You are on page 1of 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Januari 2014 menjadi awal bergulirnya program asuransi sosial Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggaraan oleh Badan Pelayanan Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan. Dengan berlakunya program ini, beberapa jenis asuransi kesehatan
seperi Askes, Jamkesmas, atau Jamkesda tidak lagi ada. Seharusnya masyarakat tidak
lagi bingung dengan mekanisme kepesertaan dari pelayanan primer sampai tersier dan
sistem pelayananan dalam program asuransi ini, namun pada kenyataannya banyak
aspek yang belum matang dan menjadi persoalan. Salah satunya adalah kurangnya
sosialisasi dan perubahan struktur di dalam BPJS dinilai menjadi penyebab
munculnya permasalahan tersebut, khususnya pada aspek rujukan, biaya, dan
kepersertaan BPJS Kesehatan. Banyak masyarakat yang belum tahu teknis
mendapatkan pelayanan sesuai dengan aturan BPJS Kesehatan (1).
JKN menggunakan pola rujukan berjenjang yang dimulai dari sistem layanan
primer hingga tersier. Layanan primer terdiri atas puskemas, klinik pratama, dan
dokter prakter pribadi beserta jejaringnya. Saat ini, JKN pada tahun 2014 sudah
bekerja sama dengan 12 ribu sistem layanan primer di seluruh Indonesia. Angka ini
akan meningkat menjadi 15.869 pada 2015 . Sistem layanan primer sendiri mencakup
144 macam diagnosis dengan alur klinis (clinical pathway) yang sudah disusun
organisasi profesi terkait. Bila diagnosis ternyata di luar alur klinis yang dirancang,
maka pasien akan dirujuk ke sistem layanan sekunder(2).
Sistem rujukan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 001/2012
Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (PMK). Sistem rujukan
adalah suatu sistem penyelenggaraan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab yang timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah
kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit
yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti unit-unit yang setingkat
kemampuannya. Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana
seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah
kesehatannya(4).

Dalam prakteknya, sistem rujukan pasien yang diatur oleh BPJS Kesehatan
dirasakan masih tidak efektif dan efisien, masih banyak masyarakat belum mengerti
tentang sistem rujukan, akibatnya terjadi penumpukan pasien yang luar biasa di
fasilitas kesehatan tingkat kedua atau ketiga selain itu masyarakat yang tinggal di
kepulauan atau daerah pedalaman juga menjadi korban kurangnya pemahaman
mengenai sistem rujukan pada BPJS Kesehatan. Perjalanan jauh yang telah ditempuh
dan biaya yang tidak sedikit menjadi percuma karena rumah sakit terpaksa menolak
pasien(3).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian
sebagai berikut : Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang alur
pelayanan BPJS Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Belengkong Tahun 2016 ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang alur pelayanan
1.3.2

BPJS Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Belengkong tahun 2016.


Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh faktor jenis kelamin tehadap tingkat pengetahuan
masyarakat tentang alur pelayanan BPJS Kesehatan
b. Untuk mengetahui pengaruh faktor usia tehadap tingkat pengetahuan
masyarakat tentang alur pelayanan BPJS Kesehatan
c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan tehadap tingkat pengetahuan
masyarakat tentang alur pelayanan BPJS Kesehatan
d. Untuk mengetahui pengaruh jenis pekerjaan tehadap tingkat pengetahuan
masyarakat tentang alur pelayanan BPJS Kesehatan

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Petugas Kesehatan
Data dan informasi dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh petugas kesehatan
untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang alur pelayanan
BPJS

Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Belengkong , sehingga dinas terkait dapat

merencanakan suatu strategi pelayanan kesehatan untuk menindaklanjutinya, baik berupa


advokasi, sosialisasi, maupun edukasi.

b. Bagi masyarakat
1. Untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi antara masyarakat dan penyelenggara
JKN untuk kelancaran program BPJS Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Belengkong dengan sekitarnya.
2. Untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang sistem rujukan berjenjang agar
setiap masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang sesuai dengan haknya.
3. Menjadi data dasar bagi penulis lain untuk melakukan penelitian selanjutnya

Daftar pustaka :
1.http://jkn.jamsosindonesia.com/blog/detail/254/minim-pemahaman-sistemrujukan-bpjs-kesehatan#.V5WaqH3Cz6M ( 9 Juni 2014)
2. http://www.bpjs.info/ketenagakerjaan/Begini_Alur_Pelayanan_dalam_JKN_20145126/ (19 des 2013)
3.http://www.ropeg.kkp.go.id/upload_file/Panduan%20Praktis%20Pelayanan
%20BPJS%20Kesehatan.pdf
4.www.depkes.go.id

You might also like