Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Octavia Nur Aini Wahyudi
(070115b076)
SENAM HIPERTENSI
PADA KELOMPOK DEWASA DI DUSUN MANGGUNG DESA JIMBARAN
Pokok Bahasan
: Senam
: Senam hipertensi
Sasaran
Waktu
: 30 Menit
Hari/ Tanggal
Tempat
: Posyandu
Penyuluh
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di masyarakat, oleh
karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan perawatannya dirumah
merupakan informasi yang sudah selayaknya diketahui oleh masyarakat. Insiden
hipertensi tinggi dan terus meningkat di masyarakat, selain itu komplikasi akibat
penyakit hipertensi dapat berakibat fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan
pengobatan dan perawatan yang adekuat.
Berdasarkan hasil penelitian Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa
satu di antara tiga penderita hipertensi adalah perokok. Menderita penyakit
hipertensi saja sudah dapat menghantarkan jaringan tubuh kita pada risiko penyakit
yang lebih tinggi terhadap serangan jantung atau stroke.
Penatalaksanaan untuk penderita hipertensi selain obat-obatan dan cara
tradisional adalah dengan cara berhenti merokok dan rutin melakukan olahraga atau
senam yakni salah satunya dengan melakukan senam hipertensi. Dengan berhenti
merokok tekanan darah sebenarnya hanya akan turun beberapa poin saja. Namun
berhenti merokok tetaplah penting bagi kesehatan. Sama halnya dengan berhenti
merokok, senam hipertensi merupakan bagian dari usaha untuk mengurangi berat
badan dan mengelola stres, 2 faktor tersebut adalah faktor yang mempertinggi
resiko hipertensi, selain itu senam hipertensi juga dapat memperkuat otot jantung.
Senam hipertensi yang teratur serta cukup takarannya dapat menurunkan tekanan
darah sebanyak 10 mmHg pada bacaan sistolik dan diastolik, dengan melakukan
gerakan yang tepat selama 30-60 menit atau lebih sebanyak 3-4 hari perminggu.
Dari hasil pengkajian didapatkan warga usia produktif memiliki jenis perilaku
hidup tidak sehat merokok dan mempunyai keluhan sakit kepala dan riwayat darah
tinggi. Selama ini warga belum mengetahui secara mendalam apa saja yang harus
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
C. Pokok Materi
1. Manfaat senam hipertensi
2. Prinsip senam hipertensi
3. Langkah-langkah senam hipertensi
4. Pengobatan non farmakologi dan farmakologi untuk hipertensi
D. Media
1. LCD
2. Lapotop
3. Leaflet
E. Settingan Tempat
Keterangan :
: Warga
: Instruktur
Tahap
Waktu
Pembukaan 5 menit
Penyampai 10
an Materi
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Mengucapkan
Menjawab salam
Salam
Memperhatikan
Perkenalan
Menjawab
Menjelaskan tujuan
Apersepsi
Menjelaskan
Memperhatikan
hipertensi
Mendengarkan
menit
pertanyaan Ceramah
yang diberikan
Ceramah
dan dan
yang demonstr
asi
dijelaskan penyuluh
Menjelaskan faktor
memperhatikan
penyebab hipertensi
Media
Menjelaskan
penatalaksanaan
yang tepat
Demonstrasi senam
hipertensi
Diskusi
10
menit
Memberikan
Memperhatikan
kesempatan kepada
Mendengarkan
dan
Pasien
memperhatikan
yang
untuk
menanggapi hal-hal
yang
Ceramah
dijelaskan penyuluh
berhubungan
dengan
Senam
hipertensi
Menjawab
pertanyaan
dan
tanggapan
yang
telah
disampaikan
oleh pasien
4
Penutup
5 menit
Menanyakan
kembali
materi
yang telah
disampaikan
Menjawab
pertanyaan
Melakukan kontrak
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
untuk
pertemuan
selanjutnya
Salam penutup
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Komitmen terhadap kontrak waktu, tempat dan peserta.
b. Kontrak waktu dan tempat 1 hari sebelumnya.
c. Ketersediaan dan kesesuaian fungsi alat, bahan, dan media pelatihan sesuai
dengan yang dibutuhkan.
2. Evaluasi proses
a. Tim penyaji mampu memberikan informasi dengan jelas sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Warga mendengarkan dan berpartisipasi aktif sampai akhir kegiatan.
c. Tidak terdapatnya distraksi yang mengganggu proses penerimaan materi.
d. Warga dapat mengikuti dan memperhatikan materi.
3. Evaluasi hasil
a. Warga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan
tentang faktor penyebab hipertensi, penatalaksanaan yang tepat untuk
hipertensi.
b. Warga mampu mendemonstrasikan senam hipertensi dengan baik.
Lampiran Teori
HIPERTENSI
A. Pengertian
Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Commitee on Detection,
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC) (2003) sebagai tekanan yang
lebih tinggi dari 140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya,
mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal tinggi sampai hipertensi maligna.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg (Bruner dan
Suddarth, 2001).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah meningkatnya tekanan
sistolik sedikitnya 140 mmHg dan diastolik sedikitnya 90 mmHg.
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu (Lany
2001 dalam Modul Kardiovaskuler):
1.
Hipertensi primer/ esensil yaitu hipertensi yang tidak/ belum diketahui secara
jelas penyebabnya.
2.
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90% penderita hipertensi, sedangkan
10% sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer
belum diketahui dengan pasti penyebsabnya, data-data penelitin telah menemukan
beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan.
2. Ciri perseorangan : umur, jenis kelamin, ras.
3. Kebiasaan hidup : konsumsi 30 gr garam yang tinggi , obesitas, stress,
merokok, alkohol, obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin).
C. Klasifikasi
Menurut Joint National Committee On Detection, Evaluation and Treatment Of
High Blood Presure (2003) menentukan tekanan darah manusia, sebagai berikut :
Kalsifikasi
Normal
Sistolik (mmHg)
< 120
Diastolik (mmHg)
< 80
Prehipertensi
120 139
80 89
Hipertensi stage 1
140 159
90 99
Hipertensi stage 2
Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata,
adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas
dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:
a.
b.
dalam
tembakau
yang
merupakan
penyebab
2.
3.
4.
6.
7.
air putih, selain bagus untuk kesehatan tubuh anda air putih juga
akan sangat membantu anda untuk berhenti dari kebiasaan buruk
merokok yang bisa merusak kesehatan tubuh anda.
8.
9.
10. Mengganti rokok (nikotin) dengan yang lain, biasanya orangorang akan merokok dipagi hari ditemani dengan segelas kopi,
selain itu orang biasa merokok setelah selesai makan. banyak
yang bilang "wis mangan ora udud enek". Jika anda termasuk
kedalam kategori orang-orang seperti itu, makan mulai dari
sekarang, gantilah rokok dengan makanan lain, bisa dengan
perment karet, coklat, dsb. Mungkin awalnya akan sulit tapi jika
dibiasakan, lama-lama juga akan terbiasa.
11. Tetap Berfikir Positif, jika anda berniat untuk berhenti merokok,
maka jangan anggap itu sebagai pengorbanan. anggaplah hal
tersebut sebagai langkah untuk meninggalkan hal-hal yang tidak
bermanfaat.
12. Perbanyak tidur atau istirahat, setelah seharian berusaha menahan
kebiasaan merokok anda, tubuh anda pasti akan terasa lelah. Jadi
alangkah baiknya jika anda menambah waktu istirahat anda.
Selain itu, dengan cara tidur, anda tidak akan berfikir lagi untuk
merokok.
13. Berhenti merokok dari sekarang, anda sudah membaca tips
bagaimana cara untuk berhenti merokok diatas, anda sudah
3) Diit
d.
melakukan
latihan
dengan
tujuan
darah,
meningkatkan
suhu
tubuh
dan
Jalan di tempat
Tepuk tangan
Tepuk jari
Ketok pergelangan
Ketok nadi
Pengobatan herbal
Cara tradisional adalah cara terbaik karena di samping tidak
ada efek negatifnya seperti obat-obatan kimiawi, juga tidak ada efek
lainnya yaitu boros. Memang sangat tersiksa bagi mereka yang
terserang tekanan darah tinggi karena selain kepala pusing tujuh
keliling, mata kunang-kunang, juga jantung bisa berdebaran, tubuh
terasa gemetar, dan sulit tidur. Di bawah ini ada beberapa ramuan
atau buah-buahan yang merupakan resep tradisional karuhun kita
yang bisa anda coba (Zuhdi, 2015) :
1.
Buah Belimbing
Buah ini bisa mengontrol tekanan darah dalam keadaan
normal dan juga bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang
sudah mengalaminya.
Kasiat buah blimbing:
Di dalam belimbing manis juga kaya pektin. Pektinnya
mampu menjerat kolesterol, mencegah hepatitis atau penyakit
pengerasan hati, dan asam empedu yang terdapat dalam usus dan
membantu pembuangannya. Dan seratnya bermanfaat memperlancar
proses
pencernaan.
Makanya
buah
belimbing
efektif
untuk
Parutan/ blender
Cara membuat
Buah belimbing di cuci dengan air hangat kemudian di parut/
diblender
2.
Daun Seledri
3.
Daun Bawang
Bumbu dapur yang berbau khas ini, ternyata juga bisa menstabilkan
tekanan darah seseorang.
Caranya : dengan memakan langsung tiga siung bawang putih
mentah, setiap pagi dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang
kulitnya berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika
tidak kuasa untuk memakannya dalam keadan mentah, bisa direbus
atau dikukus dulu, namun karena banyak zat-zat berkhasiatnya yang
ikut larut dalam air rebusan, sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung
sekali makan.
4.
Buah Mengkudu/Pace
Avokad
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi berupa (Riki, 2014):
a.
b.
c.
d.
Batasi aktivitas.
Pengobatan dilaksanakan dan ditujukan untuk menurunkan
b. Menurunkan
aktivitas
susunan
saraf
simpatis
dan
respon
DAFTAR PUSTAKA
Bruner dan Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.2.
Jakarta: EGC.
Deta. (2012). Hubungan Pengaturan Makanan (Diet) Dengan Tingginya Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.
Prgram Studi Ilmu Keperawatan : Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu.
Fuji, Agung. (2014). Cara Berhenti Merokok Terbukti Berhasil, diakses 3 Juni 2016 dari
https://inkesehatan.blogspot.co.id/2014/01/13.cara.berhenti.merokok.terbukti.berhas
il.html.
Kandi. (2006). Mengkudu yang Multiguna. Jakarta : C.V. Jasa Grafika Indonesia.
Kartikasari, AN. (2012). Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat di Desa Kabongan
Kidul, Kabupaten Rembang. JurnalSemarang FK-Undip.
Lien.
(2013).
Sap
Senam
Ht
Tri,
diakses
pada
31
Mei
2016
dari
https://www.scribd.com/doc/164591319/Sap-Senam-Ht-Tri.
National Institutes of Health. (2003). The Seventh Report of the Joint National Committe
on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure,
diakeses pada 2 Juni 2016 dari http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension.
Modul Sistem Kardiovaskuler Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Ngudi Waluyo.
Riki.
(2014).
Hipertensi,
diakses
pada
Juni
2016
dari
https://www.academia.edu/14276941/HIPERTENSI.
Susiolo, Pandji. (2013). Rokok Penyebab Rokok, diakses pada 3 Juni 2016 dari
http://www.obathip.com/2013/03/rokok-penyebab-hipertensi.html.
Waha, M. G. (2008). Sehat dengan Mengkudu, diakses pada 13 Juni 2016 dari
http//www.deherba.com/khasiat-mengkudu-secarailmiah.html.
Yoyok. (2013). Leaflet Senam Anti Hipertensi, diakses pada 31 Mei 2016 dari
https://www.scribd.com/doc/186921514/LEAFLET-Senam-Anti-Stroke.
Zuhdi.
(2015).
Sap
Hipertensi
Bu
Zinab,
diakses
pada
http://dokumen.tips/documents/sap-hipertensibu-zinab.html.
Juni
2016
dari