You are on page 1of 14

LAPORAN KASUS

GANGGUAN ANSIETAS MENYELURUH

Pembimbing :
Dr. Mardi Susanto, SpKJ (K)
Dr. Tribowo T. Ginting, SpKJ (K)

Disusun Oleh :
Indranu Nanggala Pratama
1510221007

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta

2016IDENTITAS PASIEN
NAMA
USIA
JENIS KELAMIN
AGAMA
PENDIDIKAN
STATUS
PEKERJAAN
ALAMAT
I.

: B
: 51 tahun
: Laki-Laki
: Islam
: STM
: Sudah menikah
: PNS
: Jakarta

RIWAYAT PSIKIATRI
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 Agustus 2016 pukul
10.30 WIB di Poliklinik Psikiatri RS Persahabatan.
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke bagian psikiatri karena pasien sering merasa cemas
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang pada tanggal 12 Agustus 2016 pukul 10.30 WIB di poliklinik
psikiatri RSUP Persahabatan Jakarta. Pasien datang sendiri menggunakan
kendaraan pribadi.
Pasien datang ke poliklinik psikiatri RSUP persahabatan karena obat habis dan
kontrol rutin. Pasien datang dengan keluhan sering merasa gelisah dan cemas
dengan penempatan kerja di kantornya. Pasien merasa rotasi kerja ditempatnya
kurang menguntungkan baginya dan justru menyulitkannya
Pasien mengaku kesulitan dalam beradaptasi di bagian tempat kerjanya
sekarang yang lebih berada diruangan, berbeda dari sebelumnya yang lebih
banyak bekerja di lapangan. Pasien mengeluhkan bila bekerja dikantor lebih
menyulitkan karena dia harus bekerja menggunakan computer, dimana pasien
sendiri tidak terlalu mahir dalam menggunakan laptop.
Pasien mengeluhkan tempat bagian yang

ditempatinya

sekarang

membosankan, karena dia tidak terlalu nyaman untuk bekerja dengan intensitas
duduk yang lama, selain itu juga pekerjaannya hanya mengatur dan melihat saja
serta mengurus urusan administrasi yang dianggapnya sulit untuk dipelajari.
Pasien berkata bahwa dia lebih memilih untuk bekerja di lapangan, karena dia
lebih senang untuk turun langsung ke lapangan, bekerja di bawah teriknya
matahari, dan tidak terlalu lama duduk-duduk saja. Bila merasa bosan atau jenuh
terkadang pasien ke mesjid untuk menenangkan dirinya dengan cara berdiam diri
di mesjid dekat dengan daerah bagiannya tersebut

Pasien berkata dia sudah terbiasa dengan bekerja dilapangan, karena sudah 30
tahun lamanya pasien mengatur dan berkontribusi di bagian tersebut, namun baru
kali ini dia dipindahkan dengan rotasi dibagian perkantoran. Pasien juga berkata
merasa aneh dengan rotasi yang diberikan kantor kepadanya, karena dalam 6
bulan ini sudah 4 tempat rotasi diberikan kepadanya, yaitu di daerah veldroomerawa badak-sunter-sudin.
Pasien merasa terdapat beberapa orang yang iri kepadanya, dan ingin
mempersulitnya dalam pekerjaan. Pasien berkata pernah sesekali terdapat sebuah
surat kaleng yang dikirim dan ditujukan untuk gubernur daerah yang berisi
tentang dirinya. Hal itu membuatnya kesulitan hingga dibawa ke persidangan dan
telah dibuatkan Berita Acara Persidangan (BAP).
Pasien juga terkena masalah karena terdapatnya penundaan perpindahan
bagian tempat kerja yang mengakibatkan dirinya harus dijatuhi denda karena
penundaan

tersebut.

