Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
VIVI CANDRA FEPBRIANTTI
(010113a119)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam
sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan
ekosistem. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih
sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling
ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk
menunjang kehidupan sehari-hari.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya
sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah
sehat sakit atau kesehatan tersebut. Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal
dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta
mempunyai minat dan interest yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari
masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan
yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan
khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat
secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih
besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Keperawatan kesehatan komunitas
menurut ANA (1973) adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang
dilakukan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat.
terhadap
kesejahteraan
lansia.
Di
satu
sisi
peningkatan
UHH
lansia menjadi lebih rentan menderita gangguan kesehatan baik fisik maupun mental.
Walaupun tidak semua perubahan struktur dan fisiologis, namun diperkirakan
setengah dari populasi penduduk lansia mengalami keterbatasan dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari, dan 18% diantaranya sama sekali tidak mampu beraktivitas.
Berkaitan dengan kategori fisik, diperkirakan 85% dari kelompok umur 65 tahun atau
lebih mempunyai paling tidak satu masalah kesehatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari lansia?
2. Perubahan apa saja yang terjadi pada lansia?
3. Permasalahan apa yang timbul pada lansia?
4. Bagaimana peran perawat terhadap lansia?
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa /mahasiswi keperawatan Universitas Ngudi Waluyo informasi
dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Kelompok Khusus
Lansia.
2. Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang kelompok khusus lansia.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada kelompok khusus lansia dengan
masalah yang ada.
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas kelompok khusus
lansia.
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus lansia.
e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok khusus lansia.
f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas pada
kelompok khusus lansia yang bermasalah.
D. Manfaat
1. Lansia dan Masyarakat Umum
Memberikan gambaran kesehatan guna meningkatkan status kesehatan lansia di
komunitas.
2. Mahasiswa / Penyusun
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Proses menua / lanjut usia adlah Suatu peristiwa yang akan dialami setiap
orang dan Merupakan tahap lanjut dari suatu kehidupan yang ditandai dengan
menurunnya kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhdap stress. Sejalan
dengan perkembangan ilmu kesehatan dan Peningkatan status gizi masyarakat
umur harapan hidup semakin meningkat (populasi penduduk indonesia berusia
diatas 60 tahun meningkat). Tahun 1970 : 5,2 juta penduduk lansia, Tahun 1990
: 11,5 juta dan Tahun 2000 : 15,4 juta (Riskesdas)
Sesuai dengan UU.23 tahun 1992 (pasal 19) lansia perlu mendapat perhatian
Manusia lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalmi
perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan sosial, prubahan ini akan
memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan, termasuk
kesehatannya,oleh karena itu kesehatan lansia perlu mendapat perhatian
khusus dengnan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin
dapat hidup secara produktif sesuai dengan kemampuanya sehingga
dapat ikut serta berperan aktif dalam pembangunan.
B. Batasan Lansia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia ,lanjut usia dikelompokkan menjadi:
1. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 74 tahun.
3. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun
DepKes RI membagi Lansia sbb :
1. Kel. Menjelang Usia lanjut (45-54 th) sbg masa vbirilitas
2. Kel. Usia Lanjut (55-64 th) sbg Presenium
3. Kel. Usia Lanjut (65 th <) sbg Masa Senium
C. Permasalahan Pada Lanjut Usia
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut
usia antara lain (Setiabudhi,2009: 40 - 42):
1. Permasalahan Umum :
membudaya
dan
melembaganya
kegiatan
pembinaan
kesejahteraan lansia.
2. Permasalahan khusus :
a. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik
fisik, mental maupun sosial.
b. Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
c. Rendahnya produktivitas kerja lansia.
d. Banyaknya lansia yang miskin, telantar dan cacat.
e. Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan
masyarakat individualistik.
f. Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat
mengganggu kesehatan fisik lansia.
D. Teori Proses Menua
1. Teori-Teori Biologi
a. Teori Genetik dan Mutasi (Somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesiesspesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia
yang diprogram oleh molekul-molekul/DNA dan setiap sel pada
saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah
mutasi dari sel-sel kelamin. (terjadi penurunan kemampuan fungsional
sel).
b. "Pemakaian dan Rusak" kelebihan usaha dan stres menyebabkan selsel tubuh lelah (terpakai).
c. Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.
