Professional Documents
Culture Documents
NIM
: 31112060
Kelas : IV B
Tanggal : 02 Juni 2016
Take home exam soal Ibu Tita Nofianti, M.Si., Apt :
1. Jelaskan bagaimana peranan biologi molekuler dalam pengembangan obat
serta tahap-tahap pengembangan obat berdasarkan farmakogenomik?
2. Jelaskan Kosmetika dan Kosmetikal, cara pembuatan kosmetik yang baik
serta evaluasi produk kosmetik! Berikan contohnya!
3. Bagaimana aplikasi nanoteknologi berkaitan dengan Drug Delivery System
(DDS) serta keunggulan obat berbasis nanoteknologi?
Jawab :
1. Peranan biologi molekuler dalam pengembangan obat :
Biologi molekuler merupakan kelanjutan dua cabang ilmu yang sudah ada
sebelumnya, yaitu Genetika dan Ilmu Biokimia. Bioteknologi modern ditandai
dengan kemampuan pada manipulasi DNA. Rantai/sekuen DNA yang mengkode
protein disebut gen. Gen ditranskripsikan menjadi mRNA, kemudian mRNA
ditranslasikan menjadi protein. Protein sebagai produk akhir bertugas menunjang
seluruh proses kehidupan, antara lain sebagai katalis reaksi biokimia dalam tubuh
(disebut enzim), berperan serta dalam sistem pertahanan tubuh melawan virus,
parasit dan lain-lain (disebut antibodi), menyusun struktur tubuh dari ujung kaki
(otot terbentuk dari protein actin, myosin, dan sebagainya) sampai ujung rambut
(rambut tersusun dari protein keratin), dan lain-lain. Arus informasi, DNA
RNA
molekular suatu obat yang disesuaikan dengan struktur target. Struktur target ini
dapat diasumsikan sebagai suatu protein baik dalam bentuk reseptor, enzim,
ataupun DNA yang dapat ditentukan menggunakan perangkat bioinformatik atau
aktivitas farmakologinya. Jika suatu struktur target telah diketahui, misalnya
dengan spektroskopi NMR, maka akan dapat ditentukan molekul obat yang akan
masuk ke dalam struktur target, sehingga kita dapat melakukan simulasi untuk
membuktikannya apakah terdapat interaksi atau tidak. Struktur target yang baik
adalah yang mampu menyeleksi beberapa calon molekul obat yang secara aktif
dapat berinteraksi dengan target dan obat tersebut dapat efektif.
Beberapa produk farmasi yang diproduksi dengan teknologi DNA rekombinan
adalah sebagai berikut :
No
1
2
3
4
6
7
8
Produk
Hormone adenococorticotropic
Alfa dan gamma interferon
Sel beta factor pertumbuhan
Erythropoietin
Hormone pertumbuhn manusia
Lympotoxin
Vaksin hepatitis B
Interleukin-2
10
11
12
13
Antibody monoclonal
Nerve growth factor
Praurokinase
Platelet derivate growth factor
Kegunaan
Pengobatan penyakit reumatik
Terapi kanker dan infeksi virus
Pengobatan kelainan imun
Pengobatan anemia
Terapi defisiensi pertumbuhan pada anak
Anti tumor
Mencegah hepatitis B
Pengobatan kanker, merangsang system
imun
Terapi kanker dan rejeksi transplantasi
Memperbaiki saraf yang rusak
Antikoagulan, terapi serangan jantung
Mengobati artherosclerosis
besar
bahan
kimia
yang
diproduksi
menggunakan
teknologi
combinatorial chemistry. Dalam hal ini sangatlah penting jika kita mampu
menemukan varian-varian gen yang mempengaruhi struktur asam amino dan
fungsi protein yang diekspresi. Sebagai contoh adalah reseptor dipomin D5
manusia. Dalam bebe-rapa penelitian terbukti bahwa substitusi dari asparagin
dengan asam aspartat dapat meningkatkan afinitas reseptor terhadap dopamin.
