You are on page 1of 18

dwi novita sari

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG JURUSAN


SARJANA KEPERAWATAN

Minggu, 18 Mei 2014


asuhan kerawatan dan akep kelolaan pada pasien STT di ruang instls rawat
bedah RSUD kayu agung palembang (dwi novita sari )
LAPORAN PENDAHULUAN

A.
1.

Konsep Penyakit
Definisi
Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal yang
disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma.
STT adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif, dimana sel selnya tidak tumbuh
seperti kanker.
STT adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabkan oleh
pertumbuhan sel yang baru.
Jadi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang abnormal
didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit dan tulang.

2.

Anatomi Fisiologi

3. Etiologi
a. Kondisi Genetik

Ada bukti tertentu pembentuk gen dan mutasi gen adalah faktor predisposisi untuk
beberapa tumaoi jarinan lunak. Dalam daftar laporan gen yang abnormal, bahwa gen
memiliki peran penting dalam menentukan diagnosis.
b. Radiasi
Mekanisme yang patogenik adalah munculnya mutasi gen radiasi-induksi yang mendorong
transformasi neoplastik.
c. Infeksi
Infeksi firus epstein-bar bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah ini juga
akan meningkatkan kemungkinan terkenanya STT.
d. Trauma
Hubungan antara trauma dengan STT mungkin hanya kebetulan saja. Trauma mungkin
menarik perhatian medis ke pra-luka yang ada.
4.

Menisfestasi Klinik
Tanda dan gejala STT tidak spesifik. Tergantung dimana letak tumor atau benjolan
tersebut berada. Awal mulanya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah kulit yang tidak
terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang merasaakan sakit.
Pada tahap awal, STT biasanya tidak menimbulkan gejala karena jaringan lunak yang relatif
elastis, tumor atau benjolan tersebut dapat bertambah besar, sebelum sipenderita merasakan
adanya tumor yang dideritanya.

5.

Patofisiologi
Menurut perjalanan penyakitnya, pada umumnya STT adalah poliverasi masenkimal
yang terjadi pada jaringan non-epitelial ekstra-skeletaltubuh. STT dapat tumbuh dimana saja,
STT dapat bersifat jinak dan ganas.
Setelah tumor atau benjolan mencapai batas anatomis, maka tumor akan membesar
melewati batas sampai ke stuktur neurovascular. STT ini timbul atau tumbuh pada daerah
sekitar lekukan.
Ada beberapa proses perubahan STT jinak menjadi ganas, antara lain :

1.
2.
3.
4.
6.

Perubahan ganas pada sel sel target


Pertumbuhan pada sel sel transformasi
Invasi lokal
Metastasis
Patoflow
Kondisi genetik, Radiasi, Infeksi, Trauma

Terbentuknya benjolan (tumor) dibawah kulit

Soft Tissue Tumor (STT)

Pre Operasi

Post Operasi

Adanya Inflamasi
Perubahan Fisik
Anatomi kulit yang abnormal
Kurangnya pengaetahuan

Menstimulasi respon nyeri


Merangsang BPH
Saraf Afferen
Kerusakan
Integritas Kulit

Cemas / Ansietas
Medulla Spinalis
Thalamus
Korteks Serebri
Saraf Efferen
Nyeri

Adanya luka bekas operasi


Peradangan pada kulit
Bercak-bercak merah

7.
a.
b.
c.

Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Lab
Radiologi
EKG dn USG

8. Penatalaksanaan Medik
a. Bedah
Mungkin cara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah mencapai angka keberhasilan
yang sangat memuaskan. Tindakan bedah ini bertujuan untuk mengangkat tumor atau
benjolan tersebut.
b. Kemoterapi
Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk
membunuh sel sel tumor tersebut. Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor.
Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor dan kanker
dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.
c. Teraoi Radiasi
Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari radioaktif.
Kadang radiasi yang diterima merupankan terapi tyunggal. Tapi, terkadang dikombinasikan
dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.
9.
a.
b.
c.
d.

Penatalaksanaan Keperawaatan
Perhatikan kebersihan luka pada pasien
Perawatan luka pada pasien
Pemberian obat
Amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah dilakukan
operasi.

Konsep Asuhan Keperawatan


1.
a.
b.
c.
d.
e.
-

Pengkajian
Data klien
Riwayat penyakit
Faktor resiko
Pemeriksaan fisik dan lab
Pola hidup sehari hari :
Kebutuhan nutrisi

- Eliminasi
- Personal hygine
2. Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1. Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi
b. Post Operasi
2. Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah operasi
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi
3. Intervensi
a. Pre Operasi
1. Cemas berhubungan dengan akan dilakukannya operasi.
Kriteria hasil : Klien tampak relaks dan klien dapat mengontrol dirinya.

INTERVENSI
Berikan penyuluhan kepada klien
terhadap penyakit yang dideritanya.

RASIONAL
Agar pasien dapat memahami penyakit
yang

dideritanya

dan

pentingnya

tindakan operasi.
Anjurkan tehnik relaksasi.

Agar

pasien

dapat

tanang

dan

mengontrol diri.
Kolaborasi dengan tim medis dalam

Untuk menyetabilkan kondisi pasien

pemberian terapi dan tindakan.

b. Post Operasi
2. Nyeri berhubungan dengan adanya luka setelah dilakukan operasi pengangkatan tumor.

Kriteria hasil : Nyeri daapat diatasi dan klien dapat beraktifitas normal.

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji TTV pada klien.

Untuk mengetahui kondisi klien


sekarang.

Anjurkan teknik relaksasi pada pasien.

Agar klien dapat melakukan teknik


relaksasi.

Kolaborasi dengan tim medis dalam


terapi pemberian obat..

Untuk mengurangi rasa nyeri pada


klien.

3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya inflamasi.


Kriteria hasil : Agar kondisi kulit klien dapat kembali normal.

INTERVENSI

RASIONAL

Kaji TTV pada klien.

Untuk mengetahui kondisi klien sekarang.

Perawatan luka pada pasien.

Agar kondisi luka pada pasien tetap steril


dan bersih.

Kolaborasi

dengan tim medis

dalam pemberian terapi obat.

Untuk mengembalikan bentuk anatomi


kulit pada.

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_tissue_tumor
http://www.dinkes.kalbar.go.id/
http://blog.asuhankeperawatan.com/materilengkap
sjamsuhidayat.r,jang.W.D.editor.2005

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN .S DENGAN STT REGIO ABDOMEN
DI RUANG INSTALASI RAWAT BEDAH RSUD KAYU AGUNG

Nama Mahasiswa

: Dwi Novita Sari

NPM

: 11142013421

Tempat Praktek

: Instalasi Rawat Bedah

Jam/ Pengkajian

: 01 April 2014 / Jam : 14:00

A. Pengkajian
Nama Klien : Tn. S
Usian
: 60 Tahun
Jam / MRS
: O9:00/ 31 Maret 2014
Alamat
: Sri Dalam
Diagnosa Medis: SST Ragio Abdomen
No Rm
: 427145
Alasan MRS : Beberapa Bulan Yang Terdapat Benjolan Di Perut
B.

Penangung Jawab
Nama Penanggung Jawab
Status
Usia
Alamat

: Ny A
: Istri
: 52 Tahun
:Sri Dalam

C. Riwayat penyakit sekarang


a. Keluhan utama : klien mengatakan terdapat luka benjolan pada bagian perut
Dan terdapat nyeri tkan pada bagian abdomen
b. Riwayat penyakit masa lalu : klien mengatakan tidak pernah mempunyai
Penyakit yang sama pada masa lalu
c. Riwayat penyakit sekarang : klien mengatakan ada benjolan sejak beberapa
bulan yang lalu

D.
1.
2.
3.
4.

Keadaan saat ini


Diagnosa medis
: Tn. S
No. Cm
: 427145
Tanggal MRS : 31 maret 2014
Tanggal operasi
: 01 april 2014

