Professional Documents
Culture Documents
BAB II
ANALISA PETROFISIK MULTIMIN
II-1
Analisa Petrofisik
II-2
Analisa Petrofisik
II-3
Analisa Petrofisik
9. Depth Driller
2. Field Name
Latitude
Longitude
Elevation
4. Datum
7. Logging Date
8. Run Number
Analisa Petrofisik
II-5
Analisa Petrofisik
2.1.1.3. XRD
Data XRD digunakan untuk kalibrasi hasil perhitungan pada volume mineral yang
dihasilkan dari multimin. Data XRD awal yang didapat masih menggunakan
satuan % berat sehingga perlu dirubah ke dalam satuan % volume.
%V
% berat
(2.1)
II-6
Analisa Petrofisik
II-7
Analisa Petrofisik
2.1.1.5. RCAL
RCAL (Routine Core Anlysis) adalah data yang berisikan informasi mengenai
permeabilitas dan porositas batuan inti, factor foramasi resistivitas, eksponen
porositas, eksponen saturasi, dll. Data ini digunakan untuk membantu dalam
penentuan nilai a, m, dan n ketika menentukan nilai resistivitas air formasi pada
temperature 77 F. Selain itu juga dapat membantu sebagai validasi data ketika
perhitungan petrofisika seperti perhitungan porositas dan saturasi air.
II-8
Analisa Petrofisik
II-10
Analisa Petrofisik
II-11
Analisa Petrofisik
II-12
Analisa Petrofisik
Prekalkulasi ini perlu dilakukan mengingat gradien temperatur dan tekanan yang
selalu berubah terhadap fungsi kedalaman. Temperatur formasi didapatkan dengan
persamaan linier regresi yaitu :
Tf gG.D To
dimana :
= kedalaman
gG
Tf
= temperature
To
(2.2)
Untuk menentukan nilai suhu pada titik yang belum diketahui dapat digunakan
dengan metode gradien temperatur dengan cara trend line dari perangkat lunak
spreadsheet (Gambar II-4).
II-13
Analisa Petrofisik
II-14
Analisa Petrofisik
II-15
Analisa Petrofisik
II-16
Analisa Petrofisik
Kontrol Kualitas
Terdapat dua macam kontrol kualitas (Quality Control), yaitu kualitas rekaman
dan kualitas penyelidikan. Kualitas rekaman dapat dilakukan dengan melihat
kewajaran dari rekaman digital kemudian dikoreksi dengan menghapus atau
mengosongkan atau mengambil harga rata-rata di sekitarnya. Sedangakan untuk
kualitas penyelidikan dapat dilakukan dengan koreksi lingkungan. Walaupun
sonde penyidik sudah dirancang sedemikian rupa agar tidak sensitif terhadap
keadaan yang berjarak dekat terhadap sonde, karena yang diharapkan justru data
mengenai keadaan alamiah bagian yang berada lebih jauh masuk ke dalam
formasi, tetapi sinyal parasit itu senantiasa ada. Dengan mengenal kondisi sekitar
yang dekat dengan sonde (besarnya lubang bor, densitas lumpur, suhu, dan
sebagainya.) dapat dilakukan koreksi yang dimaksud. Pengalaman menunjukkan
justru pada kondisi lubang bor yang kurang bagus biasanya dijumpai reservoir
yang bagus karena buruknya hasil pemboran bisa jadi disebabkan oleh porositas
dan permeabilitas yang bagus, sehingga untuk mengapresiasi data pada kondisi
lubang bor yang buruk diperlukan kejelian yang ekstra.
II-17
Analisa Petrofisik
dengan perusahaan jasa logging yang digunakan) > Gamma Ray (Por7),
seperti tampilan gambar II-6.
2. Tentukan input dan output yang akan digunakan.
Secara teoritis koreksi densitas perlu dilakukan. Hal ini berkaitan dengan
perbedaan densitas pada kondisi lubang bor.
Untuk tahapan koreksi lingkungan density dilakukan dengan :
1. Klik Petrophysics > Environmental > Schlumberger Charts >LDT
(Por15a), seperti tampilan gambar II-8
2. Tentukan input dan output yang akan digunakan
II-22
Analisa Petrofisik
T1 6.77
T2 6.77
R2 R1
T1 21.5 0
C
T
21.5
2
R2 R1
II-24
Analisa Petrofisik
b.
