Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
RINY ERFIAH RINDA
150 2014 0310
tanggal,............................
ABSTRAK
Latar Belakang: Pada umumnya banyak beredar dan ditawarkan berbagai macam
desinfekstan kepada konsumen. Desinfekstan secara umum diartikan sebagai
pembasmi mikroorganisme terutama ditujukan kepada benda mati. Untuk
mengetahui daya hambat suatu desinfetan terhadap pertumbuhan mikroba maka
perlu dilakukan uji konsentrasi penghambatan terkecil juga dapat dilakukan
dengan uji koefisien fenol. Uji koefisien fenol adalah uji daya hambat suatu
antiseptik atau deinfektan yang dibandingkan dengan daya hambat dari fenol.
Tujuan Penelitian: Mengetahui dan memahami cara-cara penentuan koefisien
fenol dan penentuan nilai MIC suatu desinfektan
Metode: metode eksperimental (pengujian).
Hasil: Nilai MIC dari desinfektan Wipol adalah pada konsentrasi 1:100 dan nilai
koefisien fenol dari desinfektran Wipol adalah 5,4
Kesimpulan: Nilai koefisien fenol dari Wipol adalah 5,4 yang dimana berfungsi
sebagai desinfektan karena lebih besar dari 0,005 dan lebih efektif daripada fenol
karena lebi besar dari 1.
Kata Kunci: Desinfektan, Fenol, Minimum Inhibitor Concentration (MIC)
PENDAHULUAN
Desinfeksi
adalah
proses
secara
vegetatif,
memusanahkan
Cara Kerja
C. Pengerjaan fenol
Dibuat 3 pengenceran dari larutan fenol 5% yaitu 1:80, 1:90, dan
1:100. Tabung yang berisi pengenceran fenol dimasukkan 1 ose bakteri
kemudian direndam air es dan selang tiap 30 detik dimasukkan 1 ose biakan
bakteri kedalam masing-masing tabung desinfektan, dimulai dari pengenceran
terendah sampai tertinggi. Penanaman memerlukan waktu 1 menit dan istrahat
4 menit. Setelah istrahat 5 menit maka dilanjutkan pada deret kedua, pindahkan
1 ose bulat dari tabung pengenceran 1 ketabung 1 untuk lama kontak 5 menit.
30 deret kemudian dipindahkan 1 ose dari pengenceran kedua ketabung 2
untuk lama kontak 5 menit. Dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 3
pada tabung 3. Diulangi perlakuan diatas pada deret 3 dan 4 (untuk kontak 10
dan 15 menit). Diinkubasi tabung-tabung perlakuakn 5,10 dan 15 menit dalam
inkubator selama 1 x 24 jam pada suhu 37 C. Diamati dan terjadi
pertumbuhan bakteri jika medium berwarna keuh. Dihitung koefisien fenol
desinfektan tersebut
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Analisis mutu sampel desinfektan yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri secara uji MIC
Kelompo
Perbandingan
Waktu kontak
Bakteri
k
I
II
III
1:540
1: 640
1:740
1:840
1:940
1:160
1:260
1:360
1:460
1:560
1:140
1:160
1:180
1:200
5'
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
10'
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
15'
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Salmonelle thyposa
Escherichia coli
Salmonelle thyposa
IV
1:60
+
Salmonelle thyposa
1:80
+
1:100
+
+
+
1:120
+
+
+
1:140
+
+
Keterangan: +
=
Menghambat/tidak
ada
pertumbuhan/Jernih
= Tidak menghambat/ada pertumbuhan/Keruh
Pengenceran
Waktu kontak
5
+
1:80
1:90
1:100
Keterangan: -
10
-
15
-
pertumbuhan/Keruh
Gambar 1. Hasil analisis mutu suatu desinfektan terhadap medium NB pada uji
mic
Perhitungan:
Kf =
=
10 '
Koefisien tertinggi sampel
540
100
= 5,4
PEMBAHASAN
Desinfektan adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang
digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik
seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. MIC (Minimal Inhibitory
Concentration) yaitu daya hambat minimum, artinya konsentrasi terkecil suatu
desinfektan atau antiseptik untuk menghambat atatu membunuh pertumbuhan
suatu
Pada hasil percobaan diperoleh data bahwa tabung yang jernih
terdapat mulai pada tabung pada tingkat pengenceran 1:100 . tabung lainnya
keruh terjadi akibat pertumbuhan bakteri dalam tabung reaksi. Hal ini
menunjukan pada tingkat pencenceran 1:60 desinfektran yang digunakan tidak
mempunyai daya bakterisid. Dari hasil tersebut sampel pada kelompok 4
mempunyai konsentrasi minimal untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau
nilai MIC sebesar 1:100
Koefisien fenol adalah pengenceran tertinggi desinfektan ataupun
antiseptik yang mematikan di mana dapat membunuh mikroba dalam waktu
10 menit tetapi tidak dalam masa kontak 5 menit per larutan fenol pada
kondisi yang sama. Suatu desinfektansia atau antiseptik yang baik adalah
mempunyai daya mematikan atau merusak mikroba. Dan untuk mengetahui
daya mematikan tersebut biasanya distandarkan dengan larutan baku fenol.
Pada percobaan penentuan koefisien fenol yang diartikan sebagai
pembanding pengenceran tertinggi desinfekstan dengan pengenceran tertinggi
baku fenol 5%, dimana pengenceran tersebut dapat mematikan bakteri uji
dalam kontak waktu 5 menit dan tidak mematikan pada kontak 10 dan 15
menit.
Nilai koefisien fenol dari Wipol adalah 5,4 yang dimana berfungsi
sebagai desinfektan karena lebih besar dari 0,005 dan lebih efektif daripada
fenol karena lebih besar dari 1.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum ini nilai MIC dari desinfektan Wipol adalah
pada konsentrasi 1:100 dan nilai koefisien fenol dari desinfektran Wipol
adalah 5,4
DAFTAR PUSTAKA
1. Benson., 2001, Microbiological Applications Lab Manual, Eighth Edition ,
The McGrawHill Companies,
2. Rusmiati, D., Dkk., 2009, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi,