You are on page 1of 15

RINGKASAN

Kolesterol merupakan lipid amfipatik yang menjadi unsur penting dalam


membran plasma dan lipoprotein plasma. Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi
masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara maju tetapi juga negara-negara
berkembang. Seperti kita ketahui, kolesterol merupakan salah satu penyebab
penyakit kardiovaskuler. Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan
pembentukan plak-plak dimulai dengan infiltrasi protein-lemak/LDL(Low Density
Lipoprotein) ke dalam dinding arteri sehingga menyebabkan aterosklerosis. Proses
aterosklerosis atau pembentukan plak di dinding pembuluh darah, merupakan
cikal bakal terjadinya Cardiovascular Disease (Penyakit kardiovaskuler). Oleh
karena itu perlunya solusi untuk menurunkan kadar kolesterol dengan
menggunakan ekstrak umbi lobak (Raphanus sativus L) sebagai obat penurun
lemak sekaligus subtitusi obat hipolipidemia, mengingat bahwa obat penurun lipid
(hipolipidemia) menimbulkan efek nyeri pencernaan dan harganya terkesan mahal.
Metode yang digunakan dalam uji penurunan kadar kolesterol pada
mencit (Mus musculus) adalah menggunakan metode ekstraksi dan uji penurunan
kadar kolesterol menggunakan ekstraksi umbi lobak. Pada metode ektraksi, umbi
lobak dilarutkan dengan menggunakan aquadest dan n-heksana kemudian di
maserasi selama tiga hari tiga malam. Filtrate yang didapatkan dari maserasi
dipekatkan menggunakan rotary vacuum evavorator pada suhu antara 60-70C
sehingga didapatkan ekstrak umbi lobak. Ekstrak umbi lobak tersebut disuntikkan
pada mencit putih (Mus musculus) yang sudah diberikan asupan kolesterol tinggi.
Pengukuran kadar kolesterol dilakukan lagi setelah pemberian ekstrak umbi lobak
menggunakan metode spektrofotometrik.
Kata Kunci : Kolesterol, aterosklerosis, penyakit kardiovaskuler, ekstraksi, umbi
lobak (Raphanus sativus L),

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang
dihadapi negara-negara maju tetapi juga negara-negara berkembang. Seperti
kita ketahui, kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit mematikan dan
telah menjadi masalah serius di negara maju maupun berkembang. Di seluruh
dunia didapatkan 50 juta kematian tiap tahun. Diperkirakan penyakit
kardiovaskuler merupakan 50 % penyebab kamatian di Negara maju dan 25 %
kematian di Negara berkembang (WHO, 2005). Di Indonesia saat ini penyakit
kardiovaskuler merupakan pembunuh nomor satu seiring dengan perubahan
pola makan yang cenderung tinggi lemak dan rendah serat.
Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa
resiko orang terkena penyakit kardiovaskuler lebih besar ketika kadar
kolesterol dalam tubuh berlebihan. Kadar kolesterol yang tinggi akan
menyebabkan pembentukan plak-plak dimulai dengan infiltrasi proteinlemak/LDL(Low Density Lipoprotein) ke dalam dinding arteri sehingga
menyebabkan aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan akibat dari respon
inflamasi yang terus berjalan. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa
inflamasi terlibat dalam semua tahap aterosklerosis, mulai dari inisiasi, progresi
dan akhirnya pada komplikasi trombosis (Mufidah. 2011). Proses aterosklerosis
atau pembentukan plak di dinding pembuluh darah, merupakan cikal bakal
terjadinya Cardiovascular Disease (Penyakit kardiovaskuler).
Tingginya angka kematian akibat penyakit kardiovaskuler yang
disebabkan oleh jumlah kolesterol tinggi dalam tubuh. Mendorong penemuan
berbagai bahan aktif yang dapat berperan sebagai anti kolesterol guna
mencegah penyakit tersebut. Penanganan penyakit kardiovaskuler biasa
dilakukan dengan menurunkan kadar lemak penderita dengan pemberian obat
penurun kadar lipid atau obat hipolipidemia, antara lain golongan statin,
golongan fibrat, senyawa asam nikotinat, dan senyawa lain, namun pengobatan
demikian sering menyebabkan gangguan pada saluran cerna, nyeri otot dan
ketidakseimbangan hormonal serta harganya terkesan mahal (Arjatmo, 2002).
Mengingat potensi Indonesia sebagai Negara agraria. memiliki jumlah
spesies tumbuhan yang melimpah, Indonesia sebenarnya mampu mengatasi
masalah penyakit kardioavaskuler. Misalnya saja, Lobak (Raphanus sativus L)
atau sering dikenal dengan sayuran akar. Sayuran ini biasa dikonsumsi oleh
masyarakat pedesaan untuk menurunkan kadar kolesterol. Kandungan umbi
lobak memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh. Niasin

