Professional Documents
Culture Documents
A Pengertian
Supraventrikular takikardi (SVT) adalah satu jenis takidisritmia
yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak
bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit sampai 250
kali/menit. Kelainan pada SVT mencakup komponen sistem konduksi
dan terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan SVT
mempunyai kompleks QRS normal (Price, 2006).
B Etiologi
Menurut Hudak (1997), penyebab dari gangguan irama jantung secara
umum adalah sebagai berikut :
1
peradangan
pada
jantung akan
berakibat
kalium.
Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat. Peningkatan
aktivitas simpatis dapat menyebabkan bertambahnya kecepatan
deenterallarisasi senteralntan.
Gangguan endokrin (hipertiroidisme dan hipotirodisme). Hormon
tiroid mempengaruhi proses metabolisme di dalam tubuh melalui
perangsangan sistem saraf autonom yang juga berpengaruh pada
jantung.
Akibat gagal jantung. Gagal jantung merupakan suatu keadaan di
mana jantung tidak dapat memompa darah secara optimal ke
seluruh tubuh.Pada gagal jantung, fokus-fokus ektopik (pemicu
jantung selain nodus SA) dapat muncul dan terangsang sehingga
kedua
E Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang
dapat
dilakukan
untuk
membantu
Skan
pencitraan
miokardia
dapat
menunjukkan
area
iskemik/kerusakan miokard
yang dapat
Mekanisme
VT mempengaruhi konduksi
normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan
enteralmpa.
5 Tes stres latihan : dapat dilakukan utnnuk mendemonstrasikan
latihan
Otomatisasi
Reentry
yang menyebabkan disritmia.
Hipokalemia
dan hipoksia
8 Pemeriksaan
tiroid : peningkatan atau penururnan kadar tiroid serum
Hipoksemia
dapat
Terjadi aliran listrik antegad secara lam
disritmia.
Penurunanmenyebabkan/mengeksaserbasi
curah jantung
(Sudoyo,2006)
F Pathway
oksimetri
Hipoksia jaringan
Jalur distal terangsang
Cerebral
Kardio
Pulmo
Terjadi aliran listrik retrograd secar
Intoleransi aktifitas
Inefektif perfusi jaringan kardiopulomon
Terjadi kelelahan
G Pengkajian
1 Identitas klien, meliputi nama, usia, jenis kelamin, pendidikan,
2
3
4
hipertensi
5 Riwayat penyakit keluarga
6 Pengkajian primer :
a Airway
1 Apakah ada peningkatan sekret ?
2 Adakah suara nafas : krekels ?
b Breathing
1 Adakah distress pernafasan ?
2 Adakah hienteralksemia berat ?
3 Adakah retraksi otot interkosta, dispnea, sesak nafas ?
4 Apakah ada bunyi whezing ?
c Circulation
1 Bagaimanakan perubahan tingkat kesadaran ?
2 Apakah ada takikardi ?
3 Apakah ada takipnoe ?
4 Apakah haluaran urin menurun ?
5 Apakah terjadi penurunan TD ?
6 Bagaimana kapilery refill ?
7 Apakah ada sianosis ?
7
Pengkajian sekunder
Riwayat penyakit
1 Faktor risiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke,
hipertensi
Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK,
Pengkajian fisik
1 Aktivitas : kelelahan umum
2 Sirkulasi : perubahan TD (hipertensi atau hienteraltensi); nadi
mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak
teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit warna dan
kelembaban berubah misal pucat, sianosis, berkeringat;
berat.
Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas,
H Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan ventrikel takikardi,
antara lain:
1 Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut/irama
jantung, perubahan sekuncup jantung: preload, afterload, penurunan
2
kontraktilitas miokard.
Inefektif perfusi jaringan kardio pulmonal berhubungan dengan
kerusakan transenteralrtasi O2 melalui alveolar dan atau membran
kapiler
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi, nyeri,
Rencana Keperawatan
Diagnosa
Kriteria Hasil
Intervensi
Penurunan
curah setelah dilakukan tindakan keperawatan Cardiac Care
1 Monitor TTV pasien
jantung
selama 1x24jam, diharapkan curah jantung
berhubungan dengan normal dengan kriteria hasil :
Cardiac pump effectiveness :
perubahan
denyut/irama
No
Indikator
jantung, perubahan
sekuncup
jantung:
preload,
afterload,
penurunan
kardiovaskuler
Skala
Skala
awal
target
4
4
durasi)
Monitor adanya perubahan
tekanan darah
Auskultasi suara jantung
klien
Anjurkan untuk istirahat
TD
dalam 2
batas normal
2
HR
dalam
kontraktilitas
miokard.