Pasien

mengatakan

bahwa

itu

sebenarnya

bukan

kesalahannya, hal itu disebabkan karena orang yang ingin digantikan posisinya
tersebutlah yang terlambat untuk melakukan perpindahan. Pasien berkata
sebenarnya dia sudah siap untuk pergantian posisi tersebut, dan sudah mencoba
untuk tepat waktu dalam mengurus kepindahannya, namun orang yang berada di
posisi itu lah yang menghambatnya
Pasien merasa tempat kerjanya tidak berterimakasih kepadanya. Padahal dia
sudah terlalu banyak berkonstribusi di tempat kerjanya tersebut. Dia berkata
pernah terdapat kejadian yang mengakibatkan seseorang tenggelam hingga tewas
di kolam renang bagian rawa badak, pasien yang saat itu menduduki posisi
manajer di kolam renang lain diminta tolong untuk mewakili kolam renang rawa
badak sebagai penanggung jawab.
Pada saat pasien menggantikan seseorang menjadi penanggung jawab rawa
badak saat terdapat kejadian kasus tenggelam, dia berhasil menangani kejadian
tersebut sehingga perusahaan tidak terlalu merugi dalam pengeluaran dana
jaminan tersebut. Dari hal tersebut pasien berkata seharusnya perusahaan melihat
kinerja yang saya lakukan dengan susah payah, bahkan bila hal itu tidak dilakukan
perusahaan dapat mengeluarkan dana lebih banyak.
Pasien berkata dirinya sudah berbuat banyak kebaikan di beberapa bagian
yang pernah di tempatinya. Pasien bercerita hampir semua rekan kerjanya merasa
senang dengannya dan banyak yang sedih bila pasien dipindah tugas ke tempat
bagian lain.

Pekerjaan yang telah dilakukannya selama 30 tahun lebih ini telah


membuatnya bahagia, karena dia merasa nyaman dan selalu memperhatikan
tugasnya. Salah satu tugas yang sering pasien lakukan dan disenanginya adalah
mengatur kondisi kebersihan serta kejernihan air. Pasien selalu memperhatikan
setiap harinya kebersihan di dalam kolam renang.
Pasien berkata meskipun banyak kesenangan yang didapatkannya, namun
terdapat beberapa kesedihannya bekerja selama ini. Pasien merasa kurang
mendapatkan liburan, sehingga untuk meluangkan waktu dengan keluarganya
terasa sedikit dan hampir tidak bisa. Hal itu terjadi pada saat liburan lebaran
kemarin. Pasien berkata seharusnya hari seperti itu merupakan suatu hari yang
tepat untuk berkumpul, namun hal tersebut tidak bisa dilakukannya karena
mendapat giliran untuk menjaga kolam renang.
Pasien berkata pernah mendapatkan serangan panik. Kejadian tersebut terjadi
saat pasien sedang mengendarai mobil dijalan. Saat itu ketika dia sedang menyetir,
tiba-tiba saja dia merasakan sesak pada dadanya dan lidah terasas kaku, keluhan
tersebut disertai perasaan gelisah hingga menyebabkan dia harus menepi. Pada
saat itu dia sedang berada di jalur cepat, lalu dengan cepat pasien berpindah ke
jalur lambat dan keluar dari mobil meminta pertolongan seseorang. Setelah itu
pasien

meminta

orang

tersebut

untuk

menggantikannya

menyetir

dan

mengantarkannya ke rumah.
Keluhan serangan panik yang dialami pasien sudah sering sekali timbul dan
sudah dialami pasien sejak 7 tahun lalu tepatnya dimulai pada tahun 2009. Pasien
sangat terganggu dengan keluhan ini, terkadang bila serangan muncul pasien
menenangkan dirinya dengan mencari tempat yang nyaman, yaitu dibawah pohon
yang rindang. Pada saat serangan pasien tidak mengeluh adanya keringat yang
keluar, pegal-pegal pada sendi juga tidak dirasakan.
Pasien berkata bila keluhan tersebut timbul dia juga meminum obat yang telah
rutin dia minum selama ini. Obat tersebut adalah alprazolam setiap harinya.
Pasien berkata keluhannya berkurang bila rutin minum obat tersebut, sehingga
pasien rutin untuk kontrol ke poliklinik jiwa RSUP Persahabatan.
Pasien mengaku tidak pernah mendengar suara-suara yang tidak didengar oleh
orang lain, pasien juga tidak pernah melihat bayangan bayangan, pasien tidak
merasa ada yang suka berjalan di tangannya. Pasien juga mengatakan pasien tidak
merasa seperti di guna-guna atau seperti diatur oleh orang lain, dan pasien tidak
pernah merasa dibicarakan oleh orang lain.

