You are on page 1of 2

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan resep no 08 yang akan diberikan

kepada pasien bernama alfin yang berumur 6 tahun. Pada resep ini obat akan dibuat
dalam bentuk pulvis adspersiorus atau serbuk tabur. Syarat-syarat untuk pulvis
adspersiorus adalah serbuk harus halus tidak boleh ada bagian yang kasar, talcum
atau bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri clostridium tetani, clostridium
welchii dan bacillus anthracis, dan serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka
terbuka.
Pada resep ini zat aktif yang digunakan adalah camphora dan menthol.
Khasiat atau kegunaan dari camphora dan menthol adalah sebagai antiiritan.
Sedangkan zat tambahan yang digunakan adalah talcum. Talcum dapat mengikat
ergosterol dalam membran sel jamur dam membentuk pori-pori yang menyebabkan
bahan-bahan esensial dari sel jamur merembas keluar.
Kelengkapan resep pada resep ini kurang lengkap seperti tidak terdapat paraf
dokter dan alamat pasien. Dalam resep, paraf dokter diperlukan di dalam resep agar
resep tersebut menunjukan kebenaran bahwa resep dituliskan oleh dokter yang
bersangkutan. Untuk alamat pasien perlu dituliskan jika pada resep terdapat obat
golongan narkotika dan psikotropika.
Didalam pembuatan resep seringkali terjadi inkompatibilitas antara zat-zat
pengisinya. Inkompatibilitas dapat terjadi secara fisika, kimia, dan terapeutik,. Pada
resep ini terdapat inkompatibilitas secara fisika antara camphora dan methanol.
Campuran dari kedua zat ini dapat menyebabkan penurunan titik lebur campuran
sehingga dihasilkan serbuk yang basah dan meleleh. Dalam pembuatannya, camphora
dan menthol dapat dicampurkan secara langsung. Karena campuran dari kedua zat ini
menjadi basah dan mencair, campuran dapat ditambahkan dengan talcum sedikit demi
sedikit hingga campuran menjadi kering. Setelah campuran kering, sisa talcum dapat
ditambahkan sebagai zat pengisi. Campuran serbuk kemudian diayak dengan
menggunakan ayakan nomor 100 agar dihasilkan serbuk yang halus. Karena serbuk

harus diayak maka pada saat penimbangan zat yang akan digunakan harus dilebihkan
sebanyak 10%. Hal ini dilakukan karena pada saat diayak ada kemungkinan zat
tertinggal atau menempel pada ayakan sehingga jumlah zat aktifnya akan berkurang.
Setelah diayak, serbuk dapat dimasukkan ke dalam pot serbuk tabur dan diberi etiket
sesuai signa pemakaian.
Dalam pembuatan serbuk tabur biasanya tidak terdapat dosis maksimum pada
zat yang digunakan karena serbuk tabur merupakan obat untuk penggunaan luar.
Keuntungan dari obat dalam bentuk sediaan serbuk tabur antara lain obat lebih mudah
digunakan, obat lebih stabil daripada sediaan cair, dan memberikan disolusi lebih
cepat. Sedangkan kekurangan dari serbuk tabur adalah kurang baik untuk bahan obat
yang mudah rusak atau terurai dengan adanya kelembapan atau kontak dengan udara,
bahan obat yang rasanya pahit sukar untuk ditutupi rasanya, dan lama dalam
peracikannya.

You might also like