batas normal
2
Tidak terdapat
2
disritmia
Tidak terdapat
suara
jantung 2
4
4
1
2
kardiovaskuler klien
3 Mengkaji kondisi nyeri pasien
4
5
6
7
jantung
Mempercepat pemulihan kondisi
Mempercepat proses pemulihan
antiaritmia
abnormal
Tidak terdapat
angina
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
Monitor Status
Rasional
Fluid monitoring
Monitor Balance cairan
Inefektif perfusi
jaringan kardio
pulmonal
No
Indikator
tanda-tanda
tekanan
darah,
vital:
klien
mengetahui kondisi pasien
3
4
5
6
nadi,
Skala
awal
target
O2
Monitor
aktivitas pasien
Anjurkan
untuk
kapiler
kemampuan
cukup
istirahat
5
6
TTV
batas normal
Perfusi
3
4
5
6
dalam 2
jaringan perifer 2
JVP
tidak
2
tampak
Edema perifer
2
tidak muncul
Kelemahan
2
ekstrim tidak
ada
Intake
dan
output
seimbang
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
5
4
4
Indikator
Skala
Skala
RR dalam
awal
2
target
4
batas normal
2
Tidak terdapat
suara
3
4
nafas
tambahan
Tidak terdapat
dispnea
Tidak terdapat
nafas pendek
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
Mengeidentifikasi
adanya
suara
suplai
dengan kebutuhan
O2
Skala
Skala
HR dalam
awal
2
target
4
2
3
batas normal
2
RR normal
2
Tekanan darah
sistol normal
2
Tekanan darah
2
diastol normal
EKG
dalam
batas normal
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
Indikator
Activity therapy
Rencanakan dan jadwalkan
4
5
adekuat.
Pantau resenteraln
kardiopulmonal sebelum dan
sesudah beraktivitas
3
Minimalkan kerja
kardiovaskuler dengan
memberikan enteralsisi
setengah duduk
4
kembali.
menggunakan teknik
mengontrol pernafasan
CONTOH
TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian
: 19 Juni 2013
Jam
: 08.30 WIB
: 08.15 WIB
Ruang
: 532745
A IDENTITAS KLIEN
Nama
: Ny. A
Usia
: 22 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: Sekolah Dasar (SD)
Pekerjaan
: Swasta
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Diagnosa
: Supraventrikular takikardi (SVT)
Suku
: Jawa
No. RM
: 532745
Alamat
: Langkap RT/RW 05/01, Kertanegara
Penanggung Jawab
Nama
: Tn. R
Usia
: 26 tahun
Suku Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sekolah Dasar (SD)
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Langkap RT/RW 05/01, Kertanegara
Status
: Suami klien
B PENGKAJIAN
1 Wawancara
a Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
b Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dibawa ke RS karena mengeluh jantung terasa berdebar debar
sejak 1 hari yang lalu. Klien juga mengatakan sesak bertambah bila klien
melakukan aktivitas. Pada tanggal 19 juni 2013 jam 07.00 Klien
langsung dibawa ke IGD dan jam 08.15 klien dibawa ke ruang ICU
RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata. Pada saat dilakukan pengkajian pada
beraktivitas.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit sama seperti yang
dirasakan sekarang. Pasien pernah dirawat dirumah sakit RSMS sekitar 4
bulan yang lalu dengan penyakit yang sama. Pasien mengatakan tidak
e
f
g
h
i
2
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
: compos mentis
a Breath (Pernafasan)
1 Inspeksi: bentuk dada normochest, iramanya reguler, ekspansi dada
maksimal dan simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak
terdapat luka di daerah dada, tidak ada bantuan otot-otot tambahan
oksigen 100%.
Palpasi: pengembangan dada simetris
Perkusi: bunyi sonor pada semua lapang paru
Auskultasi: Suara napas bersih tidak ada sumbatan, suara paru
vesikuler, RR 29x/menit
Blood (Kardiovaskuler)
HR
: 197 x/menit
Bunyi jantung
: S1>S2, gallop (-), murmur (-)
EKG
: Supraventrikular takikardi
TD
: 103/62 mmHg
JVP
: tidak terlihat peningkatan JVP.