yang terkandung di dalamnya berperan dalam proses anti-inflamasi serta dapat


mengurangi kolesterol dalam tubuh. Hal ini dapat menjaga jantung tetap sehat.
Selain niasin, kandungan asam folat, flavonoid serta riboflavin dari lobak dapat
menjaga tubuh dari serangan kangker dan penyakit kardiovaskuler
(Leontowicz, 2002)
Banyaknya Lobak di Indonesia tidak dimanfaatkan oleh masyarakat,
karena kurangnya pengetahuan dalam hal ekstraksi umbi lobak. Padahal umbi
lobak tersebut mampu menurunkan kadar kolesterol sekaligus sebagai
substitusi obat hipolipidemia Oleh karena itu, kami tertarik mengadakan
penelitian berjudul Uji Penurunan Kolesterol Pada Mencit Putih (Mus
musculus) Secara In-Vivo Menggunakan Ekstrak Umbi Rapahanus sativus
L Sebagai Upaya Pencegahan Cardiovascular Disease.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ekstrak umbi lobak (Raphanus sativus L.) mampu menurunkan
kadar kolesterol pada mencit putih (Mus musculus)?
2. Bagaimana cara menguji penurunan kadar kolesterol mencit putih
(Mus musculus) menggunakan ekstrak umbi lobak?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada program ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ekstrak umbi lobak (Raphanus sativus L.) sebagai penurun
kadar kolesterol pada mencit putih
2. Mengetahui bagaimana cara pengujian penurunan kadar kolesterol
pada mencit putih menggunakan ekstrak umbi lobak
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Menghasilkan artikel penelitian tentang potensi umbi lobak sebagai
penurun kadar kolesterol dalam upaya pencegahan penyakit
kardiovaskuler
2. Hak paten artikel penelitian uji penurunan kadar kolesterol pada
mencit putih secara in-vivo menggunakan ekstrak umbi lobak
E. MANFAAT PENELITIAN
Kegiatan ini berguna sebagai sarana dalam pengaplikasian ilmu-ilmu yang
dipelajari dalam perkuliahan dan melatih mahasiswa untuk melakukan
penelitian secara langsung dengan menggunakan metode ilmiah. Penelitian
ini diharapkan bisa sebagai bahan acuan atau referensi penulisan karya
ilmiah lainnya dan berguna dalam industri untuk diolah sebagai produk.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.

UMBI LOBAK (Raphanus sativus)


1.1 Deskripsi
Umbi lobak (Raphanus sativus L.) memiliki akar tunggang
dengan akar samping yang tumbuh pada akar tunggang. Akar tunggang
ini nantinya berubah fungsi dan bentuk menjadi umbi yang besar, umbi
tersebut tumbuh memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih
bulat dan berwarna putih bersih. Untuk batangnya ukurannya pendek dan
daunnya lonjong berbulu, bagian umbi yang dekat dengan permukaan
tanah dan terkena sinar matahari biasanya akan berubah warna menjadi
agak kehijauan (Haryono, 2007).
Menurut (Rahayu, 1999) umbi lobak mengandung vitamin C,
vitamin B, dan vitamin K. Disamping zat-zat yang terkandung di dalam
umbi lobak terdapat juga zat-zat aktif seperti riboflavin, folat, flavonoid,
vitamin K dan thiamine serta niasin.
1.2 Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Papaveralas
Famili
: Cruciferae/ Brassicaceae
Genu
: Raphanus
Spesies
: Raphanus sativus L. (Rahayu, 1999)
1.3 Kandungan Umbi Lobak
Umbi lobak mengandung Karbohidrat 3,40 g, Gula, 1,86 g, Diet serat,
1,6 g, Lemak, 0,10 g, Protein , 0,68 g, Thiamine (Vit. B1), 0,012 mg
(1%) Riboflavin (Vit. B2), 0,039 mg (3%) Niacin (Vit. B3) 0,254 mg
(2%), Asam pantotenat (B5) 0,165 mg (3%), Vitamin K 0,071 mg (5%),
Folat (Vit. B9) 25 mg (6%), Vitamin C 14,8 mg (25%), Kalsium 25 mg
(3%), Besi 0,34 mg (3%), Magnesium 10 mg (3%), Fosfor 20 mg (3%),
Kalium 233 mg (5%), Flavonoid 0,28 mg (3%).

2.

KOLESTEROL
2.1 Definisi
Kolesterol merupakan lipid amfipatik yang menjadi unsur penting
dalam membran plasma dan lipoprotein plasma. Kolesterol sering ditemukan
dalam bentuk kombinasi dengan asam lemak seperti ester kolesterol (Murray

et al, 2003). Sekitar 70% kolesterol dalam lipoprotein plasma berbentuk ester
kolesterol (Guyton and Hall, 1997).
2.2. Pembagian Kolesterol Berdasarkan Kepadatan Protein
Sebagian besar kolesterol dalam darah terikat ke protein-protein
plasma tertentu dalam bentuk kompleks lipoprotein, yang larut dalam darah.
Terdapat 3 lipoprotein utama, yang diberi nama berdasarkan kepadatan
protein dibandingkan dengan lipid:
1. Lipoprotein berdensitas tinggi (high-density lipoprotein/HDL) yang
proteinnya paling banyak dan kolesterolnya paling sedikit.
2. Lipoprotein berdensitas rendah (low-density lipoprotein/LDL) yang
proteinnya lebih sedikit dan kolesterolnya lebih banyak.
3.
Lipoprotein
berdensitas
sangat
rendah
(very
low-density
Lipoprotein/VLDL) yang proteinnya paling sedikit dan lipidnya
paling banyak, tetapi lipid yang dibawanya adalah lemaknetral,bukan
kolesterol (Sherwood, 2003).
2.3. Pengangkutan Kolesterol
Kolesterol yang diangkut di dalam kompleks LDL diberi nama
kolesterol jahat, karena kolesterol diangkut ke sel, termasuk ke sel-sel yang
melapisi bagian dalam pembuluh, oleh LDL. Sebaliknya kolesterol yang
diangkut dalam kompleks HDL disebut sebagai kolesterol baik karena
HDL mengeluarkan kolesterol dari sel dan memindahkannya ke hati untuk
dieliminasi secara parsial dari tubuh (Galton,1991).
2.4. Sumber Kolesterol
Asupan kolesterol berasal dari makanan, dengan produk-produk
hewani, misalnya kuning telur, daging merah, dan mentega sebagai sumber
utama lipid ini (lemak hewani mengandung kolesterol, sedangkan lemak
nabati tidak) (Sherwood, 2003). Pembentukan kolesterol oleh banyak organ,
terutama hati. Karena tubuh mampu membentuk kolesterol, tidak terdapat
korelasi langsung antara kolesterol yang dimakan dengan kadar kolesterol
dalam darah, walaupun penurunan asupan lemak hewani dapat menurunkan
kolesterol darah dalam tingkat sedang. Bagi sebagian orang, mungkin
diperlukan obat untuk menurunkan kadar kolesterol darah.

BAB 3
METODE PENELITIAN
1.

Alat dan Bahan


Dalam penelitian ini digunakan alat-alat seperti maserator, alat gelas,
rotavapour, spuit injeksi, gunting, pinset, timbangan hewan, timbangan
analitik. kandang hewan, beker glass, cawan porselin, corong kaca, labu
erlenmeyer, gelas beker, tabung reaksi ,aluminium foil, timbangan elektronik
sentrifus, mortar, water bath, pipet mikrohematokrit dan alat ukur kolesterol.
Sedangkan bahan-bahan yang akan digunakan adalah Umbi lobak (Raphanus
sativus L.), n-heksana, aquades, kuning telur, minyak goreng bekas dan kertas
saring.