Belakangan ini teknik DNA micro-arraysjuga digunakan untuk
mempelajari informasi bagaimana bebe-rapa gen diregulasi secara abnormal pada
suatu penyakit tertentu. Misal-nya microarry yang menggunakan sekitar 100 gen
yang berperan dalam proses inflamasi digunakan untuk menguji jaringan
rematoid. Hasil analisis menunjukkan bahwa gen yang menyandi interleukin-6
dan beberapa matrix metallo proteinases memegang peranan penting dalam
inflamasi rematoid. Dalam berbagai percobaan teknik microarray sini akan terus
memberikan kontribusi yang penting dalam pemahaman kita terdapat respon
tubuh pada pengobatan (Lennon,G.L. 2000).
3. Validasi target
Tahapan ini adalah untuk me-nentukan atau pemilihan obat atau golongan
obat yang akan digunakan untuk pengobatan jenis penyakit tertentu.
gen dalam mekanisme seluler yang tepat adalah hal yang sangat penting. Dalam
perancangan sebuah obat, industri farmasi dihadapkan kepada sejumlah besar sel
target obat. Genom manusia diperkirakan mengandung 35.000 jenis gen dan
diperkirakan terdapat kira-kira 3 juta single nucleotide polymorphisms (SNPs) di
dalam genom manusia yang erat kaitannya dengan kondisi penyakit atau
berpengaruh pada profil farmakokinetik dari penggunaan obat, memberikan
pengaruh yang amat besar terhadap keberagaman sel target obat. Penelitian
tentang target melekuler ini akan berkembang dengan pesat dan diperkirakan akan
meningkat dari sekitar 1000 target obat molekuler dewasa ini, menjadi sekitar
10.000 target. Struktur tiga demensi dari enzim protease pada Human
Immunodeficiency virus (HIV), yang merupakan enzim penting dalam replikasi
virus HIV, memberikan gambaran yang lebih jelas bagi para peneliti untuk
mengetahui konfigurasi molekuler dari protein virus HIV. Para peneliti
menggunakan hal ini untuk medesain suatu obat yang dapat menginaktifkan
enzim protease tersebut. Pendekatan seperti itulah yang saat ini lebih
dikembangkan dalam pene-muan obat baru ketimbang mela-kukan penelitian
yang kurang terarah (trial and error).
2. Pengertian kosmetika dan kosmetikal :
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan bagian
luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi
dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau
badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit.
Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI berdasarkan
kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika digolongkan menjadi
13 golongan yaitu:
1. Preparat untuk bayi; minyak bayi, bedak bayi, dan lain-lain.
2. Preparat untuk mandi; minyak mandi, bath capsules, dan lain-lain.
3. Preparat untuk mata; maskara, eye shadow, dan lain-lain.
4. Preparat wangi-wangian; parfum, toilet water dan lain lain.
5. Preparat untuk rambut; cat rambut, hairspray, pengeriting rambut dan lain-lain.
6. Preparat pewarna rambut; cat rambut, hairbleach, dan lain-lain.
7. Preparat make up (kecuali mata); lipstik, rouge, bedak muka dan lain-lain.
8. Preparat untuk kebersihan mulut; mouth washes, pasta gigi, breath freshener
dan lain-lain
9. Preparat untuk kebersihan badan; deodoran, feminism hygiene spray dan lainlain.
10. Preparat kuku; cat kuku, krem dan lotion kuku, dan lain-lain.
11. Preparat cukur; sabun cukur, after shave lotion , dan lain-lain.
12. Preparat perawatan kulit; pembersih, pelernbab, pelindung dan lain-lain.
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen ; suntan gel, sunscreen foundation dan
lain-lain.
Kosmetikal / quasidrug / pseudodrug (mirip obat) yang merupakan bahan
antara obat dan kosmetik yang di definisikan sebagai bahan yang digunakan hanya
untuk kebutuhan tertentu, seperti kosmetik secara jelas dicatat bahwa harus
lembut dan ringan.
Jenis produk yang diperkirakan dapat digolongkan sebagai kosmeusetikal
adalah :
1. Produk anti ketombe
2. Produk anti akne
3. Produk deodorant dan anti perspiran
4. Produk depigmentasi
5. Produk anti aging
6. Produk penumbuh rambut/ anti botak
7. Produk anti selulit/ perbaikan kontur tubuh
8. Produk anti oksidan
9. Produk pengelupasan kulit superficial
Cara pembuatan kosmetik yang baik :
peralatan yang sama secara bergilir asalkan dilakukan usaha pmbersihan dan
perawatan untuk menjamin agar tidak terjadi kontaminasi silang dan risiko
campur baur.
