You are on page 1of 9

Beranda

MUNIEB STIKES

RABU, 17
AGUSTUS
2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANEMIA


Diposkan oleh munibblog@stikes di 19.07

Followers
Join this site
with Google Friend Connect

Members(1)
KASUS

:
Ny. Ani 25 tahun post partum mengalami pendarahan hebat 1000 cc, wajah pucat ,

lemah, TTV ND: 100x /menit , TD:100/80 MmHg , RR: 20x /menit ,dada berdebar,Ny ani
membutukan perawatan khusus yang sesuai dengan keluhan berdasarkan asuhan kep yg
diberikan . Pd ny ani yang mengalami anemia.
PENGERTIAN

Already a member? Sign in

:
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih

rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam
1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells volume) dalam
100 ml darah
Nilai normal dari hasil pemeriksaan laboratorium
Eritrosit : 3,6-5,0 juta/mm (perempuan)
4,2-5,5 juta/mm (laki)
Leukosit : 3.500-10.000/mm
Hemoglobin : 12-15 g/dL (perempuan)
14-16,5 g/dL (laki)
Trombosit : 150.000-350.000/mm

Blog Archive
2011 (7)
Agustus (4)
ASUHAN KEPERAWATAN
CARDIOVASKULER
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ANEMIA
contoh Proposal Makalah
askep SKA

Ket :
Umur eritrosit 120 hari dan pendewasaan sel berlangsung sekitar 7 hari.

Januari (3)

Fungsi : membawa oksigen dari paru kejaringan.


Umur hemoglobin :

2010 (3)

Fungsi : pembentukan zat warna darah.


Umur leukosit :
Fungsi :Melindungi tubuh terhadap infasi bakteri atau benda asing lainnya
Umur trombosit:

Entri Populer

Fungsi : untuk mengontrol terjadinya pendarahan (pembentukan benang fimbrin untuk proses
pembekuan darah)

JENIS

JENIS ANEMIA :
Anemia Aplastik

Suatu gangguan sel sel induk di sumsum tulang dapat menimbulkan kematian
Anemia Difesiensi Besi
Keadaan di mana kandungan besi tubuh total turun di bawah tingkat normal
Anemia pada penyakit ginjal kronis
Anemia ini di sebabkan oleh menurunya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi
eritropoetin
Anemia megaloblastik
Sering di sebabkan oleh difisiensi vitamin B12 dan asam folat yang mengakibatkan sintesis DNA
tergangu
Anemia hemolitik
Eritrosit memiliki rentang usia yang memendek
Anemia sel sabit
Salah satu dari hemoglobin sekunder karena kelainan hemoglobin

ETIOLOGI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


ANEMIA
KASUS : N y . A ni 25 tahun post
partum mengalami pendarahan hebat
1000 cc, wajah pucat , lemah, TTV ND:
100 x /menit , TD:100/80 M...
askep SKA
2 Asuhan Keperawatan Pada Tn. S
Dengan Sindroma Koroner Akut Di
Ruang ICCU RSD Dr. Soetomo
Surabaya 2.4.2.1 Pengakajian
(tanggal 21 Septemb...
Mahkota Dewa Si Kecil
yang Banyak
Kasiatnya
Pohon Mahkota Dewa
( Phaleria macrocarpa
) dikenal sebagai salah satu tanaman
obat di Indonesia. Asalnya dari Papua
/ Irian Jaya . Buah ma...

Pada dasarnya anemia terjadi karena gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang

contoh Proposal Makalah

Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)

PERTOLONGAN PERTAMA CEDERA

Proses pengacuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)

KEPALA PADA ANAK MAKALAH Oleh


: Ahmad Munib NIM :

Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan, kerusakan


atau kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain

10.03.2.149.0213 STIKES NU TUBAN


PRODI S-1 KEPER...

sebagai berikut:
Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti kecelakaan, operasi dan

ASUHAN
KEPERAWATAN

persalinan dengan perdarahan atau perdarahan menahun:cacingan.

CARDIOVASKULER

Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena intake kurang,

TUGAS LAPORAN

absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah.