E.
a.
b.
c.

Pemeriksaan fisik
Keluahan umum: klien mengtakan merasakan nyeri tekan pada bagian abdomen
Keluhan pasca operasi : meraskan nyeri pada bagian bekas operasi
TTV :
Keadaaan umum : K.U lemah
TD : 130/80 MmHg
RR : 84/ menit
P : 24 / menit
Pemeriksaan
Kepala : bentuk simetris
Keadaan rambut : rambut berwarna putih
Hidung : bentuk simetris
Telinga : bentk simetris , bersih
Mulut : entk simetris, tidak ada radang
Dada : simetris
Genetelia : anus : normal
Penis : normal

F.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

G. Hasil laboraturium

No

Jenis pemeriksaan

hasil

Normal

HB

14,1

L: 14-16

Leokosit

6.900 m3

5000-10000 m3

Monosit

Trombosit

198.000 mm3

150.000-400.000 mm3

Indikasi
Anti infeksi
Mengurangi rasa

Dosis
21 vial
31 amp

H. Terapi yang di berikan


No
1
2

Nama obat
Ceftriaxone
Kataralog

Golongan
Antibiotik
Antipiretik

Ranitidin

Anti tuka lambung

nyeri
Mengurangi rasa

31 amp

mual

ANALISA DATA
Inisial Klien : Ny.S

Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam)

Hari/Waktu : 01 April 2014

No

Data

Etiologi

Masalah
keperawatan

Ds:

klien

mengatakan

post op

meraskan nyeri di daerah

Adanya luka post op

bekas luka operasi

jaringan terputus

Do: tampak ada bekas luka


post op yang tertutup

Merangsang area

NYERI

sensorik

Skala nyeri 6
TD : 130/ 80

NYERI

N: 84 / menit
RR: 20 / menit

Ds: klien mengatakan


belum mampu neraktivitas

Post Op
Luka post op

INTOLERANSI

normal seperti semula

Jaringan terputus

AKTIVITAS

Do: klien tampak berbaring

kurang pergerakan

dan belum bisa melakukan

kelemahan otot

aktvitas

INTOLERANSI
AKTIVITAS

Ds : klien mengatakan lukia


3.

Luka post op

op peedih

RESTI

Ds : adanya luka sayatan di


bagian abndomen

Jarinagn terbuka

INFEKSI

Invasi bakteri
RESTI INFEKSI

RENCANA KEPERAWATAN

No
1.

Inisial Klien : Ny.S

Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam)

Hari/Waktu : 01 April 2014

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

Rasional

Nyeri b. Adanya Setelah di beri 1. Melakukan pengkajian1. Untuk mentukan


luka post op

tindakan 224 ja

secara kooverativ

di harapkan nyeri

tidakan selanjutnya
2. Untuk mengurang
post op

berkurang
dengan KH :

2. Mengajarkan teknik

1. Klien mengtakan
nyeri
berkuranmg
2. Sekala nyeri
Menurun

3. Untuk mengurangi
rasa nyeri

non analgetik

3. Kaloborasi dengan tim


dokter dalam
pemberian obat
analgetik
1. Untuk menentukan
intervensi
selanjutnya
2. Meningkatkan

TTD

1. Kaji TTV

kemampuan
mandiri

2. Ajarkan Klien aktivitas


Setelah diberikan
mandiri
tindakan
keperawatan

3. Untuk memnbnantu

224 diharapkan

Intoleransi

dapat

aktivitas b.d

dengan

post op

klien selama masa

mobilitas

pemulihan

3. Kalaborasi dengan
keluarga dalam

KH :

2.
1.

pemenuhan ADL klien

Klien

dapat

berakivotas
2.

sekitar tuangan
Klien dapat
melakukan
1.Untuk menunjukan

aktit\vitas

ada atau tidak hya

mandiri
1. Kaji TTV dan tandatanda infeksi
Setelah

di

lakukan

2. Perawatan luka post op

tidak ada infeksi

temukan

tanda-

tanda infeksi
2. TTv normal
3. Luka op kering

dari infeksi
3.Untuk mempercepat
sembuh

jam di harapka

KH : tidak d

haigenis akan
menghindari luka

perawatan 324

1.

infeksi
2.Perawatan yang

3. Kalaborasi dengan tim


medis dalam
pemberian obat

Resti infeksi b.d


insisi jaringan

3.

TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial Klien : Ny.S

Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam)

Hari/Waktu : 01 April 2014

No

Diagnosa

Implementasi

1.

1.Nyeri b.d post op

Respon

1.Melakukan pengkajian 1. klien mengatakan bahwa nyeri berasal dari


secara kooperativ

abdomen
2. klien mengikuti napa yang di anjurkan oleh
perawat

2. mengajarkan
mengunakan teknik non

3. klien tampak kooperatif dan obat analgetik

analgesik ( relaksasi )

untuk menghilangan nyeri

3. kaloborasi dengan tim


medis dalam pmberian obat
analgetik

1. Kaji TTV

1. TTV :
TD : 120/80 MmHg
RR : 84/ menit
P : 24 / menit
2. Klien tampak melakukan aktivitas secara
mandiri

2.

Intoleransi aktivitas
b.d adanya post op
3.

Keluarga mengikuti anjuran dari perawat


dalam membantu klien untuk beraktivitas

2. Mengajarkan klien untuk


aktivitas mandiri
3. Kaloborasi dengan
keluarga dalam pemenuhan
aktifitas klien

1. Tampak tidak terjadi infeksi pada luka post

TTD

op
2. Tidak terjadi infeksi luka post op sc pasien
1. Kaji TTV dan tanda infeksi
2. Melakukan perawatan
mengunanakan kasa aseptik
untuk menganti pembalut
luka post sc
3. Kalaborasi dengan dokter
Resti infeksi b.d
dalam memberikan obat
insinsi jaringan op
analgesik
3.

klien mengikuti perintah perawat dan


anjuran untuk meminum obat

EVALUASI KEPERAWATAN
Inisial Klien : Ny.S

Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam)

Hari/Waktu : 03 April 2014

No
1.

Diagnosa
Nyeri b.d post op

Evaluasi
S: klien mengatakan nyeri
O: K.U tenang
(TTV: 120/80 , N: 90 , RR 20, skala nyeri 2
A: masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

2.

Intoleansi aktiitas b.d adanya post

S: klien mengatakan dia telah melakukan aktivitas

op

secara mandiri

A: klien tampak melakukan aktivitas mandiri


O: masalah teratasi
P: intervensi di hentikan

Resti infeksi b.d insisi jaringan


post op
3.

S: klien mengatakan tidak pedih lagi


O: tiadak ada tanda infeksi
A: intervensi teratasi
P : intervensi di hentikan

CATATAN PERKEMBANGAN

Inisial Klien : Ny.S

Diagnosa Medis : STT Abdomen

Ruang :PDL(Penyakit Dalam)

Hari/Waktu : 02 April 2014

No
1

Diagnosa keperawatan
Nyeri b.d post sc

Jam
17:15

Catatan perkembangan
S: klien mengatakan nyeri pada bagian
bekas operasi
O: klien tampak gelisah dan sekala
nyeri 6
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
I:
-menganjurkan teknik relaksasi
-Kaloborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat analgetik
E:
S: klien mengatakan nyeri berkurang
O: klien tampak tenang dan skala nyeri
3

Intoleansi aktiitas b.d


adanya post op

18:00

S: klien mengatakan belum bisa


beraktivitas secara normal
O: klien tampak berbaring
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di lanjutkan
I:
-anjurkan aktivitas mandiri
-kalobrasi dengan keluarga dalam
pemenuhan ADL klien
E:

Paraf

S: -klien mengatakan muli bisa


melakukan aktivitas secara mandiri
O: tampak klien sudah mulai berjalan
S: klien mengatakan luka op pedih
3

Resti infeksi b.d insisi


jaringan post op

18:30

O: tampak ada luka op


A: masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
I:
-melakukan perawatan luka
E:
S:Klien mengatakan luka tidak pedih
lagi
O: tidak terdapat tanda-tanda infeksi

You might also like