You are on page 1of 2

ABSTRAK

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu masalah gizi remaja yang
berkaitan langsung dengan AKI. Menurut data Direktorat Kesehatan Keluarga 40%
penyebab kematian ibu adalah perdarahan, dan telah diketahui bahwa anemia defisiensi
besi menjadi faktor resiko terjadinya perdarahan tersebut. Yang jika dilihat siklusnya,
ibu hamil yang menderita anemia defisiensi besi dapat diakibatkan karena anemia yang
telah dideritanya sejak masih remaja.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer hasil
rekapitulasi kuesioner yang disebarkan kepada 30 siswi/ remaja putri Madrasah Aliyah
Laboratorium (MAL) IAIN SU Medan. Tahapan pengolahan data meliputi editing,
coding, dan tabulating. Dilakukan analisis bersifat deskriptif dengan mendeskripsikan
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia defisiensi besi dan dampaknya
terhadap kesehatan reproduksi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri tentang anemia
defisiensi besi dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi pada kategori
pengetahuan cukup baik yaitu 32 orang (64%). Sikap remaja putri tentang anemia
defisiensi besi dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi berada pada kategori
sikap cukup baik yaitu 34 orang (68%).
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Madrasah Aliyah
Laboratorium (MAL) IAIN SU Medan agar memberikan pengarahan dan penjelasan
tentang anemia defisiensi besi dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi dan
meningkatkan kegiatan penyuluhan-penyuluhan kesehatan. Kepada siswi/ remaja putri
lebih memperhatikan masalah kesehatan nya terutama anemia defisiensi besi dan
kaitannya dengan kesehatan reproduksi.
Kata kunci: pengetahuan, sikap, anemia defisiensi besi, kesehatan reproduksi.

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Iron deficiency anemia is one of the adolescent nutrition issues directly related to AKI.
According to data from the Family Health Directorate 40% of maternal mortality are
cause of haemorrhage, and has been known that the haemorrhage risk factor was iron
deficiency anemia. What if viewed the cycle, pregnant women who suffer the iron
deficiencyl anemia might be caused of anemia which has suffered since she was a
teenager.
This study is descriptive by using primary data summary results of questionnaire that
distributed to 30 students / adolescent girl of Madrasah Aliyah Laboratory (MAL) IAIN
SU Medan. Stages of data processing includes editing, coding, and tabulating.
Conducted descriptive analysis by describing the knowledge and attitude of teenage
girl about the nutritional anemia of iron and its impact on reproductive health in a
frequency distribution table.
The results showed that the knowledge of adolescent girl about the iron deficiency
anemia and its impact on reproductive healthy in the category of knowledge is good
enough that 32 people (64%). The attitude of young women about the iron deficiency
anemia and its impact on reproductive healthy is in the category of very good attitude
that is 34 people (68%).
This research is expected to become inputs for the Madrasah Aliyah Laboratory (MAL)
IAIN SU Medan to provide guidance and explanation of the iron nutritional anemia
and its impact on reproductive healthy and improve education, health education
activities. To adolescent girls for pay more attention to their health problems,
especially iron deficiency anemia and its impact to reproductive healthy
Key words: knowledge, attitudes, iron deficiency anemia, reproductive healthy.

Universitas Sumatera Utara

You might also like