CARDIOVASCULAR I

Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel:
talasemia, hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, infeksi malaria,

PROSES KEPERAWATAN

reaksi hemolitik transfusi darah.

KARDIOVASKULER DOSEN : Nurul

Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang
(kerusakan sumsum tulang).

TANDA

Kartika Sari S.Kep,Ns PENYUSUN :


KELOMPOK V 1. Alvi...
komunikasi keperawatan pada lansia

DAN GEJALA
- 5L (Lima) :

Madu Lengket tapi

Letih

Banyak Manfaat

Lemah

Khasiat madu asli

Lesu

Khasiat madu asli


sudah terbukti baik

Lemas
Lunglai
- Tanda-tanda umum anemia :
Pucat,
Tacicardi,
Bising sistolik anorganik,
Bising karotis,
Pembesaran jantung.

untuk pengobatan, meningkatkan


kekuatan ...
Hubungan terapeutik Perawat klien
HUBUNGAN TERAPEUTIK Hubungan
terapeutik antara perawat-klien adalah
hubungan kerjasama yang ditandai
dengan tukar-menukar perilaku,
perasa...

GEJALA

Gejala gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan
ini, bervariasi . Anemia bisa menyebabkan kelelahan , kelemahan, kurang tenaga dan kepala
terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, maka dapat menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA
PENGKAJIAN

Hidup Sehat Ala Anak


kos
Ada beberapa hal yang
sering dilewatkan
dalam menjalani
hidup, sehingga akibat buruk dari
kebiasaan ini akan datang
mengganggu kesehatan k...

v Keluhan Utama :
q Wajah pucat, lemah, mengalami pendarahan

Praktik Keperawatan Profesional

hebat kurang lebih 1000 cc.

PENGERTIAN PRAKTIK
KEPERAWATN PROFESIONAL
Keperawatan adalah fungsi unik dari
perawat membantu individu sakit atau
sehat dalam melaksanakan...

q TTV: TD = 100/80 mmHg


Nadi= 100 x/menit
RR= 20 x/menit
v RP D (Riwayat Penyakit Dahulu) :
Riwayat Penyakit Dahulu yang mendukung dengan melakukan serangkaian
pertanyaan, meliputi :
1. Apakah sebelumnya klien pernah menderita anemia
2. Apakah meminum suatu obat tertentu dalam jangka lama
3. Apakah pernh menderita penyakit malaria

Mengenai Saya

4. Apakah pernah mengalami pembesaran limfe


5. Apakah pernah mengalami penyakit keganasan yang tersebar seperti kanker
payudara, leukimia dan multipel mieloma
6. Apakah pernah kontak dengan zat kimia toksik ; dan penyinaran dengan radiasi
7. Apakah pernah menderita penyakit menahun yang mengakibatkan ginjal dan
hati

munibblog@stikes
Lihat profil lengkapku

8. Apak pernah menderita penyakit infeksi dan defisiensi endokrin


9. Apakah pernah mengalami kekurangan vitamin yang penting, seperti ; vit B12,
asam folat, vit C dan besi

v RPS (Riwayat Penyakit Sekarang) :

Diberdayakan oleh Blogger.

Penurunan kadar eritrosit dan Hb dalam darah yaitu dengan adanya kelemahan
fisik, pusing dan sakit kepala, gelisah, diaforesis (keringat dingin), takikardi, sesak
napas serta kolaps sirkulasi yang progresif cepat atau syok.
v Psikososial :
Menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku
menyerang, fokus pada diri sendiri. Interaksi sosial: stress karena keluarga,
pekerjaan, kesulitan biaya ekonomi, kesulitan koping dengan stressor yang ada.
v Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum klien pucat. Ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya
volume darah, berkurangnya Hb, dan vasokontriksi untuk memperbesar
pengiriman oksigen ke organ2 vital.
MELIPUTI :
B1 (Breathing)
Dispnea (kesulitan pernafasan), napas pendek, dan cepat lelah waktu
melakukan aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman
oksigen.

