You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS DENGAN PERAWATAN PUTTING SUSU

DATAR / MASUK / TERBENAM

Tanggal pengkajian : 25 Agustus 2009


A. DATA SUBJEKTIF
I. Biodata
Nama pasien
Umur
Suku / bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Nama suami
Umur
Suku / bangsa
Agama
Pendidikan
Pekerjaan

Pukul : 09.00 WIT

: Ny.Yeni
: 22 tahun
: Indonesia
:Kristen Protestan
: SMP
: IRT
: Jl. PHB Halong Atas
: Tn. Aldo
: 25 tahun
: Indonesia
: Kristen Protestan
: SMA
: Buruh

II.

Keluhan utama : Pada tanggal 25 Agustus 2009, pukul 09.00 WIT Ibu masuk
ruangan nifas, Ibu mengaku sudah melahirkan secara normal 3 jam yang lalu anak
pertama ditolong oleh Bidan Hermi di Ruang bersallin Rumah Sakit Umum
Haulussy Ambon dan Ibu merasa keadaanya baik, mengeluh belum keluar ASI
karena putting susunya masuk / terbenam.

III.

Data kebidanan
a. Haid
Menarce
Teratur / tidak
Siklus
Sifat darah
Lamanya
Banyaknya
Disminorhoe

: 14 tahun
: Teratur
: 28 hari
: Encer
: 7 hari
: 2x ganti pembalut
: Tidak pernah

b. Status perkawinan
Kawin
: Ya
Usia kawin pertama
: 21 tahun
Lamanya dengan suami sekarang : 1 tahun

c. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu


No

Tanggal
partus

Umur
kehamilan

Jenis
persalinan

Penolong

Penyulit

Nifas

25-8-09

Atern

Spontan

Bidan

Baik

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
Kesadaran
TD
Nadi
RR
Temp
Tb
Bb
2. Pemeriksaan obstetri
a. Inspeksi
1. Kepala
Rambut
Muka
Mata
Hidung
Mulut
2. Leher
Kelenjar tyroid
TumoR

3. Payudara
Pembesaran
Putting
Areola
Colostrum
4. Perut
Pembesaran

Keadaan anak
J
P
BB
K B
Pr 48 280
c
0 gr
m

: Baik
: Composmentis
: 110/70 mmHg
:82 x/m
: 20 x/m
: 36,5 c
: 155 cm
: 51 kg

:Bersih tidak ada ketombe


: Tidak ada cloasmagravidarum
: Konjungtiva merah, sklera putih
: Tidak ada polip
: Tidak ada sariawan dan caries
: Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
: Tidak ada

: Simetris, terlihat kencang


: Terbenam kanan dan kiri
: Hyperpigmentasi
: Belum keluar ( - )
: Simetris

Linea
: Nigra
Striae
: Livide
Kelainan
: Tidak ada
5. Genetalia eksterna
Labia mayora / minora : Tidak ada kelainan
Kelenjar bartholini
: Tidak ada kelainan
Pengeluaran vagina
Jenis
: Lokhea rubra
Warna
: Merah segar
Bau
: Amis
6. Perenium
Utuh
: Utuh
Episiotomi
: Tidak ada
Anastesi
: Tidak ada
Jahitan dengan jelujur
: Tidak ada
b. Palpasi
Payudara
Tinggi fundus uteri
Kontraksi uterus
Konsistensi

: Teraba kencang karena air belum keluar


: Pertengahan antara pusat dan sympisis
: Baik
: Bulat keras

3. Pemeriksaan penunjang
a. Darah
Hb
: 11 gr %
Gol.Darah
:B
b. Urine
Protein
: Tidak dilakukan pemeriksaan
Glukosa
: Tidak dilakukan pemeriksaan

C. ASSESMENT
Diagnosa
Masalah
Kebutuhan

: P1 A0, post partum hari ke-2 dengan putting susu terbenam


: Ibu mengeluh belum keluar asi
: - KIE tentang psikologi ibu menyusui
- KIE tentang perawatan putting susu terbenam