2.

Hewan Uji
Hewan uji yang akan digunakan adalah 30 ekor mencit, usia 3-4 bulan
dengan berat badan 150-250 gram.

3.

Metode Ekstraksi
Umbi lobak yang sudah disiapkan dipotong kecil-kecil lalu dilarutkan
menggunakan aquadest dan n-heksana 1500 mL. Selanjutnya di maserasi
selama tiga hari tiga malam dalam botol reagen, dibiarkan di tempat sejuk
yang terlindungi dari cahaya sesekali dikocok dan dua kali remaserasi. Hasil
maserasi ini selanjutnya disaring dengan menggunakan kertas saring dan
diambil filtratnya. Filtrat yang didapat dipekatkan menggunakan rotary
vacuum evavorator pada suhu antara 60-70C hingga ekstrak agak pekat.
Kemudian dilanjutkan dengan pemekatan dalam water bath hingga ekstrak
benar-benar pekat. Selanjutnya Ekstrak dari umbi lobak ini digunakan dalam
pengujian penurunan kadar kolesterol pada mencit putih (Mus musculus).

Gambar 1. Peralatan ekstraksi

4.

Uji Penurunan Kadar Kolesterol Pada Mencit Putih (Mus musculus)


Uji penurunan kadar kolesterol pada mencit putih menggunakan metode
in-vivo. Sampel yang akan diuji terdiri dari 30 ekor Mencit putih yang dibagi
secara random menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok terdiri 6 ekor. Sebelum
dilakukan perlakuan pada mencit putih (Mus musculus) terlebih dahulu
diadaptasikan selama 7 hari agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru. Selama waktu perlakuan seluruh tikus diberi pakan dan minum
standard yaitu pellet dan aquadest.
Setelah 7 hari semua mencit diambil darahnya untuk pemeriksaan kadar
kolesterol. Setiap subjek penelitian dipuasakan dahulu selama 12 jam sebelum
diambil darahnya. Darah mencit diambil melalui sinus orbitalis dengan pipet
mikrohematokrit, lalu darah ditampung dalam tabung sentrifuge. setelah itu
Kadar kolesterol mencit di ukur dengan metode spektrofotometrik.

Selanjutnya, selama 2 minggu mulai dari hari ke-1 sampai dengan hari
ke-14. Mencit diberi induksi pakan hiperkolesterolemik, pakan
hiperkolesterolemik yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuning telur
5%, dan minyak goring bekas 1%. Pemberian makan diberikan dua kali sehari
menggunakan sonde lambung. Setelah pemberian pakan hiperkoletrolemik
darah mencit diambil kembali untuk pengukuran kadar kolesterol.
Langkah selanjutnya setelah pengukuran kadar kolesterol yaitu
pemberian ekstrak umbi lobak (Raphanus sativus L.) selama dua minggu
dengan dua kali sehari menggunakan cara penyuntikan ekstrak umbi lobak
terhadap mencit. Perlakuan yang diberikan dapat dilihat dalam tabel 1.
Kelompok Percobaan
Kelompok 1

Perlakuan
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 0,001
mikrogram/Ml
Kelompok 2
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 0,1
mikrogram/mL
Kelompok 3
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 1
mikrogram/mL
Kelompok 4
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 10
mikrogram/mL
Kelompok 5
Ekstrak Umbi Lobak dengan dosis 100
mikrogram/mL
Tabel 1. Perlakuan yang diberikan pada Mencit putih (Mus musculus)
Minggu ke-4 setelah pemberian ekstrak Umbi lobak, kadar kolesterol pada
mencit diukur kembali. Sebelum pengukuran, semua mencit dipuasakan

selama 10-12 jam. Setelah itu Darah mencit diambil melalui sinus orbitalis
dengan pipet mikrohematokrit, lalu darah ditampung dalam tabung sentrifuge.
Dan kadar koleterol diukur menggunakan metode spektrofotometrik. Hasil
dari pengukuran kadar koleterol mencit putih (Mus musculus) merupakan
kadar kolesterol total setelah pemberian ekstrak umbi lobak (Raphanus
sativus L.).

