You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

1.2.

Perumusan Masalah Praktikum


Permasalahan dalam tulisan ini adalah bagaimana menentukan urutan
struktur Produk untuk menentukkan bill of material dan assembly process
chart berdasarkan kriteria rute yang benar.

1.3.

Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum perencanaan proses adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu merancang struktur produk dari sebuah produk
2. Mahasiswa mampu membuat bill of material dari sebuah produk
3. Mahasiswa mampu menghitung waktu proses perakitan swebuah produk
4. Mahasiswa mampu membuat peta proses perakitan dari sebuah produk

5. Mahasiswa mampu memahami pentingnya struktur produk, bill of


material, dan peta proses perakitan di dalam perencanaan proses.
1.4.

Asumsi dan Batasan Masalah


Tulisan ini dibatasi pada tahap penentuan sub-sub produk yang akan
yang di akan di pisahkan dan di satukan kembali sesuai urutan. Metode
analisis yang di gunakan adalah struktur produk, bil of material, assembly
process chart.

1.5.

Sistematika Penulisan Laporan


BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah Praktikum
1.3. Tujuan Praktikum
1.4. Asumsi dan Batasan Permasalahan
1.5. Sistematika laporan
BAB II PENGUMPULAN DATA
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

Bill of Material
Struktur Produk
Daftar Elemen Kegiatan
Assembly Process Chart

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PENGUMPULAN DATA
2.1.
Bill of Material
Tabel 2.1 Single Level BOM ( Bill Of Material)
No.Part
A-0
B-1
C-1
D-2
E-3
F-3
G-4
H-4
I-4
J-4

Uraian
Mobil-mobilan
Set Bodi Atas
Set Bodi Bawah
Bodi Bawah
Ban Belakang
Ban Depan
Penutup Atas
Jok
Baut
As

Kuantitas
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1

Sumber
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur

K-4
L-4
M-4
N-4
O-4
P-4
R-4
S-4
T-4
U-4

Gear
Ban
As
Ban
Penutup Bawah
Ban
Penutup Mesin
Bemper
Stiker
Baut

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur
Manufaktur

2.2.

Daftar Elemen Kegiatan


Tabel 2.2 Daftar Elemen kegiatan
No

Elemen Kegiatan

Waktu (s)

.
1.
2.
3.

Memasang Ban ke As depan


Memasang Ban ke As belakang
Memasang Ban As belakang ke komponen

01,2
01,3
09,3

4.

bagian bawah mobil.


Memasang Ban As depan ke komponen

06,4

5.
6.
7.
8.
9.

bagian bawah mobil.


Memasang tutup mesin mobil
Memasang Jok mobil ke bodi atas mobil
Menyatukan bodi bawah dan bodi atas mobil
Memasang stiker
Memasang bemper Mobil

03,5
61.4
100,2
20,5
03,9

2.4.

Struktur Produk

2.3.

Assembly process Chart

BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
3.1.

Analisa

3.1.1. Bill Of Material (BOM)


Struktur produk atau Bill Of Material (BOM) didefinisikan sebagai
cara komponen-komponen itu bergabung ke dalam suatu produk selama

proses manufacturing dan merupakan daftar dari semua material,


komponen dan subassemblies, serta kuantitas dari masing-masing yang di
butuhkan untuk memproduksi satu unit produk atau parent assembly.
Struktur produk typical akan menunjukkan bahan baku yang dikonversi
kedalam komponen-komponen fabrikasi kemudian komponen-komponen
itu akan bergabung secara bersama untuk membuat sub-assemblies,
kemudian sub-assemblies bergabung bersama membuat assemblies dan
seterusnya sampai produk akhir. Struktur produk sering ditampilkan
dalam bentuk gambar (chart format) kebanyakan produk memiliki struktur
standar dimana lebih banyak subassemblies dari pada produk akhir, dan
lebih banyak komponen dari subassemblies. Single level BOM tidak
cukup untuk menggambarkan produk yang memiliki subassembly. Untuk
menggambarkan struktur produk tersebut dapat digunakan dengan pohon
yang memiliki beberapa level. Produk akhir berada pada level 0 dan
nomor level bertambah untuk level - level di bawahnya.
3.1.2. Assembly Process Chart
Assembly Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan
antara komponen komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk.
Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun suatu
produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen-komponen tersebut.
Pada pembuatan Assembly Chart sering terjadi berbagai kesalahan, yaitu
kesalahan penulisan fastener, maupun kesalahan penyusunan sub assembly.
Penulisan fastener yang benar ditulis seperti pada Gambar 3. Sedangkan
untuk penyusunan sub assembly, disesuaikan dengan sebelah kanan sub
assembly/ assembly nya.
3.2.
Evaluasi
3.2.1.
Struktur Produk dan Bill Of Material
Pada prototype Senter ini, terdapat 1 komponen di level 0, yaitu
Senter itu sendiri. Di level 1, terdapat 2 buah komponen diantaranya adalah,
body bagian bawah dan body bagian atas. Di level 2, terdapat 9 buah
komponen, dimana dari 9 komponen tersebut merupakan penurunan dari 2
komponen dari level sebelumnya, level 1. Dan Komponen tersebut antara lain

adalah mesin, Steker, body bawah, scrup, penahan steker, kaca, body atas kap
luar dan label. Dan di level 3, hanya 3 komponen saja yang mengalami
penurunan dari level sebelumnya, level 2. Komponen tersebut adalah batre,
MCB, dan Mika LED. Kesalahn yang sering terjadi pada penomoran
komponen di karenakan komponen yang sama namun pada level yang
berbeda.
3.2.2.

Assembly Process Chart


Chart merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara

komponen-komponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly


Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun suatu produk dan
menjelaskan urutan perakitan komponen-komponen tersebut.
Pada pembuatan Assembly Chart sering terjadi berbagai kesalahan, yaitu
kesalahan penulisan fastener, maupun kesalahan penyusunan sub assembly.
Sedangkan untuk penyusunan sub assembly, disesuaikan dengan sebelah
kanan sub assembly-assembly nya.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.

Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan perencanaan produk ini adalah sebagai berikut:
1. Pada analisis struktur produk senter terdapat hanya 4 level yaitu level
0, level 1, level 2, level 3 dan 14 komponen.
2. Pada perhitungan waktu perakitan terdapat 5 kegiatan elemen dimana
diantaranya Pemasangan steker kebody bawah, Pemasangan penutup
body bawah, Pemasangan mesin ke body bawah, Pemasangan lebel
dab penutup body atas, dan Penyatuan semua bagian senter.

3. Struktur produk dan bill of material dapat dikatakan baik apabila


produk tersebut saat di pisahkan bagian-bagian elemennya memiliki
lebih dari 2 level.
4.2.

Saran
Dalam menjalankan praktikum mungkin lebih menjelaskan pada proses
inti dari praktikum sehingga dapat di mengerti, dan juga peralatan
praktikum yang harus di lengkapi.

DAFTAR PUSTAKA
eric-gultom. 2010. perencanaa-proses.html, Jakarta.
Angga. 2011, Belajar-Idustri apa-itu-assembly-chart-ac-penjelasan. Surabaya
Garwood, D., Bill Of Material: Structured for Excellence, Dogwood Publishing
Company, inc, Marietta, G.A, 1997.

You might also like