Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang
dihadapi negara-negara maju tetapi juga negara-negara berkembang. Seperti
kita ketahui, kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit mematikan dan
telah menjadi masalah serius di negara maju maupun berkembang. Di seluruh
dunia didapatkan 50 juta kematian tiap tahun. Diperkirakan penyakit
kardiovaskuler merupakan 50 % penyebab kamatian di Negara maju dan 25 %
kematian di Negara berkembang (WHO, 2005). Di Indonesia saat ini penyakit
kardiovaskuler merupakan pembunuh nomor satu seiring dengan perubahan
pola makan yang cenderung tinggi lemak dan rendah serat.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
resiko orang terkena penyakit kardiovaskuler lebih besar ketika kadar
kolesterol dalam tubuh berlebihan. Kadar kolesterol yang tinggi akan
menyebabkan pembentukan plak-plak dimulai dengan infiltrasi proteinlemak/LDL(Low Density Lipoprotein) ke dalam dinding arteri sehingga
menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan akibat dari respon
inflamasi yang terus berjalan. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa
inflamasi terlibat dalam semua tahap aterosklerosis, mulai dari inisiasi, progresi
dan akhirnya pada komplikasi trombosis (Mufidah. 2011). Proses aterosklerosis
atau pembentukan plak di dinding pembuluh darah, merupakan cikal bakal
terjadinya Cardiovascular Disease (Penyakit kardiovaskuler).
Tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler yang
disebabkan oleh jumlah kolesterol tinggi dalam tubuh. Mendorong penemuan
berbagai bahan aktif yang dapat berperan sebagai anti kolesterol guna
mencegah penyakit tersebut. Penanganan penyakit kardiovaskuler biasa
dilakukan dengan menurunkan kadar lemak penderita dengan pemberian obat
penurun kadar lipid atau obat hipolipidemia, antara lain golongan statin,
golongan fibrat, senyawa asam nikotinat, dan senyawa lain, namun pengobatan
demikian sering menyebabkan gangguan pada saluran cerna, nyeri otot dan
ketidakseimbangan hormonal serta harganya terkesan mahal (Arjatmo, 2002).
Mengingat potensi Indonesia sebagai Negara agraria. memiliki jumlah
spesies tumbuhan yang melimpah, Indonesia sebenarnya mampu mengatasi
masalah penyakit kardioavaskuler. Misalnya saja, Lobak (Raphanus sativus L)
atau sering dikenal dengan sayuran akar. Sayuran ini biasa dikonsumsi oleh
masyarakat pedesaan untuk menurunkan kadar kolesterol. Kandungan umbi
lobak memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Niasin
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.
KOLESTEROL
2.1 Definisi
Kolesterol merupakan lipid amfipatik yang menjadi unsur penting
dalam membran plasma dan lipoprotein plasma. Kolesterol sering ditemukan
dalam bentuk kombinasi dengan asam lemak seperti ester kolesterol (Murray
et al, 2003). Sekitar 70% kolesterol dalam lipoprotein plasma berbentuk ester
kolesterol (Guyton and Hall, 1997).
2.2. Pembagian Kolesterol Berdasarkan Kepadatan Protein
Sebagian besar kolesterol dalam darah terikat ke protein-protein
plasma tertentu dalam bentuk kompleks lipoprotein, yang larut dalam darah.
Terdapat 3 lipoprotein utama, yang diberi nama berdasarkan kepadatan
protein dibandingkan dengan lipid:
1. Lipoprotein berdensitas tinggi (high-density lipoprotein/HDL) yang
proteinnya paling banyak dan kolesterolnya paling sedikit.
2. Lipoprotein berdensitas rendah (low-density lipoprotein/LDL) yang
proteinnya lebih sedikit dan kolesterolnya lebih banyak.
3.
Lipoprotein
berdensitas
sangat
rendah
(very
low-density
Lipoprotein/VLDL) yang proteinnya paling sedikit dan lipidnya
paling banyak, tetapi lipid yang dibawanya adalah lemaknetral,bukan
kolesterol (Sherwood, 2003).
2.3. Pengangkutan Kolesterol
Kolesterol yang diangkut di dalam kompleks LDL diberi nama
kolesterol jahat, karena kolesterol diangkut ke sel, termasuk ke sel-sel yang
melapisi bagian dalam pembuluh, oleh LDL. Sebaliknya kolesterol yang
diangkut dalam kompleks HDL disebut sebagai kolesterol baik karena
HDL mengeluarkan kolesterol dari sel dan memindahkannya ke hati untuk
dieliminasi secara parsial dari tubuh (Galton,1991).