Pasien tinggal di rumah milik pribadi di daerah bekasi bersama dengan istri
beserta kelima anaknya. Aktivitas sehari-hari pasien bekerja di kantor perusahaan
tempatnya bekerja. Pasien mengatakan hubungan dengan istri serta kelima
anaknya baik-baik saja tidak ada masalah. Pasien berkata tidak ada masalah
ekonomi, hingga saat ini keuangannya dirasa cukup untuk membiayai kehidupan
sehari-hari
Pasien merupak seorang PNS yang bekerja dibagian olahraga tepatnya pada
bagian kolam renang. Pekerjaan pasien sudah 30 tahun dibagian lapangan, namun
pada februari tahun 2016 ini dia di pindahkan ke bagian perkantoran. Pasien
memiliki lima anak dan masih menempuh pendidikan.
Pasien datang sendiri mengendarai kendaraan pribadi ke poliklinik psikiatri
RSUP Persahabatan dengan menggunakan pakaian rapih, sopan dan bersih. Pada
saat dilakukan tanya jawab dari awal hingga akhir pasien dapat menjawab
pertanyaan yang diberkan oleh dokter dan pasien bersikap kooperatif.
Pasien mengatakan datang ke poliklinik psikiatri RSUP persahabatan dengan
menggunakan kendaraan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa daya ingat jangka
pendek pasien baik atau tidak ada gangguan. Ketika ditanya tentang jenjang
pendidikan pasien, pasien mengaku bahwa pasien sekolah dari SD, SMP dan
SMK. Hal ini menunjukkan bahwa memori jagka panjang pasien masih baik atau
tidak ada gangguan, serta pasien tidak menderita retardasi mental.
Pasien dapat mengulang 5 jenis binatang yang disebutkan oleh dokter seperti
gajah, kerbau, sapi, kuda, kambing dengan pengulangan sebanyak 1 kali. Hal ini
menunjukkan bahwa daya ingat segera pasien baik atau tidak ada gangguan.
Pasein memahami pada saat diberikan pertanyaan mengenai tempat, waktu,
orang

dan

situasi.

Pasien

dapat

menjawab

bahwa

pasien

sedang

mengkonsultasikan penyakitnya di poliklinik psikiatri RSUP Persahabatan pada


pagi hari bersama dokter-dokter. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
gangguan pada orientasi tempat, orientasi waktu, orientasi orang dan orientasi
situasi.
Pasien dapat menjawab ketika diberikan pertanyaan mengenai matematika
sederhana yaitu 100 dikurangi 7 pasien menjawab 93 dan 93 di kurangi 7 pasien
menjawab 86. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi kognitif dari pasien baik,
sehingga tidak terdapat adanya kelainan kongnitif.
Kemudian pasien diberikan pertanyaan mengenai pengetahuan umum oleh
dokter, seperti siapa Gubernur DKI yang sekarang, pasien menjawab tjahja
purnama.

