You are on page 1of 15

HAKIKAT MANUSIA

A. Hakikat Dasar Manausia


1. Pengertian Hakikat dan Manusia
1.1 Pengertian Hakikat
Hakikat adalah apa yang membuat sesuatu terwujud yang mengacu
pada faktor utama yang lebih fundamental dan selalu ada dalam keadaan sifatnya
tidak berubah-rubah. Tanpa faktor utama tersebut sesuatu tidak akan bermakna
sebagai wujud yang kita maksudkan. Karena hakikat merupakan faktor utama
yang wajib ada, maka esensinya itu tidak dapat dipungkiri.
1.2 Pengertian Manusia
Manusia secara bahasa disebut juga insan yang dalam bahasa arabnya,
yang berasal dari kata nasiya yang berarti lupa dan jika dilihat dari kata dasar aluns yang berarti jinak. Kata insan dipakai untuk menyebut manusia, karena
manusia memiliki sifat lupa dan jinak artinya manusia selalu menyesuaikan diri
dengan keadaan yang baru disekitarnya.
Menurut Paulo Freire manusia merupakan satu-satunya mahluk yang
memiliki hubungan dengan dunia. Manusia berbeda dari hewan yang tidak
memiliki sejarah, dan hidup dalam masa kini yang kekal, yang mempunyai
kontak tidak kritis dengan dunia, yang hanya berada dalam dunia.
1.3 Pengertian Hakikat Manusia
Secara filosofis hakikat manusia merupakan kesatuan integral dari
potensi-potensi esensial yang ada pada diri manusia yaitu sbb :
1) Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2) Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya
ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya.
3) Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
4) Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan
membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
5) Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.

6) Makhluk
7)

Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung

kemungkinan baik dan jahat.


Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan

martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.


Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur
1.
2.

hakikat manusia terdiri darihal-hal berikut :


Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga;
Setiap kodrat terdiri atas makhluk individu dan social;
3. Kedudukan kodrat terdiri atas makhluk berdiri sendiri dan makhluk
Tuhan.
Paradigma Manusia sebagai Suatu Fenomena
Manusia sebagai suatu fenomena, dapat dikatakan sama dengan makhluk
lain sebagai fenomena, khususnya sama dengan makhluk hidup. manusia tunduk
kepada

hukum

alam

(sunatullah),

mengalami

kelahiran,

pertumbuhan,

perkembangan, mati, dan seterusnya. Namun demikian, manusia di sebut manusia


karena memiliki kelainan hakiki yang berbeda dengan makhluk lain, khususnya
dengan makhluk hidup. Al-akli yang dikaruniakan Al khalik kepada manusia,
menjadi kunci utama perbedaan manusia dengan makhluk hidup non-manusia.
Meskipun menurut sejarah kehidupan, manusia itu merupakan makhluk hidup
yang termuda, ia telah membawa perubahan ruang muka bumi yang sangat
berbeda dengan keadaan sebelum makhluk yang disebut manusia lahir.
Manusia sebagai ciptaan Al Kholik, tidak dapat ditelaah hanya sebagai
fenomena alam semata mata, dan sebagai makhluk yang berakal juga tidak dapat
di telaah hanya sebagai fenomena budaya. Dalam diri manusia selaku makhluk,
melekat fenomena alam dan juga penomena budaya. Hal inilah yang menjadi
keunikan manusia.
Sebagai individu, manusia merupakan kesatuan jasmani dan rohani yang
mencirikan

otonomi

dirinya.

Dalam

proses

pertumbuhan

jasmani

dan

perkembangan rohani, manfaat kemampuan nya secara alamiah bagi kepentingan


individu sendiri. Namun dalam konteks sosial selaku makhluk sosial pertumbuhan
dan perkembangan individu tersebut pemanfaatannya tidak hanya untuk
kepentingan pribadi, melainkan juga untuk kepentingan bersama, kepentingan

masyarakat. Bahkan pertanggungjawaban prilaku dirinya,juga tidak hanya tertuju


kepada individu yang bersangkutan, melainkan juga tertuju kepada masyarakat.
TEMPAT KEDUDUKAN MANUSIA SEBAGAI FENOMENA DI TENGAHTENGAH MAKHLUK LAIN