Sianosis perifer
: tidak terdapat sianosis di area perifer pasien (area
kuku).
Cafillary refill
Nadi karotis
Brain (Persyarafan)
Tingkat keadaran
GCS
Bentuk kepala
Mata
: compos mentis
: E4V5M6
: mesosefal
: konjungtiva tidak anemis, pupil isokor dan masih
Refleks Patologis
Refleks Fisiologis
: < 2 detik
: teraba jelas
Bladder (Perkemihan)
Kandung kemih
: tidak terdapat distensi
Urin
: kuning jernih, jumlah urin 100 cc/ 1 jam
Alat bantu
: terpasang kateter two way
Bowel (Pencernaan)
Mulut
: bibir dan mukosa lembap, Mulut kurang bersih.
Bunyi usus
: bising usus, 11 x/menit
BAB
: pada saat dilakukan pengkajian pasien belum
BAB.
Alat bantu
: pasien tidak terpasang kateter urin.
Ascites
: tidak ascites
Hepatomegali
: tidak ada hepatomegali
Bone (Muskuloskleletal)
ROM
: ROM aktif. Pasien dapat menggerakan
tangan dan kakinya serta pergerakannya
Deformitas ekstremitas
masih normal.
: (-)
Mobilisasi
Kekuatan otot
5
5
5
5
Turgor
: < 2 detik
Akral
: hangat
Sosial
Pasien kurang kooporatif terhadap tindakan medis dan keperawatan di
ruangan. Terlihat saat akan dilakukan pemasangan kateter, pasien
menolak, tetapi setelah diberikan motivasi pasien mau dipasang. Pasien
mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan siapapun, pasien
berhubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar
rumahnya.
Spiritual
Pasien beragama islam. Pasien mengatakan selama dirumah pasien selalu
menjalankan solat 5 waktu. Tetapi selama dirumah sakit, pasien jarang
terlihat menjalankan solat, mungkin dikarenakan keterbatasannya dalam
mobilisasi dan kelemahan fisik pasien.
Hasil
14,6
14,6
45
5,2
408
28
33
86
1
0
53
41
6
Satuan
g/dl
10^3/uL
10^6/uL
10^3/uL
Pg
g/dL
fL
Nilai normal
13,2-17,3
3,8-10,6
40-52
4,4-5,9
150-440
26-34
32-36
80-100
1-3
0-1
50-70
25-40
2-8
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
GDS
Cholesterol total
Trigliserida
Ureum
Creatinin
Asam Urat
SGOT
SGPT
b
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
u/L
u/L
135,0-147,0
3,5-5,0
95,0-105,0
100-150
150,0-200,0
70,0-140,0
10-50
0,6-1,1
< 6,8
<= 37
<= 42
136
3,4
115,0
152,0
167
234
29,2
0,66
7,50
48,0
85,0
Hasil
13,4
11,1
42
4,8
312
28
32
87
1
1
66
26
6
Satuan
g/dl
10^3/uL
10^6/uL
10^3/uL
Pg
g/dL
fL
Nilai normal
13,2-17,3
3,8-10,6
40-52
4,4-5,9
150-440
26-34
32-36
80-100
1-3
0-1
50-70
25-40
2-8
EKG
Tanggal 19 juni 2013
Wide QRS tachycardia, left bundle branch, abnormal EKG
Tanggal 20 juni 2013
Marked sinus bradycardia with AV dissociation and junctional rhytm
with sinus /atrial capture, ST & T wave abnormalilty, consider
anterolateral ischemia, prolonged QT, Abnormal EKG
Tanggal 21 juni 2013
Normal sinus rhytm, right atrial enlargement, ST & T wave
abnormality, consider anterolateral ischemia, prolonged QT, Abnormal
EKG
D PROGRAM TERAPI
Tanggal 19 Juni 2013
1
2
3
4
5
6
7
8
3
4
5
6
E ANALISA DATA
Tanggal
Data
Problem
Etiologi
19
Juni DS: pasien mengatakan Pola Nafas tidak Hiperventilasi
2013
sesak nafas
efektif
Jam 08.30
DO:
- HR = 197 x/menit
- RR = 29 x/menit
- Pasien tampak sesak,
