sendiri.
klinis
karena
walaupun
risiko
ibu
untuk
menderita
kehamilan mola.
Faktor ovum
Spermatozoa memasuki ovum yang telah kehilangan nukleusnya atau
untuk
memenuhi
kebutuhan
pertumbuhan
dan
mengakibatkan
gangguan
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangan janinnya.
d. Parietas tinggi
Ibu multipara cenderung beresiko terjadi kehamilan mola hidatidosa
karena trauma kelahiran atau penyimpangan transmisi secara genetic
yang dapat diidentifikasikan dan penggunaan stimulan drulasi seperti
klomifen atau menotropiris (pergonal).
e. Kekurangan protein
Protein adalah zat untuk membangun jaringan-jaringan bagian tubuh
sehubungan dengan pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, dan
buah dada ibu, keperluan akan zat protein pada waktu hamil sangat
meningkat
apabila
kekurangan
protein
dalam
makanan
Infeksi virus
Terdapat
penelitian
yang
membuktikan
bahwa
kehamilan
mola
awal
perkembangannya
kehamilan
mola
menunjukkan
menyerupai
buah
anggur,
pembesaran
ukuran
uterus
biasanya lebih besar untuk usia kehamilan terutama pada kasus CMH
(4 minggu lebih tua), dan denyut jantung janin tidak ditemukan.
Anemia terjadi pada kasus-kasus prolonged bleeding yang ditandai
dengan gejala fatique dan sesak nafas, preeklampsi
yang ditandai
Perdarahan
pervaginam
Resiko
gangguan
hubungan ibu
dan janin
Doppler/
Fenandoscope:
untuk
mendengar
denyut
jantung janin
d. Histeriktomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari
30 tahun, Paritas 4 atau lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu
setinggi pusat atau lebih.
2. Pengawasan Lanjutan
- Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi
oral pil.
- Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun :
SetiapminggupadaTriwulan pertama
Setiap 2 minggupada Triwulan kedua
Setiapbulanpada 6 bulan berikutnya
Setiap 2 bulanpada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3
bulan.
- Setiap pemeriksaan ulang perlu diperhatikan :
1x seminggusampaihasil negatif
1x2 mingguselamaTriwulan selanjutnya
1x sebulandalam 6 bulan selanjutnya
1x3 bulanselamatahun berikutnya
Kalauhasilreaksi titer masih (+) maka harus dicurigai adanya
keganasan
10.
Komplikasi molahidatidosa
d.
Infeksi sekunder.
e. Perforasi uterus.
f.
Keganasan (PTG).
g. Eklampsia
h.
tirotoksikosis
11.
Asuhan keperawatan molahidatidosa
A. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama : ny.p
Uisia : 18 tahun
Jenis kelamin : perempuan
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama :
Perdaraha pervaginam (flek-flek kecoklatan) sejak 1 hari yang lalu dan
mual sepanjang hari
2. Riwayat Kesehatan saat ini :
pasien merasa cemas dengan kehamilan sekarang karena mengalami
perdarahan
3. Riwayat kesehatan terdahulu :
c. Pemerikasaan fisik
1. Keadaan umum : klien tampak cemas
Kesadaran : compos mentis
Ttv -TD : 120/180 mmHg
-N : 82x/menit
- RR : 22x/menit
-Suhu : 36,2 C
TFU : Teraba 3 jari dibawah pusat
2. Pemeriksaan Lab
Hb : 11,6 gr/dl
3. Pemerikasaan Diagnostik
USG : terdapat gambaran sarang lebah atau anggur dan tidak
terlihat janin
d. Diagnosa Medis : Mola Hidatidosa
e. Tindakan : direncanakan akan dilakukan tindakan Kuretase
B. Analisa data
Data
Ds:
Etiologi
Factor ovum
Diagnose
keperawatan
Resiko hubungan ibu
Pasien mengeluh
perdarahan melalui
vagina, dan mual
sepanjang hari
dan janin
Mengalami
keterlambatan dalam
pengeluaran
Do:
- Hasil USG terdapat
gambaran sarang
Kematian ovum di
dalam tubuh
Mengalami
janin
degenerasi
Jangot-jangot korion
yang tumbuh
berganda dan
mengandung cairan
Kista-kista kecil
seperti anggur
Molahidatidosa
Perdarahan
pervaginam
Resiko gangguan
hubungan ibu dan
Ds:
janin
Factor ovum
Pasien mengeluh
mual sepanjang hari
Do:
- Hasil USG terdapat
Mengalami
keterlambatan dalam
pengeluaran
gambaran sarang
lebah atau anggur
Kematian ovum di
dalam tubuh
mual
janin
- TFU teraba 3 jari di
Mengalami
bawah pusat
degenerasi
Jangot-jangot korion
yang tumbuh
berganda dan
mengandung cairan
Kista-kista kecil
seperti anggur
Molahidatidosa
Peningkatan HCG
Ds:
Mual
Factor ovum
Mengalami
keterlambatan dalam
pengeluaran
perdarahan
Kematian ovum di
Do:
dalam tubuh
Mengalami
degenerasi
Jangot-jangot korion
yang tumbuh
bawah pusat
berganda dan
mengandung cairan
Kista-kista kecil
anxietas
seperti anggur
Molahidatidosa
Perdarahan
pervaginam
cemas
Indikator
TD : 120/80
2
3
4
5
(normal)
Suhu : 36, 2 C (normal)
Hb : 11,6 gr/dl (normal)
Perdarahan di vagina
TFU
teraba
3
jari
mmhg
dibawah pusat
f.