AL KHALIK

Individu

Makhluk
Sosial

Makhluk
Budaya

Fenome
na Alam

Sistem
Budaya

Manusia sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal-pikiran yang

Makhluk

berkembang dan dapat dikembangkan, juga mendapat julukan sebagai makhluk


budaya. Keunikan ini telah membawa pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya,bahkan juga perkembangan ruang
muka

bumi

yang

Tak

menjadi

tempat

hidup

serta

Bernyawa

sumberdaya

yang

menjaminnya. Oleh karena itu, perilaku manusia ini menuntut tanggung jawab
terhadap budaya yang menjadi bagian dari kehidupan manusia sendiri.
Dalam
sistem alam, manusia merupakan
Manusiabagian dari alam yang
Non-Manusia

Sistem

berinteraksi dengan alam sebagai lingkungannya. Dengan kata lain, pada sistem
Alam
alam ini manusia ada dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia di tuntut
tanggung jawabnya terhadap lingkungan tadi.
Selanjutnya, dalam sistem budaya selain manusia berkreasi dalam
mengembangkan akal-pikiran nya yang menghasilkan kebudayaan, manusia juga
berinteraksi dengan sesamanya. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk
budaya,

tidak

dapat

melepaskan

diri

dari

konteks

budaya

yang

mempengaruhi,membatasi, dan bukan mengembangkan kehidupannya sendiri.


Manusia selain hidup dalam lingkungan budaya, juga berinteraksi dengan
lingkungan tersebut. Daari hasil interaksi ini, membawa dampak keruangan dan
tata ruang muka bumi seperti yang kita alami dewasa ini.
Pada proses sosial dalam bentuk interaksi sosial, manusia tidak terlepas
dari konteks sosial yang disebut lingkungan sosial. Lingkungan yang terakhir
ini besar sekali pengaruh nya terhadap pembentukan pribadi individu. Ungkapan
vonis sehari-hari di masyarakat, misal nya seperti istilah salah lingkungan, jelas
ditujukan kepada lingkungan sosial. Ke dalam lingkungan sosial ini termasuk
keluarga, teman sepermainan, para tetangga, dan demikian seterusnya.
Untuk memahami manusia selaku individu, selaku pribadi, dan selaku
anggota masyarakat, kita dituntut memahami serta menelaah latar belakang
kehidupan manusia mulai dari lingkungan sosial, lingkungan budaya, sampai
lingkungan alamnya. Berkaitan dengan hal tersebut, kita dituntut pula memahami
dan menelaah proses yang terjadi pada diri manusia dalam konteks sosial, budaya,
dan lingkungan hidupnya.

Keutuhan Manusia dalam Konteks Alam Semesta


Telah cukup lama para pakar di bidang biologi dan kebumian melakukan
penelaahan tentang hidup dan kehidupan di alam semesta, khususnya di planet
bumi tempat hunian manusia. Namun selama itu pula kita manusia belum
memperoleh kepastian bagaimana sesungguhnya hidup dan kehidupan itu terjadi.
Persoalan itu merupakan rahasia yang wajib kita telusuri sesuai dengan sikap
ilmiah dan keimanan terhadap Al Khalik Maha Pencipta. Kita selaku umat yang
dikaruniai

akal-pikiran,

wajib

mengungkapkan

rahasia

tadi

secara

berkesinambungan dalam rangka lebih memahaminya dan makin mendekatkan


diri dengan Al Khalik yang menjadi kunci rahasia tersebut.
Dalam menelaah hakikat hidup dan kehidupan,telah berkembang berbagai
teori tentang terjadinya kehidupan. Teori-teori itu meliputi teori generasi spontan,
teori penciptaan khusus, teori kosmozoik, dan teori naturalistik (Storer,Usinger,
1957:205-206. Secara singkat teori tersebut akan diketengahkan berikut ini:
a.

Teori Generasi Spontan


Teori generasi spontan berkembang atas dasar keyakinan bahwa

kehidupan secara berulang dan spontan berasal dari bahan-bahan tak hidup (from
noliving materials by spontaneous generation). Secara spontan, tanpa sesuatu
sebab apapun, kehidupan tersebut terjadi. Berdasarkan bukti percobaan-percobaan
yang telah dilakukan teori atau keyakinan tersebut sukar diterima. Dari
percobaan yang telah dilakukan, dari bahan bahan tak bernyawa sama sekali
tidak dapat dihasilkan makhluk hidup. Tanah dalam arti material anorganik
murni.tidak dapat (tidak mampu) menghasilkan makhluk hidup. Hakikatnya,
tanah itu dihuni oleh jasad-jasad renik (mikro organisme) seperti bakteri dan virus
serta jasad-jasad hidup yang lebih besar (jamur, cacing, serangga, dan lain-lain).
Organisme di dalam tanah, merupakan lingkungan biotik yang menjadi hakikat
berkembangan kehidupan.
Secara spontan tanpa adanya lingkungan biotik, kehidupan tidak mungkin
terjadi. Kecuali atas Kehendak-Nya. Dia-lah yang menghidupkan dan
mematikan, apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, maka Dia hanya berkata
kepadanya,jadilah, maka jadilah ia (Qs.Al Mumin:68). Terjadinya hal yang

demikian bukan berarti spontan tanpa sebab, teteapi atas perkenan dan kehendakNya.
b. Teori Penciptaan Khusus
Teori penciptaan khusus dilandasi oleh kepercayaan orang primitifbahwa
Hidup dan kehidupan diciptakan oleh kekuatan supernatural. Penciptaan
tersebut terjadi, baik hanya satu kali ataupun berulang-ulang dengan interval
tertentu melalui species yang terpisah-pisah. Kepercayaan atas penciptaan khusus
ini hanya berkembang sangat terbatas pada kelompok orang yang pemikirannya
masih sederhana.
c.

Terori Kosmozoik
Menurut teori kosmozoik, protoplasma dalam bentuk unsur kehidupan

yang sangat Sederhana, mungkin telah sampai ke planet bumi secara kebetulan
berasal dari sumber di alam raya atau ruang angkasa. Dari peristiwa itulah,
berkembang kehidupan di muka bumi ini.
Namun, menurut perhitungan, kondisi ruang antarbintang (interstellar)
yang bersuhu ekstrem sangat dingin, kering, dan radiasi yang mematikan, tiadalah
memberikan kemungkinan perkembangan protoplasma sebagai unsur kehidupan.
Oleh karena itu, bagi kehidupan yang aktual dewasa ini, teori kosmozoik ini sukar
dapat di terima.
d. Teori Naturalistik
Menurut hasil kajian para pakar kebumian (geosciences), alam raya
berasal dari kabutpijar Berpilin. Dalam jangka miliaran sampe triliunan tahun
yang telah lampau, melalui evolusi kosmik terjadi penurunan suhu yang disertai
juga pemisahan material yang membentuk kelompok-kelompok benda langit yang
disebut rasi bintang, tata surya, planet, satelit, komet, dan seterusnya. Salah satu
kelompok bintang itu adalah Bima Sakti ( Milkway . di dalam Bima Sakti tersebut
terdapat salah satu tata surya, yaitu tata surya tempat Planet Bumi. Yang kita huni
dengan Matahari sebagai inti peredarannya.
Menurut para pakar astronomi, Bumi kita berasal dari bagian kabut pijar
matahari yang lepas, dan dalam waktu miliaran sampai triliunan tahun membentuk
diri sebagai benda langit yang disebut planet Bumi. Selanjutnya melalui proses