Lalu pasien diberikan soal tentang makna pribahasa tong kosong nyaring
bunyinya pasien dapat menjawab orang yang banyak bicara tapi tidak ada
maknanya. Hal ini menunjukkan bahwa uji daya abstraksi pasien masih baik.
Berdasarkan pertanyaan perntanyaan yang telah diberikan seperti yang
dijabarkan di atas dan pasien dapat menjawab dengan benar, sehingga hal ini
dapat menunjukkan bahwa pada pasien ini tidak terdapat gangguan mental organik
atau tidak terdapat gangguan fungsi otak.
Pasien mengaku tidak pernah merokok, mengkonsumsi alkohol ataupun
mengkonsumsi NAPZA bahkan pasien menjelaskan dia telah mencoba melakukan
hidup sehat hingga berhenti mengkonsumsi makanan atau minuman berkaleng.
Sehingga hal ini menunjukkan bahwa pada pasien tidak terdapat Gangguan
Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif atau Alkohol
Pasien mengatakan lahir normal, merupakan anak pertama dari empat
bersaudara. Pasien bercerita bahwa menurut ibunya ketika sekolah pasien adalah
anak yang normal. Semasa sekolah, pasien memiliki banyak teman. Hal ini
menunjukkan bahwa pasien dapat bersosialisasi dengan baik.
Ketika ditanya bagaimana perasaan saat ini pasien menjawab bahwa pasien
merasa cemas. Pasien mengatakan pasien tidak mempunyai gangguan jiwa tetapi
pasien merasa sering merasa cemas dan perlu ke dokter. Pasien memiliki
keinginan untuk sembuh
Ketika ditanya mengenai 3 keinginan pasien, jawaban pasien adalah pasien
ingin membenahi hidup, bercita-cita menjadi orang alim seperti dai dan
mengharapkan anak-anaknya sukses.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri sebelumnya
Pasien tidak terdapat penyakit gangguan psikiatri sebelumnya
2. Riwayat Gangguan Medik
Tidak ada riwayat gangguan medik.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif / Alkohol
Pasien tidak pernah mengkonsumsi zat psikoaktif, alkohol maupun rokok
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
a. Riwayat pranatal : dilahirkan dalam proses persalinan normal.
b. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja : Pasien ini tumbuh dan berkembang
sesuai usia sehingga pasien tidak ada gangguan dalam pertumbuhannya.
Pasien mempunyai teman yang banyak.
c. Riwayat masa kanak kanak pertengahan : pasien dapat bersosialisasi dengan
baik
d. Riwayat masa kanak kanak akhir : pasein tumbuh baik dan tidak ada
masalah dalam bersosialisasi

e.
f.
g.
h.
i.

Riwayat pendidikan : STM di Purworejo


Riwayat pekerjaan : Bekerja sebagai PNS dibidang olahraga.
Riwayat pernikahan : pasien sudah menikah
Riwayat agama : Islam
Aktivitas sosisal : pasien dapat bersosialisasi baik dengan lingkungannya

E. Riwayat Keluarga
Pada pasien ini tidak terdapat riwayat dalam keluarganya.
F. Situasi Sekarang
Pasien tinggal di rumah milik pribadi di daerah bekasi bersama dengan istri
beserta kelima anaknya. Aktivitas sehari-hari pasien bekerja di kantor perusahaan
tempatnya bekerja. Pasien mengatakan hubungan dengan istri serta kelima
anaknya baik-baik saja tidak ada masalah. Pasien berobat sebagai pasien umum.
Perekonomian dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
G. Persepsi Pasien Tentang Dirinya Dan Kehidupannya
Pasien ingin membenahi hidup, bercita-cita menjadi orang alim seperti dai dan
mengharapkan anak-anaknya sukses.
II.

STATUS MENTAL
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Laki-laki 51 tahun. Datang seorang diri ke RS Persahabatan dengan
menggunakan kendaraan umum. Usia sesuai dengan penampilan, rapi,
ekspresi ramah dan tenang dan pasien masih terlihat sopan.
Kesadaran umum
: compos mentis
Kontak psikis : dapat dilakukan dengan baik oleh pasien, dapat
berkomunikasi dengan baik
2. Perilaku Dan Aktivitas Psikomotor
Cara berpakaian
: baik
Aktivitas psikomotor : pasien kooperatif, tenang, kontak mata baik
serta dapat menjawab pertanyaan pertanyaan dengan baik dan tidak
terdapat gerakan gerakan involunter
3. Pembicaraan
Kuantitas: pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang diberikan

oleh dokter dan dapat menungkapkan isi hati pasien


Kualitas: baik, bicara spontan, artikulasi jelas, volume pas, isi

pembicaraan dapat dimengerti


4. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien kooperatif

B. KEADAAN AFEKTIF
Mood : cemas
Afek : luas
Keserasian : mood dan afek sesuai
Empati : pemeriksa dapat meraba rasakan apa yang dirasakan pasien
C. FUNGSI INTELEKTUAL / KOGNITIF
1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan
Pendidikan terakhir pasien adalah STM. Pengetahuan umum dan kecerdasan
baik
2. Daya kosentrasi
Daya konsentrasi pasien baik. Pasien dapat mengikuti proses tanya jawab dari
awal hingga selesai. Pasien dapat menjawab pertanyaan hitung-hitungan
seperti 100 7 = 93 serta dapat mengulang menyebutkan 5 binatang yang
sebelumnya disebutkan oleh dokter.
3. Orientasi
Waktu : Baik, mengetahui waktu saat dilakukan tanya jawab yaitu pada siang
hari.
Tempat : Baik, mengetahui tempat saat dilakukan tanya jawab yaitu di RSUP
persahabatan
Orang : Baik, mengetahui sedang berbicara dengan siapa yaitu dengan dokter.
Situasi : Baik, Pasien menyadari bahwa ia sedang konsultasi dengan dokter.
4. Daya Ingat
Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien masih dapat mengingat jenjang pendidikan saat SD, SMP,

SMA.
Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien datang ke RSUP sendiri dengan menggunakan motor.
Daya ingat segera
Baik, pasien masih dapat mengulangi 5 binatang yang sebelumnya
disebutkan oleh dokter.

5. Pikiran abstrak
Baik, pasien dapat mengartikan arti pribahasa tong kosong nyaring
bunyinya.

6. Kemampuan menolong diri sendiri


Baik, karena pasien dapat mengerjakan seggala sesuatunya tanpa disuruh dan
mampu mengurus dirinya sendiri.

D. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi
Halusinasi auditorik : Tidak Ada
Halusinasi visual : Tidak Ada
Halusinasi Olfaktori : Tidak Ada
Halusinasi Gustatori : Tidak Ada
Halusinasi Taktil : Tidak Ada
2. Depersonalisasi dan derealisasi
Depersonalisasi : Tidak ada.
Derealisasi
: Tdak ada
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
a. Produktivitas : Baik
b. Kontinuitas : Baik
2. Isi pikiran
a. Preokupasi
Tidak terdapat preokupasi.
b. Gangguan pikiran
Pada pasien ini tidak terdapat gangguan pikiran berupa waham maupun
halusinasi
F. PENGENDALIAN IMPULS
Baik, pasien tampak tenang pada saat proses tanya jawab yang dilakuakan dan
tidak terdapat gerakan gerakan involunter.

G. DAYA NILAI
a. Norma sosial
Baik, karena pasien dapat bergaul dengan lingkungan sekitarnya.
b.
Uji daya nilai
Pasien diberikan pertanyaan apabila pasien menemukan seorang anak di
pinggir kolam yang dalam dan pengasuh bayi tidak melihat, apa yang anda
lakukan? pasien menjawab pasien akan mendekati anak tersebut,
mengantarkannya ke pengasuh dan menjelaskan kepada pengasuh tersebut
untuk lebih memperhatikan anak tersebut. Dari jawaban tersebut uji daya
nilai pasien dinilai masih baik.
c. Penilaian realitas
Tidak Terdapat gangguan dalam menilai realitas berupa waham dan
halusinasi
H. PERSEPSI PEMERIKSA TERHADAP PASIEN

Pada pasien ini terdapat keluhan cemas menyeluruh dengan gejala ketegangan
motorik, hiperaktivitas autonom dan kewaspadaan secara kognitif. Pada pasien
tidak ditemukan gangguan menilai realita berupa waham dan halusinasi.
Pasien memiliki keinginan untuk sembuh dengan meminum obat secara teratur
dan kontrol rutin.
I. TILIKAN/INSIGHT
Tilikan derajat 5 yaitu pasein menyadari sepenuhnya apa yang mendasari
gejala yang dialami, dan pasien melakukan perubahan pada perilaku dan
kepribadiannya untuk mencapai pemulihan, keterbukaan ide dan konsep baru
mengenai dirinya.
J. TARAF DAPAT DIPERCAYA
Pemeriksa memperoleh kesan secara menyuluruh bahwa jawaban pasien dapat
dipercaya karena konsistensi jawaban pasien dari pertanyaan pertanyaan
yang diberikan dari awal proses tanya jawab hingga akhir tanya jawab.