kesulitan bernafas
- SaO2 100%
- Hasil EKG : Wide
QRS tachycardia, left
bundle branch,
abnormal EKG
19 juni DS: pasien mengatakan Inefektif perfusi
2013
jantung berdebar-debar, jaringan
Jam 08.30
nyeri dada
kardiopulmonal
DO:
- HR = 197 x/menit,
teratur
- TD = 103/62
mmHg
- Hasil EKG : Wide
QRS tachycardia,
left bundle branch,
abnormal EKG
Kerusakan
transenteralrtasi O2
melalui alveolar atau
membran kapiler
19 juni 2013
Perubahan irama
Jam 08.30
19 juni 2013
Jam 08.30
jantung
HR = 197 x/menit
teratur
Hasil EKG : Wide
QRS tachycardia,
left bundle branch,
abnormal EKG
TD
=
103/62x/menit
Pasien
tampak
cemas
aritmia
Ketidakseimbangan
antara suplai O2 dengan
kebutuhan
F DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Inefektif perfusi jaringan kardio pulmonal berhubungan dengan kerusakan
2
3
4
G RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
Inefektif perfusi
jaringan kardio
pulmonal
berhubungan dengan
kerusakan
transenteralrtasi O2
melalui alveolar dan
atau membran
kapiler
Kriteria Hasil
setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 2x24jam, diharapkan perfusi
jaringan kardiopulmonal efektif, dengan
kriteria hasil :
Circulation Status :
No Indikator
Skala
Skala
awal
target
1
TD dalam
batas normal
2
HR dalam
batas normal
3
Kelemahan
ekstrim tidak
ada
4
Intake
dan
output
seimbang
5
Nyeri
dada
tidak ada
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
Intervensi
Circulation Monitoring
1Monitor
nyeri
komprehensif
Rasional
secara
4
5
diet
8Kolaborasi pemberian
sesuai medikasi
obat
Mengetahui kemampuan
pasien
Mempercepat pemulihan
kondisi
Mengetahui
keadaan
pasien
7 Mempercepat pemulihan
kondisi
8 Membantu
penyembuhan
pasien
dengan obat yang tepat
6
Mencukupi kebutuhan
oksigen
2 Mengetahui
keadaan
klien
3 Mengeidentifikasi
adanya
suara
nafas
tambahan klien
4 Mengetahui
keadaan
klien
5 Mencukupi
kebutuhan
oksigen
1
Penurunan
curah
jantung
berhubungan dengan
perubahan
denyut/irama
jantung.
Fluid monitoring
1 Monitor Balance cairan
Mengetahui
kondisi
umum klien
2 Mengetahui perubahan
status kardiovaskuler
klien
3 Mengkaji kondisi nyeri
pasien
4
5
6
Mengetahui keadaan
pasien
Activity tolerance :
No Indikator
1
2
3
4
5
HR dalam
batas normal
RR normal
Tekanan darah
sistol normal
Tekanan darah
diastol normal
EKG
dalam
batas normal
Keterangan :
1. keluhan ekstrim
2. keluhan berat
3. keluhan sedang
4. keluhan ringan
5. tidak ada keluhan
Skala
awal
Skala
target
2
2
4
5
Pantau resenteraln
kardiopulmonal sebelum dan
sesudah beraktivitas
Minimalkan kerja
kardiovaskuler dengan
memberikan enteralsisi
setengah duduk
Upaya untuk
menurunkan keletihan
dan kelemahan pasien.
Menjaga kemungkinan
adanya resenteraln
abnormal dari tubuh
sebagai akibat dari
latihan.
Mengurangi pemakaian
enargi sampai kekuatan
pasien pulih kembali.
Menjaga kemungkinan
adanya resenteraln
abnormal dari tubuh
sebagai akibat dari
latihan.
Pernafasan dapat
meminimalkan kerja
kardiopulmonal
H IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal
19 Juni
2013
Jam
07.30
No.