D. PLANNING
1. Beri tahu tentang keadaan ibu
Memberi tahu tentang keadaan ibu bahwa dalam keadaan sehat dengan hasil
pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/m, RR: 20 x/m, Temp: 36,5c
2. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
Menganjurkan ibu agar tetap menyusui bayinya agar putting susu lama-kelamaan
akan menonjol dan ASI akan keluar

3. Anjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya


Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan dirinya yaitu menjaga
kemaluannya agar tetap kering dan bila habis BAB atau BAK hendaknya dilap
dengan tisu atau kain yang kering
4. Anjurkan kepada ibu untuk minum yang banyak makan makanan yang mengandung
gizi seimbang.
Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang banyak mengandung vitamin
seperti buah-buahan dan sayuran hijau supaya ASI dapat diproduksi dengan baik
5. Teknik menyusui dengan putting susu terbenam
a. Menmbangun rasa percaya diri ibu dengan rasa sabar dan ketekunan ibu dapat
berhasil bahwa payudara ibu akan membaik dan melunak di minggu pertama atau
kedua setelah kelahiran
b. Menjelaskan bahwa bayi menyusu dari payudara bukan dari putting dan bayi
perlu memasukkan sebagian besar areola dan jaringan di belakangnya dari mulut
bayi. Sewaktu bayi menyusu, bayi akan menarik payudara dan putting ibu kearah
luar
c. Membantu ibu sebanyak mungkin melakukan kontak kulit, dan membiarkan
bayinya mengeksplorasi payudara dan biarkan bayi melekat sendiri pada payudara
kapan pun ia mau
d. Bantu ibu membantu posisi bayi dan bayi tidak bisa melekat sendiri dengan baik,
bantu ibunya mengatur posisi sehingga bayi bisa melekat lebih baik
e. Membantu ibu mencoba beberapa posisi berada memeluk bayi dengan berbagai
posisi dapat mempermudah bayi untuk melekat. Misalnya, ibu merasakan bahwa
posisi dibawah lengan lebih membantu.

Tanggal pengkajian : 26 Agustus 2009

Pukul 08. 30 WIT

A. DATA SUBJEKTIF
Pada hari ke-3 ibu sudah merasa senang karena air susunya sudah keluar dan putting susu
ibu mulai sedikit menonjol
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
KU

: Baik

Kesadaran : Composmentis
TD

: 120/70 mmHg

Nadi

: 80 x/m

RR

: 22 x/m

Temp

: 36 c

2. Pemeriksaan Obstetrik
Pembesaran payudara : Simetris, sedikit lembek
Putting susu

: Sedikit menonjol

Colostrum

: Sudah keluar

C. ASSESMENT
Diagnosa : PA, post partum hari ke-3 dengan putting susu sudah sedikit
Masalah : Ibu mengeluh ASI kurang lancer keluar
Kebutuhan : - KIE tentang keadaan ibu
a. KIE tentang makanan yang berizi
b. KIE tentang perawatan payudara
D. PLANNING
1. Beri informasi keadaan ibu
Memberi tahu tentang keadaan ibu bahwa dalam keadaan sehat dengan hasil
pemeriksaan TD: 120/70 mmHg, N: 80 x/m, RR: 22 x/m, Temp: 36c
2. Beri informasi tentang makanan yang bergizi
Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi serta
mengandung protein dan vitamin serta memperbanyak minum air putih, agar produksi
ASI menjadi lancer dan ibu tidak kekurangan cairan ( dehidrasi )
3. Ajarkan kepada ibu tentang perawatan payudara
Mengajarkan kepada ibu tentang perawatan payudara yang baik dan benar agar ASI
semakin keluar dengan lancer dan bayi dapat menyusui dengan baik sehingga rasa
khawatir hilang.

