You are on page 1of 2

Bisnis Makanan, Lapis Bogor Sangkuriang

Rizka
Wahyu
Romadhona
adalah
seorang pebisnis makanan. Pada awalnya,
Rizka memiliki usaha bakso bersama sang
suami.
Namun
karena
ada
beberapa
permasalahan, usaha bakso Rizka menjadi
bangkrut. Kemudian terbersit ide membuat
oleh-oleh berupa kue lapis talas dengan nama
Lapis Bogor Sangkuriang yang terinspirasi dari
lapis Surabaya. Karena Bogor juga identik
dengan talas, maka jenis umbi-umbian ini pun
diolah jadi makanan modern yaitu Lapis dan
diberi nama Lapis Sangkuriang. Usaha ini
berdiri pada 15 Februari 2011. Berbekal dari
Rp500.000 dari peninggalan bisnis bakso,
Rizka dan sang suami bergerilya membeli bahan baku dan alat pengukus.
Pemasaran pada awalnya dengan mendatangi kantor-kantor juga orang terdekat.
Rizka juga mulai menawarkan kue lapisnya kepada komunitas entrepreneur dan ke
instansi pemerintah. Produk kue lapis ini semakin terkenal dan juga dikenalkan ke
Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota dan Kabupaten Bogor. Dalam
proses produksi nya, Rizka berusaha meminimalisir sentuhan tangan selama proses
produksi. Hampir semua proses menggunakan mesin, termasuk mengoles krim
lapisannya. Packaging juga dikembangkan dari yang biasa, kini diubah menjadi boks
agar lebih menarik dan higenis. Varian rasa dari lapis ini yaitu lapis Bogor talas,
lapis Bogor Brownies talas, dan lapis Bogor teh Bogor (green tea) varian rasa ,
original, blueberry, keju, strawberry, tiramisu capucino, coklat. Hasil penjualan
mencapai 2.000 boks per hari dengan harga Rp25-30 ribu per boks dan omzet nya
lebih dari 2,5 M per bulan. Saat ini, Lapis Talas Sangkuriang memiliki 4 outlet dan
sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI. yaitu di jalan KH, Soleh Iskandar Raya no.
100, Jalan Padjajaran no 20i komplek ruko Bantar Kemang dan jalan Raya Puncak,
jalan Raya Bogor Jakarta, Komplek Ruko Galaxy No. 2 B, Cibonong. Serta mempunyai
pabrik sendiri di daerah Tanah Baru, Bogor. Lapis Bogor ini sudah memiliki sertifikasi
HALAL, MUI NO. 01201066651111. Sejak Sabtu, 12 Maret 2016 lalu, toko kue Lapis
Sangkuriang hadir di Stasiun Bogor. Website yang bisa dikunjungi adalah
lapisbogor.co.id. Bisnis Rizka juga berhasil mendapatkan penghargaan, diantaranya
pada Wirausaha Muda Mandiri 2012 untuk regional Jabodetabek dan Wanita
Wirausaha Mandiri 2013 dari sebuah majalah wanita.

Analisa SWOT
Strength
- Memanfaatkan tepung talas sebagai bahan utama. Tepung talas juga
menghasilkan cita rasa sendiri dengan aroma yang khas dan lapisnya
menjadi lembut dan lezat.
- Produk berwarna warni namun tidak menggunakan bahan pewarna yang
berbahaya bagi kesehatan (tersertifikasi oleh BPOM).
- Talas mengandung banyak nutrisi diantaranya: Thiamin, Riboflavin, Zat
Besi, Fosfor, Zinc, Vitamin C dan B6, Niacin, Potassium, Tembaga, Mangan
dan Serat.
- Memiliki banyak varian rasa, yaitu lapis Bogor talas, lapis Bogor Brownies
talas, dan lapis Bogor teh Bogor (green tea) varian rasa , original,
blueberry, keju, strawberry, tiramisu capucino, coklat.
- Harga terjangkau, Rp 28.000 30.000 per box.
- Memiliki 4 outlet dan mudah ditemukan konsumen.
- Hampir semua proses menggunakan mesin agar produk higenis.
- Desain kemasan dibuat menarik dan higenis.

Weakness
Tidak tahan lama. Produk bertahan 1-4 hari
Terjadi penurunan kualitas karena penyimpanan yang tidak sesuai
Kapasitas mesin pengukus yang kurang memadai
Kesulitan dalam mengatur 500 pekerja yang berasal dari masyarakat
sekitar
Belum tersedia fasilitas delivery order
Outlet masih di sekitar kota Bogor
Opportunities
Menjadi oleh-oleh utama di kota Bogor
Produk dapat bertahan 7 hari bila disimpan di pendingin
Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan sekali,
hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum banyak
Varian rasa memberikan banyak pilihan kepada konsumen
Memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
Membuka cabang di kota-kota lain
Threats
Kesulitan mencari bahan baku berupa tepung talas
Mempertahankan konsumen dengan inovasi baru
Munculnya pesaing dengan produk serupa
Konsumen yang membeli produk dalam jumlah besar dan kemudian dijual
kembali di depan outlet dan terkena sinar matahari sehingga menurunkan
kualitas
Produk cepat habis namun permintaan semakin banyak

You might also like