Dx
1,2,3,
4
08.30
1, 2,
3, 4
08.35
1, 2,
3,4
Implementasi
Respon
0,5
mg
3x1
2x1
08.40
1,3
08.45
2
Paraf
Tati
S:
O : pasien tampak istirahat
O : Terapi oksigen NRM 10 L/menit terpasang, posisi
klien semifowler
Tati
09.00
Nur A
1,3
09.15
1,3
09.30
10.00
10.40
1,2,3,
4
1,3
11.00
11.15
11.30
3,4
1,2,3,
4
Dwi k
Dwi k
3,4
1,3
12 Menganjurkan
mengurangi stres
klien
untuk
11.45
12.00
13.00
3,4
1,2,3,
4
14.00
1,2,3,
4
1, 2, 3
Nur A
O : TD = 98/61 mmHg, HR = 58 x/menit, RR = 22
x/menit, SPO2 100% dan MAP = 66, gambaran EKG =
sinus bradikardi
Nur A
19 Juni
2013
14.00
1,2,3,
Memonitor TTV
Membatasi pengunjung
Dwi I
Dwi I
Memantau oksigenasi
Dwi I
1,2,3,
Monitor TTV
Monitor TTV
14.15
1,2,3
15.00
16.00
1,2,3,
17.00
1,3
18.00
18.45
9
19.00
20.00
Monitor TTV
1,2,3,
4
Iin
Iin
Iin
1,3
21.00
1,2,3,
11 Monitor TTV
4
1,2,3,
4
13 Monitor TTV
1,2,3,
4
14 Monitor TTV
15 Monitor TTV
19 Juni
2013
22.00
1,2,3
22.10
1, 3
Retno
23.00
00.00
01.00
1,2,3
Retno
1,2,3
1,2,3
Lely
O ; KU=lemah, kesadaran CM, TD=99/63 mmHg,
HR=62x/menit, RR=22x/menit,MAP=73 SaO2=100%,
Lely
5
02.00
1,2,3
6
03.00
1,2,3
7
Retno
Retno
04.00
1,2,3
05.00
Lely
Lely
1,2,3
9
06.00
1,2,3
06.05
1,2,3
06.20
1,2,3
06.25
1,2,3
07.30
1,2,3
Lely
Lely
Retno
O : Jumlah urin 500cc/6jam
O : Pasien makan menyisakan sekitar dari diit.
O: Pasien kooperatif
O : Balance cairan = Masuk-keluar-IWL
Lely
Lely
07.00
1,2,3,
4
07.45
1,2,3,
4
08.00
08.05
08.15
1,2,3,
4
1,2,3,
4
5 Melakukan EKG
Dwi K
O : Gambaran EKG : Sinus bradikardi with AV, ST & Iin
T wave abnormal, Anterolateral ischemia, Abnormal
EKG
08.30
1,3
6 Memandikan pasien
08.50
4
7 Mengganti NRM menjadi kanul nasal
3 L/menit
09.00
2
10.00
1,2,3,
4
11.00
1,2,3,
4
11.30
11.45
1,2,3,
4
Iin
12.00
Dwi I
Dwi I
Dwi I
S : klien mengatakan akan makan yang banyak
O : terdapat sisa makanan porsi pada
makanan klien
tempat
Iin
1,2,3
12.05
13.00
13.45
1,2,3
1,2,3,
4
1,2,3,
4
14.00
1,2,3,
4
1,2,3
1,2,3,
4
Iin
Dwi K
Iin
Dwi K
20 Juni
2013
14.00
15.00
1,2,3
Lita
1,2,3,
4
Kustini
1,2,3
1,2,3
3
4
1,2,3
1,2, 4
16.00
1,2,3
17.00
1,2,3
18.00
1,2,3
1,2,3
Kustini
Kustini
S: Lita
O: TD: 102/64 mmHg, MAP :72 mmHg, N: 92 x/mnt, R
26 x/mnt dan SPO2: 97%.
Lita
O: TD: 102/70 mmHg, MAP :74 mmHg, N: 89 x/mnt, R
25 x/mnt dan SPO2: 100%. Suhu: 37,5 0C
Kustini
Lita
19.00
1,2,3
Kustini
Kustini
20.00
21.00
Kustini
Lita
15 Mencatat dan memonitor tanda vital:
TD, MAP, HR, SaO2, Suhu
Lita
Kustini
Kustini
keluar.
Kustini
21.00
1,2,3,
4
DS:Tati
DO: Keadaan umum pasien baik, Kesadaran
comenterals mentis, E4V5M6, TTV: HR 85x/menit
teratur, TD 98/62 mmhg, RR 22 x/menit,
SaO2=97%
1,3
1,2,3,
4
21.15
21.45
22.00
22.10
1,2,3,
4
5
23.00
1,2,3,
4
Memonitor
pemberian
binasal 3 l/menit
oksigen
Tati
Tati
Avi
Avi
Avi
23.15
1,3
24.00
1,2,3,
4
01.00
02.00
03.00
04.00
1,2,3,
4
1,2,3,
4
1,2,3,
4
1,2,3,
Tati
DS:Tati
DO: HR:74 x/menit, MAP 67, TD 92/58 mmhg,
RR:22x/menit, SPO2 98%
DS:Tati
DO: HR:83 x/menit, MAP 74, TD 109/65 mmhg,
RR:22x/menit, SPO2 98%
Avi
DS:DO: HR:69 x/menit, MAP 72, TD 96/65 mmhg,
RR:23x/menit, SPO2 99%
Avi
DS:DO: HR:60 x/menit, MAP 72, TD 96/63 mmhg,
RR:23x/menit, SPO2 98%
05.00
06.00
1,2,3,
4
06.30
1,2,3,
4
07.00
Avi
DS:DO: HR:78 x/menit, MAP 75, TD 99/64 mmhg,
RR:20x/menit, SPO2 98%
Tati
DS:DO: HR:62 x/menit, MAP 73, TD 98/53 mmhg,
Tati
RR:20x/menit, SPO2 98%
DS:DO: HR:75 x/menit, MAP 69, TD 102/59 mmhg,
RR:22x/menit, SPO2 97%
1,3
1,2,3,
Tati
DS:DO: Input 24 jam: 7570cc, output 24 jam: 620cc,
iwl dengan berat badan 60 kg (810cc). BC: 7570(620-810)= +6140 cc
DS:DO: HR:89 x/menit, MAP 74, TD 102/68 mmhg,
RR:13x/menit, SPO2 99%
4
21 Juni
2013
07.00
1,2,3
Lita \
Lita
diambil.
S: Pasien mengatakan mau minum obat agar bisa cepat
pulang
O: TD: 100/65 mmHg, MAP :75 mmHg, HR: 82 x/mnt,
Kustini
Kustini
1,2,3,
4
selama 30 menit
Lita
11.00
1,2,3
duduk
pulang
O: TD: 107/69 mmHg, MAP :78 mmHg, HR: 81 x/mnt,
12.00
1,2,3,
4
Kustini
Lita
13.00
Lita
jemputan
22. Memberikan discharge planning
yaitu memotivasi pasien agar tidak
stress, dapat megontrol emosi
Lita
Kustini
EVALUASI
Tanggal dan Jam
20 Juni 2013
Jam 14.00 WIB
Diagnosa
Inefektif perfusi
jaringan kardio
pulmonal berhubungan
dengan kerusakan
transenteralrtasi O2
melalui alveolar dan
atau membran kapiler
Evaluasi
Paraf
S: klien mengatakan nyeri dada berkurang, sudah tidak sesak nafas,
Kustini
O: klien tampak tidak sesak, lebih nyaman TD = 113/75 mmHg, HR = 76 LitaI
x/menit, RR = 18 x/menit, SPO 2 100% dan MAP = 71, klien tampak mau
makan, terdapat sisa makanan porsi pada tempat makan klien,
A: Masalah perfusi jaringan kardiopulmonal efektif,dengan kriteria hasil:
No
Indikator
1
2
3
4
5
Skal
a
awal
2
2
2
2
2
Skala
sekaran
g
5
4
4
4
4
Skala
target
5
4
4
5
5
Skala
target
4
4
3
4
20 juni 2013
14.00 WIB
2
2
4
4
4
4
20 Juni 2013
Jam 14.00 WIB
Intoleransi
aktivitas
berhubungan dengan
Ketidakseimbangan
antara
suplai
O2
dengan kebutuhan
Activity tolerance :
No
Indikator
Skala
awal
1
2
3
4
5
Skala
target
2
2
2
Skala
Sekaran
g
4
4
5
4
4
5
yang berat.
DAFTAR PUSTAKA
Cheitlin M D, dkk. (2009). Clinical Cardilogy. Edisi ke-6. California: Prenticehall Interntional Inc
Hanafi B. Trisnohadi. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Hudak, C.M, Gallo B.M. (1997) Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik.
Jakarta : EGC.
McCloskey, J. & Gloria M. B. (2000).Nursing Outcome Classificatian
(NOC).Second Ed. New York : Mosby.
McCloskey, J. & Gloria M. B..(2005). Nursing Intervention Classificatian
(NIC).Second Ed. New York : Mosby.
NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan 2012-2014. Jakarta : EGC.
Santoso Karo karo. (1996) Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Sudoyo,D Arua, dkk. (2006). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.