LAKTASI
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI di produksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia
termasuk manusia.Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak
mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
A. ANATOMI PAYUDARA
Secara vertical payudara terletak diantara costa II dan IV, secara horizontal mulai dari pinggir
sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada di jaringan sub kutan superficial
dan profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor.
Ukuran normal 10-12 cm dengan beratnya pada wanita hamil 200 gram, pada wanita hamil
aterm 400-600gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk dan ukuran payudara
akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara menjadi besar saat hamil dan

menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause.Pembesaran ini terutama disebabkan oleh
pertumbuhan struma jaringan penyangga dan penimbungan jaringan lemak.
Ada 3 bagian utama payudara, yaitu:
1. Korpus (badan), yaitu bagian yang membesar.
2. Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah.
3. Papilla atau puting, yaitu bagian yang menonjol di puncakpayudara.
Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan
yang disebabkan oleh penipisan dan penimbungan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini
tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning
langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya akan lebih
gelap dan kemudian menetap.
Puting suus terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan
ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubanglubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang
tersusun secara sirkuler sehungga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan
menyebabkan puting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik
kembali puting susu tersebut.
Ada empat macam bentuk puting yaitu bentuk yag normal/umum, pendek/datar. Panjang dan
terbenam.
Namun, bentuk- bentuk puting ni tidak berpengaruh pada proses laktasi, yang terpenting
adalah bahwa puting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau dot" ke
dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi puting tidak lentur terutama pada bentuk
puttingterbenam, sehingga butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan bawah
kulit), dan corpus mammae.Corpus mammae terdiri dari parenkim dan stroma.Parenkim
merupakan suatu struktur yang terdiri dari Duktus Laktiferus (duktus), Duktulus (duktulli),
Lobus dan Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus.Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktulus
bercabang menjadi 10-100 alveolus dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu
(system duktus) sehingga merupakan suatu susu,a kan didapatkan saluran dari akarnya pada
puting laktiferus. Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus
laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang
menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang pada perjalanan selanjutnya disusun pada

sekelompok alveoli. Di dalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel-sel kelenjar yang
menghasilkan air susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.

B. FISIOLOGI PAYUDARA
Selama kehamilan, hormone prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI biasanya belum
keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca
persalinan, kadar estrogen dan progesterone turun drastic, sehingga pengaruh prolaktin lebih
dominan dan pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini terjadi
perangsangan puting susu, terbentuklah prolaktin oleh hipofisis, sehingga sekresi ASI semakin
lancer. Dua reflex pada ibu yang sangat penting dalam proses laktasi yaitu reflex prolaktin dan
reflex aliran timbul akibat perangsangan puting susu oleh hisapan bayi.
1. Reflex Prolaktin
Pada akhirkehamilan prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, terbatas
dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca
persalinan, yaitu lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus luteum maka estrogen dan
progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting susu dan payudara karena
ujung-ujung syaraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.

Rangsangan ini

dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus dan akan menekan pengeluaran
faktor penghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor pemacu
sekresi prolaktin. Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga
keluar prolaktin. Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan
sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada
isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung. Pada ibu nifas yang tidak menyusui,
kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Sedangkan pada ibi menyusui
prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : stress atau pengaruh psikis, anestesi, operasi
dan rangsangan puting susu.
2. Refleks Aliran (Let Down Reflex)
Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang
berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise) yang kemudian
dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah hormon ini menuju uterus sehingga menimbulkan
kontraksi. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
masuk melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.
Reflex aliran ini dapat dirasakan sebagai sensai kesemutan atau dapat juga ibu
merasakan sensasi apapun. Tanda-tanda lain dari Let Down ini adalah tetesan pada payudara lain
yang sedang dihisap oleh bayi. Reflex ini dipengaruhi oleh kejiwaan ibu.
C. MANFAAT PEMBERIAN ASI
1. Bagi bayi
a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik. Bayi yang mendapatkan ASI
mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode
perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas.
b. Mengandung antibody
Mekanisme pembentukan antibody pada bayi adalah sebagai berikut: apabila ibu
mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antobodi dan akan disalurkan denagn
bantuan

jaringan

limfosit.

