Professional Documents
Culture Documents
Kontrol kualitas adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti pada semua tahapan
proses pengukuran untuk mencapai hasil yang valid (sahih), dan handal (reliable),
dengan harapan diperolehnya hasil pengukuran yang dianggap mendekati
karakteristik populasi penelitian, sehingga dapat diambil kesimpulan yang baik dan
tepat untuk menjawab tujuan penelitian.
Selain dari pada itu bahwa pada setiap pelaksanaan penelitian, senantiasa
diperhadapkan pada kesalahan pengukuran yang terdiri dari kesalahan alpha ()
atau sampling error dan kesalahan betha () atau sistematic error. Dengan
demikian maka tujuan pelaksanaan kontrol kualitas pada penelitian ini ialah untuk
melakukan
minimalisasi
atau
memperkecil
bahkan
kalau
memungkinkan
yang terjadi pada jumlah sampel (ukuran sampel) yang dianggap mewakili
populasinya, dan cara penarikan sampel dari populasinya (sampling technics).
a. Jumlah sampel.
Pada penelitian ini jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus
perhitungan sampel yang diperkenalkan oleh Stanley Lemeshow, et al.
(1997), dan dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebesar 54 responden
untuk kasus dan 162 responden untuk kontrol, sehingga jumlah total sampel
adalah 216 responden. Jumlah ini dianggap jumlah minimal sampel yang
tidak boleh kurang.
b. Teknik sampel.
Pada penelitian ini teknik penarikan sampel dilakukan sebagai berikut :
untuk kasus dipilih secara non random berdasarkan status ibu hamil yang
mengalami riwayat preeklamsia yang tercantum dalam catatan medik,
sedangkan kontrolnya dipilih secara random dari semua ibu hamil yang tidak
mengalami preeklamsia
September tahun X
yang
Oktober
kesalahan yang terjadi Pengukur (peneliti), kesalahan yang terjadi pada alat ukur
yang digunakan (instrumen), serta kesalahan yang terjadi pada obyek yang
diukur (responden). Ketiga jenis sumber kesalahan tersebut diuraikan sebagai
berikut :
a. Kesalahan Pengukur.
Kesalahan pengukur pada umumnya dinilai melalui dua penilaian yakni:
Kesamaan dan stabilitas, namun pada penelitian ini hanya dilakukan penilaian
terhadap statibilitas, yang dimaksudkan untuk menilai konsistensi hasil satu
pengukuran kepengukuran lainnya yang dilakukan oleh peneliti sendiri.
Pelaksanaan penilaian dilakukan dua kali pengamatan dengan waktu yang
berbeda, subyek pengukuran atau responden yang sama
dan instrumen
yang sama. Penilaian awal berlaku sebagai variabel (X) sedangkan penilaian
kedua berlaku sebagai variabel (Y). Jumlah responden yang diwawancarai
sebesar 10% dari jumlah sampel 22 orang.
b. Kesalahan Alat ukur.
Dilaksanakan dengan melakukan uji coba kuesioner dilapangan.
Uji coba
diikutkan
kedalam
penelitian
yang
dibuktikan
dengan
DIMENSI VARIABEL
Umur responden
-0,012
Non Valid
0,322
Pekerjaan responden
0,091
Non Valid
0,017
Sosial ekonomi
0,032
Non Valid
-0,009
Riwayat preeclampsia
0,387
Valid
0,002
0,151
Valid
0,036
0,044
Non Valid
0,042
Non Valid
-0,029
Non Valid
0,149
Valid
-0,012
-0,010
-0,002
-0,010
-0,076
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Non Reliab
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel