You are on page 1of 5

Asuhan Keperawatan dengan Kista Ovarium

Posted by Qittun on Saturday, June 21, 2008


1 komentar
This item was filled under Askep Maternitas
Pengertian :
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan / abnormal pada ovarium
yang membentuk seperti kantong
Pembagian tumor ovarium :
a.

Tumor Nonneoplastik.
1) Tumor akibat radang
2) Tumor lain :

Kista folikel

Kista korpus luteum

Kista lutein

Kista inklusi germinal

Kista endometrium

Kista stein Leventhal.

b. Tumor neoplastik
1) Tumor Jinak
a) Tumor Kistik

Kistoma ovari simpleks

Kistadenoma ovari serosum

Kistadenoma ovari musinosum

Kista endimetroid

Kista dermoid.

b) Tumor Solit

Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,


linfangioma.

Tumor brenner

Tumor sisa adrenal

2) Tumor ganas Ovarium.

Kemungkinan Diagnosa Yang muncul.


1.

Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/


infeksi pada tumor.

2.

Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


tentang penyakit dan penatalaksanaannya.

3.

Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg


kurang adequat.

4.

Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar


tumor.

Intervensi Keperawatan.
1.

Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/


infeksi pada tumor
(Tujuan: Setelah diberi tindakan kepw,nyeri berkurang sampai hilang sama sekali)
a.

Kaji tingkat dan intensitas nyeri.


(R/ mengidentifikasi lingkup masalah)

b.

Atur posisi senyaman mungkin.


(R/ Menurunkan tingkat ketegangan pada daerah nyeri)

c.

Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik.


(R/menghilangkan rasa nyeri)

d.

Ajarkan dan lakukan tehnik relaksasi.


(Merelaksasi otot otot tubuh).

2.

Gangguan rasa nyaman ( cemas ) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan


tentang penyakit dan penatalaksanaannya.
(Tujuan : Setelah 1 X 24 Jam diberi tindakan, gangguan rasa nyaman (cemas)
berkurang.

a.

Kaji dan pantau terus tingkat kecemasan klien.


(R/ mengidentifikasi lingkup masalah secara dini, sebagai pedoman tindakan
selanjutnya )

b.

Berikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan


penyakitnya.
(R/ Informasi yang tepat menambah wawasan klien sehingga klien tahu tentang
keadaan dirinya )

c.

Bina hubungan yang terapeutik dengan klien.


(R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.

3.

Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg


kurang adequat.
(Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi)
a.

Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya.


(R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )

b.

Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptik.


(R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )

c.

Kolaborasi dalam pemberian antibiotika.


(Membunuh mikro organisme secara rasional )

Daftar pustaka
Sylvia Anderson. (2000). Patofisiologo penyakit, edisi 4, penerbit EGC buku kedokteran,
Jakarta.
Marylynn. E.Doengus. (2000). Rencana Asuhan keperawatan, edisi 3, penerbit buku
kedokteran, Jakarta.
Sarwono P. ( 1999). Ilmu Kandungan, Yayasan bina pustaka, edisi 2, Jakarta.
Post a Comment

You might also like