Antibodi

di

payudara

disebut

mammae

associated

immunocompetent lymphoid tissue (MALT). Kekebalan terhadap penyakit saluran pernafasan


yang ditransfer disebut Bronchusassociated immunocompetent lymphoid tissue (BALT) dan
untuk penyakit saluran pencernaan ditransfer melalui Gut associated immunocompetent
lymphoid tissue (GALT).
Dalam tinja bayi yang mendapat ASI terdapat antibody terhadap bakteri E. coli dalam
tinja bayi tersebut juga rendah. Di salam ASI kecuali antibody terhadap enterotoksin E. coli,
juga pernah dibuktikan adanya antibodi terhadap Salmonella thyphi, shigela dan antibody
c.

terhadap virus, seperti rota virus, polio dan campak.


ASI mengandung komposisi yang tepat.

Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari proporsi yang
seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
pertama
d. Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi dibanding yang
mendapat ASI, karena kebiasaaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan
tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang
terbentuk akan merusak gigi
e. Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara bayi dan ibu.
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke kulit bayi
yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.
f. Terhindar dari alergi
Pada bayi baru lahir system Ig E belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang
aktivitas system ini dan dapat menimbulkannalergi. ASI tidak menimbulkan efek ini.
Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan
alergi
g. ASI meningkatka kecerdasan bagi bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan selsel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat asi eksklusif akan tumbuh optimal dan
terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari
h.

kerusakan sel-sel saraf otak.


Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan

menghisap mulut bayi pada payudara.


2. Bagi Ibu
a. Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung saraf sensorik sehingga post anterior
hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi
estrogen akibatnya tidak ada ovulasi. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberukan
98% metode kontrasepsi yang efesien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila
diberikan hanya ASI saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
b. Aspek kesehatan ibu
Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis.
Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan.Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi
pravelensi anemia defesiensi besi.Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui
lebih rendah disbanding yang tidak menyusui.Mencegah kanker hanya dapat dibantu

diperoleh ibu yang menyusui ananknya secara eksklusif.Penelitian mmembuktukan ibu yang
memberikan ASI secara eksklusif memiliki resiko terkena kanker payudara dan kanker
c.

ovarium 25% lebih kecil disbanding daripada yang tidak menyusui eksklusif.
Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan
semula seperti sebelum hamil.Pada saat hamil, berat bdan bertambah berat, selain karenaada
janin, juga karena penimbungan lemak pada tubuh. Cadangan lemak ini sebetulnya memang
disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI. Nah, dengan menyusui, tubuh
akan menghasilkan ASI lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak ysng berfungsi sebagai
cadagan tenaga akan terpakai. Logikanya, jika timbunan lemak meyusut, berat badan ibu

akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.


d. Aspek psikologis
Keuntungan menyusui bukan untuk hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu
akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
3. Bagi keluarga
a. Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untk membeli susu formula
dapat digunakan utnuk keperluan lain. Kecuali itu, pemghematan juga disebabkan karena
bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
b. Aspek psikologis
Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana kejiwaan
ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan keluarga.
c. Aspek kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga tidak
perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta diminta
pertolongan orang lain.
4. Bagi Negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik
serta kesakitan dan kematian anak menurun.Beberapa penelitian epidemiologiss menyatakan
bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, mislanya diare, otitis media, dan
infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah.

b. Menghemat devisa Negara

ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui diperkirakan dapat
menghemat devisa sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu
c.

formula.
Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Subsidi untuk RS berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan
bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang
diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI lebih jarang dirawat di RS

dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula.