evolusi geologi, dalam waktu miliaran tahun, di planet Bumi ini terjadi penurunan
suhu, pembentukan kelembaban udara, sehingga terbentuk kondisi udara yang
serasi untuk habitat kehidupan. Pada proses selanjutnya terbentuk unsur-unsur
kimia yang merupakan paduan substansi tak hidup ( non-living subtances ).
Dalam kondisi yang memungkinkan, dari subtansi tadi terjadi langkah vital
molekul protein yang mampu mengembangkan diri sendiri. Molekul protein yang
juga disebut protoplasma kemudian membentuk kesatuan (sel ) yang terdiri atas
bagian-bagian yang berbeda-beda ( diferensiasi ) yang selanjutnya menjadi cikalbakal tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Menurut hasil kajian, materi kehidupan pertama menggunakan bahan
anorganik sebagai bahan dasar makanan seperti yang dilakukan oleh bakteri
ototropik yang membentuk makanan sendiri. Dengan tumbuh dan berkembangnya
hijau daun (klorofil), organisme seperti alga hijau yang terdiri atas satu sel,
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan energi matahari membentuk
(memproses) makanan sendiri. Bahan ini menjadi makanan organisme
heterotropik yang berkarakter hewan pertama disebut protozoa yang sangat
sederhana. Pada tahap selanjutnya, protozoa itu membentuk agregasi sel berupa
lapisan kehidupan yang makin kompleks dan diferensiasi yang mencirikan tingkat
organisme yang lebih tinggi derajat nya. Teori dan konsep naturalistik ini
ditunjang oleh penelaahna mutakhir tentang perkembangan serta kehidupan virus
(ukurannya sangat kecil kira-kira 10 sampai 300 milimikron); hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron. Virus ini merupakan penyebab berbagai penyakit,
termasuk AIDS.
Singkatnya, menurut teori naturalistik, secara bertahap kehidupan itu
terjadi setelah suasana lingkungan membentuk habitat dengan segala unsurnya
kemudian, makhluk hidup secara bertahap pula, dan berkesinambungan
berkembang, mulai dari yang paling sederhana sampai ke yang paling komplekssempurna seperti yang kita saksikan dewasa ini.
Yang tetap menjadi rahasia tak terpecahkan yaitu mengenai unsur
nyawa atau unsur hidup itu dari mana dan bagaimana.mengenai proses,
seperti yang telah diuraikan secara sederhana dapat ditelaah dan di deteksi, namun
mengenai nyawa tadi tetap tidak terpecahkan atau bahkan tidak akan mungkin

terpecahka. Atas dasar keyakinan dan keimanan, kita berucap, hanya Al Khalik
Maha Pencipta yang mengetahuinya.
Mengenai manusia yang telah menjadi pengetahuan kita sebagai makhluk
hidup yang paling sempurna tentu ada perjalanan sejarah yang paling akhir dari
perkembangan, setelah Al Khalik menyediakan segala sumberdaya menjamin
kebutuhan hidup makhluk yang di sebut manusia tadi. Kita selaku makhluk yang
beriman, bertakwa, dan merupakan bangsa ber-Pancasila, dari telaah ini wajib
mempertebal IMTAK ( iman dan takwa ) kita bahwa Al Khalik-lah Yang maha
Segala-galanya. Eksistensi manusia di ruang muka bumi ini lahir setelah segala
sumberdaya disediakan oleh-Nya.
Dari uraian yang telah disampaikan di atas, selanjutnya timbul pertanyaan
dalam diri kita, kapan dan dimana kehidupan itu dimulai ? Jawabannya dapat
diikuti melalui pembahasan singkat di bawah ini.
Berdasarkan hakikat dasar (basic nature), organisme tingkat rendah dan
yang paling sederhana itu bersifat akuatik dan marin (aquatic and marine) yang
sel-selnya terdiri atas cairan yang mengandung garam (NaCl dan lain-lain),
diperkirakan sangat kuat bahwa tempat awal kehidupan itu adalah samudra
(oceans) atau setidak-tidak nya lingkungan kelautan. Berdasarkan hasil analisis
bio-arkeologi, juga ditemukan bahwa fosil binatang yang paling tua semuanya
didapat pada batuan di dasar laut atau batuan yang asalnya dari laut. Selanjutnya
secara bertahap dan berkesinambungan, berbagai organisme dari laut itu
menyebar ke perairan air tawar, yang kemudian juga ke daratan serta sebagian lagi
kembali ke perairan laut. Berdasarkan analisis diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kehidupan awal berasal dari laut (samudra) atau paling tidak di lingkungan
kelautan.
Menurut para pakar kebumian yang dituangkan dalam sejarah geologi,
Planet Bumi kita ini mulai 4.800.000.000 tahun yang lampau. Batuan di muka
bumi yang paling tua ( Arkeozoikum ) berumur kira-kira 1.500.000.000 tahun,
dan batuan yang berisi sisa-sisa kehidupan pertama (Kambrium) kira-kira
berumur 500.000.000 tahun yang telah lampau. Sejak masa itu telah terjadi
pengelompokan binatang yang juga telah berdiferensiasi. Sedangkan kehidupan
sesungguhnya diperkirakan dimulai 1.000.000.000 tahun yang lalu. Berkenaan