Titik matriks MA
Titik matrik ditentukan dengan memasukan nilai RHOB (density) dari
matriks yang digunakan. Jika letaknya tidak tepat bisa dilakukan
penggeseran titik dengan syarat nilai density nya tetap.
c.
Titik shale sebagai titik kanan bawah dari kumpulan data, ditentukan dengan
memplot titik pada titik yang memiliki tingkat shale yang tinggi ( berwarna
merah, dalam skala warna dari log GR). Untuk mengetahui nilai neutron
dan density dapat diketahui dengan cara double klik pada titik tersebut.
d.
gamma ray dari matriks dan shale akan bergantung pada sumur, alat
logging, kontaktor logging. Cara yang dilakukan pada cross plot ini sama dengan
penggunaan crossplot neutron density, akan ditentukan nilai titik-titik koordinat,
fluida, shale, dry shale dan matriks. Pada x-plot ini nilai-nilai yang dijadikan tetap
(konstan) yang digunakan sebagai patokan adalah nilai neutron hasil dari x-plot
ND.
II-26
Analisa Petrofisik
neutron-nya. Sedangkan nilai dari sonic dapat diubah, disesuaikan dengan aturan
sebelumnya.
II-28
Analisa Petrofisik
II-29
Analisa Petrofisik
II-30
Analisa Petrofisik
II-32
Analisa Petrofisik
Selanjutnya membuat regresi dari xplot di atas. Nantinya regeresi tersbut akan
digunakan untuk membuat log sintetik yang dibutuhkan. Langkahnya sebagai
berikut. Klik General > Evaluate. Isikan parameter yang dibutuhkan seperti
tuliskan ekspresinya dengan format kondisional IFC ( badhole > 0 , (nama
macro), log yang akan diubah menjadi log sintetik)
Simpan dengan output NPHI_SYN. Klik Start. Kemudian dengan cara yang
sama ulangi langkah di atas tetapi dengan menggunakan log density.
Untuk melihat hasil analisis multimin dari model yang sudah dibuat, dapat dilihat
dalam layout yang sudah disediakan oleh Geolog, yaitu dengan cara klik well >
view > layout > composite layout.
II-33
Analisa Petrofisik
Gambar 20. Tampilan Layout Log Sebelum dan Sesudah Dilakukan Sintetik Log
II-34
Analisa Petrofisik
Klik Multimin > Log Uncertainties (gambar II-16). Untuk melakukan penentuan
batas ketidakpastian.
II-35
Analisa Petrofisik
b.
2.7.2.2. Unknowns+
Herron, M., and Matteson, A.: Elemental Composition and Nuclear Parameters of Some
Common Sedimentary Minerals, Nuclear Geophysics, Vol 7, No.3, pp 383-406, 1993.
II-36
Analisa Petrofisik
b.
Properties
(volume)
: input sifat-sifat fisik seperti densitas butir dan CEC
c.
d.
Constraints
Bounds
Terdapat tiga jenis kolom Unknowns, yaitu kolom Minerals, Flushed Zone Fluids
(Xzone) dan Unflushed Zone Fluids (Uzone).
2.7.2.4. Properties
Klik Unknowns+ > Properties. Maka akan muncul isian 38able properties.
Untuk model Archie linier maupun non-linear hanya akan muncul satu kolom
able yaitu grain density (gambar II-21), yang harus diisi dengan nilai (respon)
dari mineral-mineral yang digunakan dalam pembuaan model. Tampilan kolomkolom tersebut akan muncul berbeda-beda tergantung dari pemilihan model yang
digunakan (lihat bagian equation)
II-38
Analisa Petrofisik
dari
perumusan/ perhitungan. Terdapat empat jenis constraint type yaitu tool, <=, >=,
dan ==. Sedangkan kolom terakhir memberikan penjelasan atau hasil
dari
perumusan terdapat pada kolom sebelumnya (bagian kanan). Sebagai contoh pada
program constraint lajur pertama (PROG_UNITY) dapat diartikan bahwa pada
model yang dibuat memiliki komposisi volume :
Ada beberapa ketentuan dalam constraint, diantaranya adalah jumlah semua fraksi
volume (solid dan fluid) di unflashed Zone bernilai satu (PROG UNITY). Jumlah
volume fraksi fluida pada flushed Zone sama dengan jumlah volume fluida pada
unflashed Zone, sebab keduanya adalah jumlah dari total porositas (PROG
POROSITY). Dan pada Volume air di flushed Zone memiliki nilai kurang dari
(atau sama dengan) volume air pada unflashed Zone (PROG OIL MUD).