d. Peningkatan kualitas generasi penerus
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal sehingga kualitas generasi
penerus bangsa akan terjamin.
D. HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUSKSI ASI
Pada ibu yang normal dapat menghasilkan ASI kira-kira 550-1000 ml setiap hari, jumlah ASI
tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut:
1. Makanan
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan ibu, apabila makanan ibu
secara teratur dan cukup mengandung gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi
ASI, karena kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja denga sempurna tanpa makanan
yang cukup. Untuk membentuk produksi ASI yang baik, makanan ibu harus memenuhi
jumlah kalori, protein, lemak dan vitamin serta mineral yag cukup selain itu ibu
dianjurkan minum lebih banyak kurang lebih 8-12 gelas/hari.
Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui:
a. Yang merangsang, seperti: cabe, merica, jahe, kopi, alcohol
b. Yang membuat kembung, seperti: ubi, singkong, kool, sawi, dan daun bawang
c. Bahan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak
2. Ketenangan jiwa dan fikiran
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang selalu dalam keadaan
teretekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketenangan emosional akan
menurunkan volume ASI bahkan tidak akan terjadi produksi ASI. Untuk memproduksi
ASI yang baik harus dalam keadaan tenang.
3. Penggunaan alat kontrasepsi
Pada ibu yang menyusui bayinya penggunaan alat kontrasepsi hendaknya diperhatikan
karena pemakaian kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi ASI.
4. Perawatan Payudara

Dengan merangsang buah dada akan mempengaruhi hypofise untuk mengeluarkan


hormone progesterone dan estrogen lebih banyak lagi dan hormone oxytocin,
5. Anatomis buah dada
Bila jumlah lobus dalam buah dada berkirang, lobules pun berkurang. Dengan demikian
produski ASI kuga berkurang karena sel-sel acini yang menghisap zat-zat makan dari
pembuluh darah akan berkurang.
6. Fisiologi
Terbentuknya ASI dipengaruhi hormone terutama prolaktin ini merupakan hormone
laktogenik yang menentukan dalam ini pengadaan dan mempertahankan sekresi air susu
7. Faktor istirahat
Bila kurang istirahat akan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan
demikian pembentukan dan pengeluaran ASI berkurang.
8. Faktor isapan anak
Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung sebentar maka hisapan anak
berkurang dengan demikian pengeluaran ASI berkurang.
9. Faktor obat-obatan
Diperkirakan obat-obatan yang mengandung hormone mempengaruhi hormone prolaktin
dan oxytocin yang berfungsi dalam pembentukan dan pengeluaran ASI. Apabila
hormone-hormon ini terganggu dengan sendirinya akan mempengaruhi pembentukan dan
pengeluaran ASI.

B. Teknik Menyusui yang Benar


1. Definisi
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
antara posisi ibu dan bayi dengan benar.
2. Pembentukan dan persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan kebersamaan dengan kehamilan.Pada kehamilan,
payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar
payudara yang dirasakan tegang dan sakit.Seiring dengan membesarnya kehamilan,
perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI semakin tampak.Payudara makin besar,

puting suus semakin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mammae lebih
menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan:
Membrsihkan puting susu dengan air atau minyak, sehinggaepitel yang lepas tidak
menumpuk.
Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi
Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan
operasi.
3. Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui.Cara menyusui tergolong biasa dilakukan adalan
dengan duduk, berdiri, atau berbaring.Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu
seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan,
dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada
ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Langkah-langkah menyusui yang benar:
1. Duduk dengan posisi santai dan tegak
2. Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu
dengan cara kepala bayi berada pada siku bagian dalam lengan kiri, hadapkan bayi pada ibu,
letakan lengan kanan ibu disekitar punggung bayidan tangan kiri ibu memegang bokong bayi
(bila dimulai pada payudara kiri)
3. Putting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas bassh
4. Tangan kanan menyangga payudara kiri dengan keempat jari dan ibu jari menekan payudara
bagian areola
5. Sentuhlah mulut bayi dengan putting payudara tunggu sampai mulut bayi membuka lebar
6. Masukan secepatnya seluruh putting payudara sampai areola kedalam mulut bayi hingga
terletak diantara lidah dan langit-langit
7. Dekaplah bayi ketubuh ibu dengan lengan kiri dengan ujung hidung bayi menyentuh
payudara , tekanlah sedikit payudara bagian atas dengan tangan kanan hingga ujung bayi
tidak tertutup dan bayi dapat bernapas dengan baik

8.