Garis pembatas, tirai plastik penyekatyang fleksibel berupa tali atau pita dapat
digunakan untuk mencegah terjadinya campur baur. Hendaknya disediakan
ruang ganti pakaian dan fasilitasnya. Toilet harus terpisah dari area produksi
guna mencegah terjadinya kontaminasi.
Apabila memungkinkan hendaklah disediakan area tertentu, antara lain :
Penerimaan material;
Pengambilan contoh material;
Penyimpanan barang datang dan karantina;
Gudang bahan awal.
Penimbangan dan penyerahan;
Pengolahan;
Penyimpanan produk ruahan;
Pengemasan;.
Karantina sebelum produk dinyatakan lulus.
Gudang produk jadi;
Tempat bongkar muat;
Laboratorium;
Tempat pencucian peralatan.
Permukaan dinding dan langit-langit hendaknya halus dan rata serta mudah
dirawat dan dibersihkan. Lantai di area pengolahan harus mempunyai
permukaan yang mudah dibersihkan dan disanitasi.
Saluran pembuangan air (drainase) harus mempunyai ukuran memadai dan
dilengkapi dengan bak kontrol serta dapat mengalir dengan baik. Saluran
terbuka harus dihindari, tetapi apabila diperlukan harus mudah dibersihkan
dan disanitasi.
Lubang untuk pemasukan dan pengeluaran udara dan pipa-pipa salurannya
hendaknya dipasang sedemikian rupa sehingga dapat mencegah timbulnya
pencemaran terhadap produk.
Bangunan hendaknya mendapat penerangan yang efektif dan mempunyai
ventilasi yang sesuai untuk kegiatan dalam bangunan.
Pipa, fittting lampu, lubang ventilasi dan perlengkapan lain di area produksi
harus dipasang sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya ceruk yang sukar
dibersihkan dan sebaiknya dipasang di luar area pengolahan.
Laboratorium hendaknya terpisah secara fisik dari area produksi.
dan rapi.
Area gudang hendaknya harus memungkinkan pemisahan antara kelompok
material dan produk yang dikarantina. Area khusus dan terpisah hendaklah
tersedia untuk penyimpanan bahan yang mudah terbakar dan bahan yang
mudah meledak, zat yang sangat beracun, bahan yang ditolak atau ditarik
c. Peralatan
Peralatan harus didisain dan ditempatkan sesuai dengan produk yang dibuat.
Rancang Bangun
Permukain peralatan yang bersentuhan dengan bahan yang diolah tidak boleh
yang jelas untuk menjamin tidak terjadi campur baur antar produk.
Saluran air, uap, udara bertekanan atau hampa udara, harus dipasang
sedemikian rupa sehingga mudah dicapai selama kegiatan berlangsung.
Saluran ini hendaknya diberi label atau tanda yang jelas sehingga mudah
dikenali.
harus berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuannya dan dapat diidentifikasi.
Pemeliharaan
Peralatan untuk menimbang mengukur, menguji dan mencatat harus
dipelihara dan dikalibrasi secara berkala. Semua catatan pemeliharaan dan
pembuatan.
Semua personil harus melaksanakan higiene perorangan.
Setiap personil yang pada suatu ketika mengidap penyakit atau menderita
luka terbuka atau yang dapat merugikan kualitas tidak diperkenankan
menangani bahan baku, bahan pengemas, bahan dalam proses dan produk
jadi.
Setiap personil diperintahkan untuk melaporkan setiap keadaan (sarana,
peralatan atau personil) yang menurut penilaian mereka dapat merugikan
daerah tertentu dan dilarang di area produksi, laboratorium, gudang atau area
produlsi
Bahan sanitasi,
rodentisida,
insektisida
dan
fumigasi
tidak
boleh
e.
Produksi
Bahan Awal
Ai r
Air harus mendapat perhatian khusus karena merupakan bahan penting.
Peralatan untuk memproduksi air dan sistem pemasokannya harus dapat
memasok air yang berkualitas. Sistem pemasokan air hendaknya disanitasi
dari
persyaratan
produk.
Sistem
penyimpanan
maupun
digunakan.
Bahan awal harus diberi label yang jelas.