Teori ini merupakan gabungan dari teori di atas. Pada teori ini
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang
lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
c. Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia,
seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari
kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik
secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan
ganda (Triple Loos), yakni :
1) Kehilangan peran (Loos of Role)
2) Hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation
Ships)
3) Berkurangnya komitmen (Reduced commitment to Social Mores
and Values)
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi ketuaan adalah (Nugroho, 2000:19):
1. Hereditas : ketuaan genetik
2. Nutrisi : makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Stres
F. Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia
1. Perubahan-perubahan Fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh
diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, kardio vaskuler,
Riskesdas
kementrian
kesehatan
RI
pada
taun
2013.
2.
3.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. PENGKAJIAN
1. Pengkajian umum
a. Jumlah Ibu Hamil
Ibu hamil di RW 01 (dusun keji) Desa Keji berjumlah 5 orang
b. Distribusi penduduk ibu hamil berdasarkan umur
Penyebaran jumlah ibu hamil berdasarkan usia Di RW I Desa Keji :
No
1
2
3
4
5
6
Jumlah
93
85
38
29
22
29
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
>=75
50-54
Jenis
Kelami
n
Jumah
L
4
P
4
93
55-59
60-
L
51
64
L P
1 1
L
1
P
1
85
P
34
65-69
53
29
70-74
>=75
L
12
L P
13 1
P
10
6
22
29
d. Suku dominan
Suku dominan di dusun keji yaitu suku jawa
e. Lingkungan fisik
1) Bentuk rumah
Cukup memenuhi kriteria rumah sehat dengan luas 8 m2/orang
a) struktur rumah terdiri dari : lantai, dinding, atap, pintu, dan
halaman rumah.
b) Pembagian ruangan : rata-rata dalam satu rumah terdapat 5
ruangan yang terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang
tamu atau beranda, dan ruang Tv.
f. Keamanan dan transportasi
1) Keadaan keamanan
penduduk akan
Cukup
98,7%
98,5%
Kurang
1,3%
1,5%
h. Pembuangan
sampah
Dusun Keji belum memiliki TPS sebagai tempat mengumpulkan
sampah untuk sementara. Sampah-sampah yang ada biasanya dibakar di
sekitar rumah penduduk dan membuat lubang di kebun lalu dijadikan
sebagai tempat sampah. Setelah sampah di lubang tersebut penuh
penduduk biasanya mengubur atau membakarnya.
RW
RW I
4167,65
2,94
Sumber : Kelompok KP Desa Keji 2016
i. MCK
Hampir setiap rumah memiliki kamar mandi yang digunakan untuk
mandi, mencuci, BAB dan BAK.
j. Sumber air
sumber air yang digunakan masyarakat adalah mata air telindung dan
BPSPAM.
k. Kualitas Udara
Kualitas udara cukup baik. Dusun keji berada jauh dari wilayah
perkotaan serta bukan merupakan lokasi industri sehingga minim
terhadap polusi udara sehingg baik untuk kesehatan pernafasan ibu
hamil.
2. Pengkajian Khusus
a. Ekonomi, Psikososial, dan spiritual
1) Ekonomi
a) Tingkat perekonomian masyarakat
b) Di dusun keji ini sebagian besar sumber perekonimian warganya
dari bekerja sebagai buruh dan pegawai swasta
c) Jenis pekerjaan
Pekerjaan ibu hamil disini ada beberapa yang pekerja pabrik , dan
lainnya sebagai ibu rumah tangga.
d) ibu hamil di dusun Keji sebagian besar sudah masihbekerja, dan
menghabiskan waktu di luar rumah untuk melakukan kegiatan
sehari-hari
2) Psikososial
a) Kemampuan sosialisasi
Kemampuan sosoalisasi ibu hamil di dusun keji baik, baik
terhadap petugas kesehatna maupun terhadap masyarakat sekitar,
ibu hamil mampu berinteraksi dan bekerjasama dibuktikan dengan
ibu hamil selalu mengahdiri kegiatan-kegiatan umum dimasyarakat
seperti kondangan, arisan, dan pengajian.
b) Frekuensi Kunjungan keluarga (Jika lansia tinggal sendiri)
ibu hamil di dusun keji 90% tinggal dengan keluarganya, beberapa
ibu hamil yang tinggal sendiri dikunjungi keluarga setiap 1 hari
sekali, akan tetapi ada juga yang 1 minggu baru ketemu sama
keluarga.