dengan dimulainya kehidupan ini tidak ada kesimpulan yang benar-benar


meyakinkan. Oleh karena itu, kondisi kehidupan yang cocok bagi keberadaan
makhluk di Planet Bumi wajib ditelaah lagi secara berkesinambungan di tempat
yang menunjukan tanda-tandanya. Sedangkan semua rahasia ini hanya Al
Khalik Yang Maha Pencipta mengetahuinya.
Allah berfirman,Hai adam, beritahulah kepada mereka nama-nama
benda ini. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda
itu,

Allah

berfirman,

bukankah

sudah

kukatakan

kepadamu

bahwa

sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan. (Qs.Al Baqarah:33).
Kita selaku umat yang beriman wajib menggali pengetahuan dan ilmu
sebanyak-banyaknya, khususnya berkenaan dengan hidup dan kehidupan, serta
lebih khusus lagi hidup dan kehidupan manusia. Kita bebas berteori, namun teori
itu jangan keluar dari keyakinan kita selaku makhluk yang diciptakan Al Khalik.
Betapapun luasnya ilmu yang kita miliki, hanyalah merupakan setetes air di
tengah-tengah samudra rahasia dan ilmu yang dikuasai oleh Al Khalik yang
Maha Mengetahui segala-galanya. Penciptaan alam semesta dengan hidup dan
kehidupannya ada dalam kekuasaan Al Khalik

KEDUDUKAN MANUSIA DI ALAM RAYA


Belum
diketahui

ALAM RAYA

Galaksi
Bima

Galak
si

Galak
si

Kesatuan
kelompok

Tata
SURY

Susunan
Benda Langit

Matahar

Pusat
Peredaran

Planet

Anggota Tata

Bumi

Satu Planet
Dari Tata

Biosfer

Bagian Bumi

Makhluk

Penghuni
Biosfer

Manusia

Bagian
Makhluk
Hidup

Dari Gambar

di atas, ternyata pengetahuan manusia yang berkenaan

dengan alam raya ini masih terbatas. Buktinya, dimana batas alam raya ini,belum
ada yang mengetahuinya. Padahal, menurut keimanan kita, tiap mahluk, dalam hal
ini alam raya,pasti ada batasnya. Yang tidak ada batasnya hanyalah Al Khalik
Maha Pencipta. Dalam konteks alam raya, kita manusia hanya merupakan titik
yang sangat kecil. Biosfer saja yang menjadi habitat kehidupan manusia hanya
kira-kira 1/550 bagian dari bumi. Oleh karena itu kita dapat menyombongkan diri

sebagai penguasa alam. Kita hanya diberi tugas sebagai khalifa dimuka bumi ini
(Al Quran, surat Al Baqarah, ayat 30), bukan sebagai penguasa. Selanjutnya
kapan dan dimana manusia itu lahir kita akan melihat hasil penelitian para pakar
di bidng kebumian. Mereka, menurut hasil analisis tersebut dinyatakan bahwa
kelompok kecil manusia pertama muncul kira-kira antara satu atau dua juta tahun
yang lampau di benua Afrika, yang selanjutnya menyebar keseluruh muka bumi.
Akal pikiran yang termanifestasikan dalam bentuk kebudayaan menjadi
pencerminan bahwa perkembangan dan pertumbuhan hidup serta kehidupan
manusia tidak semata-mata dikuasai oleh naluri, melainkan juga sangat
dipengaruhi oleh perkembangan akal pikiran atau budayanya. Manusia menjadi
satu kesatuan utuh dengan alam lingkungan yang dilengkapi oleh kemampuan
budaya dalam menggali, mengolah, memanfaatkan, dan mengolah alam
lingkungan sebagai sumber daya. Ketuhan manusia itu bukan hanya pada sosok
jasmaninya seperti makhluk hidup lainnya, melainkan meliputi juga aspek ahlak,
moral, dan tanggung jawab sebagai kholifah di muka bumi.jangan justru
sebaliknya, sebagai mahluk hidup yang termuda keberadaannya malah menjadi
factor pemacu kerusakan alam dengan sumber dayanya. Disinilah letak kewajiban
keterpaduan antara pendidikan intelektual dengan pendidikan keterampilan dan
pendidikan umum (agama, nilai, etika).