Semua bahan harus bersih dan diperiksa kemasannya terhadap kemungkinan
bungkus luar.
Catatan pemberian nomor bets hendaknya dipelihara.
Penimbangan dan Pengukuran
Penimbangan hendaknya dilakukan di tempat tertentu menggunakan peralatan
yang telah dikalibrasi.
dicatat.
Produk ruahan harus diberi penandaan sampai dinyatakan lulus oleh Bagian
Pengawasan Mutu.
Perhatian khusus hendaknya diberikan kepada kemungkinan terjadinya
Setiap lini pelabelan dan pengemasan harus ditandai secara jelas untuk
f. Pengawasan Mutu
Pendahuluan
Pengawasan mutu merupakan bagian penting dari CPKB, karena memberi
jaminan konsistensi mutu produk kosmetik yang dihasilkan.
Pengolahan Ulang
Metoda pengolahan ulang hendaklah senantiasa dievaluasi untuk menjamin
pengolahan ulang.
Produk Kembalian
g. Dokumentasi
Sistem dokumentasi hendaknya meliputi riwayat setiap bets, mulai dari bahan
awal sampai produk jadi. Sistem ini hendaknya merekam aktivitas yang
dilakukan, meliputi pemeliharaan peralatan, penyimpanan, pengawasan mutu,
distribusi dan hal-hal spesifik lain yang terkait dengan CPKB.
Hendaknya ada sistem untuk mencegah digunakannya dokumen yang sudah
tidak berlaku.
Bila terjadi atau ditemukan suatu kekeliruan dalam dokumen hendaknya
dilakukan pembetulan sedemikian rupa sehingga naskah aslinya harus tetap
terdokumentasi.
Bila dokumen merupakan instruksi, hendaknya ditulis langkah demi langkah
dalam bentuk kalimat perintah.
Dokumen hendaklah diberi tanggal dan disahkan.
Salinan dokumen hendaklah diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dan
pendistribusiannya dicatat.
Semua dokumen hendaknya direvisi dan diperbaharui secara berkala,
dokumen yang sudah tidak berlaku segera ditarik kembali dari pihak-pihak
terkait untuk diamankan.
h. Audit internal
Audit Internal terdiri dari kegiatan penilaian dan pengujian seluruh atau
sebagian dari aspek produksi dan pengendalian mutu dengan tujuan untuk
meningkatkan sistem mutu. Audit Internal dapat dilakukan oleh pihak luar, atau
auditor profesional atau tim internal yang dirancang oleh manajem untuk
keperluan ini. Pelaksanaan Audit Internal dapat diperluas sampai ke tingkat
pemasok dan kontraktor, bila perlu. Laporan harus dibuat pada saat selesainya
tiap kegiatan Audit Internal dan didokumentasikan dengan baik.
i. Penyimpanan
Area Penyimpanan
Area penyimpanan
hendaknya
cukup
luas
untuk
memungkinkan
baik.
Bila diperlukan area dengan kondisi khusus (suhu dan kelembaban)
jelas.
Bahan berbahaya hendaknya disimpan secara aman.
Penanganan dan Pengawasan Persediaan
Penerimaan Produk
- Pada saat penerimaan, barang dokumen hendaknya diperiksa dan dilakukan
verifikasi fisik dengan bantuan keterangan pada label yang meliputi tipe
-
diselidiki.
Bila kerusakan produk ditemukan ataudiduga terjadi dalam suatu bets,
hendaknya dipertimbangkan kemungkinan terjadinya kasus serupa pada bets
lain. Khususnya bets lain yang mungkin mengandung produk proses ulang
dari bets yang bermasalah hendaknya diselidiki.
produk.
Semua keputusan dan upaya yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari
keluhan hendaknya dicatat dah dirujuk kepada catatan bets yang
bersangkutan.
Catatan keluhan hendaknya ditinjau secara periodik untuk menemukan
masalah spesifik atau masalah yang berulang yang memerlukan perhatian dan
diberitahu.
Penarikan Produk
Hendaknya dibuat sistem penarikan kembali dari peredaran terhadap produk
yang cukup.
Harus disusun Prosedur Tetap penarikan kembali produk yang secara periodik
ditinjau kembali. Pelaksanaan penarikan kembali hendaknya dapat dilakukan
Cycling Test
Uji ini dilakukan dengan cara menyimpan sediaan dari masing-masing
formula yang ditempatkan dalam wadah gelas transparan. Sediaan disimpan pada
suhu 4+2C selama 24 jam, kemudian dipindahkan ke dalam oven yang bersuhu
40+2C selama 24 jam. Perlakuan ini adalah satu siklus. Pengujian dilakukan
sebanyak 6 siklus atau 12 hari dan diamati ada atau tidaknya perubahan yang
terjadi pada masing-masing sediaan. Kondisi sediaan dibandingkan selama
percobaan dengan kondisi sediaan sebelumnya (Yulin, 2015).
Uji iritasi
Uji iritasi dan kepekaan pada kulit normal dilakukan selama 15 menit
setelah diaplikasikan kepada 20 responden yang mempunyai kulit normal dengan
persetujuan komite ETIK. Punggung tangan kiri diolesi sediaan basis tanpa zat
aktif, dan punggung tangan kanan diolesi dengan sediaan. Selanjutnya perubahan
warna yang terjadi pada punggung tangan kanan masing-masing responden
diamati. Jika tidak terjadi reaksi (tidak merah dan tidak bengkak) diberi tanda (-),
terjadi reaksi (kulit memerah) diberi tanda (+), dan jika terjadi pembengkakan
diberi tanda (++) (Padmadisastra, et al., 2007).
tidak
lengket
serta
memberikan
kenyamanan
pada
saat
aplikasi
Kosmetik rias umumnya digunakan sebagai riasan untuk area muka atau
wajah, misalnya bedak, lipstik, pensil alis, perona pipi, perona mata, celak,
dan maskara. Lebih luasnya, kosmetik rias juga termasuk produk untuk
merias kuku dan rambut seperti kuteks dan cat rambut.
produk deodorant dan anti perspiran, produk depigmentasi, produk anti aging,
produk penumbuh rambut/ anti botak, produk anti selulit/ perbaikan kontur tubuh,
produk anti oksidan, produk pengelupasan kulit superficial.
biodegradasi,
afinitas
obat-reseptor,
pertimbangan
fisiologis,
serta
konsep
sistem
penghantaran
obat
auto-nanoemulsifikasi
menembus berbagai ruang yang tidak dapat ditembus oleh partikel yang
berukuran lebih besar, dapat dibuat dari berbagai bahan yang biokompatibel, serta
dapat dibuat dengan metode yang sederhana dan murah. Sistem yang dihasilkan
diharapkan mampu membawa obat dalam jumlah yang optimal sehingga lebih
efisien dalam aplikasinya karena hanya memerlukan dosis yang lebih kecil.
Kombinasi nanopartikel dengan piranti pentarget dapat meningkatkan selektivitas
nanopartikel sehingga menjaga sistem tetap aman dan dapat meminimalkan dosis
yang diaplikasikan, di mana pada dosis tersebut molekul obat secara efisien
terkonsentrasi pada sel atau jaringan yang menjadi target terapi.
Keunggulan obat berbasis nanoteknologi :
Salah satunya contoh nanoteknologi dalam bidang industri adalah nano
partikel. Nanopartikel mempermudah penggunaan obat melalui rute non invasive
yaitu secara oral, nasal, sub lingual dan ocular dan menunjukkan respon yang
efektif melalui membran sel juga stabil dalam aliran darah. Teknologi nano dapat
digunakan dalam dunia medis karena akan membantu kelarutan, stabilitas dan
kemampuan penyerapan suatu zat. Produk berteknologi nano akan lebih cepat
diserap dibandingkan dengan produk yang tidak menggunakan teknologi tersebut.
Pemanfaatan sistem penghantaran berukuran nano memiliki kelebihan berupa :
1. Dapat menembus kapiler terkecil, karena ukurannya yang kecil. Hal tersebut
juga mengurangi pengeliminasian yang cepat secara fagositosis, sehingga
memperpanjang keberadaan obat dalam aliran darah.
2. Ukuran nano mempermudah penetrasi obat pada permukaan jaringan.
3. Sistem nano dapat dimodifikasi menjadi sediaan control release dengan
modifikasi karakteristik bahannya.
4. Nanopartikel dapat meningkatkan efek obat dan mengurangi efek samping obat.