You are on page 1of 6

Penghilangan Mineral (Ca, Mn,dan Fe) Pada Air Menggunakan

Bioadsorben Ampas Tebu dengan Sistem Semi Kontinyu Kolom


Seri Vertikal

SYARIFUL MALIKI
1609200090006

Abstrak

Berbagai hasil dari limbah pertanian yang memiliki kadar selulosa tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai adsorben alternatif, salah satunya adalah adsorben dari limbah ampas
tebu,jerami dan sekam padi. Keadaan ini menjadi motivasi untuk memproduksi bahan yang
bernilai tambah dari ampas tebu yaitu sebagai adsorben alternatif untuk mengurangi kadar
mineral (Ca, Mn dan Fe) dalam air, sehingga menghasilkan air demineral.
Proses pembuatan adsorben alternatif ini dilakukan dengan menggunakan dua cara,
yaitu aktivasi kimia dan tanpa aktivasi. Aktivasi kimia menggunakan Asam Sulfat 0,5N dan
Natrium Hidroksida 0,5N dengan ukuran partikel 30-50 meshpada suhu pemanasan 105 oC.
Variasi waktu adsorbsi 0, 15, 30, 45, 60, 90 dan 120 menit.
Proses adsorbsi yang dilakukan menggunakan sistem Semi Kontinyu Kolom Seri
Vertikal. Variabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah adsorben dalam tiap kolom
adsorbsi dan ukuran adsorben. Sedangkan variabel bebasnya adalah waktu adsorbsi dan
proses pembuatan adsorben yang mencakup proses akrivasi kimia dan tanpa aktivasi. Hasil
dari adsorbsi air tersebut bisa dimanfaatkan untuk air laboratorium.
Kata kunci : Adsorbsi, Ampas tebu,jerami, sekam padi, Kolom Seri Vertikal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Perkembangan dan kemajuan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi setiap tahunnya

terus berkembang, hal ini bisa mendatangkan manfaat. Selain mendatangkan manfaat bisa
saja menimbulkan kerugian, kerugian yang di maksud adalah produk yang tidak diinginkan
atau produk samping. Produk samping tersebut dapat berupa gas, cairan, maupun padatan,
yang produk samping ini disebut limbah. Limbah tersebut baik berupa limbah organik
maupun limbah anorganik. Keberadaan limbah pertanian jika tidak ditangani dengan tepat
dan benar akan dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius dan dapat mengancam
keberlangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup lain yang berada disekitarnya.
Limbah yang dimaksud dapat berupa limbah biomassa, yang mana ada jutaan ton
biomasa dibuang sebagai limbah setiap tahunnya, yang mana umumnya limbah tersebut
dalam bentuk sekam, kerang, jerami, daun, biji, dan lain-lain dari hutan dan sumber pertanian
(Bilal et al., 2013). Seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka limbah
tersebut dapat diolah menjadi bahan yang bermanfaat dan bernilai. Biomassa dalam jumlah
besar ini berpotensi untuk digunakan sebagai biosorpsi penghilangkan polutan dari larutan air
yang memiliki teknologi tidak berbahaya dan biaya rendah yang disebut dengan biosorbents
(Khoramzadeh et al., 2013).
Limbah pertanian dapat diolah menjadi karbon aktif granular yang memiliki tujuan
ganda. Pertama, limbah pertanian surplus, yang mana jutaan ton yang diproduksi setiap
tahun, dan dijadikan adsorben sebagai nilai tambah. Banyak contoh-contoh spesifik yang
ditemukan di seluruh negara tempat pembuangan pertanian oleh-produk telah menjadi besar,
mahal masalah pembuangan limbah. Kedua, karbon aktif granular dapat digunakan dalam air
untuk menghilangkan bahan kimia organik dan logam dari kepedulian lingkungan atau
ekonomi. karbon aktif telah menjadi adsorben yang paling efektif dalam mengobati air
minum dan air limbah industri. Dengan demikian, penggunaan pertanian produk merupakan
sumber potensial yang mungkin efektif dan memberikan kontribusi untuk memecahkan
banyak saat ini, masalah pencemaran lingkungan (Mitchell M. Johns et al., 1998).
Begitu banyak penelitian yang telah dilakukan menggunakan bioadsorben dari produk
samping/limbah pertanian. Diantaranya adalah, penyerapan Cr (IV) dan Ni (II) menggunakan
jerami padi (Wu et al., 2016), penyerapan merkuri dengan menggunakan ampas