3) Spiritual
ibu hamil dusun keji aktif mengikuti kegiatan pengajian, ibu PKK,
arisan yang diakukan setiap minggu di setiap dusun atau RT
4) Masalah Emosional
Ibu hamil hanya mengalami susah tidur pada trimester 3 , pada trimester
1 dan 2 hanya mengalami sedkit nyeri.
b. Pola Fungsional Lansia
1) KATZ index
Dari 40 orang lansia didusun keji 38 orang (95%) mampu melakukan
kegiatan sehari-hari secara mandiri seperti mandi, BAB, BAK, dan
berpakaian
2) Barthel Index
Lansia di dusun keji sebagian besar mampu melakukan AKS secara
mandiri, dengan skor norton akan tetapi tidak dengan kegiatan fisik berat,
rata-rata barthel index 130.
3) Skor Norton
Kondisi umum 95% lansia didusun keji baik baik, aktivitas ambulasi dapat
dilakukan secara mandiri, 10 orang lansia mengatakan kadang-kadang
sulit mengontrol buang air kecil, skor Norton rata-rata 20.
c. Status Mental
1) SPMSQ & MMSE
SPMSQ rata-rata 3-4 dan MMSE 18-22, beberapa lansia mengalami
gejala dimensia seperti lupa umur tanggal lahir, kurang mampu
berhitung ringan.
2) Skala Depresi
Lansia dusun keji rata-rata tidak mengalami depresi, rata-rata skor <5
d. Prilaku Kesehatan
1) Kebiasaan
ibu hamil di dusun keji memiliki prilaku kesehatan yang beresiko
seperti keluarga dan lingkungan dari ibu hamil banyak yang merokok.
2) Pemenuhan kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan nutrisi ibu hamil cukup rata-rata ibu hamil makan 3 kali
sehari dan habis 1 porsi setiap makan, ibu hamil di dusun keji
kebanyakan mengkonsumsi sayur-sayuran, dan ibu hami kurang
minum suplemen dan gizi ibu hamil.
3) Pemenuhan Cairan
Dari 40 orang ibu hamil di dusun keji 10 orang (25%) diantaranya
mengatakan takut minum karena takut akan sering pipis dimalam
hari. jenis air minum yang di konsumsi adalah air putih dan teh.
e. Komunikasi
catatan
pelayanan
kesehatan
(insiden/prevalen)
Mual dan nyeri pinggang menjadi salah satu keluhan di wilayah
kerja puskesmas lerep yang termasuk didalamnya adalah Dusun Keji.
c. Prilaku tidak sehat
Ibu hamil di dusun Keji memiliki prilaku tidak sehat seperti
mengkonsumsi makanan tinggi gula garam, serta keluarga merokok ,
dan lingkungan yang kurang sehat.
d. Cakupan pelayanan : Posyandu ibu hamil.
4. Hasil Kajian
Aspek Analisis
Harapan
Kenyataan
Kesimpulan
Resiko
gejala
Undang-undang
kelemahan pada
Nomor 36 Tahun
01) mengeluh
lansia
ayat
pegal.
lemah,
Dari 40 orang
menetapkan
bahwa
diantaranya
Upaya
pemeliharaan
kesehatan
mengalami
mengalami
ditujukan
untuk
menjaga
agar
diantarnya
mengalami
dan produktif
(pegal-pegal)
menjadi
lerep
termasuk
yang
didalamnya
Kementrian
kesehatan
kesehatan
cenderung
(2013)
beresiko
Peningkatan
dan
pemantapan upaya
kesehatan
para
lansia di pelayanan
kesehatan
dasar,
kelompok
melalui
akan
memmbeli
warung,
segera
obat
dan
membiarkan
di
terkadang
sampai
khususnya
Puskesmas
pegal
dan
lansia
program
Puskesmas Santun
tidak
Lanjut Usia.
merasa
penting
lansia.
1. Analisis Data
No
Kelompo
Problem
Etiologi
Symptom
k Usia
Ibu Hamil 1. Perilaku
kesehatan
Kurang
pemahaman
Didesa keji : 5
cenderung
orang (55%)
beresiko
diantaranya tidak
mau melakuan
senam hamil dan
terdapat beberapa
orang yang
mempunyai
resiko anemia.
2. Rumusan Diagnosis
a. Scoring
No
Dx.Kep.Kom
Criteria Pencapaian
Nilai
Tersedia Sumber
1
2
Kesiapan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
11 1
5 3 2 4 4 5 3 3 3 4
meningkatkan
pemberian ASI
Keterangan :
Skor mulai dari 0-5 (skor tertinggi 5)
1. Sesuai dengan peran perawat komunitas
Total
45
2. Resiko terjadi
3. Resiko parah
4. Potensi untuk penkes
5. Minat masyarakat
6. Sesuai program pemerintah
7. Kemungkinan diatasi
8. Tempat
9. Dana
10. Waktu
11. Fasilitas
12. Petugas
b. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang
dukungan sosial ditandai dengan Dari 9 ibu hamil Didesa keji : 5
orang (55%) diantaranya tidak mau melakuan senam hamil dan
terdapat beberapa orang yang mempunyai resiko anemia.
3. Perencanaan Keperawatan
No.
Dx
1.
Tujuan
Jk
Evaluasi
Kriteria
Standar
Panjang
Pada akhir Setelah dilaku
1.Pengetahuan
program
kan tindakan
gangguan
24
keperawatan
0)
melakukan
hipertensi
desember
selama 1 ming
a. Pentingnya
senam
(misalnya :
2016
gu masyarakat
perawatan
hamil dan
tekanan
Kurangny
Ibu Hamil di
sebelum m
dapat
darah,
dusun Keji
elahirkan s
mengetahi
edema,
pengetahu
diharapkan :
esering mu
bahaya
pergelanga
an tentang
1. Dari seluru
anemia
bahaya
h ibu hamil
ngkin
b. Pentingnya
dalam
tangan, dan
anemia
didesa keji
Jk Pendek
pendidikan
pada
dapat
kehamilan
melakukan
dapat
senam
hamil
terpenuhi.
dan
dapat
mengetahui
tentang
bahaya
ibu
hamil dengan
anemia.
Intervensi
kehamilan.
kaki,
kesehatan s
wajah)
2. melakukan
ebelum me
senam
lahirkan
c. Tanda-
hamil
3. melakukan
tanda
promosi
peringatan
kesehatan
komplikasi
tentang
kehamilan.
bahay
anemia
4. diskusikan
masalah
postpartum
dan
pertimbang
an
yang
bisa
dilakukan
misalnya
perencanaa
n keluarga
dan
kontrasepsi
.
Kegiatan
Hari/tgl
DIAGNOSA 1
Sasara Wakt Tempa Penanggu
Target
o
1
Melakuka
Kamis,
08 desemb
pemeriksa
er 2016
u
Pukul
t
Balai
ng jawab
Vivi
Ibu Hamil
09.00
Desa
Candra F
melakukan
pemeriksa
an tekanan
12.00
an tekanan
darah
Melakuka
WIB
Pukul
Balai
Vivi
darah
Ibu Hamil
09.00
Desa
Candra F
dapat
Kamis, 08 Ibu
an Desember Hamil
senam
n
Ibu
Hamil
2016
melakukan
hamil
12.00
senam
Promosi
Kamis, 08 Ibu
WIB
Pukul
Balai
Vivi
hamil
Ibu Hamil
kesehatan
desember
08.00
Desa
Candra F
mengikuti
bahaya
2016
keji
Hamil
penyuluha
anemia
09.00
pada
WIB
bahaya
kehamilan.
tentang
anemia
dalam
kehamilan.
Kegiatan
Hari/tgl
DIAGNOSA 2
Sasara Wakt Tempa Penanggu
n
Target
ng jawab
B. ANALISIS DATA
No
Problem
1
Resiko gejala
kelemahan
pada lansia
Etiologi
1. Penurunan kekuatan
Symptom
Lansia mengeluh lemah,
otot
2. Usia >70 tahun
3. Penyakit kronik
4. Rata-rata aktifitas fisik
rekomendasi usia
2 : Health Management,
hal.142)
Perilaku
kesehatan
cenderung
beresiko
untuk
posyandu lansia.