2.4. Sumber Kolesterol
Asupan kolesterol berasal dari makanan, dengan produk-produk
hewani, misalnya kuning telur, daging merah, dan mentega sebagai sumber
utama lipid ini (lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lemak
nabati tidak) (Sherwood, 2003). Pembentukan kolesterol oleh banyak organ,
terutama hati. Karena tubuh mampu membentuk kolesterol, tidak terdapat
korelasi langsung antara kolesterol yang dimakan dengan kadar kolesterol
dalam darah, walaupun penurunan asupan lemak hewani dapat menurunkan
kolesterol darah dalam tingkat sedang. Bagi sebagian orang, mungkin
diperlukan obat untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
BAB 3
METODE PENELITIAN
1.
2.
Hewan Uji
Hewan uji yang akan digunakan adalah 30 ekor mencit, usia 3-4 bulan
dengan berat badan 150-250 gram.
3.
Metode Ekstraksi
Umbi lobak yang sudah disiapkan dipotong kecil-kecil lalu dilarutkan
menggunakan aquadest dan n-heksana 1500 mL. Selanjutnya di maserasi
selama tiga hari tiga malam dalam botol reagen, dibiarkan di tempat sejuk
yang terlindungi dari cahaya sesekali dikocok dan dua kali remaserasi. Hasil
maserasi ini selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas saring dan
diambil filtratnya. Filtrat yang didapat dipekatkan menggunakan rotary
vacuum evavorator pada suhu antara 60-70C hingga ekstrak agak pekat.
Kemudian dilanjutkan dengan pemekatan dalam water bath hingga ekstrak
benar-benar pekat. Selanjutnya Ekstrak dari umbi lobak ini digunakan dalam
pengujian penurunan kadar kolesterol pada mencit putih (Mus musculus).
4.
Selanjutnya, selama 2 minggu mulai dari hari ke-1 sampai dengan hari
ke-14. Mencit diberi induksi pakan hiperkolesterolemik, pakan
hiperkolesterolemik yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuning telur
5%, dan minyak goring bekas 1%. Pemberian makan diberikan dua kali sehari
menggunakan sonde lambung. Setelah pemberian pakan hiperkoletrolemik
darah mencit diambil kembali untuk pengukuran kadar kolesterol.
Langkah selanjutnya setelah pengukuran kadar kolesterol yaitu
pemberian ekstrak umbi lobak (Raphanus sativus L.) selama dua minggu
dengan dua kali sehari menggunakan cara penyuntikan ekstrak umbi lobak
terhadap mencit. Perlakuan yang diberikan dapat dilihat dalam tabel 1.
Kelompok Percobaan
Kelompok 1
Perlakuan
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 0,001
mikrogram/Ml
Kelompok 2
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 0,1
mikrogram/mL
Kelompok 3
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 1
mikrogram/mL
Kelompok 4
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 10
mikrogram/mL
Kelompok 5
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 100
mikrogram/mL
Tabel 1. Perlakuan yang diberikan pada Mencit putih (Mus musculus)
Minggu ke-4 setelah pemberian ekstrak Umbi lobak, kadar kolesterol pada
mencit diukur kembali. Sebelum pengukuran, semua mencit dipuasakan
selama 10-12 jam. Setelah itu Darah mencit diambil melalui sinus orbitalis
dengan pipet mikrohematokrit, lalu darah ditampung dalam tabung sentrifuge.
Dan kadar koleterol diukur menggunakan metode spektrofotometrik. Hasil
dari pengukuran kadar koleterol mencit putih (Mus musculus) merupakan
kadar kolesterol total setelah pemberian ekstrak umbi lobak (Raphanus
sativus L.).
Biaya (Rp)
Peralatan penunjang
3.750.000,-
2.710.000,-
3.
Perjalanan
2.600.000,-
4.
Lain-lain
Rp.1.980.000,-
Jumlah
Rp. 11.040.000,-
No
Nama kegiatan
Persiapan
a. Administrasi penelitian
b. Persiapan alat dan bahan
Kegiatan Penelitian
a. Preparasi sampel
b. Ekstraksi
c. Uji penurunan kolesterol
3
4
5
6
Pengumpulan data
Analisis hasil penelitian
Konsultasi
Penyusunan laporan akhir
Bulan keII
III
I
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo, T. dan Utama, H., 2002, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I,
Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Galton, D. and Krone, W. 1991. Hiperlipidaemia in Practice. London: Gower
Medical Publishing.