Memahami manusia sebagai Suatu Dinamika


Manusia yang eksistensinya sekitar satu atau dua juta tahun terakhr. Dari
4,8 milyar tahun umur bumi, dari satu milyar kehidupan pertama. Dapat dikatakan
usia umat yang dinamakan manusia itu relative sangat muda. Meskipun demikian,
seperti telah berkali-kali diketengahkan, telah membawa perubahan ruang dimuka
bumi sangat berbeda dari kurun-kurun sebelumnya. Landasan utamanya karena
manusia mendapatakan dari alkhalik dibandingkan dengan makhluk-makhluk
hidup lainnya.
Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk
yang telah Kami ciptakan (QS.Al-Isra:70).

Kelebihan kita manusia dari makhluk hidup lainnya, yaitu karunia al akli,
akal pikiran berkembang dan dapat dikembangkan. Manusia dapat mendidik diri
sendiri, dan secara sengaja ia juga dapat dididik, sehingga kemampuan
intelektualnya semakin berkembang. Sedangkan hewan, sekalipun hewan yang
dikatakan paling cerdas ia tidak dapat dididik, melainkan dilatih. Oleh karena itu,
umat manusia dengan akal pikiran dan kebudayaannya senantiasa mengalami
perkembangan serta kemajuan. Dengan demikian, tepat apa yang dikemukakan
oleh Prof. Drijarkara (1969:44-45) sebagai berikut:
Manusia adalah suatu dinamika. Dinamika ini tidak pernah berhenti, melainkan
tetap aktif. Dinamika manusia inilah yang memadukan manusia dengan
sesamanya dan dengan dunia lingkungannya. Dianamika akan tetap tumbuh,
berkembang selama masa hidupnya.
Untuk mengimbangi tuntutan dinamika yang melekat pada diri
manusia,secara

pribadi

atau

melalui

kelembagaan,

manusia

melakukan

pengembangan yang dikenal sebagai pengembangan SDM (Humans resources


Development). Sedangkan menurut istilah Garis-garis besar Haluan Negara
dikonsepkan sebagai pembangunan manusia seutuhnya. Ungkapan-ungkapan
dinamika manusia itu ternyata pada penjelajahan ruang, baik itu dilakukan secara
individual

ataupun

secara

kelompok

dalam

bentuk

migrasi.

Dalam

bentukmencapai kedudukan yang lebih tinggi, baik vertical maupun horizontal


seperti

pada

mobilitas

social.

Perilaku-perilaku

keruangan (Spatial

behaviour) tersebut merupakan dinamika manusia yang membawanya ketaraf


kehidupan lebih baik.
Melalui pendekatan sejarah dari waktu ke waktu, kita juga dapat
mengungkapkan dinamika manusia dalam kelompoknya. Manusia meranjak dari
masyarakat ekonomi meramu sederhana (simple foods gathering economics) ke
masyarakat ekonomi cocok tanam dan pengembalaan (simple agriculture and
pastoralism economics), selanjutnya ke masyarakat pertanian maju (advance
agriculture

economics),

selanjutnya

kemasyarakat

industri (industrial

societies) yang dicirikan oleh semakin canggihnya teknologi Komunikasi. Tahaptahap dinamika itu menurut Alvin Toffler (1980) dilukiskan sebagai perubahanperubahan gelombang.

Demikian uraian singkat tentang hakikat manusia yang berbeda dengan


mahluk-mahluk

lainnya.

mempersatukan

diri

Manusia

dengan

merupakan

sesamanya,

suatu

dinamika

Mengembangkan

budaya,

yang
dan

berinteraksi dengan alam lingkungan. Dinamika tadi disatu sisi menjadi landasan
peningkatan kesejahteraan, namun disisi lain perlu diwaspadai dari dampak dan
efek sampingannya dapat menimbulkan ATHG bagi manusia sendiri.

TUGAS MATA KULIAH


EKOLOGI MANUSIA

Hakikat Manusia

Oleh :
Purnama Wirawan
NIM: 15168011

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

You might also like