datang
ke
C. RUMUSAN DIAGNOSIS
a. Scoring
No
Dx.Kep.Kom
Criteria Pencapaian
Nilai
Tersedia Sumber
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
1
0
Resiko gejala 5 4 2 5 5 4 3 3 3 4
Total
11 1
4
2
5
47
44
kelemahan
2
pada lansia
Perilaku
5 3 2 4 4 5 3 3 3 4
kesehatan
cenderung
beresiko
Keterangan :
Skor mulai dari 0-5 (skor
tertinggi 5)
13. Sesuai dengan peran
18. Sesuai
program
perawat komunitas
14. Resiko terjadi
15. Resiko parah
16. Potensi untuk penkes
17. Minat masyarakat
pemerintah
19. Kemungkinan diatasi
20. Tempat
21. Dana
22. Waktu
23. Fasilitas
24. Petugas
b. Diagnosa Keperawatan
6) Resiko gejala kelemahan diantara kelompok lansia di dusun Keji
berhubungan dengan penyakit kronik yang ditandai oleh Lansia
mengeluh lemah, nyeri sendi, dan pegal-pegal. Dari 40 orang lansia
15 orang (37,5 %) diantaranya mengalami nyeri sendi ,7 orang
(17,5 % ) mengalami Hipertensi, 3 orang (7,5 %) menderita DM, dan
2 diantarnya mengalami pegal-pegal. Penyakit otot (pegal-pegal)
11)
9)
12)
10)
13)
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN
14)
15) Tujuan
19)
20)
Jk
16) Evaluasi
21) K
ri
17)
22)
S
te
ri
a
24)
25)
26)
Se
29) 1.
K
37)
1
o
27)
1.
Keluhan
nt
38)
ro
berkurang
re
28)
si
2.
Peningkatan aktifitas
39)
hari
pe
n
ya
ki
t
kr
o
ni
s
(2
8
0
1)
:
30) a.
P
en
ye
di
aa
n
pr
o
gr
a
m
pe
n
di
di
ka
n
p
u
bl
ic
te
nt
an
g
40)
pe
n
ya
ki
t
kr
o
ni
s
31) b.
ke
te
rs
ed
ia
an
pr
o
gr
a
41)
m
sk
ri
ni
n
g
pr
ev
en
tif
32) c.
pr
o
p
or
si
ti
n
g
ka
t
pa
rti
si
pa
si
da
la
m
pr
o
gr
a
m
pe
n
di
di
ka
n
42)
m
an
aj
e
m
en
pe
n
ya
ki
t
kr
o
ni
s
se
n
di
ri
33) 2.
St
at
us
ke
se
ha
ta
n
k
o
m
u
ni
ta
s
(2
7
0
1)
34) a.
st
at
us
ke
se
ha
ta
n
la
ns
ia
35) b.
ti
n
g
ka
t
pa
rti
si
pa
si
da
la
m
pr
o
gr
a
m
ke
se
ha
ta
n
pr
ev
en
tif
36) (
N
O
C,
d
o
m
ai
n
V
II
K
es
eh
at
an
k
o
m
u
43)
ni
ta
s)
44)
45)
46)
Se
49) 1.
K
56)
1
ee
47)
1. Peningkata
fe
57)
n Pemahaman lansia
kt
terhadap
if
perilaku
kesehatan
yang
an
beresiko
pr
48)
2. Peningkata
perilaku
untuk
resiko
lansia
mengurangi
gr
a
m
k
o
m
u
ni
58)
ta
s
(2
8
0
8)
:
50) a.
P
en
g
ur
an
ga
n
re
si
k
o
ke
se
ha
ta
n
ba
gi
pe
se
rt
a
ta
rg
et
51) b.
Ti
n
g
ka
t
pa
rti
si
pa
si
52) 2.
K
o
nt
ro
l
re
si
k
o
k
o
m
u
ni
ta
59)
s
(2
8
1
0)
:
53) a.
K
et
er
se
di
aa
an
si
st
e
m
ru
ju
ka
n
u
nt
u
k
k
o
ns
el
in
g
54) b.
in
se
nt
if
u
nt
u
k
pe
ril
ak
u
se
ha
t
55) (
N
O
C,
d
o
m
ai
n
V
II
-
K
es
eh
at
an
k
o
m
u
ni
ta
s)
60)
62)
63)
64)
61) DIAGNOSA 1
66)
67)
K
70)
71)
79)
M
69)
Pe
72)
73)
74)
75)
78)
68)
76)
77)
Ye
80)
81)
82)
83)
84)
Ye
85)
86)
87)
89)
90)
91)
92)
93)
94)
Ye
88)
95)
97)
98)
99)
100)
96) DIAGNOSA 2
101)
102)
K
105)
106)
108)
109)
110)
111)
103)
104)
Pe
Ta
112)
113)
Ye
La
120)
121)
Ye
La
107)
114)
115)
2
116)
117)
118)
119)
122)
123)
124)