Cari Blog Ini


Cari

B2 (bleeding)
takikardi dan bising jantung menggambarkan beban kerja dan curah
jantung yang meningkat, pucat pada kuku, telapak tangan serta membran
mukosa bibir dan konjungtiva. Keluhan nyeri dada bila melibatkan arteri koroner.
Angina (nyeri dada), khususunya pada klien usia lanjut dg stenosis koroner
(penyempitan pembuluh darah koroner) dapat di akibatkan karena
iskemiamiokardium. Pada anemia berat, dapat menimbulkan gagal jantung
kongestif sebab otot jantung yang kekurangan O2 tidak dapat menyesuaikan diri
dg beban kerja jantung yang meningkat.
B3 (brain)
Disfungsi neorologis, sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinitus
(telinga berdengung)
B4 (bladder)
Gangguan ginjal, penurunan produksi urin
B5 (bowel)
Penurunan intake nutrisi di sebabakan karena anoreksia, nausia, konstipasi atau
diare. Serta stomatitis (sariawan lidah dan mulut)
B6 (bone)
Kelemahan dalam melakukan aktifitas
11 Pola :
1) Aktivitas / istirahat

Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum.


Kehilangan produktivitas ; penurunan semangat
untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah.
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada
waktu bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri,
apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya.
Kelemahan

otot,

dan

penurunan

kekuatan.

Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur


lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang
menunujukkan keletihan
2) Sirkulasi

Gejala : riwayat kehilangan darah kronik,


misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi berat
(DB), angina, CHF (akibat kerja jantung
berlebihan). Riwayat endokarditis infektif kronis.
Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan
diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG,
depresi segmen ST dan pendataran atau depresi
gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur
sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada
kulit dan membrane mukosa (konjuntiva, mulut,
faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada
pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai
keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat (aplastik,
AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru
atau putih seperti mutiara (DB). Pengisian kapiler
melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan
vasokontriksi kompensasi)
kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok
(koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah
putus, menipis, tumbuh uban secara premature
(AP).
3) Integritas ego

Gejala : keyakinanan agama/budaya


mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
4) Eleminasi

Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal.


Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena.
Diare atau konstipasi. Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
5) Makanan/cairan

Gejala : penurunan masukan diet,


masukan diet protein hewani rendah/masukan
produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah,
kesulitan menelan (ulkus pada faring).
Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya
penurunan berat badan. Tidak pernah puas
mengunyah atau peka terhadap es, kotoran,
tepung jagung, cat, tanah liat, dan sebagainya
(DB).
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP;
defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat.
Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang
elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis (status
defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir
dengan sudut mulut pecah. (DB).
6) Neurosensori

Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing,


vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan,
dan bayangan pada mata. Kelemahan,
keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia
tangan/kaki (AP) ; klaudikasi. Sensasi manjadi
dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi
cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal.
Oftalmik : hemoragis retina (aplastik, AP).
Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang
(aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia,
penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg
positif, paralysis (AP).
7) Nyeri/kenyamanan

Gejala : nyeri abdomen samara : sakit


kepala (DB)
8) Pernapasan

Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas


pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9) Keamanan

Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap


bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik
Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan
memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan
seluler.
Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi. Awasi
upaya pernapasan ; auskultasi bunyi napas
perhatikan bunyi adventisius.
Rasional : dispnea, gemericik menununjukkan
gangguan jajntung karena regangan jantung
lama/peningkatan kompensasi curah jantung.
Selidiki keluhan nyeri dada/palpitasi.
Rasional : iskemia seluler mempengaruhi jaringan
miokardial/ potensial risiko infark. Hindari
penggunaan botol penghangat atau botol air
panas. Ukur suhu air mandi dengan thermometer.
Rasional : termoreseptor jaringan dermal dangkal
karena gangguan oksigen. Kolaborasi
pengawasan hasil pemeriksaan laboraturium.
Berikan sel darah merah lengkap/packed produk
darah sesuai indikasi
Rasional : mengidentifikasi defisiensi dan
kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi.
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

Rasional : memaksimalkan transport oksigen ke


jaringan.
10) Seksualitas

Gejala : perubahan aliran menstruas, misal


menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria
dan wanita) Impoten
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat
11) Penyuluhan/Pembelajaran