Gambar 2. Penyuntikan senyawa aktif pada hewan uji

BIAYA DAN JADWAL KEGIATA


4.1 Anggaran Biaya
Tabel 2. Anggaran biaya
No
Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang

3.750.000,-

Bahan habis pakai

2.710.000,-

3.

Perjalanan

2.600.000,-

4.

Lain-lain

Rp.1.980.000,-

Jumlah

Rp. 11.040.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal kegiatan

No

Nama kegiatan

Persiapan
a. Administrasi penelitian
b. Persiapan alat dan bahan

Kegiatan Penelitian
a. Preparasi sampel
b. Ekstraksi
c. Uji penurunan kolesterol

3
4
5
6

Pengumpulan data
Analisis hasil penelitian
Konsultasi
Penyusunan laporan akhir

Bulan keII
III
I
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

DAFTAR PUSTAKA
Arjatmo, T. dan Utama, H., 2002, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I,
Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Galton, D. and Krone, W. 1991. Hiperlipidaemia in Practice. London: Gower
Medical Publishing.
Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:
EGC.
Haryono Semangun. 2007. Bertanam Lobak. Jakarta:Bhratara Karya Aksara.
Leontowicz, H, dkk. 2002. Comparative Content of Some Bioactive Compound in
Apples, Peaches and Pears and Their Influence on Lipid and Antioxidant
Capacity in Rats, The Journal of Nutritional Biochemistry, 13 :603-610.

Mufidah. 2011. AKTIVITAS ANTIATEROSKLEROSIS EKSTRAK TERSTANDAR


KLIKA ONGKEA (Mezzetia parviflora BECC.) PADA TIKUS WISTAR
YANG DIBERI ASUPAN KOLESTEROL : Kajian Efek Anti-oksidan dan
Anti-kolesterol terhadap Penghambatan MCP-1 dan Disfungsi Endotel
[Disertasi]. Makasar: FK UNHAS.
Murray RL, Granner DK, Mayes PS, Rodwell VW. 2003. Biokimia Harper Edisi
24. Terjemahan oleh Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Rahayu, 1999. Wortel dan lobak cetakan kedua. Jakarta : Kanisius
Sherwood. 2003. Fisiologi Manusia dari Sel-ke Sel. Edisi 2. Penerjemah:
Brahm U. Pendit. Jakarta: EGC, p: 669
World Health Organization. 2005. Research guidlines for evaluating the safety
and efficacy of herbal medicines. Manila : Region al Office for The
Western Pacific: 31 41

Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Pemakaian
Pipet tetes
Mengambil
Ekstrak
Log book
Mengisi
Catatan
Penelitian
Ballpoint
Untuk
Menulis
Pensil
Erlemeyer
Beaker glass
Tempat
Menaruh
Reagen
Penggaris
Cutter
Memotong
Lobak
Gunting
Kantong
plastik
Paket Internet
Mencari
Referensi
Tabung reaksi
Corong glass
Sewa kamera
Sebagai
Dokumentasi
Cuci cetak foto
Flash disk
Tempat
Menaruh
Data
Gelas ukur 100 Tempat
ml
Menaruh
Ekstrak
Labu ukur 100
ml
Kaca arloji
Kandang
Tempat
hewan mencit