Bila bayi selesai menetek,untuk melepaskannya jangan sekali-kali menarik putting susu
begitu saja tetapi dengan cara tekanlah dagu bayi atau yang paling baik dengan kelingking

ibu yang bersih masukkan kedalam sudut mulut bayi


9. Sebelum ditetekan pada payudara yang sebelah lagi sendawakan dulu bayi agar tidak muntah
dengan cara:
Bayi digendong agak tinggi, bersandar dipundak ibu, perut bayi diratakan ke
dada kiri ibu, sedangkan dagunya menempel dibahu ibu, punggung bayi
ditepuk-tepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa
Menelungkupkan bayi diatas pangkuan ibu, lalu usap usap punggung bayi
sampai bayi bersendawa.
10. Setiap kali meneteki sebaiknya ditetekan pada kedua payudara ibu secara

bergantian,

mulailah menyusui dengan payudara yang terakhir diberikan tadi, lamanya menyusukan
untuk pertama kira-kira 10 menit, payudara ke 2 selama 20 menit.
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada meneteki bayi
Susui bayi segera setelah lahir
Berikan bayi ASI saja pada empat bulan pertama
Pada ibu menyusui sebaiknya memakan makanan yang bergizi tinggi dan minun
kurang lebih 8 gelas perhari
Ibu harus istirahat yang cukup
Susuilah bayi dengan santai dan kasih sayang
Jagalah kebersihan, gunakan pakaian yang longgar dan tidak kaku, serta gunakanlah
BH yang menyangga.
Tanda-tanda melakukan teknik menyusui yang benar
a. Bayi tampak tenang.
b. Badan bayi menempel pada perut ibu.
c. Mulut bayi terbuka lebar.
d. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
e. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
f. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
g. Puting susu tidak terasa nyeri.
h. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
i. Kepala bayi agak menengadah.
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan
di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya.

Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing,
kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui
bayinya.
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang
teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan
bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering
menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali
menyusui harus dengan kedua payudara.Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai
payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik.Setiap kali menyusui, dimulai
dengan payudara yang terakhir disusukan.Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan
kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

Cara menyusui pada putting datar


PutingDatar/Rata
SeringkalikitamendengarbahwaibuAtidaksuksesmemberikan ASIeksklusif padabayinya
karenaputingnyarata/data,sehinggabayinyatidakdapatmenghisapputing.LaluadalagiibuB
yangterpaksamenggunakanpenyambungputingsupayabisamenyusuibayinya.Tapialihalih
berhasil,ibuBmalahtidakmerasanyamanpadapayudara/putingnya.
Sebenarnyaapapunbentukputingyangibumiliki,bukanmenjadikendalabahwaibutidakbisa
menyusuibayinya.payudaradenganbentukputingapapuntetapbisauntukmenyusuibayinya,
asalibumengetahuidanmaumempelajaritekniknya.
Menurut jurnaljurnal kesehatan dan menyusui yang ada, bentukbentuk puting yang umum
dijumpaipadasetiapibuadalahsebagaiberikut:

Lalu,putingdisebutdatar/rata/terbenam(flat/depressed/invertednipple)adalahketikadijumpai
puttingtersebuttidakkeluarsepertiratarataputingyangdijumpai

contohbentukputtingnormal

contohbentukputingdatar
Jadiflatnipple/puttingdatar/puttingrataadalahputtingyanghanyakeluarsedikitdibandingkan
ratarataputtingnormal,dansebenarnyabukanmerupakankendalayangberartiuntukmenyusui.

TeknikMenyusuidenganPutingDatar/Rata(Flat/Depressed/InvertedNipple)
Ketikaibuhamilmenyadari,bahwahanyasebagiankecildariputingnyayangkeluar,
tenagakesehatanmenganjurkanuntukmenariknarikataumencubitcubitputingtersebutdengan
harapanpadasaatkelahiranbayinyaputingnyasudahmulaitimbuldanbayidapatdenganmudah
untukmenyusui.Danbiasanyapadasaattrisemesterakhir,ibuakanmakinseringataumakingiat
untukmenarikputingkarenabanyakyangmulaipanikjikaputingtidakkeluaratautidaktimbul
makatidakakandapatuntukmenyusuidenganbenar.
Menurut jurnaljurnal menyusui yang ada, menariknarik puting selama kehamilan
terutamapadasemesterakhirdapatmemicukontraksiyangbisamenyebabkankelahiransebelum

waktunya.Jadi tidaklah disarankan untuk menariknarik puting pada saat kehamilan karena
cukupberisikopadakehamilanitusendiri.
Yangperludiperhatikanuntukpayudaradenganputingdatardanterbenamadalah:

Selamahamiltidakperlumenariknarikputing,menggunakantempurungputing(breast
shells),terutamapadatrimesterterakhirkarenadapatmemicukontraksidini(bayidapatlahir
premature).

Pada awal menyusui bisa sulit, tetapi posisi dan pelekatan yang benar akan sangat
membantu.Untukitudiperlukanbantuandarikonselor/konsultanlaktasiuntukmembantu
ibudenganteknikposisidanpelekatanpadasaatbayimenyusu.

Perludiingat,bahwabayimenyusudaripayudara(areola/bagianlingkaranhitampada
payudara)BUKANdariputing.

LakukanInisiasiMenyusuDini(IMD)danbiarkanbayimelekatsendiripadapayudara.

Hindaripenggunaanpenyambungputing(nippleshield)padasaatmenyusui,karenaakan
menyakiti putingibu, sertamembuat bayitidakbelajar untukmelekat (latchon)dengan
benarpadapayudara.

Cobabeberapaposisimendekapbayi.Contoh:crosscradledanfootball/clutch

Menegakkan puting sebelum menyusui / merangsang puting dengan menggunakan


pompapayudaratangan,tabungsuntik,ataumenarikputingkeluarakanmembantuputing
untukkeluardenganmaksimal.

Membentukpayudara,denganmenopangpayudaradaribagianbawahdenganjarijari,
danmenekanbagianataspayudaradenganibujari.Tidakmemegangpayudaraterlaludekat
keputting(Chold,Uhold)
Sebenarnyabentukputingitutidakmenentukanapakahbisaatautidakuntukmenyusui,karena
pelekatanyangbenarpadaprosesmenyusuiadalahbukanmenghisapputingtetapimemerah
pabrikASIyangterdapatdisekitarareola.Yangharusdiingatpadaposisipelekatanyangbenar
saatmenyusuiadalah:

CHIN:pastikanbahwadagubayimenempelpadapayudaraibu
AREOLA:pastikanbahwayangmasukkedalammulutbayiadalahputingdansebagian
besarareola,bukanputingsaja,danareolayangberadadibagianbawahmulutbayilebih
sedikitdibandingkandenganareolayangberadadiatasmulutbayi

LIPS:pastikanbahwabaikbibiratasmaupunbibirbawahbayiterputarkeluar(memble)
dantidakterlipatkedalamataupunberbentukmonyong

MOUTH:pastikanbahwamulutbayiterbukalebardanmenempelkanpadapayudaraibu
Dengan teknik pelekatan mulut bayi yang benar pada payudara, serta kenyamanan yang
diperolehpadasaatmenyusui,akanmemperlancarprosesmenyusuiitusendiri.
Jika ibu merasa belum menemukan cara/posisi yang pas untuk menyusui bayi ibu, karena
memilikiputingrata/datar,segeralahbertemudengankonselorlaktasiuntukmemintabantuan.

You might also like