Gejala : Kecenderungan keluarga untuk


anemia.Penggunaan antikonvulsan masa
lalu/saat ini, antibiotik, agen kemoterapi (gagal
sumsum tulang), aspirin,obat antiinflamasi,atau
antikoagulan.Penggunaan alkohol kronis.Adanya/
berulangnya episode perdarahan aktif.
Riwayat penyakit hati dan ginjal.Pembedahan
sebelumnya, misal,,splenektomi; eksisi tumor;
penggantian katup prostetik; eksisi bedah
duodenum atau reseksi gaster. Riwayat adanya
masalah dengan penyembuhan luka atau
perdarahan; infeksi kronis,penyakit granulomatus
kronis atau kanker (sekunder anemia).

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

1. Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons
peningkatan frekuensi pernafasan
2. Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia (penurunan nafsu
makan).
3. Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari
penurunan curang jantung.
INTERVENSI

Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons peningkatan
frekuensi pernafasan
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi perubahan pola nafas.
KH : klien tidak sesak nafas respirasi dalm batas normal 15- 20 x/menit respon batuk berkurang.
INTERVENSI
Auskultasi bunyi napas
Kaji adanya edema

RASIONAL
Indikasi edema paru sekunder akibat
dekompensasi jantung
Curiga gagal kongesti atau kelebihan
volume cairan

Ukur intake dan output

Penurunan curah jantung mengakibatkan


gangguan perfusi ginjal, retensi natrium atau air
dan penurunan pengeluaran urine

Timbang berat badan

Perubahan tiba-tiba dari BB menunjukkan


g3 keseimbangan cairan

Pertahankan pemasukan total cairan 2000


ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang


dewasa, tetapi memerlukan pembatasan dengan
adanya dekompensasi jantung

Kolaborasi
berikan diet tanpa garam

berikan diuretik, contoh furosemide,


sprinolakton, hidronolakton

kalium.

pantau data laboratorium elektrolit

natrium meningkatkan retensi


cairan dan volume plasma yang berdampak
terhadap peningkatan beban kerja jantung
dan akan meningkatkan kebuthan
miokardium.
diuretik bertujuan untuk
menurunkan volume plasma dan
menurunkan retensi cairan dijaringan
sehingga menurunkan resiko terjadinya
edema paru
hipokalemia dapat membatasi ke
efektifan terapi

Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam terdapat peningkatan dalam pemunuhan nutrisi.
KH : klien secara subjektif termotivasi untuk melakukan pemenuhan nutrisi sesuai anjuran, klien
dan keluarga ttg asupan nutrisi yang tepat pada klien, asupan meningkat pada porsi makan yang
disediakan.
INTERVENSI
Jelaskan ttg manfaat makan bila dikaitkan
dengan kondisi klien saat ini.

RASIONAL
Dengan pemahaman klien akan lebih
kooperatif mengikuti aturan

Lanjutkan agar klien memakan-makanan


yang disediakan di RS

Untuk menghindari makanan yang justru


dapat mengganggu proses penyembuhan klien

Beri makanan dalam keadaan hangat dan


porsi kecil setra diet tinggi kalori, tinggi protein

Untuk meningkatkan selera dan mencegah


mual, mempercepat perbaikan kondisi serta
mengurangi beban kerja jantung

Libatkan keluarga pasien dalam


pemenuhan nutrisi tambahan yang tidak
bertentangan dengan penyakitnya.

Klien kadang kala mempunyai selera


makan yang sudah terbiasa sejak dirumah. Dengan
bantuan keluarga dalam pemenuhan nutrisi dengan
tidak bertentangan dengan pola diet akan
meningkatkan pola nutrisi

Lakukan dan ajarkan perawatan mulut


sebelum dan sesudah makan serta sebelum dan
sesudah intervensi atau pemerikasaan per oral

Hygiene oral yang baik akan meningkatkan


nafsu makan klien

Beri motivasi dan dukungan psikologis

Meningkatkan secara psikologis

Kolaborasi:
klien

dengan nutrisi ttg pemenuhan diet


pemberian multivitamin

meningkatkan pemenuhan sesuai


dengan kondisi klien
memenuhi asupan vitamin yang
kurang dari penurunan asupan nutrisi secara
umum dan perbaiki daya tahan

Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari penurunan curang jantung.
Tujuan: aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas.
KH : klien menunjukkan kemampuan beraktivitas tanpa gejal-gejala yang berat, terutama
mobilisasi tempat tidur
INTERVENSI
Catat frekuensi dan irama jantung serta
perubahan tekanan darah selama dan sesudah
aktivitas.
Tingkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan
berikn aktivitas senggang yang tidak berat

RASIONAL
Respons klien terhadap aktivitas dapat
mengindikasikan penurunan oksigen miokardium.

oksige

Menurunkan kerja miokardium/konsumsi

Anjurkan klien untuk menghindari


peningkatan tekanan abdomen, misal: mengejan
saat defekasi
Jelaskan pola peningkatan bertaahap dari
tingkat aktivitas. Contoh: bangun dari kursi bila tidak
ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam
setelah makan.
Pertahankan klien tirah baring sementara
sakit.

Dengan mengejan dapat mengakibatkan


takikardia serta peningkatan tekanan darah.

Pertahankan rentang gerak pasif selama


sakit kritis.

Meningkatkan kontraksi otot sehingga


membantu aliran vena balik.

terjadi.

Evaluasi tanda vital saat kemajuan aktivitas

Aktivitas yang maju memberikan kontrol


jantung, meningkatkan regangan dan mencegah
aktivitas berlebihan.
Untuk mengurangi beban jantung.

Untk mengetahui fungsi jantung bila


dikaitkan dengan aktivitas

Berikan waktu istirahat diantara waktu


aktivitas.

Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi


bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung.

Selama aktivitas kaji EKG, dispnea,


sianosis, kerja dan frekuensi napas, serta keluhan
subjektif.

Melihat dampak dari aktivitas terhadap


fungsi jantung.

IMPLEMENTASI

Aktual/ resiko tinggi pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan respons peningkatan
frekuensi pernafasan
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam tidak terjadi perubahan pola nafas.
KH : klien tidak sesak nafas respirasi dalm batas normal 15- 20 x/menit respon batuk berkurang.
IMPLEMENTASI
Mengauskultasi bunyi napas
engkMaji adanya edema

RASIONAL
Indikasi edema paru sekunder akibat
dekompensasi jantung
Curiga gagal kongesti atau kelebihan
volume cairan

Mengukur intake dan output

Penurunan curah jantung mengakibatkan


gangguan perfusi ginjal, retensi natrium atau air
dan penurunan pengeluaran urine

Menimbang berat badan

Perubahan tiba-tiba dari BB menunjukkan


g3 keseimbangan cairan

Mempertahankan pemasukan total cairan


2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh orang


dewasa, tetapi memerlukan pembatasan dengan
adanya dekompensasi jantung

Kolaborasi
Memberikan diet tanpa garam

Memberikan diuretik, contoh


furosemide, sprinolakton, hidronolakton

Memantau data laboratorium


elektrolit kalium.

natrium meningkatkan retensi


cairan dan volume plasma yang berdampak
terhadap peningkatan beban kerja jantung
dan akan meningkatkan kebuthan
miokardium.
diuretik bertujuan untuk
menurunkan volume plasma dan
menurunkan retensi cairan dijaringan
sehingga menurunkan resiko terjadinya
edema paru
hipokalemia dapat membatasi ke
efektifan terapi

Aktual/resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


yang berhubungan dengan penurunan intake, mual dan anoreksia.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam terdapat peningkatan dalam pemunuhan nutrisi.
KH : klien secara subjektif termotivasi untuk melakukan pemenuhan nutrisi sesuai anjuran, klien
dan keluarga ttg asupan nutrisi yang tepat pada klien, asupan meningkat pada porsi makan yang
disediakan.
IMPLEMENTASI
Menjelaskan ttg manfaat makan bila
dikaitkan dengan kondisi klien saat ini.

RASIONAL
Dengan pemahaman klien akan lebih
kooperatif mengikuti aturan

Melanjutkan agar klien memakan-makanan


yang disediakan di RS

Untuk menghindari makanan yang justru


dapat mengganggu proses penyembuhan klien

Memberi makanan dalam keadaan hangat


dan porsi kecil setra diet tinggi kalori, tinggi protein

Untuk meningkatkan selera dan mencegah


mual, mempercepat perbaikan kondisi serta
mengurangi beban kerja jantung

Melibatkan keluarga pasien dalam


pemenuhan nutrisi tambahan yang tidak
bertentangan dengan penyakitnya.

Klien kadang kala mempunyai selera


makan yang sudah terbiasa sejak dirumah. Dengan
bantuan keluarga dalam pemenuhan nutrisi dengan
tidak bertentangan dengan pola diet akan
meningkatkan pola nutrisi

Melakukan dan ajarkan perawatan mulut


sebelum dan sesudah makan serta sebelum dan
sesudah intervensi atau pemerikasaan per oral

Hygiene oral yang baik akan meningkatkan


nafsu makan klien

Memberi motivasi dan dukungan psikologis

Meningkatkan secara psikologis

Kolaborasi:
klien

dengan nutrisi ttg pemenuhan diet


pemberian multivitamin

meningkatkan pemenuhan sesuai


dengan kondisi klien
memenuhi asupan vitamin yang
kurang dari penurunan asupan nutrisi secara
umum dan perbaiki daya tahan

Aktual/resiko tinggi intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara


suplai O2 ke jaringan dengan kebutuhan sekunder dari penurunan curang jantung.
Tujuan: aktivitas sehari-hari klien terpenuhi dan meningkatnya kemampuan beraktivitas.
KH : klien menunjukkan kemampuan beraktivitas tanpa gejal-gejala yang berat, terutama
mobilisasi tempat tidur
IMPLEMENTASI
Mencatat frekuensi dan irama jantung serta
perubahan tekanan darah selama dan sesudah
aktivitas.
Meningkatkan istirahat, batasi aktivitas, dan
berikn aktivitas senggang yang tidak berat

RASIONAL
Respons klien terhadap aktivitas dapat
mengindikasikan penurunan oksigen miokardium.

oksige

Menurunkan kerja miokardium/konsumsi

Menganjurkan klien untuk menghindari


peningkatan tekanan abdomen, misal: mengejan
saat defekasi
Menjelaskan pola peningkatan bertaahap
dari tingkat aktivitas. Contoh: bangun dari kursi bila
tidak ada nyeri, ambulasi dan istirahat selama 1 jam
setelah makan.
Mempertahankan klien tirah baring
sementara sakit.

Dengan mengejan dapat mengakibatkan


takikardia serta peningkatan tekanan darah.

Mempertahankan rentang gerak pasif


selama sakit kritis.

Meningkatkan kontraksi otot sehingga


membantu aliran vena balik.

Mengevaluasi tanda vital saat kemajuan


aktivitas terjadi.

Untk mengetahui fungsi jantung bila


dikaitkan dengan aktivitas

Memberikan waktu istirahat diantara waktu


aktivitas.

Untuk mendapatkan cukup waktu resolusi


bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung.

Selama aktivitas mengkaji EKG, dispnea,


sianosis, kerja dan frekuensi napas, serta keluhan
subjektif.

Melihat dampak dari aktivitas terhadap


fungsi jantung.

Aktivitas yang maju memberikan kontrol


jantung, meningkatkan regangan dan mencegah
aktivitas berlebihan.
Untuk mengurangi beban jantung.

EVALUASI

1. Terhindar dari resiko perfusi perifer


2. Bebas dari nyeri
3. Terpenuhinya akivitas sehari-hari
4. Terpenuhinyta kebutuhan nutrisi
5. Menunjukkan penurunan kecemasan
Memahami penyakit dan tujuan perawatannya
Mematuhi semua aturan medis
Mengetahui kapan harus meminta bantuan medis bila nyeri menetap atau
sifatnya
berubah

0 komentar:
Poskan Komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:

Publikasikan

sistem pernafasan (Google)

Beri tahu saya

Pratinjau

Posting Lebih Baru


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Copyright 2010 MUNIEB STIKES


Blogger Templates by Splashy Templates

Keluar

Beranda

Posting Lama

You might also like