hewan uji

Kuantitas

Harga
satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

15 buah

Rp. 5000,-

Rp. 75.000,-

3 buah

Rp. 10.000,-

Rp. 30.000,-

7 buah

Rp. 3.000,-

Rp. 21.000,-

5 buah
3 buah

Rp. 2.500,Rp. 85.000,-

Rp. 12.500,Rp. 255.000,-

3 buah

Rp. 50.000,-

Rp. 150.000,-

3 buah

Rp. 2.000,-

Rp. 6.000,-

2 buah

Rp. 10.000,-

Rp. 20.000,-

2 buah

Rp. 10.000,-

Rp. 20.000,-

10 lembar

Rp. 725,-

Rp. 7.250,-

3 bulan

Rp 50.000,-

Rp. 150.000,-

15 buah
2 buah

Rp. 7.000,Rp. 25.000,-

Rp. 105.000,Rp. 50.000,-

45 hari

Rp. 6.000,-

Rp. 270.000,Rp. 300.000,-

1 buah

Rp. 85.000,-

Rp. 85.000,-

2 buah

Rp. 75.000,-

Rp. 150.000,-

2 buah

Rp. 95.000,-

Rp. 190.000,-

2 buah

Rp. 27.000,-

Rp. 54.000,-

5 buah

Rp. 30.000,-

Rp. 150.000,-

Pinset

Printer
Tinta Printer
Sewa Kamera
Nampan

Untuk alat
pemberi
makan
mencit
Digunakan

Sarung tangan

Tissu Gulung
Alumunium
foil
Masker

1 buah

4 kotak
dokumentasi
45 hari
2 buah
SUB TOTAL

2. Bahan Habis Pakai


Juatifikasi
Material
pemakaian
Hewan Mencit Hewan uji
(Mus muculus)
n-heksana
Melarutkan
umbi lobak
Umbi Lobak
Bahan
ekstrak
Aquadest
Melarutkan
umbi lobak
Kertas A4
Telur
Sebagai
pakan mencit
Minyak
Sebagai
Goreng
Kertas Saring

5 buah

pakan mencit
Menyaring
ekstrak umbi
lobak
Sebagai
perlengkapan
penelitian

Rp. 40.000,Rp.
800.000,Rp. 35.000,Rp. 10.000,Rp. 40.000,-

Rp. 200.000,-

Rp. 800.000
Rp. 140.000,Rp. 450.000,Rp. 80.000,Rp. 3.750.000,-

Kuantitas

Harga
Satuan

Jumlah (Rp)

30 ekor

Rp. 15.000,-

Rp. 450.000,-

5 liter

Rp.
100.000,-

Rp. 500.000,-

7 kg

Rp. 5.000,-

Rp. 35.000,-

70 Liter

Rp. 5.000,-

Rp. 350.000,-

5 rim

Rp. 40.000,-

Rp. 200.000,-

250 butir

Rp. 2.000,-

Rp. 500.000,-

10 kg

Rp. 70.000,-

Rp. 70.000,-

2 pack

Rp. 30.000

Rp. 60.000

5 kotak

Rp. 50.000,-

Rp. 250.000,-

8 buah

Rp. 5.000,-

Rp. 40.000,-

3 pack

Rp. 15.000,-

Rp. 45.000,-

Rp. 30.000,-

Rp. 210.000,-

sebagai
perlengkapan
7 kotak
penelitian
SUB TOTAL

Rp.2.710.000,-

3. Perjalanan
Harga
Material
Perjalanan
ke toko
bahan kimia
Perjalanan
ke rektorat
Universitas

Justifikasi
Perjalanan

Kuantitas

satuan
(Rp)

Pembelian alat
dan bahan

Jumlah
(Rp)
Rp. 400.000,-

Mengurus
administrasi
penelitian dan
perijinan
Perjalanan
Mengurus
Ke
penyewaan
Laboratorium laboratorium
dan penyiapan
bahan
SUB TOTAL

Rp 500.000,-

Rp 1.700.000,-

Rp.2.600.000,-

4. Lain-lain
Materia
L
Konsumsi
selama
penelitian
Diskusi dan
rapat
pembahasa
n penelitian
Penyusuna
n laporan
sementara
Penyusuna
n laporan
akhir
Biaya tak
terduga

Justifikasi
Perjalanan

Kuantitas
90 hari
untuk 3
0rang
5 kali

10 kali

Harga
satuan (Rp)

Jumlah
(Rp)

Rp 4.000,-

Rp. 1.080.000,-

Rp
20.000,00

Rp. 100.000,-

Rp
20.000,00

Rp.200.000,-

Rp. 250.000,Rp. 350,000SUB TOTAL Rp.1.980.000,Total (Keseluruhan) Rp.11.040.000,-

You might also like