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
EGC.
Haryono Semangun. 2007. Bertanam Lobak. Jakarta:Bhratara Karya Aksara.
Leontowicz, H, dkk. 2002. Comparative Content of Some Bioactive Compound in
Apples, Peaches and Pears and Their Influence on Lipid and Antioxidant
Capacity in Rats, The Journal of Nutritional Biochemistry, 13 :603-610.
hewan uji
Kuantitas
Harga
satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
15 buah
Rp. 5000,-
Rp. 75.000,-
3 buah
Rp. 10.000,-
Rp. 30.000,-
7 buah
Rp. 3.000,-
Rp. 21.000,-
5 buah
3 buah
3 buah
Rp. 50.000,-
Rp. 150.000,-
3 buah
Rp. 2.000,-
Rp. 6.000,-
2 buah
Rp. 10.000,-
Rp. 20.000,-
2 buah
Rp. 10.000,-
Rp. 20.000,-
10 lembar
Rp. 725,-
Rp. 7.250,-
3 bulan
Rp 50.000,-
Rp. 150.000,-
15 buah
2 buah
45 hari
Rp. 6.000,-
1 buah
Rp. 85.000,-
Rp. 85.000,-
2 buah
Rp. 75.000,-
Rp. 150.000,-
2 buah
Rp. 95.000,-
Rp. 190.000,-
2 buah
Rp. 27.000,-
Rp. 54.000,-
5 buah
Rp. 30.000,-
Rp. 150.000,-
Pinset
Printer
Tinta Printer
Sewa Kamera
Nampan
Untuk alat
pemberi
makan
mencit
Digunakan
Sarung tangan
Tissu Gulung
Alumunium
foil
Masker
1 buah
4 kotak
dokumentasi
45 hari
2 buah
SUB TOTAL
5 buah
pakan mencit
Menyaring
ekstrak umbi
lobak
Sebagai
perlengkapan
penelitian
Rp. 40.000,Rp.
800.000,Rp. 35.000,Rp. 10.000,Rp. 40.000,-
Rp. 200.000,-
Rp. 800.000
Rp. 140.000,Rp. 450.000,Rp. 80.000,Rp. 3.750.000,-
Kuantitas
Harga
Satuan
Jumlah (Rp)
30 ekor
Rp. 15.000,-
Rp. 450.000,-
5 liter
Rp.
100.000,-
Rp. 500.000,-
7 kg
Rp. 5.000,-
Rp. 35.000,-
70 Liter
Rp. 5.000,-
Rp. 350.000,-
5 rim
Rp. 40.000,-
Rp. 200.000,-
250 butir
Rp. 2.000,-
Rp. 500.000,-
10 kg
Rp. 70.000,-
Rp. 70.000,-
2 pack
Rp. 30.000
Rp. 60.000
5 kotak
Rp. 50.000,-
Rp. 250.000,-
8 buah
Rp. 5.000,-
Rp. 40.000,-
3 pack
Rp. 15.000,-
Rp. 45.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 210.000,-
sebagai
perlengkapan
7 kotak
penelitian
SUB TOTAL
Rp.2.710.000,-
3. Perjalanan
Harga
Material
Perjalanan
ke toko
bahan kimia
Perjalanan
ke rektorat
Universitas
Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas
satuan
(Rp)
Pembelian alat
dan bahan
Jumlah
(Rp)
Rp. 400.000,-
Mengurus
administrasi
penelitian dan
perijinan
Perjalanan
Mengurus
Ke
penyewaan
Laboratorium laboratorium
dan penyiapan
bahan
SUB TOTAL
Rp 500.000,-
Rp 1.700.000,-
Rp.2.600.000,-
4. Lain-lain
Materia
L
Konsumsi
selama
penelitian
Diskusi dan
rapat
pembahasa
n penelitian
Penyusuna
n laporan
sementara
Penyusuna
n laporan
akhir
Biaya tak
terduga
Justifikasi
Perjalanan
Kuantitas
90 hari
untuk 3
0rang
5 kali
10 kali
Harga
satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Rp 4.000,-
Rp. 1.080.000,-
Rp
20.000,00
Rp. 100.000,-
Rp
20.000,00
Rp.200.000,-