Pada kolom constraints type terdapat beberapa pilihan diantanya yaitu:
==
tool
Ketidak seimbangan, nilai pada bagian kiri lebih besar dari pada
nilai pada bagian sebelah kanan
<=
Ketidak seimbangan, nilai pada bagian kiri lebih kecil dari pada
nilai pada bagian sebelah kanan
Terdapat dua jenis contraints, yaitu program constraints dan user constrains.
Program Constraint seperti yang dipaparkan diatas. Sedangkanu untuk user
constraint merupakancontrainst yang dibuat oleh pengguna untuk memberikan
batasan-batasan tertentu dari informasi yang diperoleh, sehingga pada kolom ini
nilai-nilai (respon) dari volume dapat diubah oleh pengguna. Cara mengaktifkan
User constrains adalah dengan memilih Yes pada kolom selected. User
Constrains yang aktif biasanya ditandai dengan latar belakang berwarna hijau.
namun dapat berubah nilai atau kisaranya sesuai dengan banyaknya dan
keakuratan data yang dimiliki terkait volume tersebut (dari analisis reservoir dls).
II-41
Analisa Petrofisik
b.
velocity.
Hanya terdapat tiga jenis gamma ray yang bisa dipilih yaitu diantaranya
Total gamma, Spectral thorium, Spectral potassium, Spectral
uranium, Core total gamma, Core thorium, Core potassium dan
c.
Core uranium.
Total gamma tidak dapat dipilih dengan/ bersamaan dengan Core total
d.
e.
gamma.
Spectral thorium tidak dapat dipilih dengan/ bersamaan Core thorium.
Spectral potassium tidak dapat dipilih dengan/ bersamaan Core
f.
potassium.
Spectral uranium tidak dapat dipilih dengan/ bersamaan Core
uranium.
2.8. Metoda
Pada menu equation terdapat kolom konduktifitas Unflushed zone (CT) dan
unflushed zone (CXO), terdapat beberapa pilihan model yang bisa digunakan
diantaranya yaitu: Archie (pendekatan Linear atau pendekatan Non-Linear, Dual
Water (pendekatan Linear atau pendekatan Non-Linear), Non-Linear WaxmanSmits, Non-Linear Juhasz dan Non-Linear Indonesia. Perbedaan model saturasi
ini berfungsi dalam penentuan porositas efektif maupun porositas total dan juga
dalam konsep dry clay /wet clay. Oleh karena itu pada tiap model memiliki
II-42
Analisa Petrofisik
beberapa perbedaan kolom volume, dimana satu model akan berbeda dengan
model lainnya tergantung dari model yang digunakan. Model-model tersebut
dipilih berdasarkan pendekatan geologinya.
2.8.1. Saturation Parameter
Klik Method > Parameter untuk menampilkan jendela pengaturan parameter
saturasi yang m dan n yang akan digunakan (gambar II-25). Untuk 43factor
formasi konstanta tortuosity a, secara otomatis akan bernilai 1 dan tidak 43dapat
diubah. Sedangkan untuk nilai eksponen sementasi m dan eksponen saturasi n
dapat diubah sesuai dengan data hasil analisis dari lapangan/ sumur bor. Parameter w (factor saturasi) digunakan hanya untuk model Archie non-linear,
memiliki nilai yang akan sama dengan nilai m dan n jika pada zona tersebut
memiliki nilai m dan n yang sama pula. Untuk zona dengan nilai m dan n
yang berbeda maka berlaku perumusan
w 0.75 m 0.25 n
II-43
Analisa Petrofisik
II-44
Analisa Petrofisik
II-46
Analisa Petrofisik
Klik start untuk memulai proses run analysis. Untuk melihat hasil analisis
multimin dari model yang sudah dibuat, dapat dilihat dalam layout yang sudah
disediakan oleh Geolog, yaitu dengan cara klik well > view> layout >
multimin_recon.layout.
II-47
Analisa Petrofisik