III.

PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Generalis
i. Keadaan umum: baik, compos mentis
ii. Tanda vital:
Tekanan darah: tidak diperiksa
Frekuensi nadi: tidak diperiksa
Frekuensi nafas: tidak diperiksa
Suhu: tidak diperiksa
iii. Sistem kardiovaskuler: tidak ada kelainan
iv. Sistem muskuloskeletal: tidak ada kelainan
v. Sistem gastrointestinal: tidak ada kelainan
vi. Sistem urogenital: tidak ada kelainan
vii. Gangguan khusus: tidak ada kelainan
b. Status Neurologis
i. Saraf kranial: dalam batas normal
ii. Saraf motorik: dalam batas normal
iii. Sensibilitas: normal
iv. Susunan saraf vegetatif: tidak ada kelainan
v. Fungsi luhur: tidak ada kelainan
vi. Gangguan khusus: tidak ada kelainan

IV.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


a. Pasien usia 51 tahun datang karena mengeluhkan gelisah akan penempatan
posisi pekerjaan di tempatnya bekerja

10

b. Kadang pasien merasa gelisah dan cemas, namun aktivitas keseharian tidak
terganggu.
c. Pasien tidak memiliki masalah pada kesadaran, daya ingat, fungsi kognitif dan
orientasi pada pasien ini baik
d. Mood pada pasien cemas dan afeknya luas
e. Pasien mengingat jenjang pendidikannya yaitu riwayat sekolah dimulai dari
SD,SMP,SMA sehingga menunjukkan bahwa ingatan jangka panjang pasien
baik
f. Pasien juga tidak memiliki masalah terhadap orientasi waktu, tempat, orang
g. Pasien tidak pernah mengkonsumsi NAPZA, alkohol maupun rokok
h. Pasien tidak mempunyai masalah terhadap penilaian realitas seperti waham
dan halusinasi
i. Pasien tidak pernah merasa sedih yang berlebihan, kehilangan minat dan rasa
cepat lelah. Pasien juga tidak pernah merasakan senang yang berlebihan,
peningkatan aktifitas psikomotor dan peningkatan aktifitas mental
j. Dikeluarga pasein tidak ada keluhan yang serupa
k. Aktivitas tidur tidak terganggu, aktifitas makan dan aktifitas sehari-hari tidak
terganggu
l. Tumbuh kembang pasien baik dan pasien dapat bersosialisasi dengan baik
sehingga tidak terdapat gangguan kepribadian
m. Pasien dapat menyelesaikan pendidikan terakhir yaitu STM di daerah
Purworejo
n. Pasien lahir dengan proses kelahiran normal, pada masa kanak kanak tidak
pernah mengalami kelainan dan dapat bersosialisasi dengan baik
o. Pasien sudah menikah
p. Pasien mengisi kegiatan sehari hari dengan bekerja di bagian perkantoran
q.
r.
s.
t.
V.

tempatnya bekerja.
Pasien tidak mempunyai masalah dengan perekonomiannya
Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik maupun psikiatri
hubungan pasien dengan keluarga baik-baik saja
Pada pasien ini mengalami gejala sedang dan disabilitas sedang

Formulasi Diagnostik
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien,
terdapat gejala atau perilaku yang secara klinis ditemukan bermakna sehingga
menimbulkan penderitaan (distress) dan yang berkaitan dengan terganggunya fungsi
(disfungsi). Berdasarkan hasil tersebut, maka pasien dikatakan menderita gangguan
jiwa.
Diagnostik Aksis I
- Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan tidak
terdapat gangguan penyakit yang menyebabkan disfungsi otak. Hal ini dapat

11

dinilai dari tingkat kesadaran, daya ingat atau daya konsentrasi, orientasi yang
masih baik, sehingga pasien ini bukan penderita Gangguan Mental Organik
-

(F.0).
Dari anamnesis tidK didapatkan riwayat penggunaan NAPZA, alkohol dan
rokok. Maka dari itu kita dapat simpulkan bahwa pasien ini bukan penderita

Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Zat Psikoaktif atau Alkohol (F.1)
Pada pasien ini tidak ditemukan adanya gangguan dalam menilai realita berupa
waham dan halusinasi maka pasien ini bukan penderita Gangguan Psikotik

(F.2)
Pada pasien tidak terdapat gangguan manik seperti afek elevasi, akitivitas mental
yang berlebihan dan aktivitas psikomotor yang berlebihan. Pasien tidak terdapat
gangguan deperesi yaitu afek depresi, kehilangan minat dan mudah lelah. Karena
tidak terdapat riwayat manik dan tidak terdapat gejala depresif maka pasien ini

bukan penderita gangguan suasana perasaan afektif/mood (F.3)


Pada pasien ini terdapat gejala cemas. Dilihat dari gejala yang dialami pasien
terdapat ketegangan motorik, hiperaktifitas autonom dan kewaspadaan secara
kongnitif. Maka pada pasien ini memiliki gangguan Cemas Menyeluruh
(F41.1)

Diagnosis Aksis II
Pada masa kanak-kanak hingga dewasa pasien tumbuh dengan baik dapat
berkomunikasi dengan baik dengan sekitarnya. Pasien mempunyai banyak teman
tidak menderita gangguan kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan
pendidikan sampai SMA dan fungsi kognitif baik sehingga pasien tidak terdapat
gangguan retardasi mental. Karena tidak terdapat gangguan kepribadian dan
tidak teradapat gangguan retardasi mental, maka diagnosis pasien pada Axis II
adalah tidak ada diagnosis

Diagnosis Aksis III


- Pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis pada pasien ini tidak
ditemukan adanya kelainan pada gangguan sistemik. Maka Diagnosis pada
aksis III adalah tidak terdapat diagnosis

Diagnosis Aksis IV
- Pasien berusia 51 tahun. Pasien tinggal di rumah milik pribadi istri dan kelima
anaknya. Hubungan interpersonal ke istri dan kelima anaknya baik. Pasien tidak

12

mempunyai masalah dengan orang disekitarnya. tidak mempunyai masalah


perekonomian. Maka diagnosis pada aksis IV adalah tidak ada diagnosis.
Diagnosis Aksis V
Beberapa gejala sedang, disabilitas sedang dalam fungsi secara umum masih baik.
Maka pada aksis V didapatkan GAF Scale 60-51
VI.

Evaluasi multiaksial
Aksis I : Cemas menyeluruh
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : tidak ada diagnosis
Aksis V : GAF Scale 60-51

VII.

Daftar Problem

Organobiologik : tidak ada

Psikologis

Sosioekonomi : permasalahan penempatan posisi kerja di tempat kerjanya saat

ini, perekonomian dirasa cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari


Keluarga
: tidak ada

: tidak ada

VIII. Prognosis
Prognosis Ke Arah Baik
o Pasien mau minum obat.
o Pasien mau datang untuk kontrol
o Dukungan keluarga
o ekonomi baik

Prognosis Ke Arah Buruk


o keluhan sering bertambah bila pemakaian obat dihentikan
o masalah di tempat kerja akibat pergantian posisi yang tidak biasa dikerjakan
pasien
Berdasarkan data data diatas dapat disimpulkan prognosis pasien ini adalah
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia

13

X. Terapi
Psikofarmaka
xanax 2 x 1 mg
Psikoterapi
o Minum obat teratur
o Dekatkan diri keapda ALLAH SWT dengan cara shalat, berdzikir, dan berdoa.
o Makan yang teratur.
o Kontrol lagi berikutnya jika obat habis
o Dukungan keluarga
o Terapi relaksasi
Latihan pernafasan atau meditasi saat serangan panik muncul.
Lebih sabar dalam menghadapi kesulitan sehari-hari
Bila ada masalah lebih terbuka dan berkomunikasi serta konsultasikan
ke istri atau dokter

DAFTAR PUSTAKA
1. Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Cetakan Kedua. PT Nuh Jaya.
Jakarta; 2013
2. Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT Nuh Jaya.
Jakarta; 2007
3. Elvira, Sylvia D, dkk. Buku Ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI. Jakarta; 2015

14

You might also like