2. Diagnose keperawatan
: mual
Tujuan
: setelah dilakukan tindakan keperawatan
pasien dapat mengatasi mual dalam waktu 1x24 jam
Kriteri hasil
: mual dapat teratasi sesuai skala NOC
NOC
Nausea and vomiting control
No
1
2
Indikator
Mengenali onset mual
Menggunakan
medikasi
antimetic
Melaporkan efek samping
dari antiemetic
Mendeskripsikan
factor
penyebab
NIC
nausea management
a.
b.
c.
3.
Indikator
Perasaan gelisah
Distress
Kesulitan dalam penyelesaian masalah
Rasa cemas yang disampaikan secara lisan
Keterangan:
1 = berat
2 = cukup berat
3 = sedang
4 = ringan
5 = tidak ada
Indikator
Mengurangi penyebab kecemasan
Mencari informasi utuk mengurangi kecemasan
Menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi
kecemasan
Mengendalikan respon terhadap kecemasan
Keterangan:
1 = tidak pernah
2 = jarang dilakukan
3 = kadang dilakukan
4 = sering dilakukan
5 = dilakukan secara konsisten
NIC: Anxiey Reduction
4. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
5. Memberikan informasi faktual terkait diagnosis, perawatan, dan
prognosis
6. Mendorong keluarga untuk mendampingi klien
7. Membantu klie mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
8. Menginstruksikan klien menggunakan teknik relaksasi
NIC: Relaxation Therapy
Daftar pustaka
Betel C, Atri M, Arenson AM, Khalifa M, MD, Osborne R, MD, Tomlinson
G. Sonographic
Bulechek, Gloria M dkk. 2013. Nursing Intervention Classification (NIC)
sixth edition. Amerika: Elsevier Inc.
Cuninngham. F.G. dkk. Mola Hidatidosa Penyakit
TrofoblastikGestasional Obstetri
Diagnosis of Gestational Trophoblastic Disease and Comparison With
Retained Products of Conception. J Ultrasound Med. 2006
Herdman, T. Heather & Kamitsuru, Shigemi. 2014. Nursing Diagnoses:
Definition & Classification 2015-2017 tenth edition. Amerika:
NANDA International Inc.
Mansjoer, A. dkk. Mola Hidatidosa. KAPITA SELEKTAKEDOKTERAN.
Fakultas Kedokteran
Martaadisoebrata. D, & Sumapraja, S. Penyakit Serta Kelainan
Plasenta& Selaput Janin. Mochtar. R. Penyakit Trofoblas.
SINOPSIS OBSTETRI. Jilid I. Edisi2. Penerbit Buku
Mochtar. R. Penyakit Trofoblas. SINOPSIS OBSTETRI. Jilid I. Edisi2.
Penerbit Buku Kedokteran. ECG. Jakarta. 1998.
Moorhead, sue dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) fifth
edition. Amerika: Elsevier Inc.
Prawirohadjo, S. & Wiknjosastro, H. Mola Hidatidosa. ILMUKANDUNGAN.
Yayasan Bina Pustaka SARWONOPRAWIROHADJO. Jakarta. 1999.
Hal . 262-264
Universitas Indonesia. Jilid I.Media Aesculapius. Jakarta.2001. Hal 265267 ILMU KEBIDANAN. Yayasan Bina pustaka
Kedokteran. ECG. Jakarta. 1998. Hal. 238-243.
SARWONO PRAWIROHARDJO. Jakarta.2002 Hal 341-348.
Williams. Edisi 21. Vol 2. Penerbit BukuKedokteran. EGG Jakarta. 2006.
Hal 930-938.