tebu(Khoramzadeh et al., 2013), penghilang warna dari metilen blue dengan menggunakan
sekam padi (Luo et al., 2016), penghilangan kandungan logam tembaga (Cu) dengan
menggunakan sekam padi dan jerami tumbuhan (Bilal et al., 2013), penurunan kadar Fe pada
air sumur dengan menggunakan ampas tebu sebagai media adsorb (Asbahani, 2013), dan lain
sebagainya.
Dari beberapa penelitian terdahulu, maka pada penelitian ini ada digunakan beberapa
bioadsorben untuk menyerap mineral pada air yaitu: ampas tebu; jerami; dan sekam padi.
Limbah tersebut dijadikan bioadsorben karena di daerah sekitar masih mudah ditemui
terutama daerah aceh. Ampas tebu, jerami, dan sekam padi jika ditinjau dari komponen kimia
limbah ampas tebu mengandung serat selulosa, jika diaktifkan dengan suatu bahan kimia
dapat difungsikan sebagai resin atau penyerap (adsorben) untuk mengikat ion positif maupun
ion negatif yang terdapat dalam air tanah seperti Fe, Mn, Ca.
Yang mana telah kita ketahui air merupakan sumber daya alam yang sangat penting
dalam kehidupan manusia dan digunakan masyarakat untuk berbagai kegiatan sehari-hari,
termasuk kegiatan pertanian, perikanan, petemakan, industri, pertambangan, rekreasi,
laboratorium dan sebagainya.
1.2

RUMUSAN MASALAH
Air menjadi hal yang paling penting dalam kehidupan, tidak terkecuali air untuk

laboratorium. Umumnya air di laboratorium menggunakan air demineral dalam jumlah yang
banyak. Saat ini ketersedian air demineral dalam laboratorium tidak tersedia dalam jumlah
yang banyak, oleh katrena itu laboratorium menggunakan air kran laboratorium dan atau
bahkan bisa jadi air tanah. Untuk memenuhi kebutuhan air demineral di laboratorium
diperlukan suatu proses pengolahan air demineral dari air kran lab ato air tanah menjadi air
demineral dengan menggunakan bioadsorben dari ampas tebu, jerami, dan sekam padi
dengan menggunakan kolom vertikal semi kontinyu yang telah dirakit.

1.3

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan kadar mineral pada air dan juga

menganalisis penyerapan bioadsorben ampas tebu terhadap mineral di air seperti Fe, Ca, Mn.

1.4

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini dapat memberikan solusi permasalahan pengadaan air


demineral untuk kebutuhan air proses di laboratorium. Penelitian ini menghasilkan peralatan
proses pengolahan air yang praktis, simpel dan sederhana yang disebut Unit Demineralisasi
Air atau penyisihan mineral yang dioperasikan berdasarkan sistem semi kontinyu.

DAFTAR PUSTAKA

Asbahani, 2013. Pemanfaatan Limbah Ampas Tebu Sebagai Karbon Aktif Untuk
Menurunkan Kadar Besi Pada Air Sumur. J. Tek. Sipil UNTAN 13, 105114.
Bilal, M., Shah, J.A., Ashfaq, T., Mubashar, S., Gardazi, H., Tahir, A.A., Pervez, A., Haroon,
H., Mahmood, Q., 2013. Ac ce pt e cr t. J. Hazard. Mater.
doi:10.1016/j.jhazmat.2013.07.071
Khoramzadeh, E., Nasernejad, B., Halladj, R., 2013. Mercury biosorption from aqueous
solutions by Sugarcane Bagasse. J. Taiwan Inst. Chem. Eng. 44, 266269.
doi:10.1016/j.jtice.2012.09.004
Luo, S., Chen, S., Chen, S., Zhuang, L., Ma, N., Xu, T., Li, Q., Hou, X., 2016. Preparation
and characterization of amine-functionalized sugarcane bagasse for CO2 capture. J.
Environ. Manage. 168, 142148. doi:10.1016/j.jenvman.2015.09.033
Wu, Y., Fan, Y., Zhang, M., Ming, Z., Yang, S., Arkin, A., Fang, P., 2016. Functionalized
agricultural biomass as a low-cost adsorbent: Utilization of rice straw incorporated with
amine groups for the adsorption of Cr(VI) and Ni(II) from single and binary systems.
Biochem. Eng. J. 105, 2735. doi:10.1016/j.bej.2015.08.017

You might also like